Anda di halaman 1dari 30

Fisioterapi pada

kasus Stroke
Neuromuscular
Nama Kelompok
01 Esther Asima Sianipar
20170606055.

02 Elsa Meifani Br.Sitompul


20170606057

03 Juriah
20170606083

04 Filipus
20170606
STROKE
CEREBRO VASCULAR ACCIDENT
Our Team Style
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I hope and I believe
that this Template will your Time.

Stroke
adalah suatu kondisi penyakit yang disebabkan
terhentinya aliran darah yang mensuplai otak secara
tiba-tiba, baik karena adanya sumbatan maupun
pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi
perdarahan ke dalam otak (WHO, 2012)
S T R O K E

Terjadi gangguan metabolisme sel-sel


neuron di otak akibat suplai darah yang Deficit neurologis: sensoris, motoris, mental,
tidak optimal,sehingga menyebabkan persepsi, dan fungsi.
deficit neuroligis.

.....
Menurut Penyebab Stroke dibagi :
1. Stroke Hemoragik
a. Intra cerebral hemoragik (ICH)
b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH)
Penyebab: Hypertensi, Aneurysma dan arterioveneus Malformasi (AVM)
Diagnosis medis: CT brain scan
2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik)
Penyebab : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM,
Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi trombosit
a. Stroke Trombotik
b. Stroke Embolik
Stroke hemoragik atau perdarahan terjadi Stroke iskemik terjadi akibat plak atau
akibat pecahnya pembuluh darah di otak. bekuan darah menyumbat pembuluh darah di
otak
Stroke Hemoragik

• Disebabkan oleh pecahnya pembuluh


darah di otak dan menyebabkan
perdarahan.

• Biasanya kejadiaannya saat melakukan


aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga
terjadi saat istrahat.

• Kesadaran penderita umumnya menurun.


Perdarahan otak dibagi
menjadi dua :

1. Perdarahan intraserebri (PIS)


2. Perdarahan subaraknoid (PSA)
P e r d a r a h a n
intraserebri (PIS)

• Merupakan perdarahan yang terjadi secara langsung di parenkim


otak yang membentuk sebuah hematoma.

• Tipe ini sering terjadi berhubungan dengan tekanan darah tinggi


yang tidak terkontrol
P e r d a r a h a n
subaraknoid (PSA)

• Pembuluh darah arteri yang berada dekat permukaan otak


pecah dan menumpahkan isinya ke rongga subarachnoid, yaitu
ruang antara permukaan otak dan tulang tengkorak.

• Berhubungan dengan trauma, pecahnya aneurism intrakranial,


atau arteriovenous malformation (AVM).
Patofisiologi
Stroke Iskemik

Stroke iskemik dapat terjadi ketika


pembuluh darah arteri yang
membawa darah dan oksigen ke
otak mengalami penyempitan atau
terhambat, sehingga menyebabkan
aliran darah ke otak berkurang.
Stroke Trombotik Stroke Embolik

• Terjadi ketika gumpalan darah Terjadi ketika gumpalan darah atau


terbentuk di salah satu pembuluh gumpalan yang terbentuk dibagian
darah arteri yang memasok tubuh lainnya, umumnya jantung,
darah ke otak. terbawa melalui aliran darah dan
tersangkut di pembuluh darah otak,
• Pembentukan gumpalan darah sehingga menyebabkan arteri otak
ini disebabkan oleh timbunan menyempit.
lemak atau plak yang menumpuk
di arteri (aterosklerosis) dan
menyebabkan menurunnya
aliran darah.
Faktor Resiko

Yang dapat di kontrol :


• TIA
Yang tidak dapat dikontrol • Hipertensi
• usia, • DM
• jenis kelamin • Kurang aktifitas fisik
• ras • Perokok - Peminum alcohol
• Obesitas
• riwayat keluarga
• Stress fisik
Langkah Pencegahan
Normal FR Stroke

Promotif Prevensi
Prevensi Sekunder
Primer

• Gaya hidup sehat • Gaya hidup sehat


• Gizi Seimbang • Gaya hidup sehat • Gizi Seimbang
• Olahraga • Kendali FR • Olahraga
• Stop rokok • Stop rokok
Pemeriksaan

1. Anamnesis : Keluhan Utama, Riwayat penyakit sekarang , Riwayat Pribadi, Riwayat


Keluarga.

2. Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda-tanda Vital: Tekanan darah, Denyut nadi, Pernapasan.
b. INSPEKSI : Statis dan dinamis
c. PALPASI : Spasme otot, Kontraktur otot, flaccid atau spastis dll
KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONAL:

• Kognitif : pasien belum dapat berbicara dengan jelas tetapi pasien dapat
mengikuti instruksi terapis dengan baik.
• Intra personal : pasien mempunyai keyakinan/motifasi yang tinggi untuk
sembuh dan kembali beraktifitas.
• Inter personal : komunikasi pasien hanya dapat di mengerti oleh anak pasien
tetapi interaksi dengan terapis dapat dilakukan dengan baik.
KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITAS :

1) Aktivitas Fungsional Dasar: miring, duduk, berdiri, berjalan.


2) Kemampuan Aktifitas Fungsional: Pasien ketika BAB dan BAK, makan.
3) Lingkungan aktifitas: pasien belum dapat melakukan aktifitas secara mandiri
Pemeriksaan Spesifik
a. LGS dengan goniometer
b. Kekuatan otot
c. Pemeriksaan nyeri
d. Pemeriksaan reflek
1)Fisiologis : patella, biceps, triceps, achilles
2)Patologis : babinsky, chadock, oppenheim, gordon, schefer
Spastisitas Dengan Skala ASWORTH
Tes keseimbangan : duduk, berdiri dan berjalan
Pemeriksaan sensoris
- Panas-Dingin
- Kasar-Halus
- Tajam-tumpul
- Streognosis
- Grafestesia
- Propioceptif
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment :
- kontraktur pada otot.
- keterbatasan Lingkup gerak sendi
- Spastisitas
- penurunan kekuatan otot
- gangguan koordinasi
- gangguan keseimbangan
2. Functional limitation
- pasien belum dapat kembali keposisi tidur terlentang secara mandiri setelah miring
- pasien belum dapat miring dengan mandiri ke kiri
- Pasien belum dapat duduk mandiri
3. disability
Keterbatasan dalam aktifitas sosial dan berinteraksi dengan lingkungan
Program/Rencana Fisioterapi
1. Edukasi
1) pasien disarankan untuk menggerakan aggota tubuhnya dengan mandiri
2) pasien sarankan untuk merubah posisi dari tidur ke miring ssetiap 2 jam sekali
3) keluarga disarankan untuk membantu pasien dalam melatih anggota gerak tubuh
pasien dan memberikan semangat kepada pasien
Thank You......

Anda mungkin juga menyukai