KELOMPOK IIII
Alfiandy Setiawan
Muh. Saufy Adnan
Riska Tahir
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia
merupakan unsur golongan kalkogendan dapat dengan mudah
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa
gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling
melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur
paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%
volume atmosfer bumi.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia
merupakan unsur golongan kalkogendan dapat dengan mudah
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa
gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling
melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur
paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%
volume atmosfer bumi.
a) Sifat Fisika
Ada tiga isotop oksigen yang terdapat di alam 16O (99,76%), 17O (0,04%),
dan 18O (0,2%) dengan bobot isotop per sma 16O 15,9949, 17O
16,9991, 18O 17,9992. oksigen merupakan unsur utama dalam kerak
bumi yaitu merupakan kurang lebih 46,6% massa kerak bumi, 89%
dalam air dan kira-kira 21% di atmosfir. Oksigen dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p4 dapat ,membentuk dua ikatan kovalen.
Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah, bahwa
atom-atom mereka hanya memerlukan dua elektron lagi untuk
mencapai konfigurasi s2 p6 dari gas mulia. Karena itu mereka sering
bereaksi sebagai zat pengoksid dengan mencapai keadaan oksidasi -2.
oksigen adalah zat pengoksid yang paling kuat.
Reaksi Oksigen
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar
dalam oksigen menghasilkan P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan.
P4 akan terbakar sendiri bila diletakkan di udara.
Tak semua zat nonlogam dapat bereaksi dengan oksigen, contohnya nitrogen.
Karena itu udara kita yang merupakan campuran nitrogen dan oksigen tetap
stabil.
3. Reaksi senyawa organik dengan oksigen
Senyawa organic pada umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organik yang
paling sederhana disebut hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan
hydrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, CH4. Metana dan
hiodrokarbon lainnya mudah terbakar dalam udara. Bila tersedia oksigen yang
cukup, hasil pembakarannya adalah karbon dioksidan dan air.
Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karbon
monoksida.
CH4 + O2 C + 2H2O
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s2 2p4 adalah unsur yang sangat
elektronegatif (skala paulling = 3,5), nomor dua terbesar seelah fluor (skala pauling
= 4,1). Oleh karena itu, semua unsur bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa
oksida, kecuali gas mulia. Selain itu, juga membentuk senyawa peroksida dan
superoksida. Ini dimungkinkan karena oksigen dapat mempunyai bebrapa bilangan
oksidasi, dalam senyawanya, seperti pada tabel berikut ini :
Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
4) Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misalnya NO,N2O, dan CO
5) Oksida campuran
Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana misalnya P3O4 merupakan
campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
b. Senyawa Peroksida
Senyawa peroksida yang banyak digunakan adalah hydrogen peroksida H2O2, yaitu
untuk pemutih pulp kertas, tekstil, kulit, lemak dan minyak rambut. Dalam industry
digunakan sebagai pereaksi kimia organic, polimer, obat-obatan, dan produksi
makanan. Hydrogen peroksida encer digunakan dalam rumah tangga untuk
antiseptic ringan dan pemutih kain
Hidrogen peroksida murni merupakan cairan tak berwarna yang membeku pada
suhu -0,46oC dan mendidih 150,2oC. Cairannya lebih kental dari pada air dengan
massa jenisnya 1,44225 g/mL (pada 25oC).
Hidrogen peroksida mempunyai nilai pKa = 11,75, bersifat asam sangat lemah dan
sebagai proton akseptor, seperti ditunjukan dalam reaksi berikut ini :
H2O2 (aq) + H3O+(aq) H2O(aq) + H3O+ (aq)
c. Senyawa Superoksida
Senyawa superoksida Na, K, dan Rb dibuat dari peroksidanya. Contohnya sebagai
berikut:
K2O2 + O2 300 atm / 500C 2KO2
Pembuatan Oksigen
Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara. Reaksi yang dapat menghasilkan
oksigen ialah :
a. Penguraian katalitik hidrogen peroksida (pembuatan di laboratorium)
2 H2O2(l) MnO2 2 H2O(l) + O2