Anda di halaman 1dari 12

Konsep Etika & Etiket

By
DWI ARIANI. S
Pengertian Etika
Yunani “Ethos” : pertimbangan dalam membuat
keputusan
Moral, bahasa latin “moros” : adat kebiasaan
Etika : - Nilai – nilai dan norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang / kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya
- Kumpulan azaz-azaz atau nilai moral
- Ilmu tentang baik & buruk
Diterima masy, menjadi bahan refleksi (filsafat moral)
Mengenai apa yang harus di lakukan / yang tidak boleh
di lakukan manusia (filsafat praktis)
Pendapat & Aliran dalam
Etika
Pendapat
1. Pythagoras ( 580 – 500 SM )
- Perhatianya kepada masalah – masalah kesusilaan
- Hendaklah kamu hormati orang tuamu serta sanak saudaramu
- Jangan berlebih – lebih dalam segala sesuatu
- Betapa lelah pun kedua matamu jangan biarkan tidur bisa
memejamkan
matamu sebelum kau mengajukan tiga pertanyaan yang
bersangkutan
dengan tingkah lakumu sepanjang hari ini (Dalam hal apa aku telah
berdosa,
Apa yang telah aku lakukan, Apakah yang belum aku sempurnakan)

2. Filsuf Yunani Democritus (460 -370 SM )


- terkenal dengan pandangan atomisme
- pewaris etika kefilsafatan yang pertama.
Lanjut Democritus
Dua buah pernyataan yang terkenal adalah :
1.Pemberani bukan hanya manusia yang mengalahkan
musuh,
melainkan bisa mengalahkan hawa nafsunya.
2.Mengingat kitapun manusia maka tidaklah patut kita
bersuka
cita, melainkan berduka cita ketika manusia – manusia
lain
mengalami musibah.
Semboyan ”kenalilah dirimu sendiri” tertulis di kuil Delphi.
Semboyan ini sangat digemari Socrates, Filsuf yunani yang
terkenal, Hidup pada tahun 470-399 SM.
Ada tiga aliran tentang Etika (deskriptif, normatif,
pluralistik) 
Lanjutan aliran etika
Etika Deskriptif : - bagaimana manusia harus
berperilaku,
untuk suatu tujuan. (adat kebiasaan,

anggapan tentang baik dan buruk,


dan
tindakan yang di perbolehkan
/tidak).
- melukiskan tingkah laku moralnya,
tidak memberikan penilaian.
- bersifat netral.
- bagian penting (sejarah &
fenomenologi/
hakekat ttg kesusilaan)
Lanjutan aliran etika
 Etika Normatif : - ukuran untuk menilai suatu perilaku yang
baik & benar
- bersifat tidak netral, memerintahkan
( preskripsi ) ke arah
moral yang benar

- bertujuan merumuskan prinsip etis yang


dapat
dipertanggungjawabkan secara
rasional, dapat di gunakan
dalam praktek.
- di dasari oleh agama dan kepercayaan.
 FRANKENA (1973) membagi etika normatif menjadi 2
bagian yaitu :
1. DEONTOLOGI - Etika sebagai tolak ukur prilaku, fokus
pada formalitas
Lanjut aliran Etika
Etika Pluralistik
- berpedoman pada pertimbangan yang
akan di ambil manusia untuk melakukan
tindakan agar tindakanya bersifat etis.
- obyeknya adalah perilku manusia,
memberi kekuatan pada manusia, di sebut
filsafat moral.
- Etika profesi mengatur hubungan antara
perawat dengan klien / masyarakat
- Perawat perlu memperhatikan niali – nilai
sosial yang terkait erat dalam diri profesi.
Fungsi & Peran Etika dalam Kehidupan
Pengenalan terhadap baik & buruk
Memenuhi keingin tahuan manusia (dalam hal tingkah laku)
Memberi arah tentang perilaku dan perbuatan manusia
(perenungan)
Belajar menempatkan diri dalam masyarakat yang
pluralistik
Membantu menyikapi perubahan nilai – nilai secara
bertanggung jawab (modernisasi).
Menghadapai ideologi – ideologi secara kritis dan obyektif,
serta dapat membuat penilaian sendiri (pandangan baru)
 Memantapkan keyakinan, sehingga dapat bersifat terbuka
dan dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat yang
sedang ( selalu ) berubah.
Kepribadian dalam Etika
Pengenalan baik buruk ada 2 pendapat :
1. Insting / naluri
- Pada dasarnya manusia memiliki kekuatan naluri untuk
membedakan baik dan buruk.
- Perasaan untuk mampu membedakan baik dan buruk timbul
begitu
saja, meskipun tidak belajar.
- Kekuatan satu individu dengan individu lain berbeda di tentukan
secara genetis.
- Kekuatan bisa dari kekuatan pikiran / perasaan
2. Pengalaman
- Hasil belajar, terjadi perkembangan kemajuan perubahan dalam
pandangan etis.
- Belajar berbuat baik akan berbuah baik.
- Perbuatan buruk akan berbuah buruk ( sifat – sifat dapatan )
Pengertian Etiket
Menyangkut cara suatu perbuatan yang harus di
lakukan manusia (menunjukkan cara yang tepat).
Contoh :Menyerahkan barang dengan tangan kanan
Hanya berlaku dalam pergaulan, bila tidak ada
orang lain / tidak ada saksi etiket tidak berlaku.
Contoh : Tata cara tentang makan
Bersifat relatif (dianggap sopan dalam suatu
kebudayaan, bisa dianggap tidak sopan dalam
kebudayaan lain).
Contoh : Makan dengan tangan kanan, sendawa
waktu makan
Hanya memandang manusia dari segi lahiriyah saja.
Persamaan Etika & Etiket
Menyangkut perilaku manusia
Mengatur perilaku manusia secara normatif

Perbedaan ETIKA DAN ETIKET


Etika : Moral
Etiket : Sopan santun
- Menyangkut suatu cara/perbuatan yang
harus di lakukan
manusia.
- Hanya berlaku dalam pergaulan
- Bersifat relatif
- Hanya di pandang dari segi lahiriyah.
Tinkiu2....
Selamat Belajar Beretika yang Baik &
Benar....
Salam..............

Anda mungkin juga menyukai