KUALITATIF DAN KUANTITATIF Mempelajari ketengikan minyak / lemak secara kualitatif dengan metode Kreiss Test. Mempelajari ketengikan minyak/lemak secara kuantitatif dengan penentuan kadar Asam Lemak Bebas ( ALB ) pada minyak. Dapat mengetahui dan memahami ketengikan (Rancidity) pada minyak/lemak. Dapat mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya ketengikan. Dapat mengetahui kadar ALB yang terkandung pada minyak/lemak. Metode Kualitatif Mengambil sampel bahan minyak CPO, minyak goreng dan minyak kelapa 1 ml lalu masukkan kedalam tabung reaksi. Menambahkan 1 ml phlorogucinol 1% dan biarkan selama 10 menit. Memusingkan (mensentrifus) campuran tersebut 3 – 5 menit. Bila pada lapisan terjadi warna pink/merah jambu, menunjukkan bahwa minyak tersebut tengik, jika larutan berwarna pink intensif menunjukkan makin tengik. Mencatat hasil pengamatan dan membuat pembahasan singkat. Metode Kuantitatif Menyiapkan masing-masing jenis minyak 20 gr yaitu CPO, minyak kelapa, dan miyak goreng sawit. Menambahkan 50 mL alkohol 95% pada masing minyak. Memanaskan dalam water bath dan gojok. Menambahkan 3 tetes indikator PP pada masing-masing sampel. Melakukan titrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N. Mengamati perubahan pada sampel dan menghitung kadar ALB pada masing-masing sampel. Hasil pengamatan, setelah penambahan zat-zat seperti HCl dan phloroglucinol 1 % tersebut, ketiga bahan uji mengalami reaksi perubahan yang berbeda-beda. Pada CPO perubahan yang terjadi adalah berubahnya warna dari orange bening menjadi orange pekat . Reaksi ini mengindikasikan bahwa CPO yang diuji tidak tengik. Pada minyak goreng kelapa sawit baru yang diuji tidak terjadi perubahan warna yaitu warna kuning bening tetap berwarna kuning bening. Reaksi ini mengindikasikan bahwa minyak goreng kelapa sawit baru yang diuji tidak tengik. Lemak dan minyak yang dapat dimakan dihasilkan oleh alam yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Minyak/lemak merupakan cairan organik yang tidak larut atau bercampur dalam air atau pelarut polar. Namun minyak/lemak akan larut dalam pelarut non polar. Sedangkan kadar ALB yang di dapat pada masing-masing minyak adalah yaitu yang pertama pada minyak kelapa sebesal 0,1%, pada minyak goreng sebesal 2,60%, dean pada minyak CPO sebesal 2,56%. Pada CPO perubahan yang terjadi adalah berubahnya warna dari orange bening menjadi orange pekat. Reaksi ini mengindikasikan bahwa CPO yang diuji tidak tengik.