GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR
RISIKO
NON GENETIK
KANKER PAYUDARA
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN
2017
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini dimaksudkan umtuk mengetahui
gambaran faktor risiko non genetik kanker
payudara pada pasien penderita kanker payudara.
Tujuan Khusus
Distribusi frekuensi/gambaran faktor risiko
hormonal dan reproduksi, riwayat penyakit
sebelumnya, pola hidup, pola diet, dan umur.
1. Program Kesehatan
Memberikan informasi agar adanya
program pencegahan dan pengendalian
faktor-faktor risiko non genetik kanker
payudara dengan tujuan untuk
mengurangi kejadian kanker payudara
2. Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan untuk pengembangan
ilmu kedokteran dan untuk penelitian
selanjutnya.
3. Masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat
agar masyarakat mengetahui dan
melakukan pencegahan terhadap faktor-
faktor risiko terjadinya kanker payudara.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kanker payudara adalah tumor epitel yang
bersifat malignan dengan karakteristik mampu
menginvasi jaringan sekitarnya dan memiliki
kecenderungan untuk bermetastasis ke organ lain.
Sebagian besar kanker payudara dimulai pada
bagian duktus ataupun pada bagian lobulus kelenjar
payudara.(Kumar et al., 2010)
Usia menarche dini, usia menopause yang lama,
nulliparitas, usia kehamilan I yang lama, waktu
menyusui yang singkat, penggunaan obat hormonal
termasuk dalam faktor risiko reproduksi dan hormonal.
Faktor risiko tersebut disebabkan terpaparnya estrogen
yang terlalu lama yang dapat memicu kanker.
Paritas
Lama Menyusui
Riwayat Penggunaan
Kontresepsi Hormonal
Penggunaan Terapi Hormonal
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
Riwayat Kanker Payudara
Riwayat Kanker Ovarium
Riwayat Trauma Fisik pada KANKER
PAYUDARA
Payudara
Riwayat Tumor Jinak pada
PADA
Payudara
Pola Hidup :
WANITA
Aktifitas Fisik
Merokok
Minum Alkohol
Pola Diet :
Pola Konsumsi Makanan
Berlemak
Pola Konsumsi Makanan
Berserat
Obesitas
Umur
Riwayat Paparan Radiasi
Penelitian
Deskriptif dengan
studi Waktu
Cross-sectionalpengumpulan data
dilakukan pada
bulan September &
Oktober 2017
Populasi penelitian ini adalah
seluruh pasien rawat jalan
di Poli Bedah Onkologi
Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan
Sampel
𝒏=
𝒁𝜶𝟐 𝑷𝑸
𝒅²
𝟏, 𝟗𝟔² 𝒙 𝟎, 𝟓𝟎 𝒙 𝟎, 𝟓𝟎
𝒏=
𝟎, 𝟏𝟎²
= 𝟗𝟕 𝐑𝐞𝐬𝐩𝐨𝐧𝐝𝐞𝐧
8% PT SMP
14% 12%
Kota
Besar
38%
SMA
Pinggiran 63%
kota/ Kota
Kecil
54%
Pendapatan Keluarga Petani Pekerjaan
14%
<1,5 Juta 1,5-3 Juta 3-5 Juta >5 Juta
Ibu
14% Rumah
34%
23%
Wirasw
Tangga
44%
asta
30%
29% Pegawa
i Negri
12%
13%
Menikah
Tidak Menikah
Bercerai
84%
15 14
11
10
5
2
0
Gangguan Penyakit Hipertensi Diabetes Tumor Jinak
Lambung Tiroid Payudara
Menurut Liao et al(2011) diabetes selain
meningkatkan angka mortalitas pada pasien kanker
payudara, dapat juga meningkatkan risiko kejadian
kanker payudara. Hal ini dikarenakan adanya
peningkatan insulin dan insulin like growth
factor(IGF-1).
Menurut Han et al(2017) menyatakan adanya
hubungan antara hipertensi dengan kanker
payudara. Risiko meningkat hingga 15% terutama
pada wanita post menopause.
Menurut Santen et al(2017) menyatakan adanya
peningkatan risko kanker payudara dengan riwayat
tumor jinak payudara sebelumnya. Terutama pada
tumor seperti ductal hiperplasia, lobular hiperplasia
tanpa atipia, sclerosing adenosis, diffuse
pappilomatosis, dan kompleks fibroadenoma.
Letak Kanker Kemoterapi
Kanan Kiri Kanan dan Kiri Ya Tidak
21%
40% 34%
66%
39%
Radioterapi
Ya Tidak
36%
64%
Riwayat Keluarga
Riwayat Keluarga
Tidak
88%
Perokok Aktif
Ya Tidak
Perokok aktif
• Menurut Gaudet et
al(2013) dengan metode
kohort, didapatkan adanya
14% peningkatan risiko kanker
payudara, terutama pada
wanita yang sudah
merokok sebelum
melahirkan anak pertama.
• Menurut Catsburg et
al(2014) risiko kanker
payudara meningkat
86% berdasarkan lama dan
banyaknya konsumsi
rokok.
Perokok Pasif
Perokok Pasif Frekuensi Persentase (%)
Ya 76 76
Tidak 24 24
Karakteristik Perokok Pasif
Tempat Terpapar
Rumah 53 69.7
Tempat Kerja 9 11.9
Rumah dan Tempat Kerja 14 18.4
Lama Terpapar (Tahun)
1-15 21 27.6
15-25 26 34.2
≥26 29 38.2
Adanya hubungan signifikan antara Menurut phillips et al(2001) Senyawa
perokok pasif dengan risiko kanker larut lemak yang terkandung dalam
payudara, dan hal tersebut berbanding rokok dapat menginduksi tumor
lurus dengan lama terpapar dan jumlah mammae pada tikus
rokok yang dihabiskan dalam sehari (Li et
al, 2015)
Konsumsi alkohol
Ya
Menurut Horn Ross et al(2004)
6%
adanya hubungan konsumsi alkohol
dengan risiko kanker payudara.
Risiko meningkat 32% pada wanita
post menopause dan 21% pada
wanita pre menopause.
Tidak
94%
Indeks Aktifitas Fisik
0%
11% 11%
22%
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
56% Kurang Aktif
Sangat Tidak Aktif
18%
Ya
Tidak
82%
dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT),
dichlorodiphenyldichloroethylene (DDE), polychlorinated biphenyls
(PCB), hexachlorobenzene (HCB) dan hexachlorocyclohexane (HCH)
Menurut Butow et al(2016) adanya hubungan antara
depresi dengan risiko kanker payudara
Menurut Li et al(2016) adanya peningkatan risiko
1.32 lebih tinggi dibanding orang normal
Faktor Stress
Selalu
Sering
Terkadang
Faktor Stress
Jarang
Tidak Pernah
0 10 20 30 40
Lama Tidur
<6 Jam 6-7 Jam >7 Jam
11%
23%
66%
Ya 6 6
Tidak 94 94
• Menurut Giangreco et al
(2003) menyatakan
5%
tidak ada hubungan
aborsi dengan kejadian
kanker payudara baik
pada usia gestasi < 8
minggu ataupun > 8
minggu
95% • Hal yang sama juga
pada Brewster et
al(2004) menyatakan
tidak adanya hubungan
pada usia gestasi >12
minggu.
70 63
60
50
41
37
40
30
21
20 16 15
10 7
0
0
Sangat Sering Sering Jarang Tidak Makan
Makanan Berlemak Makanan Segar
79
67
33
21
Ya Tidak
• Penelitian oleh Cui et al (2006) dengan hewan coba, didapatkan adanya fungsi protektif
yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi vitamin D pada karsinogenesis sel mammae
hewan.
• Hal yang sama pada penelitian Garland et al (2007) menyatakan bahwa penurunan
risiko kanker payudara juga bergantung pada jumlah vitamin D yang dikonsumsi,
didapatkan penurunan risko kanker payudara dapat mencapai 50% jika tedapat lebih
dari 50ng/ml serum 25(OH)D, atau setiap peningkatan lebih dari 1 ng/ml serum
25(OH)D menurunkan risiko kanker payudara hingga 16%
• Penelitian zhang et al(1999) menyatakan adanya penurunan risiko kanker payudara
pada konsumsi vitamin A dan karotenoid.
Menurut Ganmaa et al(2008) dan folsom et al(2000)
menyatakan tidak adanya hubungan konsumsi kopi
dengan risiko kanker payudara.
Sedangkan menurut Vatten et al (2005) adanya
faktor protektif yang dari mengkonsumsi kopi
dengan penurunan risiko kanker payudara. Hal ini
dikarenakan adanya senyawa phenolic dimana
bersifat antiesterogenik, antioksidan untuk melawan
efek genotoxik dan menghambat enzim replikasi sel
BAB V. KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik
Medan tahun 2017 dengan total responden sebanyak 100 orang, maka
kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
Berdasarkan Usia responden, didapatkan 42% responden berusia 46-55
tahun.
Berdasarkan data demografik responden didapatkan 54% responden
berasal dari pinggiran kota/kota kecil, 63% pendidikan terakhir SMA,
34% keluarga responden berpenghasilan > 5 juta, 44% bekerja sebagai
ibu rumah tangga, 84% berstatus sudah menikah.
Berdasarkan riwayat penyakit didapatkan 21% responden mengalami
gangguan lambung, 18% hipertensi, 40% letak kanker berada pada
payudara kanan, 68% sudah menjalani kemoterapi, 36% sudah menjalani
radioterapi.
Berdasarkan riwayat keluarga yang pernah terkena kanker terdapat
sebanyak 12 reponden memiliki riwayat kanker pada keluarga.
Berdasarkan riwayat merokok, sebanyak 14% merupakan perokok aktif,
76% perokok pasif, 69.7% dari perokok pasif terapapar dirumah, 38.2%
sudah terpapar ≥26 tahun.
Berdasarkan riwayat konsumsi alkohol, sebanyak 6% aktif
mengkonsumsi alkohol.
Berdasarkan tingkat aktifitas fisik, 17% responden rutin berolahraga, 56%
responden dilihat berdasarkan indeks aktifitas fisik digolongkan sebagai
kurang aktif.
Berdasarkan faktor lingkungan kerja, sebanyak 18% responden sering
terpapar pestisida, 38% responden terkadang mengalami stress baik saat
bekerja ataupun dalam kehidupan sehari-hari, 66% responden tidur
dengan durasi >7 jam.
Berdasarkan riwayat hormonal didapatkan sebanyak 48% responden
menstruasi pertama sekali pada usia ≤12 tahun, 87% responden
mengalami menstruasi secara teratur, 61% responden pre menopause.
Berdasrkan riwayat reproduksi, 45.1% responden melahirkan pertama
sekali pada usia 21-25 tahun, 51.7% dikategorikan multipara (jumlah anak
3-4), 42.7% responden menyusui 19-24 bulan tiap anak, 5% responden
pernah mengalami keguguran atau aborsi.
Berdasarkan pola makan, 63% sangat sering mengkonsumsi makanan
berlemak, 44% sering mengkonsumsi makanan segar, 21% mengkonsumsi
suplemen makanan ataupun vitamin, 33% responden mengkonsumsi kopi
setiap hari.
Kanker payudara adalah suatu penyakit multifaktorial baik dari faktor
genetik maupun faktor lingkungan seperti merokok, konsumsi alkohol,
pola hidup, dan hormonal.Tiap individu yang terkena kanker payudara,
memiliki faktor risiko yang berbeda-beda.
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan :
Bagi Masyarakat
Masyarakat agar waspada terhadap adanya faktor risiko
kejadian kanker payudara
Masyarakat agar waspada setiap keluhan pada payudara
terutama yang mengarah pada keganasan.
Bagi Dinas Kesehatan
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
faktor risiko, tanda dan cara deteksi dini, serta pencegahan
kanker payudara
Bagi Peneliti Selanjutnya
Dilakukannya uji biomolekuler untuk mengetahui secara
pasti etiologi kanker payudara akibat dari paparan faktor
risiko
Melakukan penelitian selanjutnya untuk dapat mengetahui
lebih jelas faktor risiko kanker payudara dengan
menggunakan studi kohort dan eksperimental.
Terima Kasih