Anda di halaman 1dari 19

Kelompok : Makhluk Hidup

Anggota :1. Aisah Latifatur .R. (03)


2. Bunga Mutiara .N.A. (11)
3. Dio Renandra .S. (12)
4. Jevri (18)
5. Lelly Nur ‘Aini (19)
6. Rahma Wahyu .W. (25)
7. Safrudin Zulfa (31)
Kelas : VIII G
SMP N 1 BATURRADEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1. Sistem Transportasi pada
Tumbuhan
A. JARINGAN TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
Xilem dan floem adalah jaringan seperti
tabung yang berperan dalam sistem
pengangkutan. Xilem dan floem adalah
jaringan pengangkut yang salurannya
terpisah. Xilem di akar bersambungan
dengan xilem yang ada di batang dan di
daun. Floem juga bersambungan ke semua
bagian tubuh tumbuhan.
B. MEKANISME TRANSPORTASI PADA
TUMBUHAN
1. Transportasi Air
Air adalah salah satu jenis zat yang termasuk
kedalam kelompok zat cair. Peristiwa masuk
dan keluarnya air dari tumbuhan melalui
stomata dan dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan disebut transpirasi. Air didalam
tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena
adanya perbedaan konsentrasi air.
Konsentrasi adalah ukuran yang
menunjukan jumlah suatu zat dalam volume
tertentu.
Perpindahan molekul zat terlarut dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
disebut difusi. Perpindahan molekul zat pelarut
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
melalui membran semipermeabel disebut
osmosis. Membran semipermeabel adalah
membran yang hanya dapat dilalui oleh zat
terlentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat
lainnya. Contohnya adalah membran sel. Zat
pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain.
Yang berperan sebagai zat pelarut adalah air.
Zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat
lain. Yang berperan sebagai zat terlarut adalah
mineral tanah dan zat gula hasit fotosintesis.
Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk
ke akar:
Epidermis Korteks Endodermis Periskel Xilem

Gambar tersebut
merupakan pergerakan air
dan nutrisi pada tanaman.
Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan
cairan. Berdasarkan penelitian air dapat diangkut
naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi dan diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan
karena adanya daya kapilaritas batang. Daya
kapilaritas batang dipengaruhi oleh 2 gaya yaitu:
kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul dapat
berikatan dengan molekul lain yang sejenis dan
adhesi adalah kecenderungan suatu molekul dapat
berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis.
Naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air
dibagian daun disebut daya isap daun.
2. Transportasi Nutrisi
Tumbuhan membutuhkan suatu proses pengangkutan
nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amio.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari
sumbernya, yaitu daun ke tanaman lain yang dituju.

gambar tersebut merupakan


transportasi nutrisi pada
tumbuhan.
2. Sistem Transportasi pada
Manusia
Sistem transportasi pada tubuh manusia
berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen,
karbon dioksida, serta sisa metabolisme.
a. DARAH
Darah merupakan jaringan yang
tersusun atas plasma, sel darah
merah, sel darah putih, dan
keping-keping darah. Kurang
lebih 55% bagian dari darah adalah
plasma.
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berbentuk bulat pipih
dengan bagian tengahnya cekung
(biokronal). Eritrosit berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke
sel-sel di seluruh tubuh. Satu milimeter kubik darah (lebih
kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel
darah merah. Warna merah pada darah disebabkan adanya
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin
merupakan suatu protein yang mengandung zat besi yang
berfungsi mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin.
Berikut ini reaksi kimia pengikatan oksigen oleh
oksihemoglobin:

2Hb + 2O2 2HbO2


(hemoglobin) (oksigen) (oksihemoglobin)

Melaui peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar


ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai, terjadi reaksi
pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel yang
kekerangan oksigen melalui proses difusi. Sel darah
merah berusia 120 hari dan sel yang telah tua akan
dihancurkan di hati dan limpa sehingga hemoglobin
diubah dan di jadikan pigmen.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih memiiki bentuk
yang tidak tetap atau bersifat
amuboid dan mempunyai inti
sel. Setiap satu milimeter kubik
darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.
Fungsi sel darah putih adalah melawan penyakit yang
masuk ke dalam tubuh melalui antibodi. Peningkatan
jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi.
Jika jumlah leukosit di bawah 6.000 sel per cc,
disebut leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi
normal (diatas 9.000 sel per cc), disebut leukositosis.
Karakteristik jenis-jenis sel darah putih
3. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit memiliki bentuk
beraneka ragam, yaitu bulat,
oval, dan memanjang. Jumlah
trombosit pada orang dewasa
adalah sekitar 200.000-500.000 sel per cc. Umur
trombosit yaitu 5 sampai dengan 9 hari. Keping
darah juga sering disebut sel darah pembeku.
Didalam trombosit terdapat enzim trombokinasi
dan enzim tromboplastin. Enzim tromboplastin akan
mengubah protein yang disebut protombin menjadi
trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K
dalam darah.
Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-
benang fibrin yang akan membentuk jaring-jaring di
sekitar sel-sel darah sehingga luka tertutup dan
darah tidak menetes lagi. Berikut skema proses
pembekuan darah:
4. Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan darah yang
sebagian besar terdiri atas air (92%). Di dalam
plasma darah terdapat protein plasma yang
terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin.
Zat lain yang terlarut antara lain sari
makanan, mineral, hormon, antibodi dan zat sisa
metabolisme (urea dan karbon dioksida).

Anda mungkin juga menyukai