Anda di halaman 1dari 24

MDR-TB

(MULTY DRUG RESISTEN TB)

Created By:
Irma Wati
Husnul Maab
PENGERTIAN

• TB resistensi dapat berupa resistensi


primer dan resistensi sekunder.
Resistensi primer yaitu resistensi yang
terjadi pada pasien yang tidak pernah
mendapat OAT sebelumnya. Resistensi
primer ini dijumpai khususnya pada
pasien-pasien dengan positif HIV.
Sedangkan resistensi sekunder yaitu
resistensi yang didapat selama terapi
pada orang yang sebelumnya sensitif
obat (Mc Donald, et al. 2003).
Etiologi

• Pemakaian obat tunggal dalam


pengobatan tuberculosis
• Penggunaan paduan obat yang tidak
adekuat, yaitu jenis obatnya yang kurang
atau di lingkungan tersebut telah terdapat
resistensi terhadap obat yang digunakan
• Pemberian obat yang tidak teratur
Lanjutan..

• Fenomena “addition syndrome” yaitu suatu


obat ditambahkan dalam suatu paduan
pengobatan yang tidak berhasil
• Penggunaan obat kombinasi yang
pencampurannya tidak dilakukan secara baik
sehingga mengganggu bioavailabilitas obat.
• Penyediaan obat yang tidak reguler, kadang-
kadang terhenti pengirimannya sampai
berbulan-bulan (Aditama, et al. 2006).
Mekanisme Resistensi

• Mekanisme Resistensi Terhadap INH


(Isoniazide)
• Mekanisme Resistensi Terhadap Rifampisin
• Mekanisme Resistensi Terhadap
Pyrazinamide
• Mekanisme Resistensi Terhadap Ethambutol
• Mekanisme Resistensi Terhadap
Streptomysin
Suspek MDR TB

• Kasus TB paru kronik


• Pasien TB yang pernah diobati TB
• Pasien TB paru yang gagal pengobatan
• TB paru kasus kambuh
• Pasien TB yang kembali setelah lalai atau
default pada pengobatan kategori satu atau
kategori dua.
• Suspek TB dengan keluhan, yang tinggal
dekat dengan pasien TB MDR (WHO, 2008)
Kategori MDR TB

• Mono resistence
• Poly resistence
• Multidrug resistence (MDR)
• Extensive drug resistence (XDR)
Diagnosis MDR TB

Tuberkulosis paru dengan resistensi


dicurigai kuat jika kultur basil tahan asam
(BTA) tetap positif setelah terapi 3 bulan
atau kultur kembali positif setelah terjadi
konversi negatif.
Beberapa gambaran demografik dan
riwayat penyakit dahulu dapat memberikan
kecurigaan TB paru resisten obat:
Lanjutan...
• TB aktif yang sebelumnya mendapat
terapi, terutama jika terapi yang diberikan
tidak sesuai standar terapi
• Kontak dengan kasus TB resistensi ganda
• Gagal terapi atau kambuh
• Infeksi human immnodeficiency virus
(HIV)
• Riwayat rawat inap dengan wabah MDR
TB
Penatalaksanaan
Grup 1

pirazinamid dan ethambutol

Grup 2

obat injeksi bersifat bakterisidal, kanamisin (amikasin),


jika alergi digunakan kapreomisin, viomisin

Grup 3

Fluorokuinolon, jika sensitif terhadap grup ini harus


mendapat kuinolon dalam regimennya
lanjutan...

Grup 4

obat bakteriostatik lini kedua, PAS


(paraaminocallicilic acid), ethionamid, dan sikloserin

Grup 5

amoksisilin, asam klavulanat, dan makrolid baru


(klaritromisin).
WHO merekomendasikan strategi DOTS
dalam penatalaksanaan kasus TB, selain
relative tidak mahal dan mudah, strategi
ini dianggap dapat menurunkan risiko
terjadinya kasus resistensi obat terhadap
TB
Strategi DOTS (Directly Observed
Treatment Short-course)

• Strategi DOTS merupakan strategi


penanggulangan Tuberkulosis di Rumah
Sakit melalui pengobatan jangka pendek
dengan pengawasan langsung. DOTs
adalah tempat untuk konsultasi pasien
TB
5 komponen kunci Strategi
DOTS
• Komitmen politis
• Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin
mutunya
• Pengobatan jangka pendek yang standar bagi
semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang
tepat, termasuk pengawasan langsung
pengobatan.
• Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.
• Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu
memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara
keseluruhan.
Tim DOTS di Rumah Sakit
• Ketua Tim DOTS rumah sakit
• Anggota
» Staf Medis Fungsional (SMF) Paru
» SMF Penyakit Dalam
» SMF Kesehatan Anak
» SMF lainnya bila ada (Bedah, Obgyn, Kulit dan
Kelamin, Saraf, dll)
» Instalasi Laboratorium (PA, PK, Mikro)
» Instalasi Farmasi
» Perawat Rawat Inap dan Perawat Rawat Jalan
terlatih
» Petugas pencatatan dan pelaporan, serta
» Petugas PKMRS
Tugas Tim DOTS di Rumah
Sakit
• Perencanaan terhadap semua kebutuhan
bagi terselenggaranya pelayanan TB di
rumah sakit
• Pelaksanaan termasuk mengadakan rapat
rutin untuk membicarakan semua hal
temuan terkait dengan pelaksanaan
pelayanan terhadap pasien TB di RS.
• Monitoring dan Evaluasi
Tatalaksana Pasien TB di
DOTS

• Penemuan tersangka TB
• Diagnosis TB
• Pengobatan TB
oTahap awal
oTahap lanjutan
oRujukan
Tahap
awal

• Pada tahap awal ini pasien


mendapatkan obat setiap hari dan
perlu diawasi secara langsung untuk
mencegah terjadinya resistensi obat,
bila pengobatan tahap awal ini
diberikan secara tepat biasanya pasien
menular menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu, sebagian besar
pasien TB BTA positif menjadi BTA
negatif dalam 2 bulan.
Tahap lanjutan

• Pasien mendapat obat lebih sedikit,


namun dalam jangka waktu yang lebih
lama (kurang lebih4 -6 bulan), tahap
lanjutan ini penting untuk membunuh
kuman persister sehingga mencegah
kekambuhan.
Rujukan

• Melakukan rujukan ke UPK lain bagi


pasien yang ingin pindah dengan
menggunakan formulir rujukan yang
ada.
Pemantauan Selama
Pengobatan

• penilaian klinis termasuk berat badan


• penilaian segera bila ada efek samping
• pemeriksaan dahak setiap bulan pada fase
intensif dan setiap 2 bulan pada fase lanjutan,
• pemeriksaan biakan setiap bulan pada fase
intensif sampai konversi biakan
Lanjutan...

• uji kepekaan obat sebelum pengobatan dan pada


kasus kecurigaan akan kegagalan pengobatan
• Periksa kadar kalium dan kreatinin sepanjang
pasien mendapat suntikan (Kanamisin dan
Kapreomisin)
• pemeriksaan TSH dilakukan setiap 6 bulan dan jika
ada tanda-tanda hipotiroid
Kesimpulan..
Multi drug resistant TB (MDR TB) didefinisikan sebagai
resistensi terhadap dua agen anti-TB lini pertama yang
paling poten yaitu isoniazide (INH) dan rifampisin. MDR
TB berkembang selama pengobatan TB ketika
mendapatkan pengobatan yang tidak adekuat. Hal ini
dapat terjadi karena beberapa alasan: Pasien mungkin
merasa lebih baik dan menghentikan pengobatan,
persediaan obat habis atau langka, atau pasien lupa
minum obat. Awalnya resistensi ini muncul sebagai
akibat dari ketidakpatuhan pengobatan. Selanjutnya
transmisi strain MDR TB menyebabkan terjadinya kasus
resistensi primer.

Anda mungkin juga menyukai