Anda di halaman 1dari 12

KASUS KASUS

NON EMERGENSI
Infeksi Saluran Pernapasan Atas

 Common cold
Penyebab Bakteri & Virus
Gejala
 Eritem pada mukosa hidung,
 Demam
 Nafas berbau busuk
Penatalaksanaan
 Terapi simptomatis
NEUROLOGI
CEFALGIA
Pengertian : rasa nyeri pada daerah atas
kepala memanjang dari orbital sampai ke
daerah belakang kepala.

Nyeri kepala primer : Migraine, cluster


headache, tension headache.

Nyeri kepala sekunder : nyeri kepala pasca


trauma, nyeri kepala organik.
Migren
Gejala : Nyeri unilateral, rasanya berdenyut,
lokasi di frontotemporal dan okular.
 Disertai mual, muntah, fotofobia.. Bisa
disertai aura (classic) maupun tidak
(common).
Tatalaksana :
 Akut : ergot atau triptan
 Preventif : asam valproat
Tension Headache

 Gejala : nyeri bilateral, rasanya seperti


tertekan dan diikat, lokasi frontal dan
oksipital

Tatalaksana :
 Akut : ibuprofen (DOC), aspirin, atau
paracetamol
 Preventif : antidepresan trisiklik (mis.
Amitriptilin)
Cluster headache

Gejala : Nyeri unilateral, terasa sangat


berat seperti ditusuk, mata seperti
didorongkeluar, lokasi di orbital dan
temporal. Disertai lakrimasi, mata merah,
dan rhinorrea.
Tatalaksana :
 Akut : ergotamin atau triptan +
metoclopramide + oksigen
 Preventif : calcium channel blockers
Diare
 Diare akut : <7 hari. Diare melanjut: 7-14 hari. Diare persisten :
>14 hari
 Diare akut :
 Diare cair, kekuningan : Rotavirus – terapi ORS + Zinc
 Diare lendir, darah : Shigellosis – terapi cotrimoxazole. Amuba
(Entamoeba hystolitica) – terapi metronidazole
 Diare feses berlemak : Giardiasis – terapi metronidazole
 Diare karena pemakaian antibiotik : Clostridium difficile – terapi
metronidazole
 Diare seperti cucian beras : Vibrio cholerae – terapi tetrasiklin
 Diare persisten/kronik : curigai malnutrisi/imunokompromais
 Tatalaksana : rehidrasi dan Zink (10-14 hari, <6 bln 10mg, >6bln
20 mg)
Oftalmologi
Konjungtivitis
 Tampilan klinis : mata merah, visus tidak menurun,
injeksi konjungtiva
 Tipe-tipe konjungtivitis
 Viral : sekret jernih, ditemukan folikel. Terapi
kortikosteroid topikal (kalau perlu).
 Bakterial : sekret purulen, kelopak mata lengket,
ditemukan papila. Terapi antibiotik topikal.
 Alergika : rasa gatal prominen, sekret cair,
ditemukan papila. Terapi antihistamin topikal.
 Vernal : ditemukan cobblestone appearance di
konjungtiva tarsal. Rujuk.
 Alergi lensa kontak : ditemukan giant papillae di
konjungtiva tarsal. Rujuk.
DERMATOLOGI
Dermatitis kontak
DK Alergik
 Penyebab : Bahan-bahan sehari-hari
 Patofisiologi : Reaksi hipersensitivitas tipe IV
 Onset Setelah paparan kedua : akut
 Siapa yang terkena : Penderita alergi
 Tampilan klinis : Nyeri dan gatal, umumnya
eritema, vesikel, dan bula
 Batas : Tegas
DK Iritan
 Penyebab : Bahan-bahan iritan
 Patofisiologi : Iritasi langsung
 Onset : Setelah terpapar kronik
 Siapa yang terkena : Semua orang
 Tampilan klinis : Gatal, umumnya
likenifikasi dan fisura
 Batas : Tidak tegas
INFEKSI TROPIK
 Demam tifoid
Tampilan klinis:
demam yang perlahan-lahan bertambah
tinggi, menggigil, anoreksia, malaise, nyeri
kepala frontal, lidah kotor, konstipasi,
kembung (timpani), nyeri
Tata laksana:
 Lini pertama: chloramphenicol (DOC, tapi
kontraindikasi bila leukosit < 2000/mm3),
amoxicillin/ampicillin, cotrimoxazole

Anda mungkin juga menyukai