Anda di halaman 1dari 50

CA MAMMAE

ratusucia@gmai.com 7/15/19
Anatomi

ratusucia@gmai.com 7/15/19
 Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus,
jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan
pembuluh limfe.
 Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang masing-
masing mempunyai saluran ke papilla mamae, yang disebut
duktus lactiferous.
 Payudara diinervasi atau diperdarahi oleh cabang :
 a.mammaria interna yang mendarahi tepi medial
 a.thorakalis lateralis (mammaria eksterna) yang mendarahi
bagian lateral
 a.thorako-akromialis yang mendarahi bagian dalam
 a.thorako-dorsalis yang mandarahi m.latissimus dorsi dan
m.serratus magnus
• Aliran limfe dari payudara
dibagi menjadi 3:
1. dari kulit payudara yang
mengalir ke supraclavicula,
mammaria interna, dan
pektoralis
2. dari papilla dan areola
mengalir ke plexus subareola
3. dari jaringan payudara yang
mengalir ke plexus pektoralis.
Fisiologi payudara
 Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi
oleh hormon
 Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui
masa pubertas, masa fertilitas, masa klimacterium, sampai masa
menopause.
 Perubahan kedua adalah perubahan yang sesuai dengan siklus
menstruasi, sekitar hari ke delapan menstruasi, payudara menjadi
lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi terjadi
pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang nyeri
dan tidak rata.
 Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan menyusui, pada
waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru.
Definisi dan insidensi

 Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan


pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan
tidak terkendali.
 Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang
ganas yang berasal dari parenchyma.
 Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker
payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis
kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
Faktor Resiko

Menarche dan
Usia Obesitas
menopause

7/15/19
ratusucia@gmai.com
Riwayat
Paritas dan
menderita Faktor diet
fertilasi
kanker

Riwayat
Hormonal Radiasi
keluarga
7
Gejala klinis

Perubahan
Perubahan papilla
papilla Pembesaran
Pembesaran kelenjar
kelenjar
Massa
Massa tumor
tumor Perubahan
Perubahan kulit
kulit
mamae
mamae limfe
limfe regional
regional

7/15/19
• Kebanyakan di • Tanda lesung • Retraksi, distorsi • pembesaran kelenjar
kuadran lateral atas • Perubahan kulit jeruk papilla mamae limfe aksila ipsilateral
dapat soliter atau

ratusucia@gmai.com
• konsistensi keras, (peau d’ orange): • Secret papilar
batas tidak tegas, • Nodul satelit kulit • Perubahan multipel, pada
permukaan tidak • Invasi, ulserasi kulit eksematoid awalnya mobile,
licin, mobilitas kemudian dapat
• Perubahan
• Massa cenderung saling berkoalesensi
inflamatorik atau adhesi dengan
membesar bertahap,
dalam beberapa jaringan sekitarnya
bulan bertambah
besar secara jelas

8
Gejala klinis
9

ratusucia@gmai.com 7/15/19
Klasifikasi CA Mammae
In situ breast Ductal carsinoma in situ (DCIS)
cancer

Lobular carsinoma in situ (LCIS)

Invasive breast Invasive Ductal Carsinoma (IDC )


cancer

Invasive Lobular Carsinoma ( ILC )

Tipe yang jarang Medullary Carcinoma


Tubular carcinoma
Sarcoma
Micropapillary carcinoma
Penyakit Paget
Ukuran Tumor Interpretasi
(T) STADIU
M
T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor
TUMOR
Tis Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in situ
(DCIS), atau Paget’s disease
T1 Diameter tumor ≤ 2cm
T1a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T1b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T2 Diameter tumor 2-5 cm
T2a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T2b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T3 Diameter tumor > 5 cm
T3a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T3b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T4 Berapa pun diameternya, tumor telah melekat pada
dinding dada dan mengenai pectoral lymph node

T4a Dengan fiksasi ke dinding toraks


T4b Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit
Palpable Lymph Node (N) Interpretasi

N0 Kanker belum menyebar ke lymph node


N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node
ipsilateral dan dapat digerakkan

N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node


ipsilateral dan melekat antara satu sama lain
(konglumerasi) atau melekat pada struktur
lengan

N3 Kanker telah menyebar ke mammary lymph


node atau supraclavicular lymph node
ipsilateral

Metastase Interpretasi
M0 Tidak ada metastase ke organ yang jauh

M1 Metastase ke organ jauh


Stadium Ukuran Tumor Palpable Metastase
Lymph Node

0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0

IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0

IIIA T1, T2 N2 M0
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T N M1
Diagnosis

7/15/19
ratusucia@gmai.com
Pemeriksaa Screening
Pemeriksaa
Anamnesis n
n fisik awal
penunjang

14
Screening dan deteksi awal Ca Mammae

7/15/19
ratusucia@gmai.com
Periksa
Periksa payudara
payudara Pemeriksaan
Pemeriksaan oleholeh
sendiri
sendiri (SADARI)
(SADARI) tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan
Mammografi
Mammografi
atau
atau breast-self
breast-self atau
atau clinical
clinical breast
breast
examination
examination examination
examination

15
Click icon to add picture

Pemeriksaan SADARI

7/15/19
ratusucia@gmai.com
16
DIAGNOSIS Anamnesis

Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya,


gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan yang
keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara,
hubungannya dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting
susu.
• Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri
dan ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di
payudara sebelumnya.
Pemeriksaan
fisik

• Keadaan Umum

7/15/19
• Status Generalis
• Status lokalis

ratusucia@gmai.com
• Inspeksi dan Palpasi mammae
• Pemeriksaan kelenjar getah bening regional ( Aksila& Supra dan Infra
klavikula )

18
ratusucia@gmai.com 7/15/19
19
Pemeriksaan penunjang

ratusucia@gmai.com 7/15/19
20
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan histopatologi jaringan (gold standard)

7/15/19
mamagrafi

ratusucia@gmai.com
USG

Thermografi

21
xerodiografi
CT Scan

7/15/19
Hematologi

ratusucia@gmai.com
Biopsi 22
Pemeriksaan
penunjang

7/15/19
ratusucia@gmai.com
Mamografi 23
Pemeriksaan penunjang

7/15/19
ratusucia@gmai.com
USG 24
ratusucia@gmai.com 7/15/19
25
Penatalaksanaan

7/15/19
ratusucia@gmai.com
Terapi
Terapi
Radioterapi
Radioterapi Kemoterapi
Kemoterapi Hormonal
Hormonal
bedah
bedah

26
Terapi
bedah

1. Lumpektomi:
Operasi ini hanya
menghilangkan benjolan
payudara dan beberapa
jaringan normal di
sekitarnya. Pengobatan
radiasi biasanya diberikan
setelah operasi jenis ini.
2. Mastektomi:
Mengangkat semua jaringan payudara, jaringan terdekat
lainnya juga ikut diangkat

a. Mastektomi total / sederhana


Seluruh payudara diangkat, tetapi tidak termasuk kelenjar
getah bening di bawah lengan atau jaringan otot di bawah
payudara..
b. Mastektomi radikal termodifikasi
Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh payudara serta
beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan.
c. Mastektomi radikal
Mengangkat seluruh payudara, kelenjar getah bening di bawah
ketiak (aksila) , dan otot dinding dada di bawah payudara.
Breast conserving surgery (BCS)

BCS merupakan satu paket yang


terdiri dari tiga tindakan yaitu
pengangkatan tumor (lumpektomi
luas atau tumorektomi atau

ratusucia@gmai.com
segmentektomi atau
kuadrantektomi) ditambah diseksi
kelenjar aksila dan radioterapi
pada sisa payudara tersebut.

Breast Conservative
Surgery (Lumpectomy) 31
7/15/19
Radioterapi

Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi


(seperti sinar-X) untuk membunuh sel-sel kanker ataupun
menyusutkan ukuran tumornya
Terapi

Radioterapi

7/15/19
murni kuratif

ratusucia@gmai.com
Radioterapi
Radioterapi
adjuvan

Radioterapi
paliatif
33
Kemoterapi

• Kemoterapi
• Terapi ini terutama diberikan pada kanker payudara yang sudah
lanjut, bersifat paliatif, tetapi dapat pula diberikan pada kanker

7/15/19
payudara yang sudah dilakukan operasi mastektomi, bersifat
terapi ajuvant.

ratusucia@gmai.com
34
• Terapi hormonal

• Terapi utama pada stadium IV disamping kemoterapi

7/15/19
• premenopause terapi hormonal berupa terapi ablasi
• postmenopause terapi hormonal berupa pemberian obat anti

ratusucia@gmai.com
estrogen
• 1-5 tahun menopause, jenis terapi hormonal tergantung dari
aktivitas efek estrogen

Obat-obatan yang digunakan dalam terapi hormon:


1. Tamoxifen ® dan toremifene (Fareston ®)
2. Fulvestrant 35
3. Aromatase inhibitor
Prognosis

• Prognosis kanker payudara berdasarkan stadium klinik

7/15/19
Stadium Klinik 5 tahun (%) 10 tahun (%)

ratusucia@gmai.com
0 > 90 90
I 80 65
II 60 45
IIIA 50 40
IIIB 35 20
IV 10 5

36
Prognosis
• Prognosis kanker payudara
berdasarkan keterlibatan
• Prognosis kanker
histologik KGB aksila payudara

7/15/19
berdasarkan ukuran
KGBaksila 5tahun(%) 10tahun(%) tumor
Ukurantumor(cm) 10tahun(%)

ratusucia@gmai.com
Tidakada 80 65 <1 80
1-3KGB 65 40 3-4 55
>3KGB 30 15 5-7,5 45
37
kasus

ratusucia@gmai.com 7/15/19
38
Identitas
• Nama : Ny. T. W
• TTL : 17-05-1958
• Jenis kelamin : Perempuan
• RM : 459274
• Suku : Papua
Anamnesis
• KU : Muncul benjolan di payudara sinistra
• RPS : pasien rujukan dari rumah sakit Dian harapan jayapura
dengan keluhan timbul benjolan keras dan memerah sejak 6 bulan
SMRS. awalnya berukuran kecil seperti kelereng di payudara kiri
lama-kelamaan semakain membesar dan keras, nyeri (+)
Anamnesis
• RPD : Hipertensi (-), DM (-), Penyakit jantung (-), Penyakit
ginjal (-)
• RPK: Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal,
Hipertensi (-), DM (-), Penyakit jantung (-), Penyakit ginjal (-)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : TSS
• Kesadaran : GCS E4V5M6 (CM)
• TTV :
TD =110/70 N =84x/m RR =20x/m SB= 36.6°
Sp O2 =98%
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• K/L :
I : normocpehal, CA (+/+), SI (-/-),
P: p>KGB (+)
• Thorax :
I : simetris, retraksi (-),
P: VF D=S
P: sonor (+),
A: SN vesikuler (D=S), Rh (-/- ) , Wh (-/-) , Bj 1-2 reguler
• Abdomen :
I: cembung,
A: BU (+) normal,
P: Supel, H/L = Ttb
P: Timpani
• Extremitas :
I: oedem (-), deformitas (-),
P: akral hangat (+)
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis : Mammae Dextra
I : Udem, tampak hiperemis
P : teraba massa padat, keras, mobile(-) di mammae sinistra,
dan teraba massa berukuran kelereng, mobile (+) di axila
sinistra
Diagnosis
• - Tumor Mammae dekstra
• - Metastase tulang paraplegia
• - Anemia
• Core Biopsi
Tindakan

ratusucia@gmai.com 7/15/19
46
Terapi
• - IVFD RL 500 cc 20 tpm/24 jam
• - inj. Methylprednisolon 2x1 amp
• - Inj. Neurobion 2 x 1 amp
• - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 amp
• - Drip metronidazole 3 x 125
• - Transfusi s/d HB >10 g/dL
• - Diet TKTP
Follow up
Tanggal TD N SB RR SPO terapi
(x/m) (x/m) oC (x/m) 2

06-05- 110/70 90 36,6 20 98%


2019 IVFD RL kolf 500 cc 20 tpm

7/15/19
Inj. Neurobion amp 2x1 IV
Inj. Methylcobalamin 1x1 IV
Inj. Methylprednisolon 3x125 mg IV

ratusucia@gmai.com
Inj. Transfusi PRC
07-05- 110/70 84 36,5 21 97%
2019 IVFD RL kolf 500 cc 20 tpm
Inj. Neurobion amp 2x1 IV
Inj. Methylcobalamin 1x1 IV
Inj. Methylprednisolon 3x125 mg IV
Inj. Transfusi PRC
Foto thoraco lumbal
FNAB

48
09-05- 110/70 80 36,5 20 98%
2019
08-05- 110/70 90 36,6 20 98%
2019 IVFD RL kolf 500 cc 20 tpm
Inj. Neurobion amp 2x1 IV
Inj. Methylcobalamin 1x1 IV

7/15/19
Inj. Methylprednisolon 3x125 mg IV
Inj. Transfusi PRC

ratusucia@gmai.com
09-05- 110/70 84 36,5 21 98%
2019 IVFD RL kolf 500 cc 20 tpm
Inj. Neurobion amp 2x1 IV
Inj. Methylcobalamin 1x1 IV
Inj. Methylprednisolon 3x125 mg IV
Inj. Transfusi PRC
Foto thoraco lumbal
FNAB

49
THANKS YOU

ratusucia@gmai.com 7/15/19
50

Anda mungkin juga menyukai