Gigi Susu : 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh : c bawah kanan susu = 83
65 dibaca gigi molar kedua kiri atas susu
Utk menyebutkan gigi yg tinggal sisa akar diberi tanda centang ( √ )
Contoh : 2 √
Kelainan Gigi (Anomali Gigi)
Dibedakan berdasarkan pd:
a. kelainan letak gigi
b. jumlah letak gigi
c. kelainan besar dan bentuk gigi
Kelainan Letak Gigi
Rotasi : gigi berputar melalui sumbu vertikal (= sumbu yg
sejajar dgn sumbu gigi)
Versi : gigi miring : gigi berputar mll sumbu horizontal
Heterotopi / Ektopik : gigi tumbuh tidak pada tempatnya,
misal : C di antara P1 dan P2
Supra posisi : gigi terletak di atas garis occlusal
Infra Posisi : gigi terletak di bawah garis occlusal
Kelainan Jumlah Gigi
A. Kekurangan Gigi
Anodontia : seluruh gigi tidak ada (karena tidak mempunyai benih
gigi)
Hypodontia : Sebagian gigi tidak ada
Agenisi : tidak mempunyai benih gigi
- pada gigi sulung jarang / hampir tidak pernah
- yg sering pada : 8 5 2 2 5 8
8 5 1 1 5 8
Oligodontia : - sebagian tidak ada
- sebagian gigi ada dan berbentuk kerucut (pada semua
gigi yg tumbuh)
Impaksi : gigi tidak tumbuh karena jalan erupsi terhalang
Retensi : gigi tidak erupsi o.k. tidak punya daya utk erupsi
B. Kelebihan Gigi
Mesiodens : letak di sebelah mesial I1 terutama rhg atas (kerucut)
Premolar Extra : P3 terutama Rhg Bawah ke arah lingual
Insisif Lateral Extra : terutama Rhg Atas
Paramolar : bentuk tdk normal (kerucut), tumbuh sbg suatu
tonjolan yg melekat pada sisi mesiobukal gigi M2/M3
Schizodonti/Germination : 1 benih gigi tumbuh menjadi 2 gigi
Persistensi : gigi sulung tidak tanggal melewati waktu tanggal
walaupun gigi permanen sdh tumbuh
C. Kelainan Besar Gigi
Mikrodontia : bila ukuran < dr normal
Makrodontia : bila ukuran > dr normal
contoh : Normal I1 atas : 8-10 mm
I2 atas : 6-8 mm
D. Kelainan Bentuk
I2 rhg atas kadang berbentuk konis/kerucut
Talon : Berbentuk T atauY (dilihat dari oklusal) biasanya pd insisivus
(t.u : I2)
Relasi Rahang
- Relasi Rahang adalah harmonisasi hubungan antara rahang atas dan
rahang bawah. Adanya relasi rahang atas dan bawah terjadi pergerakan
dikarenakan rahang bawah (mandibula) yang mobile.
- Artikulasi adalah pergerakan rahang ini Pergerakan rahang manusia atau
artikulasi terjadi dalam 3 jurusan :
*Pergerakan vertical (atas-bawah)
*Pergerakan horizontal lateral (kanan-kiri)
*Pergerakan horizontal anterior-posterior
Relasi rahang ada 2 macam dilihat dari arahnya :
1. Transversal
- Relasi normal rahang atas/bawah : gigitan fissura luar rahang atas
- Relasi abnormal :
*Gigitan silang total luar rahang atas
*Gigitan silang total dalam rahang bawah
*Gigitan fissura dalam rahang atas
*Gigitan fissura luar rahang bawah
*Gigitan tonjol atau “cups to cups”
2. Sagital
Yang terlihat dataran oklusal rahang bawah yang dibentuk dari insisif
sampai molar terakhir, disebut “curve of spee” atau kurva spee
Relasi gigi anterior :
- Tumpang gigit (overbite) : jarak vertical antara insisal I rahang atas
dan I rahang bawah, normal 2 mm
- Jarak gigit (overjet) : jarak horizontal antara insisal I rahang atas dan
I rahang bawah, normal 2 mm
Macam-macam penyimpangan relasi anterior :
- Rahang atas terletak jauh ke depan/sebelah luar dari gigi-gigi rahang
bawah disebut protrusi (gigi tongos)
- Rahang bawah terletak lebih ke depan dari rahang atas disebut juga
retrusi/gigitan silang anterior (gigi nyakil)
- Gigitan “edge to edge” yaitu bilamana ujung gigi-gigi seri/insisivus
atas dan bawah bertemu satu dengan yang lain
Maloklusi
maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau malrelasi
lengkung (rahang) di luar rentang kewajaran yang dapat diterima.
Ini diakibatkan adanya variasi biologi diantaranya adanya kelainan
gigi berdasarkan letak gigi, ukuran, jumlah gigi serta malrelasi
lengkung geligi dan rahang.
Menurut Klasifikasi Angle, maloklusi dibagi 3 macam :
- Klas I : profil lurus dgn variasi gigi protrusi/berdesakan/
diastema dll.
- Klas II : profil cembung dan relasi protrusi (tongos)
- Klas III : profil cekung dan relasi retursi (gigikan kebalik/
’nyakil’)
NORMAL
RETRUSI
PROTRUSI
EDGE TO EDGE
DEEP BITE
OPEN BITE