Anda di halaman 1dari 26

PANEN, PASCA PANEN, DAN

PEMASARAN
KELOMPOK 2 : KOMODITAS HORTIKULTURA

1. Ainun Azizah (1710631090036) 7. Nurlita Islamia (1710631090028)


2. Andika Prasetya (1710631090038) 8. Rizki Rizkiana G. (1710631090123)
3. Isna Luthfiani (1710631090015) 9. Satrio Dimaspati (1710631090129)
4. Lestari (1710631090084) 10. Syafina Chairunisa (1710631090133)
5. Moh. Atoilah (1710631090026) 11. Ubaedillah (1710631090138)
6. Mela Maulida (1710631090091)

KELAS 4B
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
PANEN, PASCA PANEN, DAN
PEMASARAN
PANEN

• Tanaman yang dibudidayakan


dengan sistem hidroponik: hor
tikutura
• Hortikutura: sayuran, buah, da
n tanaman hias
• Kualitas produk hortikultura: k
etepatan waktu panen
• Waktu panen yang tepat: saat
masak fisiologis
• Kualitas produk hortikultura setelah dipanen: tidak bisa
dinaikkan, hanya bisa dipertahankan
• Pada saat dipanen: kualitasnya harus maksimal, dengan
penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk wakt
u yang lama
• Indikator/penanda yang dapat digunakan untuk penentu
an waktu panen yang tepat: kenampakan visual, indikato
r fisik, analisis kimiawi, indikator fisiologis, komputasi
Indikator Visual
• Paling banyak dipergunakan, baik
pada komoditas buah maupun sa
yuran
• Dasarnya: perubahan warna, uku
ran, dan lain-lain
• Sifatnya sangat subyektif, keterba
tasan dari indra penglihatan man
usia
• Sering salah: pemanenan dilakuk
an terlalu muda/awal atau terlalu
tua/sudah lewat panen
Indikator Fisik
• Sering digunakan, khususnya pada beb
erapa komoditas buah
• Indikatornya: mudah tidaknya buah dil
epaskan dari tangkai buah, uji ketegara
n buah (penetrometer)
• Uji ketegaran buah lebih obyektif, kare
na dapat dikuantitatifkan
• Prinsip: buah ditusuk dengan suatu ala
t, besarnya tekanan yang diperlukan u
ntuk menusuk buah menunjukkan kete
garan buah
• Semakin besar tekanan yang diperluka
n: buah semakin tegar, proses pengisia
n buah sudah maksimal/masak fisiolog
is dan siap dipanen
Analisis Kimia
• Terbatas pada perusahaan besar (relatif
mahal), lebih banyak dipergunakan pad
a komoditas buah
• Indikator pengamatan: kandungan zat p
adat terlarut, kandungan asam, kandung
an pati, kandungan gula
• Metode analisis kimia lebih obyektif dari
pada visual, karena terukur
• Dasarnya: terjadinya perubahan biokimi
a selama proses pemasakan buah
• Perubahan yang sering terjadi: pati men
jadi gula, menurunnya kadar asam, men
ingkatnya zat padat terlarut
Komputasi

• Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata haria


n selama satu siklus hidup tanaman (derajad h
ari) mulai dari penanaman sampai masak fisiol
ogis
• Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu li
ngkungan dengan pertumbuhan tanaman
• Dapat diterapkan baik pada komoditas buah m
aupun sayuran
Indikator Fisiologis

• Indikator utama: laju respirasi


• Sangat baik diterapkan pada komoditas yan
g bersifat klimakterik (kurang cocok pada k
omoditas yang non klimakterik)
• Saat komoditas mencapai masak fisiologis,
respirasinya mencapai klimakterik (paling t
inggi)
• Berarti: kalau laju respirasi suatu komodita
s sudah mencapai klimakterik, siap dipanen
• Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualit
as produk
• Produk yang dipanen tidak tepat waktu: kuantita
s dan kualitasnya menurun
• Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kua
ntitas hasil, pada banyak komoditas buah menye
babkan proses pematangan tidak sempurna sehin
gga kadar asam justru meningkat (buah terasa m
asam)
• Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas m
enurun dengan cepat saat disimpan, rentan terh
adap pembusukkan, pada beberapa komoditas sa
yuran menyebabkan kandungan serat kasarnya m
eningkat, tidak renyah lagi
• Pemanenan: secara manual menggunakan tanga
n maupun mekanisasi
• Cara panen yang dipilih ditentukan oleh: keterse
diaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman
• Yang perlu diperhatikan saat panen: sedapat mu
ngkin menghindarkan komoditas dari kerusakan f
isik (seperti memar, luka, lecet, dll)
• Adanya kerusakan fisik pada komoditas: memacu
pembusukkan, memacu transpirasi dan respirasi
(cepat layu dan menurun kualitasnya), mengindu
ksi serangan hama/penyakit pasca panen
PASCA PANEN

• Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasc


a panen yang tepat supaya penurunan kualitas dap
at dihambat
• Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dal
am keadaan segar sehingga perlu penanganan pasc
a panen yang ekstra supaya tetap segar
• Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah
mempertahankan kualitas dalam waktu selama mu
ngkin bukan meningkatkan kualitas
• Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya m
enghambat laju transpirasi dan respirasi dari komo
ditas
• Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan j
aringan hidup
• Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi da
n respirasi
• Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengar
uh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas
• Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam
bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari kom
oditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas, memacu
pembusukkan
• Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan p
ada komoditas hortikultura setelah dipanen
Penanganan Pasca Panen
• Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi leb
ih rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekat
i suhu ruang simpan
• Pembersihan Buah dan Sayur : Usaha menghilangkan kotoran, bahan-bahan
asing dan bagian tanaman yang rusak dari produk
• Sortasi : Pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacam-macam
mutu atas dasar sifat fisik
• Grading “Sortasi produk menjadi beberapa fraksi mutu sesuai, Standar klasi
fikasi yang ditetapkan (SII, US GRADE)Nilai komersial dan kegunaannya
• Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya:
mengurangi suasana aerobik dalam buah, memberikan perlindungan
yang diperlukan terhadap organisme pembusuk (tidak semua bisa di
lakukan pelilinan)
• Pengemasan : Usaha melindungi dan mempermudah penanganan produk
TUJUAN PEMBERSIHAN
• Mencegah masuknya jasad renik
• Melindungi konsumen dari sisa pestisida atau bahan berbahaya
• Meningkatkan daya tarik konsumen
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBERSIHAN
• Tidak semua produk dapat dilakukan pencucian seperti buah-b
uahan
• Jangan mencuci sayuran dengan perendaman yang lama
• Perlu dilakukan pembilasan dengan air bersih
• Setelah dicuci segera dikeringanginkan atau di lap
• Peralatan pencucian menggunakan bahan yang tidak bereaksi d
engan produk
TUJUAN SORTASI
– Memperoleh mutu baik dan seragam
– Menawarkan beberapa mutu sesuai kemampuan beli kon
sumen
KRITERIA SORTASI
• WORTEL : Liat atau zat kayu >25%
• BUNGA KOL: Warna kusam, terdapat bintik hitam
• TOMAT : Warna merah merata
• KENTANG : Cacat/berlubang
• PISANG : Bintik hitam, lunak/luka mekanik
• PEPAYA : Kuning atau merah merata, lunak
• BROKOLI : Bunga mekar
TUJUAN GRADING
• Memperoleh mutu sesuai standar yang ditetapkan
• Menawarkan beberapa mutu sesuai kemampuan be
li konsumen
DASAR KRITERIA GRADING
• FISIK :
– kadar air, ukuran, bentuk, berat, berat jenis, tekstur,
kenampakan, warna, kepadatan, benda asing
• KIMIA :
– komposisi, bau, cita rasa, sisa pestisida
• BIOLOGI :
– pertunasan, kerusakan akibat insektisida, jamur, dan
jasad renik
Keuntungan Pengemasan

• Merupakan unit penanganan yang efisien


• Merupakan unit penyimpanan yang mudah disi
mpan dalam gudang
• Melindungi dari kerusakan mekanik maupun ke
hilangan kadar air
• Memungkinkan penggunaan udara termodifikas
i
• Menjaga kebersihan barang selama pengiriman
• Mengefisienkan proses pengiriman
• Menarik perhatian konsumen
Unit Pengemasan

• Skala kecil: kemasan plastik poli


etilen, selofan, pliofilm,poli vini
l klorida,
• Skala besar: peti, anyaman ba
mbu (keranjang), kotak, krat, dl
l
• Yang perlu diperhatikan dari al
at pengemas: keberadaan venti
lasi untuk sirkulasi udara
Ruang Simpan (baik di gudang maupun
selama proses pengangkutan ke pasar)

• Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyak


it gudang
• Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju tr
anspirasi dan respirasi)
• Kelembaban udara ruang simpan (untuk mengh
ambat laju transpirasi)
• Komposisi udara ruang simpan (untuk mengha
mbat laju respirasi)
Pemasaran

• Domestik: pasar tradisional dan non tradisional


• Ekspor
Pasar Tradisional
Pasar Non Tradisional
INI HAMA APA YAA???
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai