2014 - Anti Mikroba
2014 - Anti Mikroba
Tetrasiklin
Kloramfenikol
Eritromisin
Linkomisin
Klindamicin
3. Profilaksis antibiotika
Selain profilaksis kasus bedah, profilaksis
antibiotika hanya dapat diberikan untuk
tujuan :
Melindungi seseorang yang terpajan kuman tertentu
Mencegah infeksi sekunder (Bakterial) pada seseorang
yang sedang menderita penyakit lain
Mencegah endokarditis pada pasien dengan kelainan
katup dan struktur jantung lainyang akan menempuh
prosedur yang sering menimbulkan bakteremia seperti
ekstraksi gigi dan pembedahan
Endokarditis terjadi koloni kuman pada katup jantung
yang rusak
Untuk profilaksis kasus bedah
berlaku prinsip :
Penggunaan antimikroba untuk profilaksis harus selalu
dibedakan dari penggunaan untuk terapi pada kasus –
kasus bedah
Pemberian profilaksis antimikroba hanya diindikasikan
untuk tindakan bedah tertentu yang sering disertai
infeksi pasca bedah
Antimikroba yang digunakan harus sesuai dgn jenis
kuman yang potensial menimbulkan infeksi pasca bedah
Cara pemberian biasanya iv atau im
Pemberian dilakukan pada saat induksi anestesi, hanya
diberikan 1 s/d 2 dosis. Pemberian profilaksis lebih dari
24 jam tdk dibenarkan
Penggunaan Antibiotika Pada
Keadaan Khusus
1. Pada Bayi Prematur Dan Neonatus
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah :
Semua fungsi metabolik yang mulanya dilayani ibu tidak
lagi tersedia sehingga tanggung jawab eliminasi
antibiotika dibebankan sepenuhnya pada organisme bayi
Fungsi metabolisme belum mencapai kematangan
penuh disaat lahir.
Fungsi ginjal diantaranya filtrasi glomerulus kurang
efektif
Adanya insufisiensi system pertahanan tubuh alamiah
pada bayi, sebaiknya antibiotika yang berefek bakterisid
Perkembangan sawar darah otak belum
memadai
Kemungkinan belum matangnya
perkembangan saluran cerna
memungkinkan memodifikasi proses
absorpsi antibiotic yang diberikan peroral
Pusat pernafasan belum stabil, perlu
mendapatkan perhatian pada penggunaan
antibiotika aminoglikosida yang dapat
mendepresi pernafasan
Antibiotika yang sebaiknya dihindarkan
pemakaiannya pada bayi :
Kloramfenikol
Tetrasiklin
Aminoglikosida
Rifampicin
Isoniazid
Novobiosin
2. Pada Wanita Hamil dan
Menyusui
Antibiotik pada kasus tertentu dapat
menyebabkan teratogen , khususnya
pada saat deferensiasi organ antara
periode kehamilan 1 – 3 bulan dan resiko
toksisitas pada fetus pada periode 4 – 9
bulan kehamilan, atau toksisitas pada bayi
di periode minggu terakhir kehamilan
Kontraindikasi penggunaan
antibiotika pada wanita hamil
Aminoglikosida (gentamisin, kanamisin,
neomisin, polimiksin)
Umur kehamilan 4 – 9 bulan mengakibatkan
gangguan pendengaran
Kloramfenikol
Minggu terakhir kehamilan menyebabkan
sindroma bayi kelabu
Tetrasiklin
Umur kehamilan 4 – 9 bulan menyebabkan gigi
berubah warna
Antibiotika yang dapat muncul pada
ASI a l :
Ampicillin Novobiosin
Eritromisin Penisilin
Kanamisin Rifampisin
Kloramphenicol Sikloserin
Colistin Streptomisin
Linkomisin Tetrasiklin
Efek samping dan bahaya yang
mungkin timbul :
Ototoksisitas dan Nefrotoksisitas pada
kanamisin, gentamisin, streptomisin
Pewarnaan gigi pada tetrasiklin yang
mengendap pada tulang dan gigi
Alergi pada golongan penisilin dan
sefalosporin
Penggolongan Antibiotika
Golongan Penisilin
Spektrum kerja luas, Gangguan lambung dan usus, Absorpsi dikurangi oleh
digunakan untuk infeksi di alergi kulit dapat terjadi makanan, t½ 1 - 2 jam,
saluran pernafasan, ekskresi sebagian besar
Ampisilin saluran cerna, sal kemih, lewat ginjal, sebagian
kulit dan kuping,Dosis 4 x kecil empedu, penetrasi
sehari 0,5 - 1 g SSP ringan
Sama dengan Ampisilin tapi Gangguan lambung dan usus Diabsorpsi lebih lengkap
penetrasi ke jaringan lebih jarang terjadi, (80%),
Amoksisilin lebih kuat, Dosis 3 x 375 - hipersensitifitas
1000 mg
Golongan Sefalosporin
Obat Kegunaan Klinis Efek Samping Farmakokinetik
Terutama digunakan pada Gangguan GIT, Toksisitas Dimetabolisme di hati dan
infeksi saluran kemih dan organ terutama ginjal dan diekskresi di ginjal, tidak
saluran pernafasan reaksi alergi menmbus SSP,
Sefaleksin dengan dosis 4 x sehari
250 - 500 mg ac
Mengurangi flora usus pra Paling Nefrotoksik, Aplikasi topikal tidak diabsorpsi baik
operasi dan mengurangi topikal dapat secara sistemik
bakteri pembuan amonia menyebabkan dermatitis
Neomisin pada pasien koma kontak
hepatik, secara topical
untuk conjungtivitis dan
otitis media
DOC mycoplasma Gangguan GIT, Injeksi nyeri Peroral labil terhadap asam,
pneumoniae. Diphteri, karena venodestruksi, diekskresi dalam empedu
Entamoeba hystolitikadan meningkatkan kadar dan melintasi sawar otak
alternatif penisilin untuk plasma banyak obat, yang meradang
Eritromisin streptococcus dan toksisitas dpt terjadi bila
stafilokokus diberikan bersama
teofilin, antikoagulan dan
karbamazepin
Kerja mirip eritromisin hanya Sangat pahit, Ibu laktasi tidak absorpsi tidak konstan
lebih lemah kerja pada dianjurkan karena kadar
Spiramisin saluran nafas pada ASI tinggi
spektrum lebih sempit Peningkatan enzim hati dan ekskresi ginjal dan hepatik,
thromboflebitis turunkan dosis pada
Linkomisin pasien dgn kerusakan
fungsi hati
Obat terpilih untuk infeksi Peningkatan enzim hati dan ekskresi ginjal dan hepatik,
saluran cerna anaerob thromboflebitis turunkan dosis pada
Klindamisin pasien dgn kerusakan
fungsi hati
Golongan Lain
Kegunaan Klinis Efek Samping Farmakokinetik
Obat
Sama dengan
Tiamfenikol kloramfenikol
sediaan salep mata, tetes Penggunaan topical dapat
mata terjadi kulit kering,
Polimiksin
iritasi
Golongan Quinolon
Kegunaan Klinis Efek Samping Farmakokinetik
Obat
Ofloxacin
Levofloxacin
Terima Kasih