Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

Novia Nur Safitri Desi Liliyati

Nabila Reza Angraini Eka Rizki Maharani

GAWAT
JANIN
Dinda Mega Komala Indah
Sari
Hawariatul Husna Widya Wardani
Ni Nyoman Dila Triana
Definisi

Kondisi janin yang tidak kondusif untuk memenuhi tuntutan

persalinan. Kondisi gawat janin ditandai dengan hipoksia janin,

yaitu suatu keadaan dimana janin tidak dapat pasokan oksigen

yang cukup.
Etiologi gawat janin

1. Faktor janin
a. Insufisiensi uteroplasenter akut (kurangnya
aliran darah uterus-plasenta dalam waktu
singkat)
b. Insufisiensi uteroplasenter kronik (kurangnya
aliran darah uterus-plasenta dalam waktu yang
lama)
c. Postmaturitas atau dismaturitas. Kompresi
(penekanan) tali pusat.

2. Faktor ibu
a. Diabetes mellitus
b. Masa kehamilan lebih dari 42 minggu
c. Memiliki penyakit anemia
d. Kehamilan pada usia diatas 35 tahun
e. Kehamilan dengan janin kembar atau lebih
Klasifikasi
Gawat janin
sebelum
persalinan
Klasifikasi
Gawat janin
selama
persalinan
Gawat janin sebelum persalinan

Kronik Akut

Gawat janin ini Suatu kejadian


dapat timbul
bencana yang tiba-
setelah periode
yang panjang tiba
selama periode
mempengaruhi
antenatal bila
status fisiologi oksigenasi janin.
dari ibu-janin
Penilaian Gawat Janin Sebelum Persalinan
 Pemantauan denyut jantung janin
• Denyut dasar dalam batas normal
• Variabilitas denyut ke denyut normal
• Akselerasi terjadi sesuai gerakan janinTidak ada deselerasi
lanjut dengan adanya kontraksi uterus
 Peta gerakan janin
• Gerakan janin yang berkurang merupakan tanda dini dari gawat
janin.
 Ultrasonografi
 Kadar estriol
• Kadar estriol yang normal merupakan indikator dari unit
fungsional fetoplasenta normal dan menentramkan keadaan
kesehatan janin.
 HPL (Human Placental Lactogen)
• Dalam darah ibu : kadar 4 mcg/ml atau kurang setelah
kehamilan 30 minggu memberi kesan fungsi plasenta yang
abnormal dan janin dalam bahaya
Penatalaksanaan
Gawat janin sebelum persalinan

1.Resusitasi dalam rahim


a. Memastikan ibu mendapatkan O2 dan cairan yang
cukup
b. Memposisikan ibu berbaring ke sisi kiri
c. Amnioinfusion
d. Tokolisis
1.Mengupayakan kelahiran
a. Potensi untuk kehidupan ekstrauterin harus
dipertimbangkan terhadap resiko insufisiensi
plasenta intrauterin.
b. Sekali janin matur, kejadian isufisiensi plasenta
biasanya berarti bahwa kelahiran dianjurkan.
c. Persalinan dapat di induksi jika serviks dan
presentasi janin menguntungkan
GAWAT JANIN SELAMA PERSALINAN

Gawat janin selama persalinan


menunjukan hipoksia janin tanpa
oksigen yang adekuat, denyut
jantung kehilangan variabilitas
dasarnya dan menunjukan deselarasi
lanjut pada kontraksi uterus.
Penilaian Gawat Janin Selama Persalinan

 Pemantauan denyut jantung janin


 Bradikardia
 Takikardia
 Fariabilitas denyut jantung dasar
yang menurun
 Pola deselerasi deselerasi lanjut
menunjukan hipoksia janin yang
disebabkan
oleh insufisiensi uteroplasenta.
 Insufiensi uteroplasenta akut
 Insufisiensi uteroplasenta kronik
 Kompresi tali pusat
 Anastesia blok para servikal
PENATALAKSANAaN
A. Prinsip-prinsip umum :
• Bebaskan setiap kompresi tali pusat.
• Perbaiki aliran darah uteroplasenta.
• Menilai apakah persalinan dapat berlangsung normal atau kelahiran segera
merupakan indikasi
A. Langkah-langkah khusus
• Posisi ibu diubah dari posisi terlentang ke posisi lateral
• MemberikanOksigen
• Oksitosin dihentikan
• Hipotensi dikoreksi dengan infus intravena dekstrora 5% dalam larutan
Ringer Laktat
• Pemeriksaan pervaginam menyingkirkan prolaps tali pusat dan menentukan
perjalanan persalinan.
• Pengisapan mekonium dari jalan napas bayi baru lahir mengurangi risiko
aspirasi mekoneum
• Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan mulut dibersihkan dari
mekoneum dengan kateter pengisap.
TERI
MAK

Anda mungkin juga menyukai