Anda di halaman 1dari 19

DIFTERI

UPT Puskesmas Wanayasa 2


dr. Mareta Isti Rosetya
KLB Difteri Di Indonesia
Tahun 2017
KLB Difteri Di Indonesia
Tahun 2017

120
600 dirawat 38
Kabupaten/
di RS Meninggal
Kota
Difteri

• Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri


Corynebacterium diphteriae
• Sering menyerang infeksi saluran pernapasan bagian
atas
• Sering pada anak usia < 10 tahun dan frekuensi tertinggi
pada usia 2-5 tahun
• Dapat dicegah dengan IMUNISASI
Penularan

1. Droplet  batuk, bersin


2. Kulit yg terluka
Gejala dan Tanda

• Demam + 38oC
• Flu like syndrom
• Nyeri telan
• Pseudomembran putih keabuan  sulit dilepas,
mudah berdarah
• Leher membengkak  Bullneck
• Sesak nafas disertai stridor
• Difteri Kulit  luka borok (ulkus)
Gejala dan Tanda

Normal
Gejala dan Tanda
Gejala dan Tanda
Pemeriksaan Bakteriologis
Komplikasi

Masalah • Pseudomembran putih keabuan  sulit dilepas, mudah berdarah 


mengganggu pernafasan

Pernafasan
• Memicu reaksi peradangan pada paru-paru  fungsi paru-paru turun
 gagal nafas  kematian

Kerusakan • Toxin yng dihasilkan kuman masuk ke jantung


 peradangan otot jantung  detak jantung
Jantung tidak teratur  gagal jantung  kematian

Kerusakan • Paralisis diafragma  gagal nafas

Saraf • Pembengkakan tangan dan kaki


Pencegahan
Kapan dilakukan Imunisasi
Difteri?

Booster
< 1 Tahun Usia SD
< 2 Tahun < 5 Tahun Usia 10 & 18
Usia 2, 3, 4 Kelas 1 tahun (dapat
1 kali 1 kali
bulan Kelas 2, 3 SD diulang tiap
10 tahun)
Upaya Pemerintah

1. Bekerjasama dengan Kementerian


Kesehatan
2. Bekerjasama dengan Kementerian
Agama
Fenomena Masyarakat

• Penurunan minat orang tua melakukan


imunisasi pada anak – anaknya
• Faktor media massa/ media elektronik
Sudahkah anak – anak
Anda mendapatkan
imunisasi DIFTERI ???
Terima Kasih .....

Anda mungkin juga menyukai