Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KASUS

Seorang bayi laki-laki usia 5 bulan dengan


DIARE AKUT, DEHIDRASI RINGAN-SEDANG,
GIZI BAIK
OLEH :
FIAREZA DILAGA.

PEMBIMBING :
DR. ZUHRIAH HIDAJATI, SP.A, M.SI.MED
DR. LILIA DEWIYANTI, SP.A, M.SI.MED
DR. NENI SUMARNI, SP.A
DR. ADRIANA LUKMASARI, SP.A
DR. HARANCANG PANDIH K, SP.A
IDENTITAS PASIEN DAN ORANG TUA/WALI
Tanggal Masuk : 9 Maret 2018 Lama perawatan: No. RM :

Tanggal Keluar : 12 Maret 2018 4 hari 395290

DATA PASIEN AYAH IBU


Nama By. A Tn. M Ny. N

Umur 5 bulan 32 tahun 26 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan

Alamat Bongkok RT 05/ RW 03, Kelurahan Bongkok Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal,
Jawa Tengah
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan - SMA SMP

Pekerjaan - Karyawan swasta IRT

Penghasilan -  Rp. 3.500.000,- /bulan -

Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung


Asuransi BPJS
ANAMNESIS

Diambil dari : Alloanamnesis dengan Ibu kandung pasien


Tanggal : 11 Maret 2018
Pukul : 10.30 WIB di Ruang Nakula 4 RSU KRMT Wongsonegoro.

Keluhan Utama
= BAB cair sejak 3 hari SMRS

Keluhan
Tambahan
= demam, mual, muntah
Riwayat Penyakit
Sekarang
9/03/18 10/03/18
5 hari SMRS 4 hari SMRS 3 hari SMRS 7.50 WIB 10.30 WIB

IGD Nakula 4

• Demam (+) Berobat ke • BAB cair ≥ 5x/hari, Tanda vital : • Demam (-)
puskesmas
• Mual (+) ampas (+), • HR 160x/menit,
• Mual (-) muntah (-)
• RR 32x/menit,
• Muntah (+) 3-4x/hari lendir (-), • BAB cair (+) 1x
• Suhu 38,2 °C.
isi susu darah (-) ampas (+) lendir (-)
• rewel dan cengeng Status generalis : darah (-)
• air mata tidak keluar • peristaltik usus 
• turgor kulit baik
• Minum banyak
seperti kehausan

Keluhan lain : batuk, pilek, kejang 


disangkal
BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit
Dahulu
• keluhan yang sama sebelumnya.
• riwayat kejang,
• Operasi, disangkal
• trauma
• alergi obat maupun makanan
• penyakit paru, jantung dan ginjal

Riwayat Penyakit
Keluarga
• Tekanan darah tinggi
• Paru
Disangkal
• Ginjal
• Kencing manis.
• Keganasan
Riwayat Lingkungan
Perumahan

• atap genteng Penghuni rumah


• lantai ubin 4 ORANG
• dinding tembok
Rumah pribadi.
Ukuran ± 70 m2

• Dibersihkan setiap hari  disapu sampai membersihkan debu-debu ruangan.


• Cahaya matahari  dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada
siang hari.
• Udara dalam rumah  tidak pengap.
• sumber air bersih berasal dari sumur.
• Jarak septic tank dengan wc ± 10 m.

KESAN
Keadaan lingkungan rumah, sanitasi, ventilasi dan pencahayaan
baik.
Riwayat Sosial Ekonomi

Ayah pasien : Ibu pasien :


• Karyawan swasta • Ibu Rumah Tangga.
• Penghasilan 3.000.000/bln.

Menghidupi

Pasien

KESAN
Riwayat sosial ekonomi cukup
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal

Morbiditas • Anemia (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-)


kehamilan • penyakit jantung (-), paru (-), infeksi (-)
• merokok (-), minum alkohol (-)

Perawata • Rutin kontrol ke dokter :


n - 1x/ bulan UK 7 bulan
Kehamilan
antenatal - 2 x/minggu setelahnya - masa persalinan.
• Riwayat imunisasi TT (+) 2 x
• konsumsi suplemen selama kehamilan (-)
• riwayat minum obat tanpa resep dokter dan
jamu (-)

KESAN
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal baik
Riwayat Persalinan

Tempat persalinan Rumah


Penolong Dokter spesialis kandungan
persalinan
Cara persalinan Pervaginam secara spontan
Masa gestasi Cukup bulan (9 bulan)
Keadaan bayi • Berat lahir: 3200 gram
• Panjang lahir: 46 cm
• Lingkar kepala : (orangtua pasien tidak ingat)
KESAN
Neonatus aterm, • Langsung menangis (+)
lahir spontan, bayi • Kemerahan: (+)
dalam keadaan
• Nilai APGAR : (orangtua pasien tidak tahu)
bugar.
• Kelainan bawaan: (-)
• Penyulit/ komplikasi : tidak ada
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak
Pertumbuhan :
 Berat badan lahir 3200 gram, Panjang badan 46 cm
 Berat badan sekarang 6,9 kg, Panjang badan 62 cm

Psikomotor

• Senyum Umur 2 bulan

• Tengkurep Umur 4 bulan

• Membangkitkan kepala Umur 4 bulan


dengan tegak KESAN
Tidak terdapat
• Menoleh ke arah suara. Umur 5 bulan
keterlambatan
• Mengucapkan kata - dalam
pertumbuhan dan
• Duduk -
perkembangan
• Merangkak - pasien .
Riwayat Makanan

• ASI (+)
• MPASI (-)
Ibu pasien selalu memberi ASI setiap pasien ingin minum.
Semenjak sakit pasien seperti kehausan, frekuensi minum ASI meningkat.

KESAN
ASI (+), kuantitas minum meningkat.
Riwayat Imunisasi

ULANGAN
VAKSIN DASAR (umur) (umur)

BCG 2 bulan - - - - - -
DPT - 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
POLIO 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
CAMPAK - - - - - - -
HEPATITIS 0 bulan 1 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
B
KESAN
Imunisasi dasar pasien lengkap, belum dilakukan imunisasi
ulangan.
.
PEMERIKSAAN FISIK
dilakukan pada 11 Maret 2018
Pukul 11.30 WIB (Ruang Nakula 4)

Kesan Umum

Kesadaran: E4 M5 V6  GCS 15 (compos mentis),


Pasien tampak sakit sedang, gelisah, rewel, tanda dehidrasi (+), perut
kembung (-), pucat (-), sesak (-), retraksi (-), sianosis (-), kejang (-), terpasang
infus RL (+).
Tanda Vital

Nadi 144x/menit reguler, kuat, isi cukup

Pernapasan 36x/menit reguler

Suhu 37,3 oC, Axilla


Data Antropometri

Berat badan sekarang 6,9 kg

Panjang badan sekarang 63 cm

Lingkar Kepala sekarang 43 cm


STATUS INTERNUS

warna kulit sawo matang, pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), ruam (-), ptekie(-),
Kulit
ekimosis (-),

normocephali, lingkar kepala 43 cm, UUB datar (+)

Rambut Hitam, tampak terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.

Wajah Simetris, tidak tampak kelainan dismorfik

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra(-/-) ,


mata cekung (+/+), air mata (-/-), pupil isokor 3 mm/ 3mm,
Mata
reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak langsung
Kepala (+/+), strabismus (-/-).

Bentuk normal, simetris, septum deviasi (-/-), sekret (-/-),


Hidung
pernafasan cuping hidung (-)

Normotia, nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tarik aurikula (-/-),


Telinga
discharge (-/-)

Bibir kering (-), bibir sianosis (-), pucat (-), stomatitis (-), mukosa
Mulut
hiperemis (-), saliva (+) lidah normoglossia (-)
STATUS GENERALIS

Inspeksi Pulsasi ictus cordis tidak terlihat

Jantung Palpasi Iktus kordis teraba di ICS IV 1 cm midklavikula sinistra, thrill (-)

Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi BJ I dan II normal regular, gallop (-), murmur (-)

Bentuk datar, Pergerakan dinding toraks kiri-kanan simetris,


Inspeksi
retraksi (-)

Paru Palpasi Simetris tidak ada hemithoraks yang tertinggal

Perkusi tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing(-/-)

Inspeksi Tampak datar , smiling umbilicus (-),

Auskultas Bising usus (+) frekuensi 3x/menit


Abdomen Supel, nyeri tekan (-), distensi (-), hepar dan lien tidak teraba
Palpasi
membesar, nyeri suprapubik (-),turgor kulit baik
STATUS INTERNUS

Genitalia Jenis kelamin perempuan

Anorektal Anus (+)

Keempat ekstrimitas lengkap, simetris,


Superior Inferior
Akral Dingin -/- -/-
Ekstremitas Akral Sianosis -/- -/-
CRT <2” <2”
Oedem -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
Trofi Otot Normotrofi Normotrofi

Tanda rangsang meningeal :


- Kaku kuduk : (-)
- Brudzinski I : (-)
Status
- Brudzinski II : (-)
Neurologis
- Kernig : (-)
- Laseque : (-)
Reflek fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Lingkar Kepala (Kurva Nellhaus)

• Lingkar kepala : 43 cm
• Usia : 5 bulan

KESAN
Normosefali
Status Gizi  CDC

Data Perhitungan status gizi


Antropometri (menurut cdc)

Bayi laki-laki
BB/U = 6,5/7,2 x 100% = 90,2%
usia 5 bulan (berat badan menurut usia normal)
BB 6,5 kg

PB 63 cm PB/U= 63/65 x 100% = 92,9%


(tinggi badan menurut usia normal)

BB/PB BB/PB = 6,5/6,9 x 100% = 94,2%


(gizi baik menurut berat badan per
tinggi badan)

KESAN
Status Gizi Baik
.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

24/11/2017 (Pukul 10.57 WIB)


Laboratorium Darah

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 10,8 10,1-12,9 g/dl

Lekosit 18,7 6,0-17,5 103/µl

Hematokrit 29,2 28-42%

Trombosit 299 217-497 103/µl

Eritrosit 4,1 3,2-5,2 106/µl

RDW 13,6 11,5-14,5%

MCV 73,5 73-109 U

MCH 23,7 21-33 Pcg

MCHC 33,6 28-32 g/dl


DIFF

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Netrofil 28,9 25-60

Limfosit 58,8 25-50

Monosit 10,3 1-6

Eosinofil 2 1-5

Basofil 0,1 0-1

ELEKTROLIT

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN INTERPRETASI

Natrium 134 mmol/l 135-145 mmol/l N

Kalium 4,85 mmol/l 3,3-5,1 mmol/l N

Clorida 109 mmol/l 96-106 mmol/l N


DAFTAR MASALAH

Bab cair

Mual, muntah

Demam

Hasil pemeriksaan fisik :


mata cekung (+/+), air mata (-/-)
DIAGNOSIS BANDING

Diare akut dengan


Status Gizi
dehidrasi ringan-sedang

Infeksi Gizi Baik


• Enteral
• Parenteral

Gizi Kurang

Non infeksi :
• Makanan
• Konstitusi
• Psikis Gizi Buruk
DIAGNOSIS KERJA

Diare akut dengan dehidrasi


ringan sedang

Gizi Baik
PEMERIKSAAN ANJURAN

Feses rutin

Darah rutin

Elektrolit

Gula darah

Urinalisis

Uji widal
Rumus darrow

 Berat badan 6,9 kg


 10 kg pertama x 100
 ( 6,9x 100 = 690 cc)
 Total kebutuhan cairan 690 cc
 (690 x15)/(24x60)=7,1875=7tpm
TATALAKSANA

Non Medikamentosa Medikamentosa

• Rawat inap untuk monitoring • IVFD RL 7 tpm


gejala • Zinc 10 mg/hari
• Monitor KU, TV, TD • L-BIO 1x1 sachet
• Nutrisi : ASI tetap diteruskan • Inj. Paracetamol 3x70mg
• Edukasi orang tua
PROGNOSIS

AD VITAM AD SANATIONAM AD FUNGSIONAM

Ad bonam Dubia ad bonam Ad bonam


PERJALANAN PENYAKIT
10 Maret 2018 pkl. 11 Maret 2018 pkl 09.00
Hari Perawatan ke-1 Hari Perawatan ke-2
BAB cair > 20x sejak 3 hari SMRS, ampas (+) BAB cair (+) 4x ampas (+) lendir (-) darah (-) ,
S lendir (-) darah (-). Demam sejak 1 hari SMRS, mual (+) muntah (+) 2-3x isi susu, demam (+)
mual (+), muntah (+), batuk (-) pilek (-)
Kesadaran : TANDA VITAL Kesadaran : TANDA VITAL
CM, GCS 15 N: 139x/m CM, GCS 15 N: 140x/m, RR: 46x/m,
RR: 38x/m, S: 38,2°C S: 39,0°C
LAB :
O
STATUS GENERALIS : Darah rutin, Elektrolit, dan STATUS GENERALIS :
Tanda dehidrasi (+), BU GDS  dbn Tanda dehidrasi (+),
BU

Gastroenterritis dengan dehidrasi sedang


A

• IVFD RL 7 tpm • Cek darah • IVFD RL 7 tpm


• Inj Cefotaxime 3x 200 mg rutin, • Inj Cefotaxime 3x 200 mg
elektrolit • Inj. Ondancentron 3x⅓ ampul
• Inj. Ondancentron 3x⅓
ampul • Paracetamol drop 3x0,8 ml
• Zinc syr 1x1 cth
• Paracetamol drop 3x0,8
P • L-BIO 1x1 sachet
ml
• Inj. Gentamisin 2x15 mg
• Zinc syr 1x1 cth
• Inj. Paracetamol 3x70mg
PERJALANAN PENYAKIT
12 Maret 2018 pkl. 07.00 13 Maret 2018 pkl 07.00
Hari Perawatan ke-3 Hari Perawatan ke-4
BAB cair (+) 2x ampas (+) lendir (-) Keluhan (-)
S darah (-), mual (+) muntah (-)
demam (-)
Kesadaran : TANDA VITAL Kesadaran : TANDA VITAL
CM, GCS 15 N: 138x/m CM, GCS 15 N: 140x/m, RR: 34x/m,
RR: 38x/m, S: 36,4°C S: 36,7°C
O
STATUS GENERALIS : STATUS GENERALIS :
Tanda dehidrasi (+), BU Tanda dehidrasi (+),
BU

Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


A

• IVFD RL 7 tpm ACC Pulang :


• Inj Cefotaxime 3x 200 mg Aff infus
• Inj. Ondancentron 3x⅓
ampul obat pulang :
• Paracetamol drop 3x0,8 L-BIO 1x1 sachet
L-zinc 1x1 cth
P ml
• Zinc syr 1x1 cth
• L-BIO 1x1 sachet
• Inj. Gentamisin 2x15 mg
Tinjaun Pustaka
PENDAHULUAN
Diare masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di negara berkembang
termasuk di Indonesia dan merupakan
salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama
usia di bawah 5 tahun

Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih


merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak
yaitu 42% dibanding pneumonia 24%, untuk golongan
1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2%
dibanding pneumonia 15,5%.
DEFINISI

APA ITU
DIARE Diare akut adalah buang air besar
AKUT? pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi
tinja mejadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu
EPIDEMIOLOGI

Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal tiap


tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian
tersebut terjadi di negara berkembang

Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab


kematian bayi yang terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%,
untuk golongan 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2%
dibanding pneumonia 15,5%.
CARA PENULARAN

Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal –


oral yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar
oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan
penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja
penderita atau tidak langsung melalui lalat

FINGER FLIES FLUID FIELD


FAKTOR RISIKO

Faktor resiko yang dapat meningkatkan


penularan enteropatogen antara lain :
• tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4 – 6 bulan
pertama kehidupan bayi,
• tidak memadainya penyediaan air bersih,
• pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana kebersihan
(MCK),
• kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk,
• penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
• dan cara penyapihan yang tidak baik
ETIOLOGI
ETIOLOGI (NON INFEKSI)
Defek Anatomis Keracunan makanan
•Malrotasi • Logam Berat
•Penyakit Hirchsprung • Mushrooms
•Short Bowel Syndrome
•Atrofi mikrovilli Neoplasma
•Stricture • Neuroblastoma
Malabsorpsi • Phaeochromocytoma
• Sindroma Zollinger Ellison
•Defisiensi disakaridase
•Malabsorpsi glukosa – galaktosa Lain -lain :
•Cystic fibrosis
• Infeksi non gastrointestinal
•Cholestosis
• Alergi susu sapi
•Penyakit Celiac
• Penyakit Crohn
Endokrinopati • Defisiensi imun
•Thyrotoksikosis • Colitis ulserosa
•Penyakit Addison • Gangguan motilitas usus
•Sindroma Adrenogenital • Pellagra
Gangguan absorbsi /
diare osmotik

Malabsorbsi umum

Gangguan sekresi / diare


sekretorik
MEKANISME
DIARE
Diare akbiat gangguan
peristaltik

Diare inflamasi

Diare terkait imunologi


MANIFESTASI KLINIS

Gejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram


perut dan muntah. Sedangkan manifestasi sistemik
bervariasi tergantung pada penyebabnya
MANIFESTAS
I KLINIS
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
• Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai
berikut: lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja,
warna, bau, ada / tidak lendir dan darah.
• Bila disertai muntah: volume dan frekuensinya.
• Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing
dalam 6 – 8 jam terakhir.
• Makanan dan minuman yang diberikan selama diare.
• Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai
seperti: batuk, pilek, otitis media, campak.
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK

• Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat


badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan
pernapasan serta tekanan darah.
• dicari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran,
rasa haus dan turgor kulit abdomen dan tanda-
tanda tambahan lainnya : ubun- ubun besar
cekung atau tidak, mata : cowong atau tidak,
ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa
mulut dan lidah kering atau basah.
Gejala khas diare akut oleh berbagai penyebab

Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera

Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam

Panas + ++ ++ - ++ -
Mual muntah Sering Jarang Sering + - -

Nyeri perut Tenesmus Tenesmus kramp Tenesmus kolik - Tenesmus kramp Sering kramp

Nyeri kepala - + + - - -

Lamanya sakit 5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari

Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 /hari > 10x/hari Sering sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek sering Lembek Cair Lembek Cair

Darah - ± Kadang - + -
Hasil yang didapat pada
penderita diberi angka 0, 1
atau 2 sesuai dengan tabel
kemudian dijumlahkan.
Nilai: 0 – 2 = Ringan 3 – 6 =
Sedang 7 – 12 = Berat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah :

• darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur
dan tes kepekaan terhadap antibiotika.

Urine :

• urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.

Tinja :

• Pemeriksaan makroskopik:
• Pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua penderita
dengan diare meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan
• Pemeriksaan mikroskopik:
• Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari adanya lekosit dapat
memberikan informasi tentang penyebab diare, letak anatomis serta
adanya proses peradangan mukosa.
PENATALAKSANAAN

Departemen Kesehatan menetapkan lima pilar


penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare
yang diderita anak balita baik yang dirawat di
rumah maupun sedang dirawat di rumah sakit,
yaitu:

• Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru


• Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
• ASI dan makanan tetap diteruskan
• Antibiotik selektif
• Nasihat kepada orang tua
Pengobatan diare dehidrasi ringan –
sedang : TRO (Terapi Rehidrasi Oral)

Penderita diare dengan dehidrasi ringan–sedang harus dirawat di sarana kesehatan dan
segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit.

Jumlah oralit yang diberikan 3 jam pertama 75 cc/kgBB.

Bila berat badannya tidak diketahui, meskipun cara ini kurang tepat, perkiraan
kekurangan cairan dapat ditentukan dengan menggunakan umur penderita, yaitu :
untuk umur < 1 tahun adalah 300 ml, 1 – 5 tahun adalah 600 ml, > 5 tahun adalah 1200
ml dan dewasa adalah 2400 ml.

Rentang nilai volume cairan ini adalah perkiraan, volume yang sesungguhnya
diberikan ditentukan dengan menilai rasa haus penderita dan memantau tanda-
tanda dehidrasi.
OBAT ANTI DIARE
Adsorben
• (Contoh: kaolin, attapulgite, smectite, activated charcoal, cholestyramine).
Obat-obat ini dipromosikan untuk pengobatan diare atas dasar
kemampuannya untuk mengikat dan menginaktifasi toksin bakteri atau bahan
lain yang menyebabkan diare serta dikatakan mempunyai kemampuan
melindungi mukosa usus

Antimotilitas
• (Contoh: loperamide hydrochloride, diphenoxylate dengan atropine, tinctura
opii, paregoric, codein). Obat-obatan ini dapat mengurangi frekuensi diare
pada orang dewasa akan tetapi tidak mengurangi volume tinja pada anak

Bismuth subsalicylate
• Bila diberikan setiap 4 jam dilaporkan dapat mengurangi keluaran tinja pada
anak dengan diare akut sebanyak 30% akan tetapi, cara ini jarang digunakan
Hipernatremia

Hiponatremia
GANGGUAN
ELEKTROLIT
Hiperkalemia

KOMPLIKASI
Hipokalemia

Kegagalan Upaya
Kejang
Rehidrasi Oral
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai