Anda di halaman 1dari 46

Skripsi

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR
RISIKO
NON GENETIK
KANKER PAYUDARA
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN
2017

Oleh: Dosen Pembimbing:


Daniel Ivan Sembiring dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes, Sp.PA
NIM. 140100136 NIP. 197701262001122002

BAB I. PENDAHULUAN
Diperkirakan pada tahun 2017
Jumlah kasus baru kanker payudara pada
jumlah kasus baru kanker
wanita adalah 124,9 per 100.000 wanita per
tahun.(SEER , 2014) payudara mencapai 252.710
atau mencapai 15% dari semua

 kasus kanker yang ada

Sekitar 12,4% wanita di Kasus kanker payudara di


indonesia menempati urutan
seluruh dunia
kedua dengan angka prevalensi
didiagnosa menderita mencapai 0.05% (Riskesdas,
kanker payudara (SEER, 2013)
2014)

Jumlah penderita kanker payudara di dunia pada


tahun 2015 yang meninggal akibat kanker payudara
mencapai 571.000 orang.(WHO, 2017)
Angka Kejadian Kanker yang tinggi ini juga
berkaitan dengan adanya faktor risiko yang memudahkan

terjadinya kanker tersebut. Faktor-faktor risiko kanker
payudara meliputi genetik, reproduksi dan hormonal, gaya
hidup dan riwayat penyakit sebelumnya.
Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang
tidak dapat dimodifikasi. Faktor ini berkontribusi
hanya 5% dari semua faktor risiko yang ada.

(Fentiman, 2001)

Faktor-faktor seperti gaya hidup,


konsumsi kontrasepsi, paparan radiasi,
pola makanan, dan obesitas merupakan
faktor-faktor yang dapat dimodifikasi.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran faktor-faktor risiko non genetik
kanker payudara pada pasien penderita kanker payudara ?


Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum
Penelitian ini dimaksudkan umtuk mengetahui
gambaran faktor risiko non genetik kanker
payudara pada pasien penderita kanker payudara.
 Tujuan Khusus
Distribusi frekuensi/gambaran faktor risiko
hormonal dan reproduksi, riwayat penyakit
sebelumnya, pola hidup, pola diet, dan umur.
1. Program Kesehatan


Memberikan informasi agar adanya
program pencegahan dan pengendalian
faktor-faktor risiko non genetik kanker
payudara dengan tujuan untuk
mengurangi kejadian kanker payudara
2. Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan untuk pengembangan
ilmu kedokteran dan untuk penelitian
selanjutnya.
3. Masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat
agar masyarakat mengetahui dan
melakukan pencegahan terhadap faktor-
faktor risiko terjadinya kanker payudara.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kanker payudara adalah tumor epitel yang
bersifat malignan dengan karakteristik mampu
menginvasi jaringan sekitarnya dan memiliki
kecenderungan untuk bermetastasis ke organ lain.
Sebagian besar kanker payudara dimulai pada
bagian duktus ataupun pada bagian lobulus kelenjar
payudara.(Kumar et al., 2010)

 Usia menarche dini, usia menopause yang lama,
nulliparitas, usia kehamilan I yang lama, waktu
menyusui yang singkat, penggunaan obat hormonal

termasuk dalam faktor risiko reproduksi dan hormonal.
Faktor risiko tersebut disebabkan terpaparnya estrogen
yang terlalu lama yang dapat memicu kanker.

 Riwayat penyakit pada payudara seperti ditemukannya


tumor jinak pada payudara memiliki peningkatan risiko
terkena kanker payudara sampai 2 kali.
Faktor Risiko Non-Genetik:

Faktor Hormonal dan Reproduksi :


Umur Menarche
Umur Menopause
Umur Kehamilan I


Paritas
Lama Menyusui
Riwayat Penggunaan
Kontresepsi Hormonal
Penggunaan Terapi Hormonal
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Riwayat Kanker Payudara
Riwayat Kanker Ovarium
Riwayat Trauma Fisik pada KANKER
PAYUDARA
Payudara
Riwayat Tumor Jinak pada

PADA
Payudara
Pola Hidup :

WANITA
Aktifitas Fisik
Merokok
Minum Alkohol
Pola Diet :
Pola Konsumsi Makanan
Berlemak
Pola Konsumsi Makanan
Berserat
Obesitas
Umur
Riwayat Paparan Radiasi
Penelitian

Deskriptif dengan
studi Waktu
Cross-sectionalpengumpulan data
dilakukan pada
bulan September &
Oktober 2017
Populasi penelitian ini adalah
seluruh pasien rawat jalan
di Poli Bedah Onkologi
Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan
Sampel
 𝒏=
𝒁𝜶𝟐 𝑷𝑸
𝒅²

𝟏, 𝟗𝟔² 𝒙 𝟎, 𝟓𝟎 𝒙 𝟎, 𝟓𝟎
𝒏=
𝟎, 𝟏𝟎²
= 𝟗𝟕 𝐑𝐞𝐬𝐩𝐨𝐧𝐝𝐞𝐧

 Merupakan pasien yang telah di


diagnosa kanker payudara.
 Bersedia di wawancarai
Pemilihan subyek penelitian
dilakukan secara
non-probability sampling dengan
menggunakan consecutive sampling,

 dimana seluruh penderita kanker


payudara yang telah memenuhi
kriteria penelitian diikut sertakan
dalam penelitian sampai jumlah
subjek yang diperlukan terpenuhi.

Data penelitian ini dikumpulkan


dengan teknik wawancara langsung
kepada sampel penelitian
menggunakan panduan kuesioner
gaya hidup dan kesehatan Aichi
Cancer Center Research Institute,
kuesioner aktifitas fisik Baecke,
kuesioner konsumsi alkohol Horn-
Ross.(Strumylaite et al., 2013)

BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Umur Responden
45
40
 42

35 Menurut Chen et al(2016)


30 28 Kejadian kanker payudara
terutama pada usia <30 tahun
25 lebih disebabkan karena
20
20 faktor keturunan, sedangkan
pada usia >40 tahun relatif
15 disebabkan karena faktor
10 8 lingkungan
5 2
0
26-35 36-45 46-55 56-65 >65
Umur Responden
Data Demografi

Tempat Tinggal Desa
Pendidikan Terakhir SD
11%

8% PT SMP
14% 12%

Kota
Besar
38%

SMA
Pinggiran 63%
kota/ Kota
Kecil
54%
Pendapatan Keluarga Petani Pekerjaan
14%
<1,5 Juta 1,5-3 Juta 3-5 Juta >5 Juta

Ibu
14% Rumah
34%
23%
 Wirasw
Tangga
44%
asta
30%
29% Pegawa
i Negri
12%

Menurut penelitian Budiningsih(2010) dengan metode


penelitian case control, jenis pekerjaan tidak berpengaruh
secara spesifik terhadap kejadian kanker payudara,
dikarenakan jumlah proporsi yang hampir sama antara
kelompok kasus dan kelompok kontrol.
Status Pernikahan
3%

13%

 Menikah
Tidak Menikah
Bercerai
84%

 Menurut Ebrahimi et al(2002) status perkawinan bukan


suatu faktor risiko kanker payudara, melainkan usia saat
kehamilan pertama dan jumlah anak.
 Menurut Rosner et al(2000) dijumpai adanya peningkatan
risiko kanker payudara baik wanita yang tidak menikah
ataupun yang sudah menikah tetapi tidak memiliki anak.
Riwayat Penyakit
25
21

20 18

15 14
11
10

5
2

0
Gangguan Penyakit Hipertensi Diabetes Tumor Jinak
Lambung Tiroid Payudara
 Menurut Liao et al(2011) diabetes selain
meningkatkan angka mortalitas pada pasien kanker
payudara, dapat juga meningkatkan risiko kejadian

kanker payudara. Hal ini dikarenakan adanya
peningkatan insulin dan insulin like growth
factor(IGF-1).
 Menurut Han et al(2017) menyatakan adanya
hubungan antara hipertensi dengan kanker
payudara. Risiko meningkat hingga 15% terutama
pada wanita post menopause.
 Menurut Santen et al(2017) menyatakan adanya
peningkatan risko kanker payudara dengan riwayat
tumor jinak payudara sebelumnya. Terutama pada
tumor seperti ductal hiperplasia, lobular hiperplasia
tanpa atipia, sclerosing adenosis, diffuse
pappilomatosis, dan kompleks fibroadenoma.
Letak Kanker Kemoterapi
Kanan Kiri Kanan dan Kiri Ya Tidak

21%
40%  34%

66%
39%

Radioterapi
Ya Tidak

36%

64%
Riwayat Keluarga

Riwayat Keluarga

5%-10% kasus kanker


Ya payudara disebabkan
12% karena faktor keturunan.
Risiko meningkat 80% jika
gen BRCA 1 telah bermutasi
dan 45% jika gen BRCA 2
bermutasi. (American
Cancer Society, 2012)

Tidak
88%
Perokok Aktif
Ya Tidak

Perokok aktif
• Menurut Gaudet et
al(2013) dengan metode
kohort, didapatkan adanya
14% peningkatan risiko kanker
payudara, terutama pada
wanita yang sudah
merokok sebelum
melahirkan anak pertama.
• Menurut Catsburg et
al(2014) risiko kanker
payudara meningkat
86% berdasarkan lama dan
banyaknya konsumsi
rokok.
Perokok Pasif
Perokok Pasif  Frekuensi Persentase (%)

 Ya 76 76
 Tidak 24 24
Karakteristik Perokok Pasif
Tempat Terpapar
 Rumah 53 69.7
 Tempat Kerja 9 11.9
 Rumah dan Tempat Kerja 14 18.4
Lama Terpapar (Tahun)
 1-15 21 27.6
 15-25 26 34.2
 ≥26 29 38.2
Adanya hubungan signifikan antara Menurut phillips et al(2001) Senyawa
perokok pasif dengan risiko kanker larut lemak yang terkandung dalam
payudara, dan hal tersebut berbanding rokok dapat menginduksi tumor
lurus dengan lama terpapar dan jumlah mammae pada tikus
rokok yang dihabiskan dalam sehari (Li et
al, 2015)
Konsumsi alkohol

Ya

Menurut Horn Ross et al(2004)
6%
adanya hubungan konsumsi alkohol
dengan risiko kanker payudara.
Risiko meningkat 32% pada wanita
post menopause dan 21% pada
wanita pre menopause.

Tidak
94%
Indeks Aktifitas Fisik
0%
11% 11%

 22%
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
56% Kurang Aktif
Sangat Tidak Aktif

 Saat melakukan aktifitas fisik sedang hingga berat, dapat


menurunkan siklus estrogen dan progesteron, sehingga terjadi
pengurangan jumlah estradiol dan sekresi progesteron yang
menyebabkan pengurangan lama fase lutheal yang
menginduksi anovulasi, melambatkan siklus menstruasi dan
menyebabkan amenore sekunder. (Bernstein et al, 1995)
 Menurut Kim et al(2013) aktifitas fisik yang sedang-kuat dapat
menurunkan risiko kanker payudara
 Menurut Rockhill et al(1998) penurunan risiko kanker jika
berolahraga minimal 10 jam per minggu.
Sering Terpapar Pestisida

18%

 Ya
Tidak
82%

dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT),
dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE), polychlorinated biphenyls
(PCB), hexachlorobenzene (HCB) dan hexachlorocyclohexane (HCH)
 Menurut Butow et al(2016) adanya hubungan antara
depresi dengan risiko kanker payudara
 Menurut Li et al(2016) adanya peningkatan risiko
1.32 lebih tinggi dibanding orang normal

Faktor Stress

Selalu

Sering

Terkadang
Faktor Stress
Jarang

Tidak Pernah

0 10 20 30 40
Lama Tidur
<6 Jam 6-7 Jam >7 Jam

11%

 23%

66%

 Menurut Bartsch et al(2000) menyatakan adanya


hubungan hormon melatonin pada irama sirkardian
dengan efek potensial pada kanker payudara.
Riwayat Hormonal
Riwayat

Frekuensi Persentase (%) • Penelitian Apter
Hormonal
(2010) didapatkan
Usia Menarche
bahwa pada wanita
(Tahun)
 ≤ 12 48 48 menarche dini <12
 13-14 38 38 tahun, memiliki kadar
 ≥15 14 14 serum estradiol yang
Keteraturan tinggi.
Menstruasi • Berdasarkan status
 Teratur 87 87 menopause, menurut
 Tidak 13 13 Clemmescen (2012)
Teratur
risiko kanker
Status
payudara meningkat
Menopause
 Pre- 61 61
pada wanita pre
Menopause menopause
 Post- 39 39 dibanding post
Menopause menopause.
Riwayat Hormonal Frekuensi Persentase (%)
Kontrasepsi Hormonal
 Ya 47 47
 Tidak 53 53
Lama Pemakaian Kontrasepsi
Hormonal (Bulan)
 <1
 2-6
 13
14
27.7
29.8
 >6 20 42.5

Terapi Pengganti Hormon

 Ya 6 6
 Tidak 94 94

• Menurut Hunter et al(2010) • Menurut American Cancer


peningkatan risiko jika society, risiko kanker payudara
menggunakan kontrasepsi meningkat jika menggunakan
hormonal >10 tahun. HRT Kombinasi dibandingkan
• Menurut Marchbank et al(2002) hanya estrogen saja.
menyatakan peningkatan 1.32 lebih • Menurut Narod (2011)
tinggi pada pemakainan kontrasepsi menyatakan risiko terlihat
hormonal dibandingkan yang tidak pada pemakaian >10 tahun.
memakai.
Riwayat Reproduksi

Umur Pertama Melahirkan Frekuensi Persentase (%)
(Tahun)
 ≤20 5 6.1
 21-25 37 45.1
 26-30 26 31.7
 >30 14 13.1
Total 82 100

Menurut Ewertz et al(2000) menyatakan adanya peningkatan risiko 40%


pada wanita yang melahirkan pertama pada usia 35 tahun
dibandingkan dengan usia 20 tahun.
Paritas Frekensi Persentase (%)
 Nulipara 5 5.7
 Primapara
 Scundipara
 Multipara
 13
23
45
14.9
26.4
51.7
 Grandemultipara 1 1.1
Total 87 100

• Menurut Helmrich et al(2000) adanya penurunan risiko kanker


payudara pada wanita dengan jumlah anak >5 dibandingkan 1-2
anak.
• Menurut Huo et al(2008) menyatakan risiko kanker payudara
meningkat pada wanita yang memiliki anak <2 dibandingkan
3-4 anak.
Lama Menyusui (Bulan) Frekuensi Persentase (%)
 ≤8
 9-12
 13-18
 13
19
11
15.8
23.2
13.4
 19-24 35 42.7
 >24 4 4.9
Total 82 100

• Wanita yang menyusui akan mengurangi jumlah dari


siklus menstruasi, sehingga mengurangi risiko kanker
payudara (American Cancer Society, 2012)
• Menurut Gajalakshmi et al(2000) menyatakan adanya
penurunan risiko sebesar 4.3% setiap 12 bulan lamanya
menyusui.
Keguguran/Aborsi

Ya Tidak

• Menurut Giangreco et al
(2003) menyatakan
5%
tidak ada hubungan
aborsi dengan kejadian
kanker payudara baik
pada usia gestasi < 8
minggu ataupun > 8
minggu
95% • Hal yang sama juga
pada Brewster et
al(2004) menyatakan
tidak adanya hubungan
pada usia gestasi >12
minggu.
70 63
60
50
41
37

40
30
21
20 16 15
10 7
0
0
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Makan
Makanan Berlemak Makanan Segar

• Menurut Khodarahmi et al(2014) didapatkan bahwa terdapat hubungan risiko


kanker payudara terhadap konsumsi saturated fatty acid dan polyunsaturated fatty
acid.
• Mekanisme tersebut menurut Rose et al (2000) menjelaskan bahwa konversi
androstenedione menjadi esterone terjadi pada jaringan lemak tubuh, selain itu
metabolit polyunsaturated fatty acid (PUFA) mengaktifasi aromatase p450
sehingga meningkatkan konversi dari androstenedione menjadi esterone dan
juga PUFA dapat mengurangi ikatan estrogen dengan sex binding globulin
sehingga meningkatkan estrogen pada sistem sirkulasi yang memicu aktifasi sel
payudara.
 Menurut penelitian Franceschi et al (1995)
didapatkan adanya penurunan risiko kanker

payudara pada konsumsi sayur mentah atau tidak
dimasak, sedangkan pada konsumsi sayur yang
dimasak tidak terdapatnya hubungan dengan
kanker payudara.
 Sama halnya dengan penelitian Adzersen et al (2003)
pada populasi wanita di jerman didapatkan tidak
adanya hubungan signifikan antara konsumsi sayur
yang dimasak dengan risiko kanker payudara.
Suplemen/Vitamin Kopi

79
67


33
21

Ya Tidak
• Penelitian oleh Cui et al (2006) dengan hewan coba, didapatkan adanya fungsi protektif
yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi vitamin D pada karsinogenesis sel mammae
hewan.
• Hal yang sama pada penelitian Garland et al (2007) menyatakan bahwa penurunan
risiko kanker payudara juga bergantung pada jumlah vitamin D yang dikonsumsi,
didapatkan penurunan risko kanker payudara dapat mencapai 50% jika tedapat lebih
dari 50ng/ml serum 25(OH)D, atau setiap peningkatan lebih dari 1 ng/ml serum
25(OH)D menurunkan risiko kanker payudara hingga 16%
• Penelitian zhang et al(1999) menyatakan adanya penurunan risiko kanker payudara
pada konsumsi vitamin A dan karotenoid.

 Menurut Ganmaa et al(2008) dan folsom et al(2000)
menyatakan tidak adanya hubungan konsumsi kopi
dengan risiko kanker payudara.
 Sedangkan menurut Vatten et al (2005) adanya
faktor protektif yang dari mengkonsumsi kopi
dengan penurunan risiko kanker payudara. Hal ini
dikarenakan adanya senyawa phenolic dimana
bersifat antiesterogenik, antioksidan untuk melawan
efek genotoxik dan menghambat enzim replikasi sel

BAB V. KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik
Medan tahun 2017 dengan total responden sebanyak 100 orang, maka
kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
 Berdasarkan Usia responden, didapatkan 42% responden berusia 46-55
tahun.

 Berdasarkan data demografik responden didapatkan 54% responden
berasal dari pinggiran kota/kota kecil, 63% pendidikan terakhir SMA,
34% keluarga responden berpenghasilan > 5 juta, 44% bekerja sebagai
ibu rumah tangga, 84% berstatus sudah menikah.
 Berdasarkan riwayat penyakit didapatkan 21% responden mengalami
gangguan lambung, 18% hipertensi, 40% letak kanker berada pada
payudara kanan, 68% sudah menjalani kemoterapi, 36% sudah menjalani
radioterapi.
 Berdasarkan riwayat keluarga yang pernah terkena kanker terdapat
sebanyak 12 reponden memiliki riwayat kanker pada keluarga.
 Berdasarkan riwayat merokok, sebanyak 14% merupakan perokok aktif,
76% perokok pasif, 69.7% dari perokok pasif terapapar dirumah, 38.2%
sudah terpapar ≥26 tahun.
 Berdasarkan riwayat konsumsi alkohol, sebanyak 6% aktif
mengkonsumsi alkohol.
 Berdasarkan tingkat aktifitas fisik, 17% responden rutin berolahraga, 56%
responden dilihat berdasarkan indeks aktifitas fisik digolongkan sebagai
kurang aktif.
 Berdasarkan faktor lingkungan kerja, sebanyak 18% responden sering


terpapar pestisida, 38% responden terkadang mengalami stress baik saat
bekerja ataupun dalam kehidupan sehari-hari, 66% responden tidur
dengan durasi >7 jam.
 Berdasarkan riwayat hormonal didapatkan sebanyak 48% responden
menstruasi pertama sekali pada usia ≤12 tahun, 87% responden
mengalami menstruasi secara teratur, 61% responden pre menopause.
 Berdasrkan riwayat reproduksi, 45.1% responden melahirkan pertama
sekali pada usia 21-25 tahun, 51.7% dikategorikan multipara (jumlah anak
3-4), 42.7% responden menyusui 19-24 bulan tiap anak, 5% responden
pernah mengalami keguguran atau aborsi.
 Berdasarkan pola makan, 63% sangat sering mengkonsumsi makanan
berlemak, 44% sering mengkonsumsi makanan segar, 21% mengkonsumsi
suplemen makanan ataupun vitamin, 33% responden mengkonsumsi kopi
setiap hari.
 Kanker payudara adalah suatu penyakit multifaktorial baik dari faktor
genetik maupun faktor lingkungan seperti merokok, konsumsi alkohol,
pola hidup, dan hormonal.Tiap individu yang terkena kanker payudara,
memiliki faktor risiko yang berbeda-beda.
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan :
 Bagi Masyarakat
 Masyarakat agar waspada terhadap adanya faktor risiko
kejadian kanker payudara

 Masyarakat agar waspada setiap keluhan pada payudara
terutama yang mengarah pada keganasan.
 Bagi Dinas Kesehatan
 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
faktor risiko, tanda dan cara deteksi dini, serta pencegahan
kanker payudara
 Bagi Peneliti Selanjutnya
 Dilakukannya uji biomolekuler untuk mengetahui secara
pasti etiologi kanker payudara akibat dari paparan faktor
risiko
 Melakukan penelitian selanjutnya untuk dapat mengetahui
lebih jelas faktor risiko kanker payudara dengan
menggunakan studi kohort dan eksperimental.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai