ullaw84@yahoo.co.id
PELAJARILAH DAN PELAJARILAH AL-QUR’AN.
AJARKANLAH ILMU PELAJARILAH ILMU WARIS
DAN AJARKANLAH KEPADA
WARIS, KARENA ILMU ORANG LAIN. AKU ADALAH
ITU ADALAH MANUSIA YANG AKAN MATI
SEPARUH (DARI DAN ILMU ITU AKAN
DIANGKAT SEHINGGA KELAK
KESELURUHAN) ILMU. AKAN ADA DUA ORANG
ILMU WARIS ADALAH YANG BERTENGKAR DALAM
ILMU YANG MUDAH MASALAH WARISAN DAN
DILUPAKAN DAN PERMASALAHANNYA TANPA
MENEMUKAN SEORANGPUN
YANG PERTAMA KALI YANG MAMPU
DICABUT DARI MENYELESAIKAN
UMATKU (HR. Ibnu PERSOALAN YANG SEDANG
MEREKA HADAPI (HR. Ahmad)
Majah dan Daruqthni)
meninggalkan
ahli waris
s
y
a harta
Pewaris r peninggalan.
a
t
beragama
Islam
Istilah2: Ada hub.
darah/perkawi
s nan
y
Ahli waris
a tidak
r
a
terhalang
t
beragama
islam
Harta peninggalan
Harta warisan
Lanjut
Istilah: WASIAT
Hibah
Hukum Kewarisan adl hk yg mengatur ttg pemindahan
hak kepemilikan dari pewaris kepada ahli warisnya yang
masih hidup baik yang ditinggalkan itu berupa uang,
tanah atau apapun yg berupa hak milik yg legal.
8. Aul yakni: apabila dl pembagian harta warisan
diantara AW dzawil furud menunjukan bahwa angka
pembilang lebih besar dr angka penyebut, maka angka
penyebut di naikan sesuai dg angka pembilang.
9. Rad yakni kebalikan dr aul
Sebab2 terjadinya Pewarisan:
1. Pernikahan
2. Kekeraban hakiki (adanya ikatan
nasab/darah), ex: ayah, ibu, anak
3. Sebab sesama muslim
4. al-wala yakni sebab kekerabatan
hukum. Ex: memerdekakan budak
Syarat2 terjadinya pewarisan:
1. Meninggalnya pewaris baik secara
hakiki maupun secara hukum (dianggap
telah meninggal / mafqud)
2. Adanya ahli waris yang hidup pada
waktu pewaris meninggal dunia
3. Seluruh ahli waris diketahui secara
pasti.
(1) IJBARI /
(2) BILATERAL
OTOMATIS
rumah sakit
memandikan
2. biaya pengurusan jenazah mengkafani
menyolatkan
URUTAN
KERJA menguburkan
5. pembagian waris
Lanjut
Tahapan dalam pembagian warisan:
(1). Menentukan ahli waris
Jalur C
6 5 15 16
22 3 4 10 9 11 12 17 18
أخت ألم/أخ زوجة زوج أخت شقيقة أخ شقيق أخ ألب أخت شقيقة ابن عم شقيق ابن عم ألب
sdr/i ALM sdri sdr sdr sdri sepupu sepupu
istri suami seayah-ibu seayah-ibu laki
seibu seayah seayah laki
Jalur B Jalur D Jalur G
2 1 13 14
3b 4a 4
3a 3 10 11
7a 6a 5a M 5 6 7 12 13
1a 1 8 9
Ket. Gambar:
Janda 2a 2 Duda 1. No 1 s/d 13 AW gol Laki2
2. No 1a s/d 7a AW gol Perempuan
3. Tanda panah berarti hub darah
budak budak 4. Garis putus2 artinya hub
perkawinan
SKEMA AHLI WARIS MENURUT KHI PSL 174 AYAT (1)
3a 4a 3
2a 2 7 8
7a 6a 5a M 4 5 6
1a 1
Ket. Gambar:
8a 9 1. No 1 s/d 9 AW gol Laki2
2. No 1a s/d 8a AW gol Perempuan
3. Garis lurus artinya hub. darah
4. Garis putus2 artinya hub
perkawinan
Jawab:
Seorang Laki2 meninggal, meninggalkan anggota
kelurga sbb: 1 orang Janda, 4 orang anak laki2, 5
anak perempuan, 5 orang saudara sepupu laki2
seibu sebapak (anak laki2 dr saudara laki2 bapak
seibu sebapak), 3 saudara perempuan seibu
sebapak, 2 orang anak angkat, 2 orang menantu, 4
orang cucu laki2 dr anak pr, dan 3 orang cucu
perempuan dr anak lk2, 1 org cucu lk2 dr anak lk2.
Siapa saja yg tdk termasuk ahli waris?
A mninggal, meninggalkan 2 org istri, 3 anak
prempuan, 1 anak tiri laki2, 1 sdra kandung, 2 sdara
seayah, 1 sdr kandung perempuan, 2 orang keponakan
laki2 (anak dr sdra kandung), 2 org keponakan
prempuan (anak prempuan dr sdara laki2 seayah), 1
keponakan laki2 (anak dr sdr kandung perempuan), 3
cucu perempuan, 2 orang menantu dan 1 anak angkat.
Siapa saja ahli waris?
A (pr) meninggalkan anggota klg:
1. B Ibu kandung
2. C Ibu angkat
3. D sdr kandung lk
4. E sdr kandung pr
5. F paman
6. G bibi
7. H bibi dr ibu
8. DD (anak lk2 D)
9. DDD (anak pr D)
10. EE (anak lk2 E)
11. FF (anak lk2 F)
12. FFF (anak pr F)
13. G (anak angkat)
14. H pembantu
8 org dr gol. Perempuan al:
1). Istri, 2). Ibu, 3). Nenek,
4). Anak pr, 5). Cucu pr dr
anak lk2, 6). Sdr pr seibu
sebpk, 7). Sdr pr sebpk, 8).
AW Dzawil Furudl, aw
yg sudah ditentukan Sdr pr seibu.
bagian/ porsinya dl Al-
Qur’an yg berjmlah ada
12 golongan, al:
4 org dr gol laki2 al: 1).
Suami, 2). Bapak, 3).
Jadi Kakek, 4). Sdr laki2 seibu
ada 3
Jenis2 AW Ashabah
AW
aw yg tdk berhak
mendapatkan bag ttt
AW Dzawil (furudl) dan juga tdk
berhak mendaptkan
Arham ashabah krn pertalian
dan hub kekeluargaan
terlalu jauh
MENURUT PASAL 174
AYAT (2) KHI
“APABILA SEMUA
AHLI WARIS ADA,
MAKA YG BERHAK
MENDAPAT WARISAN
HANYA: ANAK,
AYAH, IBU, JANDA /
DUDA.
anak angkat – anak asuh
anak tiri
keponakan perempuan
saudara ipar
21 8 7
ayahnya 5
6 ibunya 5&6 ibunya
ibu ayah ayah
Jalur C
6 5 15 16
paman paman
ibu ayah seayah-ibu seayah
Jalur F = 15
= 14 + 14 + 15
1,5,19
22 3 4 10 9 11 ,9,10 12 17 18
(am)
sdr/i ALM sdri sdr sdr sdri sepupu sepupu
istri suami seayah-ibu seayah-ibu
seibu seayah seayah laki laki
1,2,5,7,19, Jalur B 1,5,19 1,5,19 Jalur D 1,5,19,7,9,10 = 16+ Jalur G = 17 +
20 (am),10 > 1 & 16 17
tdk ada sdr
2 1 13 14 lk sbk yg
mngasbahkn
keponaka keponaka
anak pr anak laki n laki-laki n laki-laki
1,5,19,7,9,11 Jalur E = 13 + 13
Jalur A ,10(am),12
(am)
20 19
1,2>1 1
cucu pr cucu laki
SKEMA AW DZAWIL FURUDH & HIJAB HIRMAN
3a 3,3a
3b 4a 4 3
=9+9
= 10 + 10
3a 3 10 11
1,2,3,4,5,5a = 11 + 11 = 12 + 12
(am),5a > 1 & 12 13
tdk ada sdr
lk sbk yg
mngasbahkn 1,2,3 1,1a,2,2a…3,4…
7a 6a 5a M 5 6 7
1,2…3
= no 7 1,2…3,5,5a
(am)
1,2…3,4,5,6
1a 1 8 ,5a(am),6a 9 =8+8
(am)
1,1a>1
1
Janda 2a 2 Duda
1,1a > 1 & tdk
ada CL yg
mngasbahkn
Ahli waris yg mengalami hijab hirman:
Kelompok laki2
1. anak laki2 tdk ada yg menghijab
2. Cucu laki2 dari anak laki dihijab oleh anak laki2
3. Cicit laki2 terhijab oleh anak laki2 dan cucu laki2, seterusnya kebawah
4. Datuk dihijab oleh bapak, demikian seterusnya keatas, yg dekat menghalangi yg jauh.
5. Saudara laki2 seibu sebapak terhalang oleh anak laki2, bapak dan cucu laki2 dan
seterusnya kebawah.
6. Saudara laki2 sebapak terhijab oleh anak laki2, cucu laki dr anak laki2 seterusnya,
bapak, saudara laki2 seibu sebapak dan perempuan seibu sebapak.
7. Saudara laki seibu dihijab oleh anak laki2, anak perempuan, cucu laki2 dr anak laki2,
cucu perempuan dari anak laki2, bapak, datuk dan seterusnya keatas.
8. Anak laki2 dr saudara laki seibu sebpk dihijab oleh anak laki2, cucu laki2 dr anak laki2
dan seterusnya kebawah, bapak, datuk, saudara laki2 seibu sebapak, saudara laki2
sebapak, saudara Pr seibu sebapak dan sdr Pr sebapak (apabila ashabah ma’al ghair).
9. Anak laki2 dari saudara laki2 sebapak terhijab oleh anak laki2, cucu laki2 dan
seterusnya kebawah, bapak datuk, saudara laki2 seibu sebapak, saudara laki2 sebapak,
saudara perempuan seibu sebpk, saudara perempuan sebapak dan anak laki2 dr
saudara laki2 seibu sebapak
10. Saudara laki2 bapak yg seibu sebapak, terhijab oleh anak laki2,
cucu laki2 dan seterunya kebawah, bapak, datuk, saudara laki2
seibu sebapak, saudara laki2 sebapak, saudara perempuan seibu
sebapak, saudara perempuan sebapak, anak laki2 dr saudara
laki2 seibu sebapak seterusnya kebawah, anak laki2 dr saudara
laki2 sebapak dan seterusnya kebawah.
11. Saudara laki2 bapak yg sebapak terhalang oleh semua ahli waris
yg menghalang no 10 dan saudara laki2 bapak yg seibu sebapak
12. Anak laki2 dari saudara laki2 bapak yg seibu sebapak terhalang
oleh seluruh ahli waris yg menghalang no 11 ditambah dg
saudara laki2 bapak yg sebapak.
13. Anak laki2 dr saudara laki2 bapak yg sebapak terhalang oleh
seluruh ahli waris yg menghalang no. 12 ditambah no. 12
14. Suami tdk ada yg menghijab
15. laki2 yg memerdekakan pewaris dari perbudakan terhalang
oleh semua ahli waris yg menghalang no 13 dan ditambah dg no.
13
Kelompok perempuan:
1. Anak perempuan tdk ada yg menghalangi.
2. Cucu perempuan (anak perempuan dr anak laki2)
terhalang oleh anak laki2, 2 AP atau lebih dan tdk
ada cucu laki2 yg mengasbahkannya
3. Ibu tdk ada yg menghalang
4. Nenek (ibu dari ibu) terhalang oleh ibu
5. Nenek (ibu dr bapak) terhalang oleh ibu bapak
6. Saudara perempuan seibu sebapak terhalang oleh
anak laki, anak perempuan, cucu laki2 (anak laki2 dr
anak laki2), cucu perempuan dan seterusnya
kebawah, dan bapak.
7. Saudara perempuan sebapak terhalang oleh
anak laki2, cucu laki2 (anak laki2 dr anak laki2)
dan seterusnya kebawah dr garis keturunan
laki2, bapak, saudara laki2 seibu sebapak,
saudara perempuan seibu sebapak.
8. Saudara perempuan seibu, sama dg yg
menghalangi no. 7
9. Istri sama sekali tdk ada yg menghalangi
10. Perempuan yg memerdekakan terhalang oleh
org2 yg menghalang no.15.
Contoh I:
Seorang Laki2 meninggal, meninggalkan
anggota kelurga sbb: 1 orang Janda, 4 orang anak
laki2, 5 anak perempuan, 5 orang saudara
sepupu laki2 seibu sebapak (anak laki2 dr
saudara laki2 bapak seibu sebapak), 3 saudara
perempuan seibu sebapak, 2 orang anak angkat,
2 orang menantu, 4 orang cucu laki2, dan 3
orang cucu perempuan
Siapa saja ahli waris?
Siapa ahli waris yg terhijab?
Seorg istri meninggal, meninggalkan suami, saudara
laki2 seayah, sdr pr kandung, 1 anak lk2, 2 anak pr dr
sdr lk2 kandung, 3 anak lk2 dr sdr lk seayah.
A mninggal, meninggalkan 2 org istri, 3 anak
prempuan, 1 anak tiri laki2, 1 sdra kandung, 2 sdara
seayah, 2 orang keponakan laki2 (anak dr sdra
kandung), 2 org keponakan prempuan (anak
prempuan dr sdara laki2 seayah), 3 cucu perempuan, 2
orang menantu dan 1 anak angkat.
Siapa saja ahli waris?
Siapa ahli waris yg terhijab?
Contoh II
Si A laki2, adalah hasil perkawinan
antara laki2 B (meninggal) dg
perempuan C, si A mempunyai saudara
laki2 seibu sebapak 3 orang, si A kawin
dg perempuan D, dari perkawinan tsb
lahir 2 anak perempuan dan 3 anak
laki2. di samping itu si B masih
mempunyai ayah dan ayah mertua, A
masih punya 1 saudara sebapak.
Menentukan Ashabah
Kata ashabah berarti kerabat seseorang dari
pihak bapak. Banyak menggunakan kata ushbah
sebagai ungkapan kelompok yg kuat.
Nenek
1 Sdr seibu (lk/pr) Jika sdr seibu > 1 = 1/3
Kel. III
AP
Cucu Pr
Cicit Pr ½ Jika > 1 = 2/3
Sdr pr seibu sbpk
Sdr pr sebpk
Kel. IV
1 AP jika mewaris bersama dg 1 / >
cucu pr maka bag. AP = ½ dan 1 / >
cucu pr = 1/6
1 sdr pr seibu sbpk jika mewaris
bersama dg 1 / > sdr pr sbpk maka
bag. 1 sdr pr seibu sbpk = ½ dan 1 / >
sdr pr sebpk = 1/6
BAGIAN MASING2 AW MENURUT
KHI
1. AP = ½ bila sendiri, 2/3 kalau 2 org/lebih.
2. AYAH= 1/3 bila tdk ada anak, 1/6 klau ada
anak
3. IBU= 1/3 bila tdk ada anak/2 saudara/lebih,
1/6 bila ada
4. DUDA= ½ bila tdk ada anak, ¼ bila ada
5. JANDA= ¼ bila tdk ada anak, 1/8 bila ada
SL & SP = 1/6 bila tdk ada anak dan ayah. Jika SL & SP
2 org/lebih = 1/3
Satu Sdr pr kandung/seayah = ½, bila 2 org/ lebih
=2/3. bila bersama2 sdr lk2 kandung/seayah, maka
bagian laki2 adl 2 banding 1.
1. suami.
Mendapat ½ jika istri yg meninggal tdk ada meninggalkan
anak atau cucu sterusnya kebawah (baik lk2 maupun pr). Dan
mendapat ¼ jika istri meninggalkan anak atau cucu dan
seterusnya kebawah. Jadi kemungkinan dapat suami adalah ½
atau ¼.
2. istri.
Mendapat ¼ jika suami yg meninggal tdk ada meninggalkan
anak atau cucu dan seterusnya kebawah (baik lk2 maupun pr).
dan mendapat 1/8 jika suami meninggalkan anak atau cucu
dan seterusnya kebawah. Jadi kemungkinan bagian istri adl ¼
atau 1/8.
3. Ibu
Mendapat 1/3 jika si mayit tdk ada meninggalkan anak, cucu,
dan seterusnya kebawah (baik lk2 atau pr) atau saudara (baik
saudara sibsb, sb maupun sib yg lk2 atau pr) tdk lebih dr 1 (>1),
dan mendpt 1/6, jika ada anak, cucu (lk/pr) atau saudara lebih
dr 1 (sdr lk/pr baik yg sibsb, sb saja atau sib saja). Jadi
kemungkinan porsi ibu adalah 1/3 atau 1/6.
4. Bapak, kakek, nenek dan 1 org sdr sib (baik lk/pr)
mendpt 1/6. apabila sdr sib lebih dr 1 org maka sdr
sib mendpt 1/3. jadi kemungkinan porsi bapak,
kakek, dan nenek hanya 1/6 (bapak dan kakek
mungkin juga menjadi ashabah), sedangkan
kemungkinan porsi sdr sib adl 1/6 atau 1/3.
5. Anak pr, cucu pr, cicit pr (seterusnya ke bawah), sdr pr sibsb, sdr
pr sb apabila hanya 1 org mendpt ½ dan apabila lebih dr 1 org
maka mendpt 2/3.
6. 1 org anak pr, jika mewaris bersama 1 atau lebih cucu pr, maka
anak pr mendpt ½, dan 1 atau lebih cucu pr mndpt 1/6. demikian
seterusnya kebawah, misalnya: 1 anak pr mewaris bersama 1 atau
lebih cicit pr, atau 1 cucu pr mewaris bersama dg 1 atau lebih
cicit pr.
anak pr disini harus 1, jika lebih dr satu ketentuan ini tdk
berlaku, dan yg berlaku adl ketentuan pada poin 5. demikian
juga antara cucu pr dg cicit pr
7. 1 org sdr pr sib sb mewaris bersama dg 1 atau lebih sdr pr sb,
maka 1 sdr pr sib sb mendapat ½ dan 1 atau lebih sdr pr sb
mendpt 1/6.
jika sdr pr sib sb lebih dr 1 org, maka porsinya adl 2/3 spt poin 5
Contoh-contoh:
Istri meninggal, meninggalkan suami, ibu, 1 anak
perempuan, sdr laki2 sibsb.
Berapa porsi masing2?
Suami meninggal, meninggalkan 1 istri, 5 anak pr, 1
anak laki2, 5 cucu perempuan dan 2 cucu laki2.
Berapa porsi masing2?
CONTOH:
A meninggal, meninggalkan: Tentukan:
2 anak laki2
2 anak perempuan 1. siapa saja yg berhak
ayah menjadi ahli waris
ibu
3 cucu laki2 dr anak perempuan 2. Siapa yg terhalang/
5 saudara laki2 sibsb terhijab
2 sdr pr sibsb
3 saudara laki2 ayah sibsb
3. Siapa yg berhaka
2 saudara perempuan ibu sibsb menjadi ashabah
2 orang pembantu, dan 4. Berapa porsi
1 orang supir
Anak angkat
masing2 ahli waris.
Kasus:
Tahun 1980 A mnikahi B, dr Tentukan:
prnikahn tsb lahir 2 anak 1. siapa saja yg
lk2(C & D), 1 anak pr (E). berhak menjadi
Tahun 2013 C mninggal dunia ahli waris
Tahun 2015 A mninggal dunia, 2. Siapa yg
mninggalkan anak dan istri, 2 terhalang/
cucu lk2 yakni CC & CCC terhijab
(anak C), 1 cucu pr DD (anak 3. Siapa yg berhak
D), mertua, 2 sdra lk2 seibu menjadi ashabah
sebpk, 2 sdr pr seibu sebpk, 2 4. Berapa porsi
menantu, 1 anak angkat. masing2 ahli
waris.
Melakukan pembagian:
Ada beberapa rumusan2/istilah yg harus dipahami dalam
melakukan pembagian:
1. Tamatsul (tm) yaitu apabila bertemu 2 angka yg sama, misalnya:
2 dg 2 4 dg 4
5 dg 5 7 dg 7
2. Tadakhul (td) yaitu apabila bertemu 2 angka yg tdk sama, akan
ttp salah satu angka dpt dibagi oleh angka yg lainnya
(bermasukan), misalnya:
8 dg 4 6 dg 3
10 dg 5 12 dg 6
maka angka tadakhul adl angka yg terkecil, utk angka diatas
angka tadakhulnya adalah 4, 3, 5, dan 6
3. Tawafuq (tw) yaitu apabila bertemu 2 angka yg tdk sama dan
angka yg terbesar tdk dpt dibagi oleh angka yg terkecil (tdk
tadakhul/tdk saling bermasukan), akan ttp sama-sama dpt
dibagi oleh angka yg sama, misalnya:
4 dg 6 10 dg 14
8 dg 12 20 dg 16
angka yg dpt membagi kedua angka tsb di sebut dg angka
tawafuq atau angka ufuqnya. Ex: angka 4 dg 6 kedua angka tsb
dpt dibagi dg angka 2, maka angka tawafuqnya adalah 2.
4. Tabayyun (tb) yaitu 2 angka yg tdk sama, tdk saling bermasukan,
dan tdk dpt dibagi oleh angka yg sama kecuali angka 1, misalnya:
8 dg 1 10 dg 11
7 dg 3 5 dg 3