Anda di halaman 1dari 38

KONSEP PENCIPTAAN

MANUSIA

(Terminologi Kedokteran
dan Islam )












 







 



 

 


 











 











 


 

  




 



 







 



 


























 
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (yang berasal) dari tanah, Kemudian kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.1
(QS. 23:12-14).




 




 






 







 



 







 







 















 









 


 
 


 













 

 
 

Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-


baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air
yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur
(QS. As-Sajadah (32): 7-9).
Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke
dalam rahim), Kemudian mani itu menjadi segumpal
darah, lalu Allah menciptakannya, dan
menyempurnakannya Lalu Allah menjadikan daripadanya
sepasang: laki-laki dan perempuan.
(QS. Al-Qiyamah (75) :37-39).




 


 




 






 
 
 


 


 



 




 



 





 























 





 

 







 









 








 





 


 
 
 


 



 





 


 
 


 


 


 


 
















 




 
















 







 


 

 

 




























 

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari


kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu
dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah,
Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang
tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan
dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian
(dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini
kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah. QS al-Hajj (22) : 5.
► Semua makhluk hidup berasal dari makhluk
sebelumnya,
► Satu sel sederhana  satu makhluk hidup.
► Begitupun penciptaan insan/basyar, dari
setetes mani (spermatozoa) dan ovum 
makhluk yang sempurna  manusia.
► “Omne vivum ex vivo” (semua yang hidup
berasal dari yang hidup)  membantah
teori sebelumnya  “Semua yang hidup
(organisme) muncul secara terus-menerus
berasal dari benda mati (an-organis)” 
Aristoteles (384-322 SM)  “Generation
spontanea.”
► Al-Qur’an
 empat macam proses
penciptaan manusia, yaitu
1) Proses penciptaan Adam,
2) Proses penciptaan Hawa,
3) Proses penciptaan Isa bin Maryam
4) Proses penciptaan manusia secara
umum.
► Untuk penciptaan Adam As., Al-Qur’an tidak
menguraikan secara rinci proses
kejadiannya  manusia pertama.
► Dalam konteksnya: Bahan awal manusia
adalah tanah  disempurnakan
penciptaannya  lewat proses yang alami
 ditiupkan ruh Ilahi manusia seutuhnya.
► Apa dan bagaimana proses penyempurnaan itu,
tidak disinggung oleh Al-Qur’an.
► Jauh sebelum Darwin yang melakukann
penyelidikan dan analisis sehingga berkesimpulan
bahwa manusia diciptakan melalui fase atau
evolusi tertentu, dan bahwa ada tingkat-tingkat
tertentu menyangkut ciptaan Allah.
► Nama-nama seperti Al-Farabi [783-950 M], Ibnu
Miskawaih [w. 1030], Muhammad Syakir al-Kutubi
[1287-1363 M], Ibnu Khaldun [1332-1406] dapat
dikatakan sebagai tokoh-tokoh pendahulu jauh
sebelum Darwin [1804-1872] mencetuskan teori
evolusinya yang menggemparkan dunia.
► Ibnu Maskawai  proses perubahan tahap demi
tahap dari tumbuh-tumbuhan sampai kepada
hewan yang paling mirip dengan manusia, seperti
kera dan hewan yang sejenis dengannya.
► Kecerdasannya telah mencapai derajat yang dapat
diajar dan dilatih menirukan ulah manusia yang
dilihatnya.
► Keadaan yang seperti itu merupakan batas
terakhir dari alam hewani, yang apabila mendapat
tambahan sedikit saja, dia akan keluar dari
kehewanannya dan memasuki alam kemanusaan.
Misalnya dapat berbicara, memperoleh akal dan
lain-lain.
► Ibnu Kaldun juga berbicara tentang proses
perubahan tahap demi tahap, yakni mulai
dari mineral sampai kepada kera, dan
kemudian sampai kepada manusia.
► Dia berpendapat bahwa perbedaan yang
ada pada manusia adalah akibat pengaruh
daerah, tempat tinggal dan keadaan
penghidupan terhadap fisik dan mental.
► Yang banyak disinggung oleh Al-Qur’an
tentang manusia adalah sifat-sifat dan
potensinya.
► Banyak ayat yang memuji dan memuliakan
manusia meskipun ada juga yang
mencelanya.
► Diantara kata-kata yang memuji manusia
seperti bahwa manusai tercipta dari bentuk
dan keadaan yang sebaik-baiknya (QS. Al-
Tin [95] : 4) dan penegasan tentang
dimuliakannya manusia dibanding makhluk
lainnya yang Allah ciptaka (QS. Al-Israa’
► Tetapi disisi lain manusia juga dikritik oleh
Al-Qur’an karena memiliki sifat-sifat yang
tercela seperti manusia itu sering aniaya
dan mengingkari nikmat Allah (QS.
► Ibrahim [14] : 34), manusia makhluk yang
sering membantah (QS. Al-Kahfi [18] : 54),
bersifat keluh kesah lagi kikir (QS. Al-
Ma’aarij [70] : 19), manusia itu sering ragu-
ragu dan tidak sabar (QS. A-Ma’arij [70] :
19-21), congkak (QS. Al-Isra’ [17]:37) dan
masih banyak lagi ayat-ayat yang senada
dengan keadaan tersebut
► Mengenai penciptaan manusia ini sekurang-
kurangnya ada 34 ayat di dalam Al-Qur’an
yang menjelaskannya proses penciptaan
manusia.
► Allah yang Maha Besar dalam proses
penciptaan-Nya tidak langsung menyempur-
nakannya, tetapi melalui, a) menciptakan
(khalaqa); b) menyempurnakan/ menyeim-
bangkan (sawwa); c) mengatur (khalaqa);
dan d) membimbing (hudan) (QS. 87:2-3).
► Untuk proses dari penciptaan sampai
kepada bimbingan dijelaskan dalam Al-
Qur’an – sejalan dengan perkembangan
embriologi – diberbagai ayat :
► Untuk 3 tahap: 1) Manusia diciptakan
pertama kali dari tanah (Bad’aa khalqal
al-insaani min thin); 2) Menjadikan
keturunannya dari perpaduan sperma dan
ovum (min sulaa-latin min maa-ing
mahyim); dan 3) meniupkan roh yang
sudah lengkap berupa embryo (nafakha
fii-hi min ruu-hihi). (QS. 32: 7-9).
► Untuk 4 tahap : 1) Spermatozoit yang
bertemu dengan ovum di Ampulla tuba
ovarii (nutfatan min maniyyin yum-naa);
2) menjadi embrioblast (‘alaqah); 3)
menciptakan dan menyempurnakan
(fa-khalaqa fa-sawwa) dan 4)
menjadikan berpasangan -kembali ke
siklus pertama- (fa-ja’ala min-hu az-
zaujayni al-azzakara wal-untsaa). (QS al
Qiyamah. 75:37-39).
► Untuk 5 tahap : 1) dari tanah (turab); 2)
zygot/pertemuan antara sperma dan
ovum (nuthfah); 3) embrioblast (‘al-
aqah); 4) embrio yang sempurna
maupun yang cacad (mudhgat
muhallaqatin wa ghairi mukhallaqatin
dan 5) Lahirlah bayi (nukhri-jukum thif-
lan) (QS al Hajj. 22:5).
► Untuk 6 tahap : 1) sari pati tanah (sulaa-
latin min thin); 2) dari hasil zigot yang
tersimpan di tempat yang kokoh/rahim
(nuth-fatan fii qaraa-rin ma-kiin) ; 3)
embrioblast (‘alaqah); 4) Mesoderma,
kelak menjadi jantung, darah, daging,
tulang dan lain-lain (mudh-ghah); 5)
Sclerotoma, kerangka pembentuk tulang
(idzaa-man) dan Myotoma, kerangka
pembentuk daging sebagai pembungkus
(lah-man) dan ; 6) tercipta makhluk yang
berbentuk lain, Neonate (an-sya’ naahu
khal-qan aa-akhara) (QS al-Mukminun .23:
12-14).
► Ayat-ayat di atas mendukung proses (fase-
fase) penciptaan manusia, yang dimulai dari
tanah hingga ke bentuk manusia sempurna.
► Implikasi ayat-ayat di atas ditambah
penjelasan ayat lainnya terdiri dari tiga
bentuk evolusi.
► Evolusi pertama bukan berasal dari evolusi
organik, karena penciptaan pertama dimulai
dari tanah hingga ke Adam As.
► Istilah tanah mempunyai banyak pengertian
dan sebutan, sesuai jenis dan sifat yang
dikandungnya.
► Penciptaan manusia yang berasal dari tanah
(thin [mengandung H2O], QS. 32:5), kadang-
kadang disebut tanah liat yang melekat (ylaa-
zib [mengandung Ferrum] ),
► Tanah/debu (turab [zat-zat organis], QS.
3:58), sari pati tanah (sulalah min thin), tanah
liat kering seperti tembikar (shal shaa-lin kal
fakh-khaar), “Shal-shal” adalah tanah kering
(mengandung zat pembakar [Oxygen] )
► “Fakh-haar” (zat arang [Carbon] QS. 55:15 ),
lumpur yang diberi bentuk (Shal-shal lin min
hamaa-in mas-nun), kata hamaa-in, (zat lemas
[Nitrogen] QS. 15:28).
► Keseluruhannya ini, jika dilihat dari unsur
kimianya, mengandung C, H, O dan N serta unsur-
unsur lainnya. Proses persenyawaan ini dinamakan
proteinisatie karena dari persenyawaan ini
terbentuk zat yang dinamakan protein. Setelah
protein ini terbentuk, maka zat ini dihidupkan dan
proses menghidupkan protein ini dinamakan
vitalisatie. Adapun yang menghidupkannya adalah
radio carbon, sebagai hasil dari pemecahan atom
zat lemas yang ada di dalam lapisan udara dan
melalui sinar kosmis pemecahan atom ini menjadi
radio carbon dan zat cair
► Sebagai zat asam arang (CO2) radio carbon
ini memasuki protein, sehingga protein
menjadi hidup oleh pengaruh radio activiteit
yang ada padanya. Protein yang hidup ini
disinari oleh electron-elektron yang
menyusun atom protein tersebut dan yang
digantikan oleh elektron yang berasal dari
sinar kosmis, dan proses ini dinamakan
subtitusi. Sebagai akibat dari sibtitusi ini
protein yang hidup tadi mengalami mutasi
► Radio carbon dan electron-elektron dari
sinar cosmis itulah yang mengubah sifat
zat-zat yang berasal dari tanah. Selain itu,
sebelumnya, telah terjadi percampuran
dengan senyawa-senyawa lain, seperti Fe, I,
Si, Ma, K dan unsur kimia lainnya disebut
oleh Al-Quran “laazib” (zat-zat an-organis),
sehingga inilah yang disebut “turab”
sebagai protein seperti yang dijelaskan di
atas, yang merupakan substansi makhluk
► Stanley Miller, sang murid
menyempurnakannya, lewat eksperimen
yang panjang. Dengan bantuan sinar ultra
violet, panas vulkanis dan loncatan api listrik
dihasilkan bentuk asam amino dan molekul
organik lainnya. Inilah komponen dasar
protein, sebagai substansi dasar
kehidupan. Komponen ini sama yang
dikandung dalam diri manusia.Sehingga
tidak mustahil proses dari an-organis
tercipta organis, dari tanah menjadi Adam
a.s.
Penciptaan Hawa
► Tidak ada satu katapun yang menyinggung kata
Hawa dalam Al-Quran.
► Akan tetapi yang disebut adalah kata zawj
(pasangan) (QS. 2:35; 7:19; dan 20:117),
sehingga istilah “Hawa” sebagai istri Adam, tidak
dikenal. Namun penciptaannya ada disebutkan
dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
Muslim. Namun, bila ditelusuri ungkapan Al-Quran,
bahwa diciptakannya Hawa bagian dari ‘tulang
rusuk’ Adam As, tidak disiratkan dan disuratkan
sebagai bahan penciptaan pasangan Adam, yang
ada adalah kata Nafs wahidah (jiwa yang satu).
► Dalam Al-Baqarah ayat 35 Allah berfirman :
► Dengan demikian istri Adam disebutkan oleh
Al-Qur’an dengam istilah zawj (pasangan)
bukan Hawa. Al-Qur’an menyebutkan,
bahwa zawj diciptakan dari nafs-wahidah
seperti di bawah ini,
Wahai manusia ! Bertaqwalah pada Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dari jiwa yang satu
(nafs al-wahidah), dan dari jiwa yang satu ini
Tuhan ciptakan pasangannya (zawj), dan dari
keduanya bertebaranlah laki-laki dan perempuan
yang banyak sekali. (QS. 4:1).
Penciptaan Manusia secara alamiah
(Sunnatullah)
► Seperti diungkapkan pada bagian terdahulu
penciptaan manusia yang disebutkan oleh Al-
Quran lewat fase-fase penciptaan melalui 3 tahap
(QS. Sajadah [32]: 7-9), 4 tahap (QS. Qiyamah
[75]:37-39), 5 tahap (QS. Hajj [22]:5) dan 6
tahap (QS. Al-Mu’minun [23]:12-14)
menggambarkan proses dari penciptaan awal
(evolusi pertama sampai penciptaan secara
alamiah).
► Adapun penciptaan manusia (melalui proses
alamiah/sunnatullah)yang disebutkan secara
lengkap, Allah menyebutkannya dalam Al-Quran
surat Al-Mu’minun ayat 12 –14;
Penciptaan Manusia secara alamiah
(Sunnatullah)
► Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (yang berasal) dari tanah, Kemudian kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah. Lalu, segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik. (QS. 32:12-14).
► Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes
mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya
(dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat. (QS. Al-Insaan : 2).
► Seperempat jam setelah sel telur (ovum)
dibuahi sperma, maka mulailah gabungan
tersebut saling membagi diri. Sebuah sel
menjadi dua, dua menjadi empat, empat
menjadi delapan, enam belas, tiga puluh
dua dan seterusnya sehingga terbentuklah
timbunan sel-sel yang berbentuk buah
“moerbei” yang dinamakan morula.
► Kemudian bagian dalam morula ini menjadi
cair sehingga terbentuklah sebuah kantong
bulat yang dinamakan lembaga (kiemblaas)
atau blastula. Pada mulanya kantong lembaga
saling berkedekatan. Janin yang berbentuk
panjang dan gepeng ini dan terdiri dari dua
lapisan dinamakan keeping lembaga
(kiemschijf), sedangkan kedua lapisan sel-sel
dinamakan Daun lembaga (kiembladen) Daun
lembaga bagian luar sebelah atasnya
dinamakan daun lembaga luar dan daun
lembaga bagian dalam sebelah bawahnya
dinamakan daun lembaga dalam.
► Pada bagian tengah diantara kedua lapisan
daun lembaga ini tumbuh pertautan kedua
lapisan daun lembaga yang menjadi tukal
(streng) dan dinamakan tukal poros
(asstreng). Dari tukal poros yang berasal
dari kedua daun lembaga tadi tumbuh daun
lembaga ketiga yang dinamakan daun
lembaga tengah.
► Dariketiga daun lembaga inilah tumbuh
alat-alat tubuh manusia sehingga terbentuk
badan kasar atau jasmani manusia. Daun
lembaga bagian dalam namanya entoderm.
Dari entoderm tumbuh alat-alat tubuh
► Daun lembaga bagian dalam namanya
ectoderm. Dari ectoderm ini tumbuh alat-
alat tubuh bagian luar: kulit dengan rambut
dan kuku, kelenjer keringat dan kelenjer
kurap, otak dan susunan urat saraf.
► Daun lembaga diantara entoderm dan
ectoderm bagian tengah namanya
mesoderm. Dari dari mesoderm dan darah
ini tumbuh tulang-tulang, otot-otot jantung,
pembuluh-pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai