Anda di halaman 1dari 14

KETUA

KELOMPOK 7 M. Mucharrom C. Umam

ANGGOTA :

1. Sugi Nurrahmawati

2. Achmad Aunul Halimi

3. Sri Bayani Amri Fajariyanti

4. Isna Zalwa Fajri

5. Aryuma Khairun Nisa’

6. Radhita Ihsa Cahyaningratri

7. Putri Anugrah Meisari

8. Alma Aulia

9. Ajmil Irodah
Soal

Seorang bayi umur 10 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk imunisasi. Luas
wilayah kerjanya empat kelurahan dengan jumlah penduduk sebesar 40400 orang.
Puskesmas sudah terakreditasi dasar. Puskesmas merupakan puskesmas perkotaan
non perawatan. Target imunisasi bayi 90%. Angka kelahiran bayi 2,02%. Ada satu
kelurahan yang belum bisa mencapai target imunisasi/UCI, dan ternyata di diaerah
tersebut banyak anak yang menderita campak (2 kali lipat dibandingkan bulan
kemarin). Mata pencaharian penduduk tertinggi sebagai buruh. Tingkat pendidikan
tertinggi lulusan SD 40%, SMP 20%. Jarak akses ke puskesmas >20 km. Tenaga
promkes 1 orang merangkap tugas kesling. Bidan 2 orang. Tidak memiliki
puskesmas pembantu.
INPUT

– MAN
– MONEY
– MATERIAL
– METODE
– MARKETING
Petugas Puskesmas

Puskesmas perkotaan non rawat inap min: 22 orang


- Dokter/DLP 1 orang
- Dokter gigi 1 orang
- Perawat 5 orang
- Bidan 4 orang
- Kesmas 2 orang
- Kesling 1 orang
- Ahli lab medik 1 orang
- Tenaga gizi 1 orang
- Tenaga farmasi 1 orang
- Admin 3 orang
- Pekarya 2 orang UNTUK PETUGAS KIA
TUPOKSI KIA

– 1. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/pembinaan kepada ibu hamil, ibu


bersalin, ibu nifas,dan ibu menyusui
– 2. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis, non medis di poli KIA.
– 3. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
– 4. Melaksanakan rujukan
– 5. Melaksanakan pelayanan persalinan di unit pelayanan persalinan sesuai
pedoman berkoordinasi dengan bidan penanggung jawab unit pelayanan
persalinan puskesmas.
– 6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
PROSES
Alur pelayanan imunisasi bayi menggunakan jadwal
“catch up”
Pelayanan kesehatan bayi di
puskesmas

– MTBS
– KIA
Menjaga rantai dingin vaksin dan kualitas vaksin di
KIA
Syarat kondisi almari es dalam penyimpanan vaksin
– Jarak almari es dengan dinding belakang 15 cm
– Almari es tidak terkena sinar matahari langsung
– Sirkulasi ruangan cukup

Penyimpanan vaksin dalam almari es


– Penyimpanan di freezer untuk menyimpan vaksin sensitif panas dengan jarak
penyusunan 1 – 2 cm atau 1 jari antar dus vaksin
– Penyimpanan di chiller untuk menyimpan vaksin sensitif dingin dengan jarak
penyusunan 1 – 2 cm atau 1 jari antar dus vaksin.
Penanggungjawab rantai
vaksin

– Penyedia vaksin bertanggungjawab terhadap seluruh pengiriman vaksin dari


pusat ke tingkat provinsi.
– Dari provinsi ke kabupaten/kota  merupakan tanggungjawab pemerintah
daerah degan cara diantar oleh petugas provinsi atau diambil oleh masing-
masing petugas kabupaten sendiri.
– Dari kabupaten/kota ke puskesmas  merupakan tanggungjawab oleh dokter
puskesmas.
Edukasi pelayanan
imunisasi
Rujukan
imunisasi
Tanda-tanda
KIPI
OUTPUT

 Masalah yang ditemukan


1. Jarak puskesmas yang terlalu jauh
2. Kurangnya SDM atau pemerataan SDM yang kurang merata
 Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
Kerena kurangnya jumlah tenaga kesehatan (kurangnya pemerataan tenaga kesehatan)
 alternatif solusi yang diberikan kepada dokter puskesmas ?
Dokter harus meminta surat permohonan untuk penambahan tenaga kesehatan ke dinas kesehatan
 Bagaiamana pengambilan keputusan yang diusulkan dan interensi yang bisa dikerjakan ?
1. Membuat petugas luar gedung dan petugas puskesmas berkerjasama dengan tokoh masyarakat
2. Perlu adanya tambahan alat kesehatan
3. Frekuensi promkes lebih sering
4. Transportasi harus dipenuhi agar dapat menjangkau masyarakat

Anda mungkin juga menyukai