of Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 3rd edition
5.1
eritrosit
A. ERITROSIT
(RED
BLOOD
CELL)
-‐ Jumlahnya
5,4
Juta
pada
laki-‐
laki
dan
4,7
Juta
pada
wanita
-‐ Bersifat
elastis,
berisi
15
gram
hemoglobin
-‐ Tiap
gram
Hb
mampu
mengikat
1,39
ml
oksigen
-‐ Hematokrit
(presentase
eritrosit
dalam
darah)
normalnya
40-‐45%
-‐ Bentuk
cakram
bikonkaf
tidak
berinti
dengan
central
pallor
ditengahnya.
-‐ Diameter
8
mikron
dan
ketebalan
2
mikron
Hemositoblast
à
proeritroblast
à
eritroblas
basophil
à
eritroblas
polikromatofil
à
normoblas
(eritroblas
ortrokromatik)
à
retikulosit
à
eritrosit
1. Eritroblas
basophil
mulai
mensintesis
hemoglobin
(Hb)
2. Hemoglobin
terus
dibentuk,
kemudian
inti
sel
menyusut
3. Setelah
inti
sel
semakin
menyusut
dan
Hb
semakin
terakumulasi
(dinamakan
stadium
normoblast)
4. Selanjutnya
inti
sel
dibuang
(dinamakan
stadium
retikulosit)
5. Retikulosit
akan
masuk
kedalam
kapiler
dengan
cara
diapedesis
6. (RE,
Ribosom,
Mitokondria
=
komponen
organel)
didalam
retikulosit
terus
menghasilkan
Hb
dalam
jumlah
kecil
selama
1-‐2
hari,
dan
pada
akhirnya
(organel
penghasil
Hb)
direabsorbsi
total,
kemudian
sel
ini
menjadi
eritrosit
matang.
B. MEKANISME
ADAPTASI
(ERITROPOEITIN)
Eritropeitin
(EPO)
adalah
hormone
yang
dihasilkan
salah
satunya
oleh
ginjal
sebagai
respon
hipoksia
(seseorang
berada
di
ketinggian/gunung,
seseorang
kekurangan
oksigen),
kerja
EPO
adalah
untuk
menstimulus
sumsum
tulang
dalam
memproduksi
eritrosit.
C. BAHAN
YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
PEMBENTUKAN
ERITORIST
1. Vitamin
B12
(Sianokobalamin)
Vitamin
ini
diperlukan
untuk
sintesi
DNA,
kekurangan
vitamin
ini
dapat
menyebabkan
kegagalan
pematangan
inti
dan
pembelahan
sehingga
menghambat
kecepatan
produksi
sel
darah
merah
Selain
kekurangan
intake,
masalah
kekurangan
vitamin
B12
bisa
dikarenakan
kegagalan
absorbsi
vitamin
B12
di
sistem
pencernaan.
Hal
ini
sering
terjadi
pada
penyakit
yang
sering
disebut
anemia
pernisiosa,
yang
kelainan
dasarnya
adalah
atrofi
mukosa
lambung
sehingga
tidak
mampu
mensekresi
suatu
zat
faktor
intrinsic
yang
akan
mengikat
vitamin
B12,
padahal
faktor
intrinsic
ini
diperlukan
untuk
mengikat
vitamin
B12
sekaligus
sebagai
pelindung
agar
vitamin
B12
tidak
tercerna
oleh
enzim-‐enzim
pencernaan.
Setelah
diabsorbsi,
normalnya
vitamin
B12
akan
diakumulasikan
di
hepar
dan
kemudian
akan
disekresikan
sedikit
demi
sedikit
(tiap
hari
hanya
butuh
1
mikrogram)
untuk
memenuhi
kebutuhan
sumsum
tulang
dalam
proses
eritropoesis.
2. Asam
Folat
(Asam
Pteroilglutamat)/Anggota
Vitamin
B
Kompleks
Asam
folat
diperlukan
untuk
pembentukan
DNA
tetapi
dalam
cara
yang
berbeda,
ia
akan
meningkatkan
pembentukan
salah
satu
nukelotida
yang
diperlukan
untuk
sintesis
DNA,
asam
folat
juga
diperlukan
untuk
sintesis
RNA.
D. PEMBENTUKAN
HEMOGLOBIN
1
2
3
4
PROSES
PEMBENTUKAN
HB
1. Fe
dihantar
dari
hepar
menuju
eritrosit
dan
masuk
kedalam
sitoplasma
eritorist
kemudian
di
sisi
lain
terjadi
pembentukan
rantai
alfa
dan
rantai
beta
globin
oleh
ribosom
2. Fe
kemudian
masuk
kedalam
mitokondria,
disana
Fe
akan
bertemu
dengan
zat
yang
disebut
protoporfirin/porfirin,
pertemuan
mereka
menghasilkan
heme
3. Heme
kemudian
dikeluarkan
dari
mitokondria
bertemu
dengan
rantai
globin,
akhirnya
terbentuklah
Hemoglobin
E. METABOLISME
BESI
Absorbsi
Fe
oleh
usus
halus
à
Fe
akan
diikat
oleh
transferrin
didalam
plasma
darah
à
Fe
akan
dihantarkan
menuju
jaringan
yang
membutuhkan
seperti
disimpan
di
hati
(Fe
simpanan
à
Fe
+
protein
apoferitin
=
ferritin).
à
jika
suatu
saat
tubuh
membutuhkan
Fe
maka
ferritin
didalam
sel
hepar
akan
melepaskan
Fe
nya
kedalam
plasma,
kemudian
Fe
akan
diikat
oleh
transferrin
lagi
untuk
dihantar
ke
sel
yang
membutuhkan.
Heme
yang
dipecah
akan
menghasilkan
Fe
dan
bilirubin,
Fe
akan
ditranspor
untuk
disimpan
ke
hepar
atau
digunakan
lagi
oleh
tubuh,
bilirubin
akan
dikonjugasi
dan
dialirkan
ke
kandung
empedu.
F. DESTRUKSI
RBC
RBC
>
120
hari
à
RBC
pecah
(paling
banyak
ketika
RBC
melewati
pulpa
merah
limpa
à
Hb
yang
dilepas
sewaktu
RBC
pecah
akan
difagosit
oleh
sel
retikuloendotel
à
Fe
dibebaskan
dari
heme
dan
dilepas
ke
plasma
à
bagian
heme
akan
dirubah
menjadi
bilirubin
à
bilirubin
akan
dilepas
ke
dalam
plasma
darah
à
dialirkan
ke
hati
untuk
dikonjugasi
à
dialirkan
ke
kandung
empedu