DISUSUN OLEH :
EGY ZELLA HASNESIA
Neuritis
intraokular atau Peradangan papil saraf optik dalam bola mata
papilitis
Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai
satu atau kedua mata.
Penglihatan warna terganggu.
Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan
Adanya defek lapang pandang.
Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu tubuh naik
(tanda Uhthoff).
Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat mempunyai
lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon), kemungkinan dikarenakan
konduksi yang asimetris antara nervus optikus.
DIAGNOSA
Pemeriksaan (Gejala Objektif)
DIAGNOSIS BANDING
- Iskemik optik neuropati
Tidak sakit dengan skotoma altitudinal - Ablasi retina
- Edema papil
Merupakan edema dari papil akibat peningkatan - Oklusi arteri retina sentral
tekanan intrakranial, biasanya terjadi bilateral, - Obstruksi vena retina sentral
tajam penglihatan yang normal terkoreksi, refleks
pupil yang normal, dan lapang pandang yang intak - Toksik neuropati
kecuali pembesaran bintik buta.
TERAPI
• Terapi steroid digunakan karena mungkin dapat mempersingkat periode akut
penyakit, namun tidak mempengaruhi hasil akhir dari penglihatan.
Gambar ablasio retina dengan perpindahan cairan (A) perpindahan ke arah inferior saat pasien duduk;
(B) perpindahan ke arah superior saat pasien supinasi
DIAGNOSA
B. Cleral buckling
C. Vitrektomi
• Dengan membuat insisi kecil pada bola mata kemudian memasukkan instrumen hingga
ke cavum melalui pars plana.
• Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe
dan penyebab ablasio.
PROGNOSIS
Disebabkan oleh :
Kerusakan retina irreversibel ternyata terjadi setelah 90 menit sumbatan total arteri retina
sentralis, sehingga hanya tersedia sedikit waktu untuk memulai terapi
• Menurunkan tekanan bola mata dapat dengan Asetazolamid (500 mg IV) bisa
ditambahkan timolol 0,5%
• Vasodilator pemberian bersama dengan antikoagulan. Akan tetapi antikoagulan
sistemik biasanya tidak diberikan.
• Steroid bila di duga terdapatnya peradangan
Sumbatan vena retina yang
4. OKLUSI VENA RETINA SENTRAL mengakibatkan gangguan
perdarahan di dalam bola
mata
KLASIFIKASI
Oklusi vena retina cabang (BRVO) Oklusi vena retina sentral (CRVO)
Terjadi ketika vena pada bagian distal sistem
vena retina mengalami oklusi, yang Terjadi akibat adanya trombus di dalam vena
menyebabkan terjadinya perdarahan di retina sentral pada bagian lamina cribrosa
sepanjang distribusi pembuluh darah kecil pada saraf optik, yang menyebabkan
pada retina keterlibatan seluruh retina.
4. OKLUSI VENA RETINA SENTRAL
• Penyebab lokal dari oklusi vena retina adalah trauma,
PENYEBAB SUMBATAN glaukoma, dan lesi struktur orbita.
• Proses sistemik juga dapat menyebabkan oklusi vena
retina, di antaranya adalah hipertensi, atherosklerosis,
diabetes mellitus, glaukoma, penuaan, SLE dan lain-lain
Ketika vena mengalami hambatan aliran balik menyebabkan darah tersebut bocor ke retina
Fluorescein
angiogram
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
- Glaucoma, yang disebabkan oleh adanya pembuluh darah baru yang abnormal,
yang tumbuh di bagian depan mata
- Edema makula, yang disebabkan oleh kebocoran cairan di retina
5. KEKERUHAN & PERDARAHAN BADAN KACA
• Nyeri kepala sebelah yang dapat juga dirasakan di belakang kedua bola mata
yang berdenyut disertai dgn mual, muntah, letih, dan fotofobia.
• Kelainan penglihatan ini mendahului keluhan sakit kepala.
• Gejala penglihatan:
• Fotofobia (lebih menonjol)
• terlihat garis cahaya berkelok-kelok ireguler yang kadang-kadang tepi garis berwarna
terang yang disebut spectrum fortifikasi (pernyataan spectrum).
• kaburnya benda di atas atau di bawah obyek yang dilihat, kadang juga dengan skotoma
sentral
• gangguan lapang pandang hemianopsia lateral, yang sering disertai dengan garis-garis
bersilang terang yang bergerak cepat pada skotoma lapang pandangan yang disebut
skotoma skintilans.
RETINOPATI SEROSA SENTRAL