KELAS 4B PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN PANEN
• Tanaman yang dibudidayakan
dengan sistem hidroponik: hor tikutura • Hortikutura: sayuran, buah, da n tanaman hias • Kualitas produk hortikultura: k etepatan waktu panen • Waktu panen yang tepat: saat masak fisiologis • Kualitas produk hortikultura setelah dipanen: tidak bisa dinaikkan, hanya bisa dipertahankan • Pada saat dipanen: kualitasnya harus maksimal, dengan penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk wakt u yang lama • Indikator/penanda yang dapat digunakan untuk penentu an waktu panen yang tepat: kenampakan visual, indikato r fisik, analisis kimiawi, indikator fisiologis, komputasi Indikator Visual • Paling banyak dipergunakan, baik pada komoditas buah maupun sa yuran • Dasarnya: perubahan warna, uku ran, dan lain-lain • Sifatnya sangat subyektif, keterba tasan dari indra penglihatan man usia • Sering salah: pemanenan dilakuk an terlalu muda/awal atau terlalu tua/sudah lewat panen Indikator Fisik • Sering digunakan, khususnya pada beb erapa komoditas buah • Indikatornya: mudah tidaknya buah dil epaskan dari tangkai buah, uji ketegara n buah (penetrometer) • Uji ketegaran buah lebih obyektif, kare na dapat dikuantitatifkan • Prinsip: buah ditusuk dengan suatu ala t, besarnya tekanan yang diperlukan u ntuk menusuk buah menunjukkan kete garan buah • Semakin besar tekanan yang diperluka n: buah semakin tegar, proses pengisia n buah sudah maksimal/masak fisiolog is dan siap dipanen Analisis Kimia • Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal), lebih banyak dipergunakan pad a komoditas buah • Indikator pengamatan: kandungan zat p adat terlarut, kandungan asam, kandung an pati, kandungan gula • Metode analisis kimia lebih obyektif dari pada visual, karena terukur • Dasarnya: terjadinya perubahan biokimi a selama proses pemasakan buah • Perubahan yang sering terjadi: pati men jadi gula, menurunnya kadar asam, men ingkatnya zat padat terlarut Komputasi
• Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata haria
n selama satu siklus hidup tanaman (derajad h ari) mulai dari penanaman sampai masak fisiol ogis • Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu li ngkungan dengan pertumbuhan tanaman • Dapat diterapkan baik pada komoditas buah m aupun sayuran Indikator Fisiologis
• Indikator utama: laju respirasi
• Sangat baik diterapkan pada komoditas yan g bersifat klimakterik (kurang cocok pada k omoditas yang non klimakterik) • Saat komoditas mencapai masak fisiologis, respirasinya mencapai klimakterik (paling t inggi) • Berarti: kalau laju respirasi suatu komodita s sudah mencapai klimakterik, siap dipanen • Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualit as produk • Produk yang dipanen tidak tepat waktu: kuantita s dan kualitasnya menurun • Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kua ntitas hasil, pada banyak komoditas buah menye babkan proses pematangan tidak sempurna sehin gga kadar asam justru meningkat (buah terasa m asam) • Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas m enurun dengan cepat saat disimpan, rentan terh adap pembusukkan, pada beberapa komoditas sa yuran menyebabkan kandungan serat kasarnya m eningkat, tidak renyah lagi • Pemanenan: secara manual menggunakan tanga n maupun mekanisasi • Cara panen yang dipilih ditentukan oleh: keterse diaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman • Yang perlu diperhatikan saat panen: sedapat mu ngkin menghindarkan komoditas dari kerusakan f isik (seperti memar, luka, lecet, dll) • Adanya kerusakan fisik pada komoditas: memacu pembusukkan, memacu transpirasi dan respirasi (cepat layu dan menurun kualitasnya), mengindu ksi serangan hama/penyakit pasca panen PASCA PANEN
• Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasc
a panen yang tepat supaya penurunan kualitas dap at dihambat • Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dal am keadaan segar sehingga perlu penanganan pasc a panen yang ekstra supaya tetap segar • Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mu ngkin bukan meningkatkan kualitas • Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya m enghambat laju transpirasi dan respirasi dari komo ditas • Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan j aringan hidup • Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi da n respirasi • Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengar uh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas • Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari kom oditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas, memacu pembusukkan • Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan p ada komoditas hortikultura setelah dipanen Penanganan Pasca Panen • Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi leb ih rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekat i suhu ruang simpan • Pembersihan Buah dan Sayur : Usaha menghilangkan kotoran, bahan-bahan asing dan bagian tanaman yang rusak dari produk • Sortasi : Pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacam-macam mutu atas dasar sifat fisik • Grading “Sortasi produk menjadi beberapa fraksi mutu sesuai, Standar klasi fikasi yang ditetapkan (SII, US GRADE)Nilai komersial dan kegunaannya • Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: mengurangi suasana aerobik dalam buah, memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk (tidak semua bisa di lakukan pelilinan) • Pengemasan : Usaha melindungi dan mempermudah penanganan produk TUJUAN PEMBERSIHAN • Mencegah masuknya jasad renik • Melindungi konsumen dari sisa pestisida atau bahan berbahaya • Meningkatkan daya tarik konsumen HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBERSIHAN • Tidak semua produk dapat dilakukan pencucian seperti buah-b uahan • Jangan mencuci sayuran dengan perendaman yang lama • Perlu dilakukan pembilasan dengan air bersih • Setelah dicuci segera dikeringanginkan atau di lap • Peralatan pencucian menggunakan bahan yang tidak bereaksi d engan produk TUJUAN SORTASI – Memperoleh mutu baik dan seragam – Menawarkan beberapa mutu sesuai kemampuan beli kon sumen KRITERIA SORTASI • WORTEL : Liat atau zat kayu >25% • BUNGA KOL: Warna kusam, terdapat bintik hitam • TOMAT : Warna merah merata • KENTANG : Cacat/berlubang • PISANG : Bintik hitam, lunak/luka mekanik • PEPAYA : Kuning atau merah merata, lunak • BROKOLI : Bunga mekar TUJUAN GRADING • Memperoleh mutu sesuai standar yang ditetapkan • Menawarkan beberapa mutu sesuai kemampuan be li konsumen DASAR KRITERIA GRADING • FISIK : – kadar air, ukuran, bentuk, berat, berat jenis, tekstur, kenampakan, warna, kepadatan, benda asing • KIMIA : – komposisi, bau, cita rasa, sisa pestisida • BIOLOGI : – pertunasan, kerusakan akibat insektisida, jamur, dan jasad renik Keuntungan Pengemasan
• Merupakan unit penanganan yang efisien
• Merupakan unit penyimpanan yang mudah disi mpan dalam gudang • Melindungi dari kerusakan mekanik maupun ke hilangan kadar air • Memungkinkan penggunaan udara termodifikas i • Menjaga kebersihan barang selama pengiriman • Mengefisienkan proses pengiriman • Menarik perhatian konsumen Unit Pengemasan
• Skala kecil: kemasan plastik poli
etilen, selofan, pliofilm,poli vini l klorida, • Skala besar: peti, anyaman ba mbu (keranjang), kotak, krat, dl l • Yang perlu diperhatikan dari al at pengemas: keberadaan venti lasi untuk sirkulasi udara Ruang Simpan (baik di gudang maupun selama proses pengangkutan ke pasar)
• Sanitasi ruang simpan: bebas hama dan penyak
it gudang • Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju tr anspirasi dan respirasi) • Kelembaban udara ruang simpan (untuk mengh ambat laju transpirasi) • Komposisi udara ruang simpan (untuk mengha mbat laju respirasi) Pemasaran
• Domestik: pasar tradisional dan non tradisional
• Ekspor Pasar Tradisional Pasar Non Tradisional INI HAMA APA YAA??? TERIMAKASIH