HASIL MPKP
PROFESI NERS BINA
SEHAT PPNI MOJOKERTO
2019
STRUKTUR KELOMPOK 1
M1(Man)
N Tanggal Jumlah kebutuhan Perawat jaga saat
o tenaga perawat itu per jam dinas
(DepKes)
1 1 Mei 2019 4 Orang 6 Orang
2 2 Mei 2019 3 Orang 5 Orang
3 3 Mei 2019 4 Orang 5 Orang
4 4 Mei 2019 5 Orang 5 Orang
5 5 Mei 2019 5 Orang 4 Orang
6 6 Mei 2019 6 Orang 6 Orang
7 7 Mei 2019 6 Orang 6 Orang
8 8 Mei 2019 7 Orang 6 Orang
Rata - rata 5 Orang 5 Orang
Rata- rata kebutuhan tenaga keperawatan di ruang kelolaan (Gajah Mada 5 dan 6)
Ruang Perawatan 2 perhari berdasarkan tingkat ketergantungan pasien menurut
Depkes RI, 2005 adalah sebanyak 5 orang.
BOR (Bed Of Range)
120%
90%
80%
80%
70% 70%
60%
60%
Tanggal
40%
20%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8
60%
40%
20%
0%
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan pelaksanaan job discription Kepala Ruangan di
ruang kelolaan Gajah Mada 5-6 dari tanggal 01-08 Mei 2019 menunjukkan hasil yang baik dimana sebagian
nlai rata-rata adalah 79% sehingga hasil prosentase menunjukkan Pelaksanaan menejemen keperwatan dari
tugas Kepala Ruangan sudah baik.
Namun dalam pelaksanannya juga ada penurunan di tanggal 6 Mei 2019 hal ini dikarenakan
ada beberapa mahasiswa yang memang belum bisa memahami serta menerapkan perilaku bertanggung
jawab akan tugasnya sebagai karu yang tepat. Dan mayoritas tugas karu yang terlewatkan adalah
mengevaluasi hasil kerja dari setiap anggotanya.
100%
88%
90% 84% 84%
80% 80%
80% 76% 77%
68% 70% 70% 70%
70% 67% 67% 67%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
TIM A TIM B
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan dari 21 kali pelaksanaan timbang terima selama 8 hari di
ruang perawatan 2 didapatkan 14 kali dari 21 kali timbang terima penilaian timbang terima
menggunakan lembar cek list sesuai SPO rumah sakit Sido Waras rata-rata sebanyak 83% bernilai
baik. Hasil diagram juga menunjukkan peningkatan pelaksanaan timbang terima sesuai dengan SOP
yang di berlakukan Meski nilainya penilaiannya lebih fluktuatif pada dinas pagi,siang dan malam. Hal
ini diakibatkan mahasiswa belum sepenuhnya memahami akan apa saja yang perlu disampaikan pada
saat pelaporan timbang terima berlangsung, serta ketidakadanya peran PP pada saat siang dan malam
membuat sikap tanggung jawab yang dimilik PA untuk timbang terima dengan baik jadi berkurang.
Namun, dengan berjalanya waktu dan evaluasi timbang terima sudah berjalan sangat baik dan benar.
Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima, mahasiswa tidak
mengalami kesulitan yang berarti hanya menemukan kendala
pada awal saja yaitu mahasiswa belum memahami item-item
apa saja yang harus dilaporkan, cara pelaporan masih belum
terarah.
Solusi
Mahasiswa memiliki ruangan nurse station sendiri, membuat buku
status untuk pasien. Kegiatan timbang terima setiap harinya telah
dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa profesi menejemen
terhadap pasien kelolaan yaitu ruang Gajah mada 5 dan 6, kemudian
pelaksanaan timbang terima bisa berjalan dengan luwes dan baik, kami
adakan pembelajaran roleplay timbang terima sebelum ke pasien.
Timbang Terima
Efektifitas Pengunaan Timbang Terima Menggunakan
Format SBAR
Format SBAR
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
Berdasarkan diagram di atas dapat di jelaskan dari 21 kali penulisan SBAR selama 8 hari
didapatkan 14 kali bernilai baik dengan hasil presentase rata-rata sebanyak 80% selama proses
komunikasi SBAR berlangsung sudah bernilai baik dan sesuai SOP. Cara penulisan dan
pengunaan SBAR sudah baik dan sesuai dengan SOP pengisian SBAR yang berlaku. Penilaian
komunikasi SBAR ini menggunakan lembar narasi sesuai panduan yang setiap hari di observasi
tim penanggungjawab/ supervise. Diagram juga didapatkan penurunan pada tanggal 02, 04, dan
07 Mei 2019. Hal ini kemungkinan diakibatkan karena mahasiswa harus berfokus sementara
dengan persiapan roleplay yang akan dilaksanakan atau mahasiswa belum memahami cara
pengisian SBAR yang sesuai, namun dengan berjalanya waktu dan evaluasi penulisan SBAR
sudah berjalan sangat baik dan benar.
Hambatan
Selama pelaksanaan dalam penulisan dan pengunaan form SBAR mahasiswa tidak
mengalami kesulihatan yang berarti hanya menemukan kendala pada awal saja
yaitu mahasiswa masih hanya menuliskan assesment dimana pada bagian ini
seharusnya dalam penulisannya menjelaskan justifikasi dari masalah yang di derita
pasien tetapi pada aplikasinya dalam meberikan justifikasi masalah kurang
mengkerucut dan general, dan tanda tangan sering kali di lewatkan oleh
mahasiswa.
Solusi
Setiap pergantian operan sift untuk menyamakan dalam pengunaan
dan penulisan SBAR setiap hari ada yang bertangung jawab
sebagai pengawas dan pemberi pengarahan dalam penulisan dan
pengunaan SBAR hal itu bertujuan untuk menjaga persamaan
dalam mengisi form SBAR Hal ini tim audit dan
penanggungjawab pelaksanan kegiatan harian sudah melakukan
supervisi kepada rekan-rekan yang belum tepat melakukannya.
Supervisi
120%
98%
100% 94% 92% 91%
88% 88% 88%
84%
80%
67%
60%
40%
20%
0%
timbang terima discharge planning manajemen nyeri perawatan infus injeksi intravena tekanan darah nadi RR suhu
Berdasarkan diagram diatas untuk keseluruhan kegiatan supervisi didapatkan skor rata-
rata 88% didapatkan mahasiswa perawat yang melakukan supervisi di ruang kelolaan.
Pada saat supervisi timbang terima didapatkan nilai rata-rata 94% dengan kategori baik, yaitu secara
keseluruhan mahasiswa sudah melakukan timbang terima sesuai dengan SOP. Sedangkan, pada
pelaksanaan discharge planning didapatkan nilai rata-rata 67% dengan kategori cukup, yaitu
mahasiswa tidak memberikan nomor telepon yang dapat dihubungi dan tidak menghubungi petugas
ambulans.
Tindakan mengobservasi TTV meliputi pengukuran tekanan darah dengan hasil rata-rata
92%, pengukuran nadi dengan rata-rata 91%, pengukuran respiratory rate dengan rata-rata 88%, dan
pengukuran suhu tubuh dengan rata-rata 84% sehingga didapatkan hasil rata-rata akhir secara
keseluruhan adalah 89% dengan kategori baik, dimana dalam persiapan alat kurang lengkap yaitu
seperti stetoskop, formulir observasi, dan tidak mengeringkan ketiak pasien menggunakan tissue saat
pengukuran suhu tubuh.
Kendala/ Hambatan
Pelaksanaan supervisi dari 9 SOP yang sudah dilakukan
dikatakan sudah memenuhi kriteria baik namun masih
ada beberapa mahasiswa yang tidak melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang ada
misalnya observasi TTV dimana persiapan alat yang
digunakan saat mengobservasi TTV tidak lengkap,
pelaksanaan injeksi intravena yang kurang dalam
meminta bukti pemberian injeksi kepada keluarga
pasien atau pasien dan tidak menggunakan
handscoon, serta kegiatan supervisi tidak dilakukan
terjadwal namun sewaktu – waktu dan tanpa
pemberitahuan kepada anggota yang disupervisi.
120%
100% 100%
100%
80% 75%
60%
40%
20%
0%
Berdasarkan diagram diatas untuk keseluruhan kegiatan role play ronde keperawatan didapatkan skor
rata-rata mahasiswa perawat yang melakukan ronde keperawatan diruang kelolaan didapatkan nilai rata-
rata 92% dengan kategori baik, yaitu tim penanggung jawab ronde keperawatan sudah melakukan sesuai
dengan SPO dari literatur. Pada saat pra ronde sudah dilakukan dengan prosentase 100% kategori baik,
pada pelaksanaan sudah mendapatkan hasil 100% dengan kategori baik, Sedangkan, pada pelaksanaan
pasca ronde didapatkan nilai 75% dengan kategori cukup, yaitu tim penanggung jawab ronde
keperawatan tidak merekomendasikan intervensi keperawatan.
Hambatan
1. Pasien yang akan kami jadikan objek ronde keperawatan sempat berganti karena pasien pulang.
2. Tidak terdapat form ronde keperawatan SPO dan Alur Ronde Keperawaran di RS Sido Waras sehingga
role play ronde keperawatan menggunakan teori literatur buku Manajemen Keperawatan Nursalam tahun
2015
3. Tim ahli gizi tidak hadir dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
4. Pada saat pra ronde dan awal pelaksanaan keluarga pasien hadir sebentar namun saat ditengah kegiatan
ronde keperawatan keluarga pasien tidak mengikuti kegiatan ronde keperawatan karena kurangnya tim
penanggung jawab ronde keperawatan mengikut sertakan secara optimal keluarga dalam pelaksanaan
ronde keperawatan,
5. Ruang yang digunakan untuk ronde tidak sesuai seperti nurse station karena penanggung jawab ronde
adalah mahasiswa jadi penjelasan masalah dipaparkan ditempat presentasi bukan di Nurse Station yang
sesungguhnya
Solusi
Penanggung jawab ruangan membentuk tim ronde keperawatan agar terlaksana MPKP diruangan
dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat, menjalin kerja
sama tim, menciptakan komunitas keperawatan professional. Kepekaan dan cara berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui sesuatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep
teori secara langsung pada kasus nyata. Membentukan tim ronde yang dapat melibatkan perawat
dalam ronde keperawatan, dimana staf diberdayakan pengetahuan dan keterampilannya. Sehingga
pada saat pelaksanaan ronde keperawatan perawat dapat memberikan masukan dan saran demi
peningkatan pelayanan keperawatan dan merekomendasikan kepada pihak RS untuk dilakukan dan
dijadwal adanya kegiatan MPKP yaitu ronde keperawatan untuk meningkatkan kepuasan pasien
dalam pelayanan serta dapat memberikan pelatihan MPKP, dan segera membentuk SPO dengan
kondisi sesuai yang ada dirumah sakit dan dikolaborasi dengan melihat teori yang sudah ada.
Sentralisasi obat
SENTRALISASI OBAT
100% 0% 4% 12% 12% 20% 16% 12% 20%
80%
60%
100% 96% 88% 88% 80% 84% 88% 80%
40%
20%
0%
INTERVENSI
DISCHARGE
PLANNING
IMPLEMENTASI
ASSESMENT
EVALUASI
Ketua tim
membuat
perencanaan
Hasil pelaksanaan Discharge
planning pada tanggal 1-8 mei 2019
60% 56%
Pelaksanaan Discharge
50% 44%
Planning sudah
40% dilakukan di awal
pasien masuk ruangan,
30%
selama masa
20%
perawatan, dan saat
0%
pasien akan pulang.
10%
0%
BAIK CUKUP KURANG
Hasil penyampaian materi discharge
planning
Berdasarkan hasil pemberian
HEALTH EDUCATION
84%
Health Education pada pasien dan
keluarga di ruang perawatan unit 2
68%
64% di RS SidoWaras Mojokerto bahwa
didapatkan materi yang banyak
dilaksanakan adalah pelaksanaan
cuci tangan (84%), dan kurang
20%
12%
materi gerak aktif dan pasif (8%).
8%
Solusi
Hambatan Sebelum melakukan discharge
Hambatan kegiatan role planning semua perlengkapan
play Discharge Planning yaitu dipersiapkan leaflet sesuai penyakit
kurangnya persiapan dan dan bagaimana cara perawatan di
koordinasi antar mahasiswa
yang memerankan Discharge rumah. Untuk mengatasi hal tersebut
Planning sehingga terjadi maka setiap hari setelah pemberian
kesalahpahaman tugas dari pendidikan kesehatan, mahasiswa
setiap peran, dilakukan sebagai perawat associate setiap
pengkajian secara menyeluruh
sehingga Discharge Planning pergantian jam dinas, mengevaluasi
hanya terfokus pada satu pemahaman dan hasil penerapan
masalah yaitu nyeri, komunikasi keluarga terhadap pemberian HE yang
kekeluarga kurang optimal sudah pernah disampaikan, dilakukan
sehingga pasien dan keluarga
kurang kooperatif. pengkajian secara menyeluruh tentang
masalah yang terjadi untuk
menentukan prioritas masalah,
menjalin hubungan yang kooperatif
dengan pasien dan keluarga.
Dokumentasi
dilakukan tidak dilakukan
100% 100%
96%
88%
80%
20%
12%
4%
0% 0%
Rata-rata 7% 93%
1
0.5
1.5
2.5
3.5
Kerapihan penampilan
1
dokter
Kerapihan penampilan
2
perawat/bidan
kebersihan dan
3
kenyamanan kamar
perawatan
kebersihan kamar
4
mandi
Tangible
5
Bel panggil, TV, dll )
6
makanan yang
disajikan
7
Fasilitas Parkir
MARKETING
Petunjuk arah
Assurance
3.05
3
3
2.95
2.92 2.92
2.9
2.85 2.84
2.8
2.75
Penjelasan dokter terhadap kejelasan informasi oleh Peran Pasien/Bidan dalam Penjelasan perawat/bidan
penyakit pasien petugas dan registrasi menjelaskan penyakit dalam memberikan obat
3.3
3.24
3.2 3.16
3.1
2.9
2.84
2.8
2.7
2.6
kecepatan perawat/bidan dalam kecepatan perawat/bidan dalam kecepatan proses pemberian tagihan
menanggapi keluhan pasien menanggap panggilan
3.2
3.16
3.15
3.12
3.1
3.05
3
3
Series1
2.95
2.92
2.9
2.85
2.8
keramahan petugas keramahan dokter Perhatian dokter terhadap kesabaran perawat dan
informasi di pendaftaran pasien dan keluarga bidan
Kejadian Flebitis
2.5
1.5
0.5
0
Tanggal 01 Tanggal 02 Tanggal 03 Tanggal 04 Tanggal 05 Tanggal 06 Tanggal 07 Tanggal 08
12
10
10
8
6
6
4 3
0
ringan sedang berat
ALOS
7
5
JhARI RAWAT
0
Typoid Dizzines+TT Asma
Dispesia Vomiting DM CVA AF Hipertensi Abd.Tumor
Fever H Bronkhial
ALOS 3 4 4 4 6 5 3 4 3 3