Anda di halaman 1dari 41

SHOCK

Pembimbing :
dr. Samsirun Halim, Sp.PD-KIC

Oleh :
Arvin Aditya Prakoso
G1A216105
PENDAHULUAN

Syok adalah keadaan tidak adekuatnya aliran darah


yang mengarah pada ketidakcukupan penghantaran
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh (perfusi jaringan tidak
adekuat).

Pengenalan dan manajemen yang dini

Gagal sistem multi organ hingga kematian


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Syok adalah keadaan tidak adekuatnya aliran darah
yang mengarah pada ketidakcukupan penghantaran
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh (perfusi jaringan tidak
adekuat) sehingga terjadi kegagalan sirkulasi, kegagalan
sistem kardiovaskuler yang menyebabkan gangguan
perfusi jaringan dan hipoxia.
Stadium Syok
Stadium Stadium
Stadium Kompensasi
Progresif/dekompensasi Refrakter /Ireversibel

Kompensasi fisiologis tubuh, • Terjadinya metabolisme • Terjadi kegagalan pada


meningkatkan refleks simpatis anaerob organ-organ vital dan syok
: • Gangguan metabolisme tidak dapat lagi diatasi
• Respon neurohumoral : energi dependent Na+/K+
vasokonstriksi dan aliran pump ditingkat seluler • Telah terjadi kerusakan otak
darah prioritas ke organ • Aliran darah lambat dan dan sel dan akan segera
vital kerusakan sistem koagulasi terjadi kematian
• Pelepasan mediator
• Pelepasan aldosteron : urin vaskuler seperti histamin,
output menurun serotonin,,dan sitokin
• Pelepasan mediator oleh
• Frekuensi jantung makrofag
meningkat
Gejalan Klinis
Jenis-Jenis Syok
Penatalaksanaan penyebab yang mendasari

Tatalaksana Syok Secara Umum


Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan
perfusi regional dan meningkatkan pengiriman oksigen,
untuk membalikkan hipotensi, dan untuk mencegah
kerusakan organ dari hipoperfusi. Resusitasi volume
umumnya diterima sebagai intervensi lini pertama untuk
syok, kecuali untuk anafilaksis.

Vasopressor untuk Penatalaksanaan


ABCDE Monitoring
hipotensi refrakter penyebab yang
mendasari
• Pertimbangan khusus untuk dugaan syok kardiogenik

Pemberian cairan agresif dalam pengaturan syok


kardiogenik dapat memperburuk keadaan syok dan
menyebabkan onset atau memburuknya edema paru
akut. Perawatan khusus untuk pengurangan afterload
dengan gliseril trinitrat dan inotrope dobutamine mungkin
bermanfaat dalam manajemen pasien ini
Syok Kardiogenik
Syok kardogenik adalah gangguan yang disebabkan oleh penurunan
curah jantung sistemik pada keadaan volume intravaskular yang
cukup dan dapat mengakibatkan hipoksia jaringan

Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau


gagal jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan
yang luas
• Etiologi Syok Kardiogenik:
• Patofisiologi Syok Kardiogenik
Manifestasi Klinis Syok Kardiogenik
• Tekanan darah < 80-90 mmHg
• Napas cepat (takipneu) dan dalam
• Takikardi
• Tanda-tanda bendungan paru, seperti terdapat ronki di kedua
basal paru
• Bunyi jantung sangat lemah, Murmur (+)
• Sianosis
• Diaforesis
• Ektremitas teraba dingin
• Produksi urin kurang dari 20 ml/jam
• Terjadi perubahan mental
Tatalaksana Syok Kardiogenik

• Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila pasien tidak sadar


sebaiknya dilakukan intubasi

• Berikan oksigen 8-15 liter/menit dengan menggunakan masker


untuk mempertahankan PO2 70-120 mmHg

• Mengoreksi hipoksia, gangguan elektrolit dan keseimbangan


asam basa

• Pasang CVP (central venous presurre) bila mungkin

• Pasang kateter Swans Ganzt untuk meneliti hemodinamik


Medikamentosa Syok Kardiogenik

• Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri

• Anti ansietas

• Digitalis, bila takiaritmia dan fibrilasi atrial

• Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50 x/menit

• Dopamin 2-15 µg/kg/menit dan Dobutamin 2,5-10 µg/kg/menit,


bila perfusi jantung tidak adekuat

• Norepinefrin 2-20 µg/kg/menit

• Diuretik untuk kongesti paru dan oksigenasi jaringan


Syok Distributif

• Syok septik merupakan syok akibat berkurangnya tonus


dan reaktivitas dari otot vaskular, sehingga seringkali
Syok Septik berkaitan dengan distribusi aliran darah yang tidak
normal.

• Anafilaksis merupakan reaksi hipersensitivitas tipe 1


Syok • Terjadi oleh reaksi alergi ketika pasien yang sebelumnya
Anafilaktik sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing
(antigen) mengalami reaksi antigen antibodi sistemik

Syok • Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat vasomotor


sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada
Neurogenik pembuluh tampung (capacitance vessels
Syok Septik

50% Bakteri gram negatif


Syok Septik
5-10% Bakteri gram positif

Hipoperfusi dan disfungsi organ yang terjadi pada syok


septik dapat muncul dengan kondisi curah jantung yang normal,
menurun atau justru meningkat.
• Patofisiologi Syok Septik

Aktivasi dari rangkaian inflamasi akan menyebabkan mata rantai


hiperkatabolisme dan demam. Kerusakan pada sistem kardiovaskuler akan
menyebabkan disfungsi miokardium sehngga menyebabakan hipotensi.
Manifestasi Klinis Syok Septik
Sepsis merupakan kondisi dimana terdapat bukti infeksi dan
respon sistemik. Infeksi dapat berupa tersangka; kultur darah tidak
sepenuhnya diperlukan untuk diagnosis.

Sindrom sepsis, Pasiendengan sindrom sepsis memiliki bukti


infeksi, takikardia, takipnea, atau peningkatan kebutuhan penunjang
ventilasi, dan demam atau hipotermia dan tanda gangguan fungsi
organ

Syok septik apabila pasien tersebut memiliki sindrom septik


disertai bukti adanya perfusi jaringan inadekuat.
Tatalaksana Syok Septik
• Resusitasi dilakukan segera mungkin saat pasien tiba di IGD

• Meliputi : A, B, C, terapi cairan kristaloid, dan tranfusi bila


diperlukan.

• Terapi cairan: Hipovolemia terjadi pada sepsis, diatasi dengan


pemberian ringer laktat, diharapkan dengan pemberian cairan ada
peningkatan tekanan darah, frekuensi jantung, kecukupan isi nadi.

• Pemberian antibiotik spektrum luas: ceftriaxone, cefotaxim.

• Pemberian vasopresor, diberikan setelah keadaan hipovolemik


teratasi: beri dopamin >8mcg/kg/menit atau norepinerfin 0,1-
0,5mcg/kgBB/mnt IV.
Syok Anafilaktik
• Reaksi anafilaktik memiliki berbagai penyebab di antaranya
makanan, lateks, obat-obatan, dan venom hymenoptera.

• Selain reaksi anafilatik juga ada yang disebut sebagai reaksi


anafilaktoid yang pada dasarnya identik dengan reaksi anafilaktik
tetapi sama sekali tidak dimediasi dengan imunoglobulin E. Adapun
penyebab dari reaksi anafilaktoid di antaranya yaitu media
radiokontras, analgetik narkotik, dan obat-obatan NSAID.
Manifestasi Klinis Syok Anafilaktik
• Pada sistem kardiovaskuler dapat ditemukan gejala hipotensi dan
kolaps kardiovaskuler, takikardi, aritmia, dan gambaran EKG
mungkin memperlihatkan perubahan iskemik bahkan dapat terjadi
henti jantung.
• Pada sistem pernapasan, dapat ditemukan edema glottis, lidah dan
saluran napas sehingga menyebabkan stridor atau obstruksi saluran
napas.
• Pada traktus gastrointestinal dapat berupa nyeri abdomen, diare
atau muntah.
• Selain itu dapat pula ditemukan gejala koagulopati serta
kemerahan, eritema, urtikaria pada kulit penderitanya.
Tatalaksana Syok Anafilaktik
Syok Neurogenik
• Syok neurogenik terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah
secara mendadak di seluruh tubuh. Syok neurogenik juga dikenal
sebagai syok spinal. Bentuk dari syok distributif, hasil dari
perubahan resistensi pembuluh darah sistemik yang diakibatkan
oleh cidera pada sistem saraf.
• Manifestasi Klinis Syok Neurogenik
Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok
neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak
bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi)

Kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa


quadriplegia atau paraplegia.
Tatalaksana Syok Neurogenik
• Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian
vasoaktif seperti fenilefrin dan efedrin, untuk mengurangi daerah
vaskuler dengan penyempitan sfingter prekapiler dan vena
kapasitan untuk mendorong keluar darah yang berkumpul ditempat
tersebut.
• Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki
(posisi Trendelenburg).
• Pertahankan jalan nafas
• Resusitasi cairan
• Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan
obat-obat vasoaktif
Syok Hipovolemik

• Syok hipovolemik merupakan keadaan tidak adekuatnya perfusi


jaringan yang disebabkan oleh berkurangnya volume cairan tubuh.

Perdarahan

Membutuhkan terapi yang agresif dan pemantauan


yang kontinyu secara terus-menerus
Patofisiologi Syok Hipovolemik
Kontrol pendarahan dengan:
- Mengendalikan pendarahan
- Memperoleh akses intravena yang cukup
- Menilai perfusi jaringan

Tatalaksana Syok Hipovolemik


• Meliputi penilaian ABCDE serta respon penderita terhadap terapi :

Airway
Circulation Disability Exposure
Breathing

Menjamin airway Kontrol Tingkat kesadaran, Pemeriksaan


pendarahan
yang paten dengan dengan: pergerakan mata lengkap terhadap
cukupnya - Mengendalikan dan respon pupil, cedera lain yang
pendarahan
pertukaran ventilasi - Memperoleh fungsi motorik dan mengancam jiwa
dan oksigenasi. akses intravena sensorik. Manfaat: serta pencegahan
yang cukup
Diberikan tambahan - Menilai perfusi menilai perfusi otak, terjadi hipotermi
oksigen untuk jaringan mengikuti pada penderita
mempertahankan perkembangan
saturasi >95%. kelainan neurologi
dan meramalkan
pemulihan
Resusitasi Cairan

1) Volume darah normal menggunakan perkiraan berdasarkan berat


badan (60 mL / kg untuk wanita, 66 mL / kg untuk laki-laki).

2) Perkirakan berapa persen hilangnya volume darah

Defisit Volume = volume darah yang normal × % kehilangan volume

Larutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi awal karena


dapat mengisi ruang intravaskuler dalam waktu singkat dan dapat
menstabilkan volume vaskuler dengan cara mengganti kehilangan
cairan berikutnya ke dalam ruang interstisial dan intraseluler
Syok Obstruktif
• Jenis syok ini merupakan hasil dari obstruksi aliran dalam sirkuit
kardiovaskular.

• Pola hemodinamik yang terjadi pada syok obstruktif sama dengan


semua syok lainnya yang memiliki cardiac output yang rendah,
begitu pula dengan isi sekuncup dan mean arterial pressure.
Sementara perubahan hemodinamik lainna cenderung bervariasi
tergantung pada lokasi obstruksi
Kesimpulan
• Syok adalah keadaan tidak adekuatnya aliran darah yang
mengarah pada ketidakcukupan penghantaran oksigen ke jaringan-
jaringan tubuh (perfusi jaringan tidak adekuat) sehingga terjadi
kegagalan sirkulasi, kegagalan sistem kardiovaskuler yang
menyebabkan gangguan perfusi jaringan dan hipoxia.

• Syok dibagi menjadi 4 Jenis, yaitu syok kardiogenik, syok


distributif (syok septik, syok anafilaktif, syok neurogenik), syok
hipovolemik, dan syok obstruktif. Masing-masing syok memiliki
etiologi yang berbeda, karena itu harus teliti melihat tanda-tanda
syok yang timbul dan untuk menentukan terapi yang tepat terhadap
pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai