terganggu Oleh: FIFIN NURAINI DIDI AGUSMIADI KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU/ KET adalah
kehamilan dengan hasil konsepsi
berinflantasi diluar endometrium Rahim.
kehamilan ektopik yang terganggu, dapat
terjadi abortus atau pecah, dan membahayakan wanita tersebut. . (Pranoto, Ibnu, dkk 2013 : 100) klasifikasi 1. Kehamilan tuba 2. Kehamilan ovarium 3. Kehamilan abdominal/ perut 4. kehamilan tubo-ovarial 5. kehamilan intraligamenter 6. kehamilan servikal dan 7. kehamilan kornu rudimenter (Pranoto, Ibnu, dkk 2013 : 100) penyebab 1. Faktor uterus Tumor yang menekan tuba, dan Hipoplassiti 2. Faktor tuba Penyempitan lumen tuba karena infeksi endosalping Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk Gangguan fungsi rambut getar (silia) tuba Operasi dan sterilisasi tuba yang tidak sempurna Endometriosis tuba Striktur tuba Divertikel tuba dan kelainan congenital lainnya Perlekatan peritubal dan lekukan tuba Tumor lain menekan tuba, dan Lumen kembar dan sempit. (Pranoto, Ibnu, dkk 2013 : 101) 3. ovum Diagnosis dan gejala klinik anamnesis adalah 1. Terjadi amenoroe, yaitu haid terlambat mulai beberapa hari bahkan beberapa bulan haid tidak teratur. 2. Nyeri abdomen dan sakit tiba-tiba seperti diiris disertai muntahK 3. eluar darah pervagina 4. Defance muscular perut rasa mengeras 5. Muntah, gelisah, pucat. 6. Pada pemeriksaan dalam, jika digerakkan nyeri pada serviks dan portio. 7. Pada perkusi abdomen : Shifting dullness adalah adanya perdarahan intra abdominal. Gejala klinis
1. Akibat hilangnya peredaran darah dari peredaran
darah umum, akibat kurangnya darah yang beredar, dan rendahnya darah menuju otak. 2. Timbunan darah da;am rongga perut, menimbilkan gejala : perut tampak makiin besar, rasa sakit mendadak, pada pemeriksaan dalam terasa nyeri pada saat merapa mulut rahim Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan HB menunjukkan adanya penurunan, dan 2. Adanya leukositosis 3. Pemeriksaan tambahan komplikasi
1. Pada pengobatan konservatif, yaitu jika rupture
telah lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang. Ini merupakan indikasi operasi. 2. Infeksi 3. Sub illeus karena masa pelvis. 4. Sterilitas.