ORGANOGENESIS:
TURUNAN ENDODERM
• Saluran pencernaan, hati & pankreas
• Saluran pernafasan (Trakea &paru‐
paru)
Diagram pembentukan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (hati & pankreas)
1
5/5/2009
• Tabung pencernaan
merupakan turunan dari
usus /primitive gut. Ketika
endoderm melekuk ke arah
dalam di bagian tengah
embrio terbentuklah
wilayah usus depan/foregut
dan usus belakang/hindgut
2
5/5/2009
• Tabung pencernaan
berdiferensiasi lebih
lanjut
3
5/5/2009
Usus depan
• Bagian usus depan memanjang dari membran buccopharyngealke divertikulum
respirasi yang disebut pharyngeal gut / lengkungfarinks.
• Bagian yang tersisa memanjang dari divertikulum respiratoris ke kuncup hati
• Esofagus – berkembang dari usus depan antara divertikulum respiratoris dan lambung
– Dinding otot berkembang dari mesoderm splanchnic (1/3bagian atas‐otot skelet,
pertengahan 1/3‐campuran dan 1/3 bagian terbawah ototpolos)
‐memanjang karena penurunan jantung danparu
4
5/5/2009
Abnormalitas esofagus
• Atresia esofagus/tracheo‐esophageal fistula:‐ disebabkan oleh abnormalitas
pembentukan septum tracheo‐esophageal atau beberapa faktor mekanis
– Pada bentuk umum, ujung esofagus bagian proksimal terlepas dan bagian distal dihubungkan dengan
trachea
• Atresia esofagus mencegah pelaluan cairan amnion ke dalam usus, sehingga terjadi
akumulasi cairan dalam kantung amnion ‐ polyhydramnios.
• Esophageal stenosis:‐ lumensempit
Lambung
• Muncul sebagai hasil dilatasi fusiform dari usus depan
• Bentuk dan posisi berubah karena pertumbuhan diferensial dan perubahan organ
sekelilingnya
• Lambung mengalami rotasi 90 derajat di sekitar sumbu longitudinal;
– Sisi kiri menjadi permukaan anterior dan sisi kanan menjadi permukaan posterior
– Perbatasan kiri tumbuh lebih cepat daripada sebelah kanan yang menyebabkan
pembentukan greater and lessercurvatures.
• Ujung pilorus pindah ke kanan dan ujung kardiak pindah ke kiri
5
5/5/2009
Lambung
• Lambung terikat pada dinding dorsal tubuh dengan menggunakan mesogastrium
dorsal dan ke bagian ventral dengan menggunakan mesogastrium ventral .
• Rotasi lambung berakibat pada pembentukan rongga di belakang lambung,yang
disebut bursa omental (lessersac)
• Pada mesogastrium dorsal, limpa berkembang dari mesenkim (minggu ke‐5).
– dari mesogastrium dorsal‐berkembang ligamen greater omentum, lienorenal
dan gastrosplenic.
Duodenum
• Terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian kranial usus tengah
• daerah kuncup liver menandai junction antara bagian usus dengan stomach
• Pada awalnya, duodenum berupa tabung lurus, tetapi karena adanya rotasi lambung,
duodenum membentuk struktur C dan terdapat di sebelah kiri
• Kepala pankreas tumbuh ke arah cekunganduodenum
• Kedua pankreas dorsal &ventral bergabung & berada pada posisi retroperitoneal.
• Selama bulan kedua, lumen duodenum & pankreas menjadi bebas dari sel, tetapi
kemudian terjadi kembali rekanalisasi.
6
5/5/2009
7
5/5/2009
Perkembangan pankreas
• Berkembang dari kuncup endoderm dorsal dan ventral yang berasal dari duodenum
• Kuncup ventral berotasi ke kiri dan tinggal di bawah kuncup dorsal berfusi
m e m b e n t u k pankreas
• Duktus pankreas utama dibentuk oleh penyatuan bagian distal duktus dorsal dari
kuncup dorsal dengan duktus dari kuncup ventral
• Hanya duktus bagian ventral tetap ada sampai dewasa dan yang membawa enzim ke
dalam usus halus. Ketika pankreas mulai rudimen baik jaringan eksokrin m
n
p
u
a
endokrin mulai dibentuk
• Duktus pankreas asesoris dibentuk dari bagian proksimal duktus kuncup dorsal
• Bulan ketiga – pulau‐pulau Langerhans berkembang dari endoderm jaringan pankreas.
• Jaringan ikat kelenjar berkembang dari mesoderm splanknik
• Bulan ke‐5, sekresi insulindimulai
8
5/5/2009
Kelainan Pankreas
• Pankreas Annular
– bagian kuncup pankreas ventral berotasi ke kiri di depan duodenum.
– kemudian, jaringan pankreas mengelilingi duodenum.
– mengganggu duodenum
• Asesoris jaringan pankreas :
‐ seringkali terletak dalam mukosa lambung dandivertikulum Meckel
Pembentukan paru
9
5/5/2009
Tunas respiratori
• Pada hari ke 26 muncul suatu pembukaan di
usus depan evaginasi
laringotrakea
• Epitel berkembang dari endoderm tabung
laringotrakea
• Mesoderm berkembang darimesoderm
splanknik
• Rawan berkembang dari pialneural
Pemisahan divertikulum
Laringotrachea
• Lipatan longitudinal – terbentuk lipatan
tracheoesofageal
• Terbentuk septum tracheoesophageal
10
5/5/2009
Perkembangan trachea
• Epitel berkembang dari endoderm tabung
laringotracheal
– Termasuk kelenjar‐kelenjarnya
• Rawan, jaringan ikat dan otot darimesoderm
splanknik
11
5/5/2009
Kelainan trache/esofagus:
Tracheoesophageal fistula
• 90% kasus udara masuk ke abdomen
• Pada saat lahir, trakea bifurkasi beradapada
daerah vertebra torakalis ke4
12
5/5/2009
Stadium perkembanganparu
13
5/5/2009
Perkembangan paru
• Divertikulum endoderm usus depan ventral terbentuk pada
minggu ke‐4 pascakonsepsi Fase embrionik
• Endoderm menonjol ke dalam mesoderm thoraks
(splanknik)
• Interaksi epitel‐mesenkim berakibat padamorfogenesis
percabangan dan perkembangan
paruMembentuk 2 kuncupparu
• Endoderm membentuk epitelrespirasi
• Mesodermmembentuk interstitium, otot polos, pembuluh
darah dan rawanparu
Perkembangan paru
• Kedua kuncup paru membentuk :
– Kanan menjadi 3 bronchus utama
– Kiri membentuk 2 bronchus utama
14
5/5/2009
Stadium embrionik
• Segmen bronchopulmonari rudimenmembentuk
– 10 kanan
– 9 kiri
• Arteri dan vena pulmonariterbentuk
• Jantung belum berada dalam thorax
• Abnormalitas paru dan ginjal umumterjadi
terutama terjadi karena percabangan umum adamorfogenesis
selama perioda ini
From: The Developing Human, Clinically Oriented Embryology, 4th ed, Keith L. Moore, Philadelphia, 1988
15
5/5/2009
Pematangan paru‐paru
• Terdapat 4 tahap pematangan paru‐paru:
1. Periode pseudoglandular (5‐17 minggu)
2. Periode kanalikular (16‐25 minggu)
3. Periode kantung terminal (24‐lahir)
4. Periode alveolar (periode akhir fetus – kanak‐
kanak)
Stadium Pseudoglandular
• Terjadi pada minggu ke‐7 dan 16 masa perkembangan embrio
• Fetus lahir prematur berumur sebelum 17 minggu tidak akan
survive
• Proliferasi yang cepat dari saluranconducting
– Bronchiol terminal
– Generasi 12‐23
• Penampakan histologis
– Struktur tubulus
– Sel epitel silindris
– Sel mesenkim
• Untuk terjadinya percabangan,diperlukan
mesoderm bronchial
• Kecepatan dan pemanjangan percabangan :
proporsional terhadap jumlahmesenkim
• Sesudah 16 minggu, pertumbuhan lebihjauh
terjadi pada percabangan danpemanjangan
16
5/5/2009
Stadium Pseudoglandular
Stadium Canalicular
• Perioda 16‐25 minggu
• segmenkranial lebih cepat matang daripada bagian kaudal
• Lumen bronchi dan bronkiolus lebihbesar
• Jaringan menjadi lebih banyak memiliki pembuluhdarah
• Bronchiolus respirasi dan saluran alveolarberkembang
• Beberapa kantung terminal berkembang
• Respirasi fetus sudah dapat dilakukan pada akhir stadium ini
• Kapiler terbentuk dekat saluran udara
– Penampakan histologis channel vascular
– Pada akhir stadium, barier udara‐darah dapat mendukung
pertukaran gas
• Unit Acinar membentuk
– acinus diasosiasikan denganbronchiole terminal tunggal
– Berdiferensiasi menjadi 3 bagian bronchiolus respiratori :saluran
alveolar, kantung alveolar, alveoli
• Diferensiasi sel epitel
– Sel Clara, sel alveolar tipe I dan II (kuboid)
– Badan lamellar
17
5/5/2009
18
5/5/2009
Saccula Primitif
• Pada saat lahir, terdapat sekitar 20 x 106
saccula
Stadium Saccular
• saccula Terminal terbentuk sebagai ruang udara perifer
– Brochiolus terminal 3‐4 bronchiolus respirasi
duktus aveolar terminal sacculus alveolar
• Penipisan interstitium
• Pemipihan epitelrespiratori
• Mulai terbentuk septasisaccular
• Pembentukan surfaktan
19
5/5/2009
Stadium alveolar
• Dimulai sebelum lahir (minggu ~35 ke 36)
• Diteruskan sampai ca. postnatal bulanke‐18
• Septa primer sacculus menjadi septa sekunder
yangmembentuk alveoli
– Septa inisial yang masih belum matang dengan kapiler bilayer
– Septa yang sudah matang di‐remodelisasi menjadi satu lapisan
kapiler (glucocorticoid)
• Meneruskan diferensiasisel
• Volume total paru terusbertambah
• Jaringan ikatberubah
– Collagen
– elastin
Stadium postnatal
• Konfigurasi “dewasa” tercapai pada umur5
minggu pascalahir
20
5/5/2009
21
5/5/2009
Abnomalistas paru
• Sindrom respiratory distress (RDS)
– 50% karena defisiensisurfaktan
– Glukokortikoid stimulasi produksi surfaktan
– Secara rutin digunakan untuk mencegahrds
• Hypoplasia paru
• Congenital diaphagmatic hernia
• Berat paru kecil, paru terlalu keciluntuk
mempertahankan hidup
22