Anda di halaman 1dari 14

ANESTESI LOKAL

Pembimbing : dr. Thariq Emyl T.H, Sp.An


Tiara Nadya P 1810221029
 Anestetika lokal adalah obat yang secara
reversibel akan memblok timbulnya potensial
aksi pada akson saraf dengan cara mencegah
masuknya ion natrium ke dalam sel saraf
PENDAHULUA  Tempat kerja anestetika lokal untuk
N menghasilkan efek analgesianya adalah di
seluruh sistem saraf, mulai dari perifer sampai ke
otak.
 Tidak iritatif
 Kerusakan saraf tidak permanen (reversible)
SIFAT  Batas keamanan (therapeutic index) lebar
 Mempunyai potensi yang tinggi
ANESTETIK  Efek toksis yang bisa diterima
LOKAL  Onset cepat
YANG IDEAL  Durasi cukup
 Mudah larut
 Stabil, baik pada penyimpanan maupun sterilisasi
KEUNTUNGAN
 Sederhana dan murah
 Efek samping minimal
 Ideal untuk rawat jalan

KEKURANGAN
 Pasien merasa takut sehingga banyak menolak
 Daerah operasi terbatas
 Durasi relative terbatas
 Absorbsi cepat  dapat mempercepat toksisitas
STRUKTUR
 Kondisi struktur amin akan menentukan seberapa
baik kemampuan anestetika lokal menembus
membran sel sehingga menentukan awitan (onset)
blok anestetika Iokal.
 Bentuk yang tidak terionisasi akan dapat
menembus membran sel. Semakin banyak molekul
yang tidak terionisasi, semakin banyak molekul
yang dapat menembus membran sel, sehingga
awitan anestetika lokal akan semakin cepat.
 Tergantung dari tempat penyuntikan, dosis,
ikatanobat dengan jaringan, aliran darah setempat,
penggunaan vasokonstriktor, dan sifat fisikokimiawi
obat
 Absorbsi obat anestetik lokal ke sistemik
ABSORPSI berkorelasi positif dengan vaskularisasi pada
tempat penyuntikan. Absorbsi intravena > trakeal >
interkostal > paraservikal > epidural > pleksus
brakhialis > skiatik > subkutan.
 Vasokonstriktor mengurangi absorpsi
 Obat anestetik lokal golongan ester akan dihidrolisis
dengan cepat oleh kolinesterase plasma dan
jaringan.
METABOLISM
E DAN
 Golongan amida terutama akan dimetabolisme di
EKSKRESI hati oleh reaksi enzim mikrosomal hepatik fase I dan
ll, sebagian kecil akan diekskresikan oleh ginjal.
TOKSISITAS
 Semua anestesi local pada dosis rendah mampu
menyebabkan rasa kantuk, pusing, gangguan
penglihatan dan pendengaran, serta gelisah
TOKSISITAS  Pada konsentrasi yang lebih tinggi dapat terjadi
nystagmus dan kedut otot
 Konsentrasi dalam darah yang berlebihan dapat
menyebabkan kejang
 Kardiovaskular : anestesi local menyekat kanal natrium
jantung sehingga menekan aktivitas pacu jantung,
eksitabilitas dan konduksi jantung yang abnormal.
 Pemberian prilokain dosis besar (>10mg/kg) dapat
menimbulkan penumpukan metabolit o-toluidine yakni
suatu zat pengoksidasi yang mampu mengubah hb
TOKSISITAS menjadi methemoglobin. Pasien tampak sianotik dan
warna darah seperti coklat
 Reaksi alergi : tipe ester dimetabolasi menjadi turunan
asam p-aminobenzoat yang dalam beberapa populasi
berperan dalam reaksi alergi. Amida tidak, sehingga
reaksi alergi jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai