Anda di halaman 1dari 31

MEKANISME REAKSI

KATALISIS
Ada suatu substansi atau bahan atau zat
yang bukan reaktan dan juga bukan
produk, tetapi dapat dan bahkan sangat
mempengaruhi kecepatan reaksinya.

Substansi inilah yang dinamakan katalis


(atau katalisator).

Berzellius pada tahun 1835 merupakan


orang (ilmuwan) yang pertama kali
menggunakan
istilah “katalis”.
 Katalis merupakan suatu zat atau substansi
yang dapat mempercepat reaksi (dan
mengarahkan atau mengendalikannya),
tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun
bukannya tanpa bereaksi.

 Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan


reaksi, tanpa mengalami perubahan secara
kimiawi pada akhir reaksi. Peristiwa / fenomena
/ proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut
katalisis.
Istilah negative catalyst (atau inhibitor)
merujuk kepada zat yang berperan
menghambat atau memperlambat
berlangsungnya reaksi.
(1) Katalis berperan mempercepat reaksi
(meningkatkan kecepatan/laju reaksi)
(2) Katalis tidak muncul di dalam persamaan
stoikiometri reaksi, karena katalis bukanlah
reaktan dan juga bukan produk. Hal berlaku
secara umum, kecuali pada kasus reaksi
autokatalitik. Katalis muncul di dalam mekanisme
reaksi, serta muncul (secara langsung maupun tidak
langsung) dalam persamaan kecepatan reaksi.
(3) Kuantitas atau banyaknya katalis tidak
mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung. Kendatipun demikian, seiring dengan
berlangsungnya proses, pada kenyataannya katalis
dapat mengalami perubahan sifat-sifat kimia dan
fisika secara irreversibel yang mengarah kepada
terjadinya deaktivasi.
(4) Komposisi kimiawi suatu katalis tidak
berubah pada akhir reaksi.
(5) Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi
dalam kuantitas yang sangat sedikit.
Contoh: 1 gram katalis logam Pt dibutuhkan
untuk reaksi penguraian 108 liter H2O2.
(6) Jika lebih dari 1 (satu) reaksi berlangsung
secara simultan pada saat yang bersamaan,
maka pada umumnya katalis mempengaruhi
arah atau selektivitas atau spesifisitas
reaksi. Artinya, katalis bersifat unik
(spesifik); katalis tertentu hanya
mempercepat jenis reaksi tertentu.
(7) Katalis tidak mengubah atau menggeser
kesetimbangan reaksi, termasuk semua
sifat termodinamikanya, seperti
kecenderungan keberlangsungan reaksi
(berdasarkan perubahan energi bebas Gibbs
reaksi, ΔG), besarnya panas reaksi (ΔH), harga
tetapan kesetimbangan reaksi (K), dan konversi
maksimum reaksi (Xe) yang dapat dicapai pada
kondisi tertentu.

Dengan atau tanpa katalis, sifat-sifat


termodinamika reaksi tidak mengalami
perubahan.

Katalis hanya berpengaruh terhadap sifat


kinetika reaksi.
(8) Katalis tidak memulai berlangsungnya
suatu reaksi, tetapi mempengaruhi kecepatan
reaksinya. Katalis hanya mempromosikan
reaksi-reaksi yang perubahan energi bebas Gibbs
(ΔG)-nya berharga negatif. Dengan kata lain,
katalis tidak mampu mempercepat suatu reaksi,
pada kondisi tertentu, yang secara
termodinamika tidak dapat berlangsung.
(9) Katalis hanya mempercepat reaksi untuk
mencapai kesetimbangan
(10) Katalis mempunyai suhu operasi optimum
(11) Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh suatu
zat yang disebut pemercepat katalis (promotor).
Contoh: Efisiensi katalis CuO-ZnO yang
digunakan untuk mengkatalisis reaksi shift
conversion (CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g))
pada proses pembuatan pupukurea ditingkatkan
melalui penambahan promotor Al2O3.
(12) Pada reaksi-reaksi tertentu, terdapat salah
satu produk reaksi yang dapat berfungsi sebagai
katalis untuk reaksi yang bersangkutan. Zat
atau produk reaksi ini disebut autokatalis,
sedangkan reaksinya biasa disebut reaksi
autokatalitik.
(14) Katalis yang dapat menghambat atau memperlambat
kecepatan reaksi disebut katalis negatif (atau inhibitor).
Berdasarkan gambaran tersebut di atas, katalis
mempunyai tiga fungsi katalitik, yakni:
1. Aktivitas
(berkaitan dengan kemampuannya mempercepat
reaksi),
2. Selektivitas atau spesifisitas
(berkaitan dengan kemampuannya
mengarahkan suatu reaksi), dan
3. Stabilitas atau lifetime
(berkaitan dengan kemampuannya menahan hal-
hal yang dapat mengarahkan terjadinya
deaktivasi katalis).
 Berdasarkan teori keadaan-transisi (atau
teori kompleks aktif), katalis mampu
menurunkan hambatan energi potensial
(potential energy barrier) yang harus dilalui oleh
reaktan-reaktan untuk membentuk produk-
produk reaksi.
KATALIS HOMOGEN
 Yakni jika fase katalis sama dengan fase reaktan dan
fase produk reaksi (atau: fase katalis= fase reaksi).
Yang paling umum berupa fase cair, dengan
katalis dan reaktan berada dalam larutan.
Keunggulan: aktivitas dan selektivitasnya tinggi,
tidak mudah teracuni oleh keberadaan pengotor,
mudah dioperasikan, mudah dimodifikasi, mudah
untuk dipelajari.
Kekurangan: sulit dipisahkan dari campuran reaksi,
kurang stabil pada suhu tinggi.
 di industri, biasanya dalam pembuatan zat kimia
khusus, obat-obatan, dan makanan; proses alkilasi
olefin, danhidroformilasi.
Reaksi berkatalis homogen, fase gas
CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) katalis: NO (g)
CH3CHO (g) → CH4 (g) + CO (g) katalis: uap I2
Reaksi berkatalis homogen, fase cair
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
katalis: asam
CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
katalis: asam
Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen
berlangsung melalui pembentukan senyawa
kompleks dan penyusunan ulang antara
molekul-molekul reaktan dengan ligan katalis.
KATALIS HETEROGEN
 Mudah dipisahkan dari campuran reaksi
 Tahan dan stabil terhadap suhu relatif tinggi

 Mudah disiapkan dalam bentuk pellet katalis


padat
PENGGOLONGAN KATALIS BERDASARKAN
KEBERADAANNYA
KINETIKA REAKSI BERKATALIS HOMOGEN
Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen
berlangsung melalui tahap-tahap:
1. Tahap pembentukan senyawa kompleks /
intermediates (tahap koordinasi)
2. Tahap penyusunan ulang antara molekul-
molekul reaktan dengan ligan katalis (tahap
interaksi ligan), dan
3. Tahap eliminasi produk reaksi
KINETIKA REAKSI KATALISIS
 Berdasarkan mekanisme reaksi, tahap (ii)
lambat, sehingga tahap (ii) menjadi tahap
penentu kecepatan reaksi: r = r tahap (ii) =
rP .... (***)
KOMPONEN-KOMPONEN KATALIS
 Katalis dibentuk dari komponen-komponen yang
dapat menunjang sifat katalis yang diharapkan,
seperti aktif, selektif, panjang usia (stabil
terhadap gangguan fisika, kimia, termal, dan
mekanik), dan murah.
 Khusus untuk katalis heterogen, pada kondisi
tertentu dibutuhkan sifat-sifat lain seperti:
konduktivitas termal yang tinggi serta
kemampuan menghasilkan distribusi aliran yang
merata dan pressure drop yang rendah di
sepanjang unggun (bed).
KOMPONEN KATALIS PADAT
1. Komponen (atau fasa) aktif
Fungsi: aktivitas kimia, mengemban fungsi
utama katalis untuk mempercepat dan
mengarahkan reaksi.
2. Penyangga (support atau carrier)
Fungsi: luas permukaan yang tinggi, porositas,
sifat-sifat mekanik, kestabilan, aktivitas
fungsional ganda, modifikasi komponen aktif.
Jenis: oksida dengan melting point tinggi, tanah
liat, karbon.
3. Promotor
Fungsi pada komponen aktif: elektronik,
morfologi, poisoning.
Fungsi pada penyangga: struktural, inhibisi
aktivitas, promosi aktivitas.
Seiring dengan berlangsungnya proses, katalis
dapat mengalami perubahan sifat kimia dan
fisika secara reversibel maupun ireversibel yang
mengarah kepada terjadinya penurunan (atau
kehilangan) aktivitasnya.

DEAKTIVASI KATALIS
Deaktivasi reversibel bersifat sementara,
sehingga katalis dapat diaktifkan kembali dan
diregenerasi; sedangkan deaktivasi ireversibel
bersifat permanen, sehingga harus dilakukan
penggantian katalis baru.

Proses deaktivasi dapat berlangsung:


􀂙 sangat cepat, seperti pada katalis-katalis
perengkahan (cracking) hidrokarbon, atau
􀂙 sangat lambat, seperti pada katalis besi
promoted untuk reaksi sintesis amonia, yang
dapat digunakan selama beberapa tahun tanpa
kehilangan aktivitas secara berarti (signifikan).

Anda mungkin juga menyukai