TENAGA KERJA
Yeni Khomaria
SMK Bani Muslim Pati
LATAR BELAKANG
Tenaga kerja selalu berhadapan dengan potensi bahaya di
tempat kerja sewaktu-waktu dapat terganggu
kesehatannya dengan akibat :
Pasal 5 :
1) Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes
HIV untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh
atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
2) Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela
dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh
3) Apabila tes HIV dilakukan, pengusaha atau pengurus
wajib menyediakan konseling
TES HIV
1. DILARANG digunakan untuk tujuan :
Persyaratan dalam proses rekrutmen
Menentukan kelanjutan status pekerja/buruh
Pemeriksaan kesehatan rutin yg diwajibkan.
1. Anamnesa (wawancara) :
• Umum
• Khusus
2. Pemeriksaan Klinis/Medis
• Psikis/Mental
• Fisik
• Laboratorium
• Pemeriksaan penunjang
Teknis Pemeriksaan Kesehatan Awal
1. Anamnesa umum :
▫ Umur
▫ Pendidikan
▫ Riwayat pekerjaan
▫ Riwayat penyakit
▫ Kecelakaan yang pernah diderita
▫ Riwayat keluarga dan lain-lain.
Teknis Pemeriksaan Kesehatan Awal
2. Anamnesa khusus :
▫ Alergi • Penyakit pendengaran
▫ Epilepsi • Panyakit pinggang
▫ Kelainan jantung • Penyakit kelainan pada kaki
▫ Tekanan darah • Hernia
▫ TBC • Hepatitis/penyakit hati
▫ Kencing manis
• Ulkus peptikum
▫ Penyakit paru (Asma,
bronchitis, pneumonia • Anemia
dll.) • Tumor
▫ Gangguan jiwa • Dan lain-lain.
▫ Penyakit kulit
Teknis Pemeriksaan Kesehatan Awal
3. Pemeriksaan Klinis/Medis :
a) Pemeriksaan mental
keadaan kesadaran, sikap/tingkah laku, kontak mental,
perhatian, inisiatif, intelegensia dan proses berfikir
b) Pemeriksaan fisik
fisik diagnostik (inspeksi, palpasi, perkusi auskultasi)
Tekanan darah, nadi, pernafasan,
tinggi badan, berat badan,
kesegaran jasmani
ketajaman penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek syaraf
c) Pemeriksaan Laboratorium (darah, urine, faeces).
d) Pemeriksaan Penunjang (disesuaikan dg jenis pekerjaan/faktor
risiko yang akan dihadapi)
Rongent dada, tes alergi, spirometri, E.C.G., tes buta warna
dll.
Kesimpulan & Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Awal
No. Hasil
Pemeriksaan
Rekomendasi
1. Sehat (tidak boleh bekerja tanpa sarat pada
didapat kelainan) pekerjaan ringan maupun berat
pada semua jenis pekerjaan.
26
Teknis Pemeriksaan Kesehatan Berkala, khusus &
purna bhakti
1. Anamnesa :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Unit kerja :
Lama kerja :
Gambaran tentang :
Pekerjaan yg dilakukan :
Faktor bahaya di lingkungan kerja :
Keluhan yang sering dirasakan :
Ganguan kesehatan yang dialami :
Dll.
Teknis Pemeriksaan Kesehatan Berkala, khusus & purna
bhakti
2. Pemeriksaan klinis
a) Pemeriksaan psikis/kejiwaan
b) Pemeriksaan fisik (fisik diagnostik)
c) Pemeriksaan laboratorium (darah dan urin) rutin
d) Pemeriksaan khusus/penunjang yang berkaitan dengan
keluhan/gangguan kesehatan dan faktor risiko misalnya :
Spirometri (tes fugsi paru),
Audiometri (tes tingkat pendengaran),
Pemeriksaan fungsi organ khusus (fungsi hati/lever, fungsi
ginjal, sumsum tulang dll.)
Pemeriksaan laboratorium khusus (Monitoring biologis)
Kesimpulan & Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala
No. Hasil
Pemeriksaan
Rekomendasi & Tindak lanjut
1. Sehat boleh tetap bekerja pada pekerjaan sekarang
2. Menderita sakit
a. Penyakit Diberikan pengobatan
umum Masih bisa dipekerjakan di tempat kerja
sekarang
2. Menderita sakit
a. Penyakit umum Diberikan pengobatan
2.
.....
dst
Jumlah
............., .......................
Doter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja
ttg
( Nama )
2. Data Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala / Khusus *)
Nama Dokter Pemeriksa : .......
No. Register SKP Dokter : .............
Nama Perusahaan : .............. (tmpt Dokter Bekerja)
Alamat Perusahaan : .............. (tmpt Dokter Bekerja)
Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Nama Jumlah
Sakit
Tanggal Perusahaa Tenaga
No. Ket
Pemeriksaan n Yg Kerja Yg Sehat Penyak Didu
Diperiksa Diperiksa it ga PAK
Umum PAK
1.
2.
(Daftar hasil
pemeriksaan
terlampir)
.....
dst
Jumlah
............., .......................
Doter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja
ttg
( Nama )
2. Daftar Tenaga Kerja Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala/Khusus
Berkala / Khusus *)
Nama Dokter Pemeriksa : .......
No. Register SKP Dokter : .............
Nama Perusahaan : .............. (tmpt Dokter Bekerja)
Alamat Perusahaan : .............. (tmpt Dokter Bekerja)
Jabatan/ Keterangan
Tanggal
Pekerjaan Masa Diagnosa Tindak (P. Umum,
No. Umur Pemeriksaa
/ Tempat Kerja (ICD 10) Lanjut Diduga PAK,
n
Kerja PAK)
1.
2.
3.
.....
dst
36
MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA
Bagi pekerja :
Mengetahui kondisi kesehatannya sejak mulai kerja dan
secara berkala
Memahami bagaimana cara mencegah gangguan
kesehatan akibat faktor bahaya di tempat kerja
Mendapat perlindungan dari gangguan kesehatan di
tempat kerja khususnya PAK
Memperoleh hak berupa jaminan
(pengobatan/perawatan) dan kompensasi (santunan
uang) apabila diketahui menderita PAK, baik sewaktu
masih bekerja maupun sampai 3 tahun setelah berhenti
bekerja
MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA
Bagi pengusaha :
Mengetahui kondisi kesehatan pekerja sejak mulai kerja
dan secara berkala dapat menempatkan pekerja secara
tepat sesuai kondisi kesehatan pekerja
Menjadi dasar yang akurat dalam perencanaan dan
evaluasi program pencegahan/pengendalian faktor
bahaya di tempat kerja
Mengurangi biaya pengobatan/perawatan dan biaya
terkait lannya (efisiensi)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk
Memenuhi peraturan perundangan dalam melindungi
kesehatan tenaga kerja dan memenuhi hak pekerja yang
mengalami PAK
Meningkatkan rasa aman dan motivasi kerja
MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA