Kelompok 2B - Kelas A - Hiperlipid
Kelompok 2B - Kelas A - Hiperlipid
Kelompok 2B
Kelas A
Program Studi Apoteker 88
2
Anggota Kelompok
» Aliya Az Zahra » Rana Kurnia Rahma
1406557592 1406545176
» Jasmine Tiara Iqbal » Renita Dewi
1406639850 1406545011
» Nurlita Gustiyanti » Sendangratri
1406545081 1406557560
» Puteri Dyah Nastiti » Stefandi J Wijaya
1406639541 1406565120
» Vicha 1406567952
3
Outline
» Lipoprotein dan » Pemeriksaan Lab
Apoprotein » Terapi Non
» Metabolisme dan Farmakologi
Transportasi Lipid » Terapi Farmakologi
» Patofisiologi dan » Algoritme Terapi dan
Klasifikasi Penatalaksanaan
» Komplikasi
4
1.
Lipoprotein -
Apoprotein
5
PENGANGKUT
AN
LEMAK
Lemak yang tidak larut air harus diangkut ke
berbagai jaringan dan organ dalam bentuk
lipoprotein.
Lemak dari usus diangkut dalam bentuk
kilomikron.
Lemak dari hati diangkut dalam bentuk VLDL.
6
LIPOROTEIN
LEMAK
Kolesterol bebas, ester kolesteril, trigliserida,
fosfolipid amfifilik
PROTEIN
Apoprotein/Apolipoprotein
8
secara Fisiologis dan dalam
Diagnosa Klinis
Konstituen Perbandingan Apoprotein
Berat Jenis Tempat Sintesis Mekanisme Katabolisme
Lipid Utama TG:CHOL Utama
TG Endogen B-100, E,
VLDL / <1,006 5:1 C-I, C-II, C- Hati Hidrolisis TG oleh LPL
Hati III
Fungsi Apoprotein
Ligan
Kofaktor
Struktural Reseptor
Enzim
Lipoprotein
10
Cont’d
ApoC-I ApoC-II ApoC-III ApoE Apo(a)
2.
Metabolisme dan
Transportasi Lipid
Transpor lipoprotein
Lemak (dari makanan) dan lipid plasma (dari hati dan jaringan
adiposa) diangkut ke jaringan untuk digunakan /disimpan
Jalur eksogen
3.
Patofisiologi dan
Klasifikasi
Hiperlipidemia Kelainan metabolisme
lipid dimana kadar lemak di dalam darah
meningkat di atas batas normal.
Patofisiologi dari hiperlipidemia yaitu
terjadi peningkatan kolesterol total dan
LDL dengan atau tanpa penurunan
kolesterol HDL.
(Dipiro, J.T., et al, 2008)
Dipiro, J.T., et al. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh Edition. Mc Graw Hill.
Klasifikasi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia dibedakan atas dua macam berdasarkan
penyebab penyakitnya:
Hiperlipidemia primer
Hiperlipidemia sekunder
Referensi: Mycek, M. J., R. A. Harvey & P. C. Champe. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medika. Jakarta.
Hiperlipidemia Tipe I
Pada penderita hiperlipidemia tipe 1 terjadi kelainan
pada Apolipoprotein C-II (Secara normal, Apo C-II
berfungsi untuk aktivasi Lipoprotein Lipase (LPL) )
Diabetes melitus
• Pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa akan
dimetabolis memenjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama
dalam biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan produksi VLDL-
trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan proses lipolisis pada
lipoprotein yang kaya trigliserida.
Hipotiroidisme
• Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar
kolesterol-LDL diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor LDL, sehingga
kadar-LDL akan meningkat.
Sindrom nefrotik
• Menyebabkan hiperkolesterolemia. Diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia yang
merangsang hati memproduksi lipoprotein berlebih.
Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia
sekunder:
Gangguan hati
Obesitas
4.
Komplikasi
Komplikasi Hiperlipidemia
Penyakit
Aterosklerosis Jantung Stroke
Koroner
Hipertensi Pankreatitis
Aterosklerosis
Penyakit progresif dan degeneratif pada arteri
yang menyebabkan oklusi (sumbatan bertahap)
pada pembuluh darah & mengurangi aliran
darah yang melaluinya, ditandai oleh plak-plak
yang terbentuk di bawah lapisan dalam
pembuluh di dinding arteri (Sherwood, 2010)
Nekrosis/ INFARK
kematian sel MIOKARDIA
Penyakit Jantung Koroner
Hipertropi ventrikel
Stroke
Abnormal dari pembuluh darah otak
yang disebabkan oleh adanya
perdarahan pada otak atau adanya
pembentukan embolus atau
thrombus yang menghambat aliran
darah dalam pembuluh darah arteri
Penurunan
aliran darah
otak
Gangguan
keseimbangan
Stroke
Hipertensi
» Hipertensi : tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang.
» Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi
dasar penentuan diagnosis hipertensi.
Tekanan Darah Tekanan Darah
Klasifikasi
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Primer
• Prevalensi : 90-95% pada umur 40 tahun ke
atas
• Penyebab spesifik tidak diketahui (>90%
kasus) Sekunder
Hipertensi
• Prevalensi : 5-10%
• Penyebab spesifik diketahui (<10% kasus)
Patofisiologi
Hiperlipidemia
Pembentukkan plak
(aterosklerosis)
Hipertensi
Gejala
Sakit kepala
bagian Sulit tidur Gelisah
belakang
Berdebar-
Pusing Lemas
debar
Sesak nafas
Pankreatitis
» Pankreatitis adalah inflamasi pada pankreas.
Normal Pankreatiis
5.
Pemeriksaan Lab
Pasien yang Melakukan
Skrining
» Laki-Laki ≥ 40 tahun
» Wanita ≥ 40 tahun (atau postmenopause)
» Semua pasien segala usia dengan kondisi berikut:
⋄ Aterosklerosis
⋄ Diabetes
⋄ Hipertensi arterial
⋄ Merokok
⋄ Dislipidemia
⋄ Riwayat keluarga dislipidemia
⋄ Penyakit ginjal kronis
⋄ Obesitas (BMI ≥ 30 kg/m2)
⋄ Hipertensi pada kehamilan
Pengukuran profil
LIPOPROTEIN
TC LDL-C HDL-C
Non
TG
HDL-C
Total Cholesterol Kategori
< 200 mg/dL (< 5.2 mmol/L) Desirable
200–239 mg/dL (5.17–6.20 Borderline
Total Cholesterol (TC) mmol/L) High
≥ 240 mg/dL (≥ 6.21 mmol/L) High
» Secara teknis, pengukuran Apolipoprotein lebih menguntungkan karena sudah tersedianya metode
analisis imunokimia yang baik dan dapat menggunakan autoanalyser konvensional
» Uji ini menggunakan salah satu dari dua metode; Imunoturbidimetri atau Imunonefelometri
» Pengujian tidak memerlukan kondisi puasa pada pasien dan tidak sensitif dengan kadar TG yang
cukup tinggi.
» Pemeriksaan apoB dan apoA1, dan tidak direkomendasikan untuk diperiksa secara rutin. Profil
lipid yang diperiksa secara rutin yaitu kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan TG
» Pengukuran apolipoprotein bersama dengan tes lipid lainnya biasanya dilakukan untuk membantu
menentukan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular (CVD)
Pengukuran Apolipoprotein
Chest X-
CRP Test
ray
EKG LDH
Treadmill
Test
Chest X-Ray
» Mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi
thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya.
» Kegunaan:
⋄ untuk melihat abnormalitas congenital
(jantung, vaskuler)
⋄ untuk memeriksa keadaan jantung
⋄ untuk melihat adanya trauma (pneumothorax,
haemothorax)
⋄ untuk melihat adanya infeksi (umumnya
tuberculosis/TB)
⋄ untuk memeriksa keadaan paru-paru
Pemeriksaan EKG
» Pemeriksaan EKG tidak dapat mendeteksi adanya sumbatan
koroner secara langsung namun dapat mendeteksi adanya
gangguan aktifitas listrik jantung yang terjadi akibat adanya
sumbatan di arteri koroner jantung.
» Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendiagnosis klinis pada
mereka yang mengeluh ‘angina’, disertai dengan adanya
faktor risiko PJK atau serangan jantung.
» Pemeriksaan ini dapat menghasilkan suatu ‘negatif palsu’,
pada orang yang saat diperiksa tidak mempunyai keluhan.
76
Pemeriksaan EKG
» Grafik yang menggambarkan aktifitas elektrik jantung
melalui alat elektroda dan galvanometer (mesin EKG)
» Elektroda ditempatkan di dada, kaki, dan lengan.
» Terdapat 2 jenis sadapan :
⋄ Sadapan bipolar (merekam sadapan potensial dua
elektroda)
⋄ Sadapan unipolar (merekam potensial listrik pada
alat gerak dan jantung)
Gambaran EKG Normal
Tes Treadmill atau Exercise
Stress Testing
Menilai perubahan gambaran EKG pada saat jantung diberi beban atau exercise :
• Naik turun tangga, bersepeda statis, treadmill
Tes Treadmill untuk melihat seberapa berat PJK, bukan melihat adanya PJK
Negatif Palsu
» LDH adalah enzim intraseluler yang ada pada hampir semua sel yang
mengalami metabolisme.
» Konsentrasi tertinggi terdapat pada jantung.
» LDH digunakan untuk mendiagnosa infark miokard akut (IMA).
» Peningkatan LDH serum terjadi 12-24 jam setelah IMA mencapai puncaknya
dalam 2-5 hari dan tetap meninggi selama 6-12 hari
» Peningkatan kadar: IMA, stroke, emboli pulmonal akut, dll.
» Nilai rujukan LDH serum adalah 100-190 IU/L
PEMERIKSAAN TERKAIT
Aterosklerosis
Gangguan Abnormalitas Kolesterol Trigliserida Clinical Risiko
Lipoprotein Lipoprotein (mg/dl) (mg/dl) Presentation Aterosklerosis
Tidak ada Tidak ada < 200 < 165 Tidak ada -
Family Xantelasma,
hypercholester Peningkatan LDL 300-600 atau lebih Normal xantoma, ↑↑
olemia aterosklerosis
Aterosklerosis,
Familial berhubungan
Peningkatan LDL
combined 250-600 200-600 dengan ↑↑
atau VLDL
hyperlipidemia obesitas atau
diabetes
» Pemindaian CT scan (CT scan) akan menunjukkan daerah hiperintensitas (putih) yang
mengidentifikasi adanya perdarahan. CT scan akan normal atau hypointense (gelap) di daerah di
mana terjadi infark. CT scan mungkin memakan waktu 24 jam (jarang lebih lama) untuk
menampilkan area infark.
» Magnetic resonance imaging (MRI) akan menampilkan area iskemia sebelumnya dan dengan
resolusi yang lebih baik daripada CT scan. Beberapa jenis pencitraan bisa menampilkan sebuah
infark dalam beberapa menit.
» Elektrokardiogram akan menentukan apakah pasien memiliki atrial fibrillation, yang merupakan
faktor risiko utama stroke.
» Echocardiogram transthoracic akan mengidentifikasi apakah ada kelainan katup jantung atau
masalah dengan gerakan dinding yang mengakibatkan emboli ke otak.
» Cerebral blood flow = 20 ml/100 g jaringan otak/menit
» Pemeriksaan profil lipid lengkap: LDL ↑ ; HDL ; TG ↑ ; TD ↑
88
6.
Terapi Non
Farmakologi
Monitoring
Belum ada alat digital yang akurat untuk memudahkan pasien dalam memeriksa
kadar lemak secara mandiri
Pada orang dewasa (20 tahun ke atas), pemeriksaan profil lipoprotein (total
kolesterol, kolesterol LDL, kolesterol high density lipoprotein (HDL), dan
trigliserida) sebaiknya dilakukan 5 tahun sekali
Pengukuran kadar lemak tanpa puasa kolesterol total dan HDL
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., & DiPiro, C.V. (2015). Pharmacotherapy Handbook (9th Edition). USA: McGraw Hill.
Terapi Non Farmakologi
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., & DiPiro, C.V. (2015). Pharmacotherapy Handbook (9th Edition). USA: McGraw Hill.
97
7.
Terapi Farmakologi
Golongan Statin
(Inhibitor HMG-KoA
Reduktase)
HMG-KoA Reduktase
Finkel, R., Whalen, K., & Panavelli, T. (2015). Pharmacology (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Dosis yang Dibutuhkan untuk
Menurunkan Sejumlah LDL
Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gilman's: The Basis Pharmacology of Therapeutics. (12th, Ed.) New York: McGraw Hill.
Profil Farmakokinetika Obat-Obat
Golongan Statin
DiPiro, J. T., Talbert, R. L., Yees, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., & Posey, L. M. (2005). Pharmacoterapy (6th ed.). New York: Mc-Graw Hill.
Efek Samping
Hepatotoksisitas Transaminase hepatik meningkat hingga tiga kalinya tetapi
efeknya bergantung pada dosis
Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gilman's: The Basis Pharmacology of Therapeutics. (12th, Ed.) New York: McGraw Hill.
Interaksi Obat Obat-obat ini dapat
meningkatkan risiko miopati dan
» Gemfibrozil » Niasin rhabdomiolisis karena sama-
sama dimetabolisme oleh
» Siklosporin » Inhibitor HIV CYP3A4.
» Digoksin protease
» Warfarin » Amiodaron Mekanisme interaksinya dengan
» Nefazodon gemfibrozil gemfibrozil dapat
» Antibiotik menghambat uptake bentuk asam
makrolida hidroksinya statin ke dalam
hepatosit menggunakan OATP1B1
dan mengganggu transformasi statin
oleh glukoronidase.
Brunton, L., Chabner, B., & Knollman, B. (2011). Goodman & Gilman's: The Basis Pharmacology of Therapeutics. (12th, Ed.) New York: McGraw Hill.
Contoh Obat yang Beredar di
Pasaran
Bile Acid Resins
(BARs)
Resin pengikat asam empedu
Hiperkolesterolemia primer
(hiperkolesterolemia
Menghambat reabsorpsi
familial, dyslipidemia
Mengikat asam empedu asam empedu dalam usus
familial kombinasi,
→ ekskresi lewat feses
hiperlipoproteinemia tipe
IIa)
Goodman, L. S., Gilman, A., Hardman, J. G., Gilman, A. G., & Limbird, L. E. Goodman & Gilman's the pharmacological basis of therapeutics . New York: McGraw-Hill, Health
Professions Division.
Mekanisme Kerja
Efek samping
• Konstipasi, mual, nyeri abdominal, kembung
Interaksi obat
• Gangguan absorpsi vitamin larut lemak (A, D, E, K)
• Gangguan absorpsi obat yang bersifat asam: warfarin, asam nikotinat,
tiroksin, asetaminofen, hidrokortison, hidroklortiazid, loperamide, dan
besi Dapat dihindari dengan memberi interval 6 jam atau lebih antara
obat lain dan BARs.
Farmakokinetik
• Tidak mengalami absorpsi, distribusi, dan metabolism → ekskresi lewat
feses
• DiPiro, J. T. Pharmacotherapy: A pathophysiologic approach. New York: McGraw-Hill Medical.
• Goodman, L. S., Gilman, A., Hardman, J. G., Gilman, A. G., & Limbird, L. E. Goodman & Gilman's the pharmacological basis of therapeutics. New York: McGraw-Hill, Health Professions Division.
Dosis, sediaan, dan cara
pemberian
Anderson, P.O., Knoben, J.E., and Troutman, William, G., 2002, Handbook of Clinical Drug Data 10th edition, USA, The McGraw-Hill Companies, inc.
Niasin
Meningkatkan
HDL 30-40%
Niasin
Menurunkan
Vitamin B
Efek hipolipidemik
Terapi kombinasi Trigliserida 35-
niasin muncul jika 45%
kompleks yang untuk
> dosis sebagai
larut dalam air hiperkolesterol
vitamin
Menurunkan
LDL 20-30%
Lini pertama atau Terapi tunggal atau
alternatif untuk Kombinasi untuk Menurunkan
hipertrigliserid dislipidemia
Lp(a) hingga
40%
Dipiro, JT., et al (ed). (2014). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ninth Edition. USA : The McGraw-Hill Companies, Inc
Goodman, L. S., Gilman, A., Hardman, J. G., Gilman, A. G., & Limbird, L. E. Goodman & Gilman's the pharmacological basis of therapeutics. New York: McGraw-Hill, Health Professions
Division.
Mekanisme Kerja
Mengurangi klirens
ApoA-I dari HDL
sehingga
Meningkatkan aktivasi memfasilitasi
LPL yang akan terbentuknya HDL
mengakibatkan klirens
Mengurangi transport trigliserida kilomikron
FFA ke hati yang dan VLDL meningkat
menyebabkan
terjadinya peningkatan
degradasi ApoB yang
menyebabkan kadar
VLDL menurun Goodman, L. S., Gilman, A., Hardman, J. G., Gilman, A. G., & Limbird, L. E.
Goodman & Gilman's the pharmacological basis of therapeutics. New York: McGraw-
sehingga kadar LDL Hill, Health Professions Division.
pun menurun
Dosis dan Sediaan
DOSIS MAKSIMUM
OBAT BENTUK SEDIAAN DOSIS HARIAN UMUM
HARIAN
Niasin Tablet (50, 100, 250, 2 gram (3 x sehari) 9 gram
500 mg) ; kapsul (125,
250, 500 mg)
Dipiro, JT., et al (ed). (2014). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ninth Edition. USA : The McGraw-Hill Companies, Inc
Efek Samping
Flushing (bercak merah, panas, dan gatal)
• Terjadi di sekitar wajah, leher, dada, punggung diberikan 325 mg
Aspirin sebelum konsumsi Niasin
• Hindari minuman panas (teh, kopi) atau alkohol
Dispepsia, mual, muntah, diare
• Dikonsumsi setelah makan
Kulit kering
• Menggunakan pelembab kulit
Hiperglikemia
• Mozayani, Ashraf., Raymon, Lionel P., 2004, Handbook of Drug Interaction : A Clinical and Forensic Guide, Riverview, New Jersey
• Baxter, K. (2008). Stockley’s Drug Interactions. (8th ed). London : Pharmaceutical Press.
PPAR Activators
(Fibrat)
Pendahuluan
Goodman, L. S., Gilman, A., Hardman, J. G., Gilman, A. G., & Limbird, L. E. Goodman & Gilman's the
pharmacological basis of therapeutics. New York: McGraw-Hill, Health Professions Division.
Mekanisme Kerja
Peningkatan sintesis
LPL
Asam fibrat
Penurunan ekspresi
Apo C-III
PPARα
Peningkatan ekspresi
Apo AI dan Apo AII
Katzung, B., & Trevor, A. (2015). Basic & clinical pharmacology (13th ed.). New York:
McGraw Hill.
Farmakokinetik
» Diabsorpsi cepat
» Lebih dari 95% berikatan dengan protein plasma, terutama albumin
» Waktu paruh 1,1 jam (Gemfibrozil); 20 jam (Fenofibrat)
» Gemfibrozil dapat melewati plasenta
» Dieksresi sebagian besar dalam bentuk konjugat glukoronida, 60-
90% diekskresi melalui urin, sisanya melalui feses
Brunton, L., Knollmann, B., & Hilal-Dandan, R. (2006). Goodman & gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics (11th ed.). McGraw-Hill Education.
Efek Samping
Bezafibrat, saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri lambung), pruritus, ruam
Fenofibrat, kulit, urtikaria, impotensi; juga sakit kepala, pusing, vertigo, letih,
Clofibrat, rambut rontok; miotoksisitas (dengan miastenia atau mialgia)
Ciprofibrat risiko khusus pada gangguan ginjal
Gemfibrozil Sangat umum: gangguan saluran cerna, dispepsia. Umum: nyeri
abdomen, apendisitis akut, diare, lelah, mual/muntah, eksim,
ruam, vertigo, konstipasi, sakit kepala. Tidak umum: fibrilasi
atrium.
» Interaksi Obat » Kontraindikasi
⋄ gangguan hati atau ginjal berat,
Agen Meningkatkan toleransi glukosa ⋄ hipoalbuminemia,
antidiabetes
⋄ sirosis »empedu
. primer,
Siklosporin Meningkatkan resiko kerusakan ginjal ⋄ penyakit kandung empedu,
Colestyramin Mereduksi bioavabilitas fibrat jika ⋄ sindrom nefrotik,
e /colestipol dikonsumsi bersama ⋄ kehamilan dan menyusui
Statin Meningkatkan resiko myophaty
Warfarin Meningkatkan efek antikoagulan
Repaglinid Risiko hipoglikemia berat
Kolkisin Peningkatan risiko toksisitas
neuromuskular dan rabdomiolisis.
Sediaan di Pasaran
» Bezafibrate (Actavis)
» Sediaan : Tablet 200 mg, 400 mg
» Dosis: 200 mg 3 kali sehari dengan atau setelah
makan.
Sediaan di Pasaran
» Fenofibrate (Kalbe)
» Sediaan : Kapsul 100 mg, 200 mg, 300 mg
» Dosis: dosis awal 300 mg sehari dalam dosis
terbagi; kisaran lazim 200-400 mg sehari; anak-
anak 5 mg/kg bb sehari.
Sediaan di Pasaran
» Gemfibrozil
» Sediaan : Kapsul 300 mg, 600 mg
» Dosis: 600 mg 2 kali sehari, 30 menit sebelum
makan. Dosis 900 mg diberikan pada pasien yang
intoleran pada dosis normal. Dosis maksimal: 1.500
mg per hari diberikan jika diperlukan penurunan
maksimal trigliserida seperti pada pasien tipe V.
Sediaan di Pasaran
» Clofibrate
» Sediaan : Kaptabs 100 mg
» Dosis: 100 mg sehari
Ezetimibe
Derivat 2-azetidinone yang menghambat absorpsi kolestrol di
usus halus.
Ezetimibe
• menghambat absorpsi kolesterol di usus halus dengan
Mekanisme menginhibisi protein transpor NPC1L1.
Kerja • Menyebabkan penurunan kadar LDL.
Interaksi Obat • Kontra indikasi dengan resin asam empedu karena akan
& Perhatian menurunkan absorbsi ezetimibe.
Khusus • Penggunaan pada kehamilan tidak disarankan.
Mekanisme
Kerja
Ezetimibe
Suplemen Minyak
Ikan
Memberi suplemen asam lemak omega-3 tak jenuh ganda
(eicosapentaenoic acid/EPA dan docosahexaenoic acid/DHA).
Suplemen Minyak Ikan
• Sebagai suplemen, tidak digunakan sebagai terapi
utama.
Penggunaan • Menyebabkan penurunan kolesterol, trigliserida, LDL,
Klinis dan V-LDL.
• Menyebabkan peningkatan HDL-C.
8.
Terapi Non
Farmakologi
137
9.
Algoritme Terapi dan
Penatalaksanaan
Penentuan
Resiko
Algoritma A
Algoritma B
141
REFERENSI
Anderson, T. J., Gregoire, J., Hegele, R. A., Couture, P., Mancini, G. B., McPherson, R., Ur, E. (2016). 2016 Update of the
Canadian Cardiovascular Society Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Dyslipidemia for the Prevention of
Cardiovascular Disease in the Adult. Can J Cardiol.
BPAC. 2005. CRP vs ESR Assesing & Measuring the Inflamatory Response. Bpac better medicine.
Chisholm-Burns, M. A., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., Malone, P. M., Kolesar, J. M., Rotschafer, J. C., & Dipiro, J. T.
(2016). Pharmacotherapy principles & practice. New York: Mc Graw Hill.
Christenseen, B. & E. Kockrow. (2005). Acute Coronary Syndrome and Stroke. St. Louis: Mosby Elsevier.
Corwin, Elizabeth J. 2008. Handbook of Pathophysiology, 3rd Edition. Philladelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Davis, H., & Altmann, S. (2009). Niemann–Pick C1 Like 1 (NPC1L1) an intestinal sterol transporter. Biochimica Et Biophysica
Acta (BBA) - Molecular And Cell Biology Of Lipids, 1791(7), 679-683. doi: 10.1016/j.bbalip.2009.01.002.
DiPiro, Joseph T., Talbert, Robert L., Yee, Gary R., Wells, Barbara G., Posey, L. Michael. (2008). Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, 7th Ed. USA: The McGraw Hill Companies, Inc.
Ezetimibe. (2018). In Micromedex (Columbia Basin College Library ed.) [Electronic version].Greenwood Village, CO: Truven
Health Analytics. Retrieved September 24, 2018, from http://www.micromedexsolutions.com/.
Finkel, R., Whalen, K., & Panavelli, T. (2015). Pharmacology (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Goodman, L., Brunton, L., Chabner, B. and Knollmann, B. (2011). Goodman & Gilman's pharmacological basis of therapeutics.
New York: McGraw-Hill.
142
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., 2013. Robbins Basic Pathology, 9th Edition, Elsevier Sanders, Philadephia.
LeMone, P. & Burke, M.K. 2008. Medical Surgical Nursing: Critical Thinking in Client Care. St. Louis: Cummings
Publishing Company Inc.
McCance, Kathryn L., Sue E. Huether. 2014. Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease In Adults and Children,
7th Edition. Canada: Elsevier Inc.
Murray, R. (2012). Harper's illustrated biochemistry. Stamford, CT: Appleton & Lange.
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2009). Biokimia Harper (Edisi 27). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nicoll D-lange Pocket Guide to Diagnostic Test, Mc GrawHill, 2001
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2013. Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Jakarta: Centra
Communications.
Porth, C. M., Matfin, G. 2009. Pathophysiology, Concepts of Altered Health States, 8th Edition. Wolters Kluwer,
Philadelphia.
Omega-3. (2018). In Micromedex (Columbia Basin College Library ed.) [Electronic version].Greenwood Village, CO:
Truven Health Analytics. Retrieved September 24, 2018, from http://www.micromedexsolutions.com/.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2013). Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Jakarta: Centra
Communications
Price, S. A. &Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6. Jakarta: EGC.
143
Probucol. (2018). In Micromedex (Columbia Basin College Library ed.) [Electronic version].Greenwood Village, CO:
Truven Health Analytics. Retrieved September 24, 2018, from http://www.micromedexsolutions.com/.
Sherwood, L. (2010). Human physiology. Australia: Brooks/Cole, Cengage Learning.
The Seventh Report of the Joint National Commitee (JNC 7) on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (2003).
Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V. (2009). Pharmacotherapy Handbook, 7th edition. New York:
The McGraw-Hill Companies, Inc. Pg 102-103, chapter 9.
Whalen, K., Finkel, R., dan Panavelil, T. A., 2015, Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology, 6th edition, Wolters
Kluwer, Philadelphia
Yamashita, S., & Matsuzawa, Y. (2009). Where are we with probucol: A new life for an old
drug?. Atherosclerosis, 207(1), 16-23. doi: 10.1016/j.atherosclerosis.2009.04.002