Anda di halaman 1dari 26

ANALISA JURNAL

EFFECT OF CHEWING GUM ON THE


POSTOPERATIVE
RECOVERY OF GASTROINTESTINAL
FUNCTION AFTER
GYNAECOLOGICAL LAPAROSCOPIC
SURGERY
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disfungsi gastrointestinal operatif terutama ileus pasca
operasi merupakan faktor utama dalam ketidaknyamanan
dan lama tinggal di rumah sakit setelah operasi. Disfungsi
gastrointestinal dapat menyebabkan akumulasi sekresi dan
gas, yang mengakibatkan mual, muntah, distensi abdomen,
dan nyeri.
Mekanisme fisiologis untuk peningkatan pemulihan motilitas
usus dengan mengunyah permen karet diasumsikan sebagai
aktivasi jalur vagal sefalika.
Mengunyah permen karet adalah suatu bentuk
pemberian makanan palsu untuk merangsang percepatan
fungsi usus setelah operasi perut dan meningkatkan konsentrasi
plasma dari hormon peptida gastrin, neurotensin
neuropeptide, dan polipeptida pankreas. Juga, pemberian
makanan palsu dapat meningkatkan alkali duodenum.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek permen


karet pada motilitas usus setelah bedah ginekologi invasif
minimal tanpa keterlibatan usus.
B. Relevansi Masalah

Judul jurnal yang dipilih berdasarkan kejadian yang ditemukan di lahan

praktek dan efek yang sering timbul pada masalah gastrointestinal, masih

sedikitnya terapi non farmakologis dalam mengurangi masalah tersebut.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas mengunyah permen

karet pada fungsi gastrointestinal pasca pemulihan operasi.

D. Tingkat Kejadian

Hasil observasi di lahan ditemukan bahwa terdapat pasien dengan yang

pernah dan sedang mengalami masalah gastrointestinal seperti pasien

sudah merasakan perih karena masih puasa dan bising usus belum terdengar

setelah operasi dan tindakan yang dilakukan hanya dengan meminum obat

ataupun tanpa intervensi hingga menunggu hingga bising usus terdengar.


BAB II
RESUME JURNAL
A. Nama Peneliti

Binti Bhatiyani, Pandeeswari, Dolly Bhasani, Shrikant Dhumale.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat : Penelitian ini dilakukan di pusat perawatan tersier di


India

Waktu : Januari 2016 sampai dengan Desember 2017.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian saat ini dilakukan untuk mengetahui mengetahui


pengaruh permen karet pasca operasi terhadap motilitas usus
setelah operasi ginekologi laparoskopi.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah uji coba prospektif yang dilakukan
di pusat perawatan tersier. Penelitian dilakukan Jan 2016
dan Des 2017 diundang untuk berpartisipasi dalam
percobaan ini. Kriteria inklusi adalah wanita berusia antar
18 dan 80 tahun dan aktu operasi lebih dari 3 jam atau
laparotomi emergensi. Kriteria eksklusi adalah pasien
dengan gigi lepas dan obstipasi kronis pasien dikeluarkan
dari analisis lebih lanjut. Jumlah sampel adalah 101
responden dengan 51 kelompok kontrol dan 50 kelompok
intervensi. Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi
square, uji Fischer, uji Mann-Whitney U, dan uji binomial.
E. Intervensi

Semua pasien diminta memberitahukan ke staf perawat atau


medis ketika flatus pertama kali terjadi.

Pasien dalam kelompok permen karet mulai mengunyah permen


karet setiap 2 jam selama 15 menit, mulai 2 jam pasca operasi

Hitung jumlah permen karet yang digunakan

Pasien dinyatakan berhenti mengunyah permen karet setelah


melewati flatus pertama dan mengembalikan kardus

Pasien pada kelompok kontrol tidak mengunyah permen karet


dan perawatan pasca operasi standar disediakan.

Semua pasien diizinkan untuk memulai asupan cairan oral dan


makanan lunak dan padat ketika usus pertama kali diketahui, 6
jam pasca operasi.
 Suara bising usus diperiksa pada setiap pasien menggunakan
stetoskop setiap 2 jam mulai 3 jam pasca operasi sampai bising usus
pertama terlihat
 Semua operasi dilakukan dengan anestesi umum
 Untuk analgesik pasca operasi menggunakan diklofenak dan
asetaminofen
 Jika pasien tidak mencapai bantuan yang memadai, diberi injeksi
Tramadol secara intramuskuler sesuai dengan protokol unit
 Nyeri dinilai dengan skala analog visual
 Peserta dizikuti sampai hari keempat pasca operasi
 Pasien keluar dari Rumah Sakit, kepuasan pasien tentang
mengunyah pemen karet pasca operasi dinilai menggunakan skala
analog visual
 Pasien kelompok intervensi diminta untuk menilai kepuasan
pengobatan
 Skor terendah 1 yang mencerminkan ketidakpuasan
maksimal dan skor tertinggi adalah 10 yang mencerminkan
kepuasan maksimal

Titik akhir utama penelitian adalah waktu untuk borborygmus


pasca operasi reguler pertama dan waktu untuk perjalanan
pertama flatus. Waktu pada akhir operasi didefinisikan sebagai
0 jam. Titik akhir sekunder adalah waktu operasi untuk buang air
besar pertama, kepuasan pasien tentang mengunyah permen
karet pasca operasi, efek samping potensial dari mengunyah
permen karet pasca operasi.
F. Hasil Penelitian

Terdapat 101 pasien dilibatkan dalam percobaan ini. Kelompok


pasien sebanding dan tidak berbeda sehubungan dengan indeks
massa tubuh, usia, lama operasi, atau lama rawat inap. Peneliti
menemukan interval yang secara signifikan lebih pendek antara operasi
dan perjalanan flatus pada kelompok intervensi ini dibandingkan
dengan kelompok kontrol (median 10 jam dibandingkan dengan 13 jam
p = 0,0151) dan tingkat signifikan lebih tinggi dari bising usus 3 jam (74%
dibandingkan dengan 45 %; p = 0,003) dan 5 jam (91% dibandingkan
dengan78%; p = 0,01). Lebih sedikit analgesik opioid diberikan kepada
pasien yang dialokasikan untuk kelompok intervensi. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam waktu untuk buang air besar pertama
antara kelompok (median 18 jam dibandingkan dengan 20 jam; p =
0,222) tidak ada perbedaan waktu untuk mobilisasi setelah operasi.
Hal ini adalah implementasi dari pemulihan pasca operasi di
institusi peneliti untuk memobilisasi pasien sesegera mungkin
setelah operasi. Pasien dalam percobaan ini dimobilisasi
ratarata 3 jam pasca operasi. Dimungkinkan juga memiliki efek
positif pada kembalinya motilitas usus biasa. Namun demikian,
mobilisasi jalur cepat saja belum terbukti memiliki efek positif
pada motilitas usus pada penelitian sebelumnya Analisis statistik
dilakukan. Variabel kontinu diringkas sebagai ratarata (±
standar deviasi) atau median (Rentang) dan data kategorikal
disajikan sebagai persentase. Uji chi square, uji Fischer, uji
Mann-Whitney U, dan uji binomial digunakan. P ≤0,05 dianggap
signifikan secara statistik.
BAB III
ANALISA JURNAL
A. Analisa Penelitian PICO
1. Problem
Disfungsi gastrointestinal operatif terutama ileus pasca
operasi merupakan faktor utama dalam
ketidaknyamanan dan lama tinggal di rumah sakit
setelah operasi. Masih sedikitnya terapi non
farmakologis dalam mengurangi disfungsi
gastrointestinal post operatif.
2. Intervention
Sampel penelitian 101 pasien dengan 51 kelompok
kontrol dan 50 kelompok intervensi di pusat perawatan
tersier di India. Semua pasien diminta untuk memberi
tahu staf perawat atau medis ketika flatus pertama
kali terjadi.
Pasien dalam kelompok permen karet mulai mengunyah permen
karet setiap 2 jam selama 15 menit, mulai 2 jam pasca operasi.
Jumlah permen karet yang digunakan dihitung. Pasien berhenti
mengunyah permen karet setelah melewati flatus pertama dan
mengembalikan kardus. Pasien yang ditugaskan pada kelompok
kontrol tidak mengunyah permen karet dan perawatan pasca
operasi standar disediakan. Semua pasien diizinkan untuk memulai
asupan cairan oral dan makanan lunak dan padat ketika usus
pertama kali diketahui, paling cepat 6 jam pasca operasi. Suara
bising usus diperiksa pada setiap pasien menggunakan stetoskop
standar setiap 2 jam mulai 3 jam pasca operasi sampai suara usus
pertama terlihat.
3. Compare
Penelitian pada jurnal ini menggunakan menggunakan metode
quasi eksperiment (eksperiment semu), dengan rancangan
penelitian two group comparrison pretest-posttest design.
Penelitian ini membandingkan antara kelompok kontrol
yang tidak diberikan permen karet dan kelompok intervensi
yang diberikan permen karet.
4. Output
Hasil pada penelitian ini menunjukan kelompok pasien
sebanding dan tidak berbeda sehubungan dengan indeks
massa tubuh, usia, lama operasi, atau lama rawat inap.
Peneliti menemukan interval yang secara signifikan lebih
pendek antara operasi dan perjalanan flatus pada
kelompok intervensi ini dibandingkan dengan kelompok
kontrol dan tingkat signifikan lebih tinggi dari bising usus 3
jam.. Lebih sedikit analgesik opioid diberikan kepada pasien
yang dialokasikan untuk kelompok intervensi.
B. Critical Appraisal
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
Judul dan abstract: 1. Judul jurnal sudah mendeskripsikan isi
1. Apakah judul sesuai Ya secara singkat, yaitu mengenai “Efek
dengan isi? mengunyah permen karet terhadap
fungsi gastrointestinal pada
pemulihan pasca operasi laparoskopi”
2. Tujuan dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh permen karet
2. Apakah tujuan Ya pasca operasi terhadap motilitas usus
penelitian setelah operasi ginekologi
disebutkan? Apa? laparoskopi.

3. Apakah abstrak Ya 3. Pada abstrak sudah terdapat tujuan,


memberikan metode, hasil, dan latar belakang.
informasi yang Latar belakang di abstrak dalam
lengkap: latar penelitian ini sudah memberikan
belakang, tujuan, informasi menyeluruh pada penelitian.
metode, hasil?
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
Justifikasi, Metodologi, 1. Alasan peneliti melakukan penelitian
Desain: sudah dijelaskan di latar belakang
1. Apakah dijelaskan Ya
alasan melakukan
penelitian (di latar
belakang dan
tinjauan pustaka)?
2. Apakah tinjauan Ya 2. Tinjauan pustaka sudah cukup lengkap
pustakanya yaitu sebanyak 32 referensi
lengkap/cukup?
3. Apakah Ya 3. Dari 17 referensi yang digunakan.
menggunakan Terdapat referensi terbaru sejumlah 5 (<5
referensi terbaru? tahun) sedangkan 12 referensi lainnya
(maksimal 5 tahun) merupakan referensi lama (>5 tahun),
dengan tahun referensi terlama adalah
tahun 1990 dan referensi terbaru tahun
2015. Penelitian dalam jurnal ini
dilakukan pada tahun 2017-2018.
4. Apakah hipotesisnya Ya 4. Dalam penelitian ini penulis tidak
disebutkan? menyebutkan hipotesis penelitiannya
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
5. Jika eksperimen, Ya 5. Penelitian ini menjelaskan bahwa 51
apakah kelompok orang responden menjadi kelompok
intervensi dan control kontrol dan 50 orang responden
dijelaskan? menjadi kelompok intervensi dengan
kriteria yang telah dijelaskan.
6. Apakah kelompok Ya 6. 51 orang responden yang tidak
intervensi dan control dilakukan intervensi pengunyahan
dimatchingkan atau permen karet.
tidak?
Sampling:
1. Bagaimana populasi Tidak 1. Populasi dalam penelitian ini tidak
dipilih? dijelaskan bagaimana populasi
dipilih.
2. Menggunakan Ya 2. Penelitian ini menggunakan
probability sampling sampling probability.
atau nonprobability
sampling?
3. Apakah kriteria inklusi Ya 3. Kriteria inklusi adalah wanita berusia
dan eksklusi antara 18 dan 80 tahun dan waktu
disebutkan? Apa ? operasi lebih dari 3 jam atau
laparotomi harus dilakukan.
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
Sedangkan kriteria eksklusi adalah Pasien
dengan gigi lepas dan obstipasi kronis
dan pasien dikeluarkan dari analisis lebih
lanjut.
4. Apakah ukuran Ya 4. Jadi sampel dalam penelitian ini sudah
sample cukup? layak untuk dilakukan penelitian atau
dapat diakatakan dalam kategori
cukup, karena sample penelitian
membutuhkan orang-orang yang bisa
memberikan informasi yang
mendalam.
Pengumpulan data: 1. Pasien yang memenuhi syarat
1. Bagaimana cara Ya diundang untuk berpartisipasi pada
Pengumpulan hari operasi oleh salah satu anggota
datanya? (kuesioner tim peneliti. Kemudian dijelaskan dan
atau yang lain? informed consent tertulis diperoleh dan
data demografis dicatat. Semua
pasien diminta untuk memberi tahu
staf perawat atau medis ketika flatus
pertama kali terjadi.
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
Pasien dalam kelompok permen karet
mulai mengunyah permen karet setiap 2
jam selama 15 menit,mulai 2 jam pasca
operasi.
2. Siapa yang Ya 2. Yang mengumpulkan data adalah
mengumpulkan data? peneliti sendiri.

3. Apakah instrument Ya 3. Instrumen pengumpulan data sudah


pengumpulan data dijelaskan.
dijelaskan?
4. Apakah instrument Tidak 4. Dalam penelitian ini
diuji dulu? instrument tidak dijelaskan apakah
instrumen di uji atau tidak

5. Apakah confounding Tidak 5. Dalam jurnal penelitian ini tidak


factors diidentifikasi? dijelaskan terkait faktor pengganggu.

6. Apakah ada Tidak 6. Penelitian ini tidak ada penjelasan


penjelasan validitas validitas dan reliabilitas instrument
dan reliabillitas
instrument?
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
Petimbangan etik:
1. Apakah penelitian Ya 1. Dalam jurnal ini telah disetujui oleh
menggunakan komite etika kelembagaan lokal.
ethical approval dari
komite etik?
2. Apakah ada Ya 2. Dalam jurnal ini dijelaskan adanya
informed consent informed consent dalam penelitian ini.
dalam penelitian?

Analisis data dan hasil:


1. Apakah hasil Ya 1. Dalam penelitian ini hasil dijelaskan
disampaikan dengan dengan lengkap hasil penelitian
jelas?
2. Apakah p-value dan Ya 2. Dalam jurnal ini dilaporkan hasil
confidence interval penelitian yang ditemukan.
dilaporkan?
3. Apakah hasil Ya 3. Dalam jurnal menyampaikan Uji chi
disampaikan dengan square, uji Fischer, uji Mann-Whitney U,
jelas? dan uji binomial digunakan. P ≤0,05
dianggap signifikan secara Statistik.
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK
4. Apa kesimpulan 4. Mengunyah permen karet pasca
penelitian ini? operasi meningkatkan kembalinya
motilitas usus setelah operasi. Ini dapat
dicapai secara langsung dengan
mengunyah permen karet atau secara
tidak langsung dengan mengurangi
rasa sakit dan jumlah penggunaan
opiat pasca operasi. Ini adalah
intervensi yang murah dan fisiologis,
yang tampaknya cukup aman pada
pasien pasca operasi. Itu ditoleransi
dengan baik dan menghasilkan
kepuasan pasien yang tinggi. Oleh
karena itu, mengunyah permen karet
pasca operasi harus direkomendasikan
kepada pasien setelah operasi
laparoskopi ginekologis.

Hasil dan keterbatasan


penelitian:
1. Apakah hasil bisa Ya 1. Hasil penelitian ini dapat
digeneralisasikan? digeneralisasikan.
KOMPONEN YANG YA/ PENJELASAN
DINILAI TIDAK

2. Apakah keterbatasan Tidak 2. Dalam jurnal ini tidak disebutkan


penelitian keterbatasan penelitian
disebutkan?

3. Apakah ada saran Tidak 3. Dalam jurnal ini peneliti tidak


untuk penelitian mencantumkan saran untuk peneliti
selanjutnya? selanjutnya.
C. Hubungan Hasil Penelitian Dengan Kondisi Real di Lapangan
Berdasarkan observasi yang dilakukan, pasien post
operasi tidak diberikan tindakan untuk mengatasi masalah
gastrointestinal, hanya menunggu kontraksi usus dengan
flatus/suara bising usus. Belum ada terapi non-farmakologi
dalam mencegah/mengurangi permasalahan
gastrointestinal.
D. Implikasi Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan implementasi sebagai alternatif nonfarmakologi
dalam mengurangi masalah gastrointestinal setelah operasi.
dan dapat memberikan informasi dan mengajarkan
kepada pasien dan keluarga agar dapat melakukannya
secara mandiri.
E. Kelebihan dan kekurangan jurnal
1. Kelebihan Jurnal
a. Jurnal ini jelas mudah dipelajari.
b. Jurnal ini memberikan informasi kepada pembaca
khususnya tenaga kesehatan untuk dapat menggunakan
terapi non-farmakologi yaitu mengunyah permen karet
dalam merangsang percepatan fungsi usus setelah operasi.
c. Penelitian ini telah menyampaikan hasil dari penelitian
secara jelas.
2. Kekurangan Jurnal
a. Belum ada penjelasan mengenai instrumen secara jelas uji
validitas dan reliabilitasnya.
b. Belum dijelaskan teknik pengambilan sampel dan populasi.
c. Tidak adanya saran untuk peneliti selanjutnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Disfungsi gastrointestinal operatif terutama ileus pasca operasi merupakan
faktor utama dalam ketidaknyamanan dan lama tinggal di rumah sakit
setelah operasi. Mengunyah permen karet pasca operasi meningkatkan
kembalinya motilitas usus setelah operasi. Ini dapat dicapai secara langsung
dengan mengunyah permen karet atau secara tidak langsung dengan
mengurangi rasa sakit dan jumlah penggunaan opiat pasca operasi. Ini
adalah intervensi yang murah dan fisiologis, yang tampaknya cukup aman
pada pasien pasca operasi. Itu ditoleransi dengan baik dan menghasilkan
kepuasan pasien yang tinggi. Oleh karena itu, mengunyah permen karet
pasca operasi harus direkomendasikan kepada pasien setelah operasi
laparoskopi ginekologis.
B. Saran
Harapan kami dengan diketahuinya hasil dari penelitian jurnal ini, dapat
membantu tenaga kesehatan untuk menggunakan permen karet sebagai
alternatif nonfarmakologi dalam mengurangi permasalah gastrointestinal
setelah operasi. Seain itu, dapat memberikan informasi dan mengajarkan
kepada pasien dan keluarga agar dapat melakukanya secara mandiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai