Anda di halaman 1dari 42

PERATURAN

PERUNDANGAN-UNDANGAN
LINGKUNGAN HIDUP

A. RURUH HARYATA
Badan Lingkungan Hidup DIY
Instrumen / Aturan – Aturan
Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Instrumen Pengeloloaan Lingkungan
Tahap Perencanaan
* Tata Ruang
* AMDAL/Izin Lingkungan
 Instrumen Pengelolaan Lingkungan Tahap
Operasional
*Pengendalian Pencemaran
*Pengendalian Kerusakan
*Pengawasan & Penegakan Hukum
Peraturan Tata Ruang
 UU No 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang

Masalah yang ada dalam tata ruang:


Belum sepenuhnya menjadi acuan dalam
pemanfaatan ruang dan fokusnya hanya
pada perencanaan sehingga terjadi
inkonsistensi pelaksanaan pembangunan
terhadap RTR yang ada
PERATURAN AMDAL
*PP No 27 Tahun 2012 Ttg Izin
Lingkungan
 KepMenLH No.56 Tahun 1994 Ttg
Pedoman Mengenai Ukuran dampak
Penting
 KepMenLH No.24 Tahun 2009 Ttg
Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
 Kep.MenLH No.05 Tahun 2008 Ttg
Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai
AMDAL
PERATURAN AMDAL LANJUTAN

 Kep.Men LH No.41Tahun 2000 Ttg


pedoman Pembentukan Komisi Penilai
AMDAL Kabupaten/Kota
 Peraturan Menteri LH No 05 Tahun 2012
Ttg Jenis Rencana Usaha dan/ atau
Kegiatan Yang Wajib dilengkapi Dengan
AMDAL
 Peraturan Menteri LH No 16 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan AMDAL
UU No. 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup

PP No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan

Keg. tidak AMDAL /


Dampak Penting Dampak tdk Penting
UKL-UPL

AMDAL UKL-UPL SPPL

KA-ANDAL
KepMen LH No. 86 Tahun 2002
Ttg Pedoman Pelaksanan UKL-UPL
ANDAL

RKL-RPL
PerMen LH No. 05 Tahun
2012 Ttg Jenis Kegiatan Wajib
AMDAL
PERATURAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
• PP No. 82 Tahun 2001 Ttg Pengel. Kualitas
Air dan Peng. Pencemaran Air
• KEP Men Lingkungan Hidup
 No. 51/MenLH/10/95 Ttg Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
 No. 52/MenLH/10/95 Ttg Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel
 No. 58/MenLH/10/95 Ttg Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
 No. 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik
PERATURAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR LANJUTAN
Peraturan Gubernur No 7 Tahun 2010
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri, Pelayanan
Kesehatan dan Jasa Pariwisata
Parameter
Air Limbah
Titik Penaatan
Pemenuhan
(Jumlah
BMAL
Outlet)

Pengendalian
Pencemaran Air Pemanfaatan
Data Primer LH Air Limbah

Pelaporan
Persyaratan Teknis
Kualitas, Debit,
IPAL
Kap.Prod
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI

1. MINIMISASI 4. WASTE EXCHANGE


in-plant treatment Pemanfaatan oleh kegiatan lain,
cleaner production/waste minimization misalnya : pupuk cair.
recycle/reuse/recovery ( 3R )

KEGIATAN
PROSES
Air LAIN
KEGIATAN
limbah
2. PENGOLAHAN
end-of-pipe treatment

Run-off APLIKASI IPAL Buangan


3. exp : land application, gardening BMAL

LINGKUNGAN
Peraturan Perundangan-Undangan
Pengendalian Pencemaran Udara
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
2. Keputusan Menteri Negara LH No:KEP-
13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak.
3. Keputusan Menteri Negara LH No: KEP-
35/MENLH/1993 tentang Ambang Batas Emisi
Kendaraan Bermotor
4. Keputusan Kepala Bapedal No. 205/1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara
Peraturan Perundangan-Undangan
Pengendalian Pencemaran Udara Lanjutan
5. Keputusan Menteri Negara LH No:KEP-
48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
6. Keputusan Menteri Negara LH No:KEP-
49/MENLH/1996 tentang Baku Mutu Getaran
7. Keputusan Menteri Negara LH No: KEP-
50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebauan
8. Keputusan Menteri Negara LH No:KEP-
15/MENLH/1996 tentang Program Langit Biru.
9. Peraturan Menteri Negara LH Nomor 07 Tahun
2007 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak Bagi Ketel Uap
Peraturan di Daerah
Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

 Perda No 5 Tahun 2007 ttg Pengendalian


Pencemaran Udara
 Keputusan Gubernur DIY Nomor 153
Tahun 2000 tentang Baku Mutu Udara
Ambien Daerah Provinsi DIY
 Keputusan Gubernur 176 Tahun 2003
tentang Baku Tingkat Kebisingan,
Kebauan dan Getaran
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian
Pencemaran
Titik Penaatan Udara Pemenuhan
(cerobong emisi) PP No.41 / 99 BMEU

Pedoman Teknis
Pengendalian Persyaratan Teknis
Parameter Pencemaran
Cerobong
Emisi Udara Udara Sumber
Tidak Bergerak
Kepdal No.
205/1996
Pembuangan Gas
Peraturan pelaksanaan
Pelaporan
Melalui Cerobong (Kepmen/Permen LH)

Data
Primer LH
Sumber dan Jenis Pencemar

Pembangkit H2SO4
Listrik dan
HNO3
industri
NOx

HC

Pemukiman PM10
Kendaraan
bermotor
Persampahan
Peraturan Perundang-undangan
Pengendalian Kerusakan Lahan
 PP No.150 Tahun 2000 Ttg Pengendalian
Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomasa
 PP No. 4 Tahun 2001 Ttg Kerusakan dan/atau
Pencemaran LH yang berkaitandengan
Kebakaran Hutan dan/atau Lahan
 Kep.Men LH No.43/MenLH/10/96 Ttg Kriteria
Kerusakan Lingkungan Bagi usaha dan/atau
Kegiatan Penambangan Bahan Galian
Golongan C Jenis Lepas di Daratan
Peraturan di Daerah
Pengendalian Kerusakan Lahan

 Keputusan Gubernur DIY Nomor 63 Tahun


2003 tentang Kriteria Baku Baku
Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha dan
atau kegiatan Penambangan bahan galian
golongan C
Peraturan Pengelolaan Limbah B3
 PP No 85 Tahun 1999 jo PP No 18 Tahun 1999
Ttg Limbah B3
 PP No 74 Tahun 2001 Ttg Bahan
 Berbahaya dan Beracun
 KepKa Bapedal No.68/BAPEDAL/05/1994 Ttg
Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperassian alat Pengolahan,
Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah B3
 KepKa Bapedal No.01/BAPEDAL/09/1995 Ttg
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
dan Pengumpulan Limbah B3
 KepKa Bapedal No.02/BAPEDAL/09/1995 Ttg
Dokumen Limbah B3
Peraturan Pengelolaan Limbah B3
Lanjutan
 KepKa Bapedal No.03/BAPEDAL/09/1995 Ttg
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3
 KepKa Bapedal No.04/BAPEDAL/09/1995 Ttg Tata
Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan,
Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan, dan Lokasi
Bekas Penimbunan Limbah B3
 KepKa Bapedal No.05/BAPEDAL/09/1995 Ttg
Simbul dan Label Limbah B3
 KepKa Bapedal No.255/BAPEDAL/08/1996 Ttg
Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan
pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
B3: Bahan Berbahaya dan Beracun

 Bahan yang mengandung B3 adalah :


Bahan yang karena sifat,
konsentrasi dan jumlahnya baik
langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan/merusakkan
membahayakan lingkungan hidup
manusia dan makluk hidup lainnya.
Pengawasan & Penegakan Hukum
(UU No. 32 Tahun 2009)

 Pengawasan
Kegiatan yang dilakukan oleh institusi
lingkungan dengan cara melakukan
evaluasi terhadap kinerja/tingkat ketaatan
kegiatan/usaha dalam melaksanakan
pengelolaan lingkungan.
•Penegakan Hukum Lingkungan

Penegakan Hukum Administrasi


Penegakan Hukum Perdata

Penegakan Hukum Pidana


Penegakan Hukum Administrasi
 Sanksi Administrasi
Sanksi yang dapat dijatuhkan oleh
aparatur pemerintah yang berwenang
sebagai pelaksanaan penegakan hukum
administrasi akibat dilanggarnya
ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang lingkungan hidup oleh
penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan. (Perusahaan)
Penegakan Hukum Perdata
 Penegakan Hukum Non Litigation (Di luar
Pengadilan Psl 85-86 UUPPLH)
 Penegakan Hukum Litigation (melalui
pengadilan Psl 87-93 UUPPLH)

• Asas Strict Liability (Lex Spesialis dari


Liabiality based on fault Psl 88 UUPPLH)
• Gugatan perwakilan (Class Action Psl 91
UUPPLH)
• Gugatan oleh LSM Lingkungan (Legal
Standing Psl 92 UUPPLH)
Penegakan Hukum Pidana
 (Psl 97-120 UUPPLH)

Asas Subsidiaritas: Berlakunya


Penegakan hukum pidana setelah
upaya hukum lainnya telah
dilaksanakan (penjelasan UUPPLH,
hanya untuk pelanggaran baku
mutu)
Efektifitas Penegakan Hukum
lingkungan di DIY
 Peraturan Bersama Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta, Kepala
Kejaksaan Tinggi DIY, Kapolda DIY,
Kepala PPLH Regional Jawa Nomor
25 tahun 2006, Kep 76/04.1/09/06,
B/2836/X/2006, KEP23/PPLH-REG
4/09/2006 tentang Penegakan
Hukum Lingkungan Hidup Terpadu

Anda mungkin juga menyukai