Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 7

DISUSUN OLEH :

-CUT DESKA ULAYYA


-SHINDY APRILIA
-YUSNIA CITRA

Dosen : MOHAMMAD ROYYAN.M.Pd.I


A. Aqidah islam
• Pengertian Aqidah Secara Bahasa
(Etimologi)
Aqidah islam itu sendiri bersumber dari Al-
Qur’an dan As Sunah, bukan dari akal atau
pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya
digunakan untuk memahami apa yang
terkandung pada kedua sumber aqidah
tersebut yang mana wajib untuk diyakini dan
diamalkan.
• Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib
dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram
karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh
keraguan dan kebimbangan.
• Pengertian aqidah menurut Hasan al-Banna
Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya
oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang
tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan.
• Pengertian aqidah Menurut Abu Bakar Jabir
al-Jazairy
Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum oleh manusia berdasarkan akal,wahyu dan
fitrah.
Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu
mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai
berikut:

Ilmu terbagi dua :


1. ilmu dharuri
2. ilmu nazhari
B. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

Ilahiyat Nubuwat

Ruhaniyat Sam’iyyat
C. Kemahaesaan Allah
Allah adalah esa; satu dalam dzat, sifat dan karya-
nya.Keesaan Allah merupakan gambaran
kemahakuasaan-Nya yang tidak tertandingi oleh apa
dan siapapun, sebab selain Dia adalah ciptaan-Nya
belaka. Tauhid merupakan keyakinan akan keesaan
Allah, yaitu keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah.
• Kiamat, hukum alam, dan akhirat
Kiamat merupakan akhir perjalanan kehidupan
alam raya dan pintu masuk alam akhirat. Peristiwa
kiamat adalah hari kehancuran dunia yang di
gambarkan Alquran.
Di riwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Sesungguhnya akan
datang seorang lelaki besar gemuk pada hari
kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak
seberat sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah
oleh kalian: Maka Kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat.
(Shahih Muslim No.4991)
Dalam Al Quran hari kiamat
memiliki tiga
puluh empat (34) sebutan,
diantaranya :

1. Yaumul Qiyamah
2. Yaumul Hasroh
3. Yaumul Hisab
4. Yaumul Zilzalah
5. Yaumul Waqi’ah
6. Yaumul Roojifah
7. Yaumul Haaqqoh
8. Yaumul Thoommah
9. Yaumul Talaaq
10. Yaumul Ghosyiyah
11. Dan sebagainya sampai 34
E. Peranan malaikat, dan makhluk ghaib lainnya
serta pengaruhnya terhadap manusia.

Di samping manusia dan makhluk lainnya yang


bersifat fisik, Allah menciptakan makhluk yang
bersifat ghaib, yaitu jin, malaikat, dan setan. Jin
adalah makhluk yang bersifat ghaib; tidak tampak
secara kasat mata dan menghuni dunianya sendiri
yang bersifat ghaib pula. Jin memiliki tugas yang
sama dengan manusia, yaitu beribadah kepada Allah
F. Tugas dan peranan Nabi dan Rasul

• Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia


pilihan yang bertugas memberi petunjuk
kepada manusia tentang keesaan Allah swt
dan membina mereka agar melaksanakan
ajaranNya
G. Fungsi Kitab suci yang dibawa Rasul
• Bagi umatnya Allah menurunkan petunjuk
kepada manusia melalui wahyu yang
dibawa oleh para Rasul-Nya. Alquran
mencatat empat kitab suci yang dibawa
rasul-rasul Allah untuk manusia, yaitu
Zabur, Taurat, Inzil dan Alquran yang
masing-masing dibawa oleh Nabi Daud,
Musa, Isa dan muhammad SAW. Kitab
suci yang dibawa oleh para nabi tersebut
merupakan informasi dari Allah Swt untuk
disampaikan kepada manusia. Keempat
kitab suci tersebut bersumber dari Allah
Swt, karena itu dari segi keyakinan
(aqidah) ketuhanannya sama, yaitu tauhid
atau mengesakan Tuhan.
Sedangkan hukum-hukum (syariat) yang dibawanya
memiliki perbedaan, karena hukum-hukum itu terkait
dengan kondisi dan situasi masyarakatnya, terlebih
lagi nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad diutus untuk
suatu bangsa atau suku bangsa tertentu, karena itu
syariat masing-masing Nabi berbeda.
• Kitab-kitab suci yang dibawa para nabi berfungsi
memberikan penjelasan tentang kebenaran Allah Yang
Maha Esa sebagai Tuhan Semesta Alam serta
memberikan petunjuk jalan yang benar kepada
umatnya. Dengan berpegang kepada kitab suci, maka
umat para Nabi memperoleh jalan yang terang dalam
menempuh hidupnya dan sebaliknya umat yang tidak
patuh kepada petunjuk kitab suci memperoleh siksaan.
H. Pengertian Qadha Dan Qadar
Allah sebagai Maha Pencipta telah meletakkan ukuran yang pasti
kepada seluruh ciptaan Nya dimana ukuran-ukuran tersebut
menjadi hukum tersendiri bagi alam. Aturan yang ditetapkan Allah
atas alam tersebut seringkali disebut sunnatullah dan dalam ilmu
pengetahuan disebut hukum alam. Sunnatullah yang telah diatur
sehingga alam menjadi harmonis dan seimbang itu bukanlah
sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tetapi direncanakan secara
sengaja oleh Allah Swt.
Disebutkan dalam hadits
riwayat anas bin malik ra.
Sesungguhnya Allah Taala
mengutus seorang malaikat di
dalam rahim. Malaikat itu
berkata: Ya Tuhan! Masih
berupa air mani. Ya Tuhan!
Sudah menjadi segumpal darah.
Ya Tuhan! Sudah menjadi
segumpal daging. Manakala
Allah sudah memutuskan untuk
menciptakannya menjadi
manusia, maka malaikat akan
berkata: Ya Tuhan! Diciptakan
sebagai lelaki ataukah
perempuan? Sengsara ataukah
bahagia? Bagaimanakah
rezekinya? Dan bagaimanakah
Allah telah menetapkan qadha dan qadarnya yang
tiada seorang pun mengetahuinya. Selanjutnya
manusia didorong untuk berusaha
sekuat tenaga untuk mendapatkan takdir yang
terbaik untuknya. Allah Maha Adil untuk
memberikan perhargaan pada usaha yang
dilakukan manusia, karena itu bisa jadi takdirnya
menjadi baik pula baginya.
Dengan demikian qadar dan ikhtiar merupakan dua hal yang
tidak terpisahkan, tetapi takdir Allah yang terjadi pada
seseorang setelah berikhtiar merupakan keputusan Allah yang
terbaik bagi orang itu. Karena Allah hanya memberikan yang
terbaik
sesuai dengan sifatnya Yang Maha pengasih dan Penyayang.
Walaupun yang terbaik menurut Allah tidak selalu sama dengan
keinginan dan harapan manusia.
Kesimpulan
Aqidah adalah ketetapan yang tidak ada keraguan
pada orang yang mengambil keputusan, atau sebuah
keyakinan. Keyakinan yang kokoh kepada Allah SWT
dimana tidak ada keraguan di dalam dirinya. Yakin
bahwa Allah itu Esa/ satu, dan tidak berbuat kafir
atau menyekutukan Allah.
Sekian Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai