Anda di halaman 1dari 18

POKOK BAHASAN 9

1
PENILAIAN STATUS GIZI
Tujuan Instruksional Khusus
Menjelaskan faktor pengaruh dan berbagai cara
penilaian status gizi

Subpokok Bahasan
1. Faktor yang mempengaruhi status gizi
2. Cara penilaian status gizi

2
Status Gizi

Konsumsi Makanan Keadaan Kesehatan

Pertanian Ekonomi Sosial-budaya Lingkungan


- Lahan - Pendapatan - Pendidikan - Biologis
- Sarana Produksi - Pengeluaran pangan - Pengetahuan gizi - Kimia
- Tenaga kerja - Pengeluaran bukan - Pengetahuan - Fisik
- Teknik Budidaya pangan kesehatan
- Pola pertanaman - Lapangan kerja - Kebiasaan
- Perangsang makan
berproduksi
- Pascapanen

Gb 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi


3
Tahapan Kekurangan Zat Gizi & Cara Penilaian Status Gizi

Tahapan Tahap Kekurangan Gizi Cara Penilaian Status Gizi


1. Ketidakcukupan Konsumsi makanan
makanan
2. Penurunan cadangan Biokimia
Zat gizi dalam jaringan tubuh
3. Penurunan kadar Zat gizi Biokimia
dalam cairan tubuh
4. Penurunan taraf fungsional Antropometri/
dalam jaringan tubuh Biokimia
5. Penurunan aktivitas enzim Biokimia
yang tergantung pada zat gizi
6. Perubahan fungsional Tingkah laku/Fisiologi
7. Gejala-gejala klinis Klinis
8. Tanda-tanda anatomis Klinis
Sumber : Gibson (1990)
4
1. Cara Konsumsi Pangan

Kualitatif Kuantitatif

Food Frequency Questionare Metode Recall 24-jam


Food Records
Dietary History
Weighing Method

5
No Cara Penilaian Keterangan
Konsumsi Pangan
1. Food Frequency • informasi pola konsumsi pangan
Questionnaire seseorang
• Kuesioner, terdiri 2 komponen :
(Metode Frekuensi
Pangan ) 1)Daftar Jenis Pangan
2)Frekuensi Konsumsi Pangan
2. Dietary History • menemukan pola konsumsi pangan
(Metode Riwayat pada jangka waktu lama
Makanan) • kaitan konsumsi pangan dengan
kejadian penyakit tertentu
• terdiri dari tiga komponen dasar:
A. Wawancara mendalam pola konsumsi
pangan sehari-hari
(termasuk recall 24 jam yang lalu)
B. Checklist frekuensi konsumsi pangan
C. Pencatatan konsumsi pangan 2-3 hr,
6 sbg pemeriksaan silang
No Cara Penilaian Keterangan
Konsumsi Pangan
3. Metode Recall • estimasi  makanan & minuman yang
24 jam yll dimakan oleh seseorang 24 jam yll
• besarnya porsi makanan diukur dengan
ukuran rumah tangga (URT), kemudian
dikonversi ke ukuran metrik (gr)
4. Weighing Method •Pewawancara mengukur scr langsung be-
(Metode rat setiap jenis makanan yang dikonsumsi
penimbangan) oleh seseorang pada hari wawancara
5. Food Records •Responden mencatat makanan & minum-
an yang dikonsumsi selama seminggu.
•Pencatatan dilakukan oleh responden
dengan ukuran rumah tangga
(URT/Estimated Food Records) dg cara
menimbang langsung berat makanan yang
7
dimakan (Weighed Food Records).
2 . Cara Biokimia
Mendeteksi keadaan defisiensi subklinis

Sangat objektif

Melengkapi cara penilaian status gizi lainnya

Cara deteksi :
- Uji biokimia statik= merefleksikan kadar zat
gizi tubuh secara total atau besarnya
simpanan dalam jaringan yang paling sensitif
terhadap deplesi
8
- Uji gangguan fungsional = mengukur besarnya
konsekuensi fungsional dari zat gizi spesifik
- Uji fungsional = pengukuran perubahan aktivitas
enzim spesifik, produksi metabolit abnormal,
fungsi fisiologi dan perilaku yang tergantung
pada zat gizi spesifik

• Kedua uji diatas sering dipengaruhi oleh faktor


teknis, simpanan zat gizi tubuh yang dideplesi
yang dapat mengganggu interpretasi hasil

•Kombinasi uji biokimia statis dan/atau fungsional


sebaiknya dilakukan

9
3. Cara Antropometri
KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Sederhana, aman, noninvasive, 1. Relatif kurang sensitif


sampel besar
2. Murah, portable, tahan lama, 2. Tidak dapat mengidentifikasi
mudah didapat defesiensi zat gizi khusus
3. Dapat dilakukan oleh petugas 3. Tidak dapat membedakan
tidak ahli gangguan akibat def.zat gizi
4. Informasi riwayat gizi masa dengan defesiensi gangguan
lampau intik Energi & Protein
5. Identifikasi keadaan gizi 4. Faktor-faktor non gizi dapat
ringan, sedang, buruk mengurangi spesifisitas dan
sensitivitas pengukuran
6. Pemantauan status gizi antar
waktu, antar generasi
7. Screening test 10
Pengukuran antropometri
yang sering dilakukan:

1. Berat badan (BB): mengetahui massa tubuh.

2. Panjang/tinggi badan (PB/TB): mengetahui dimensi linear

3. Tebal lipatan kulit (skinfold thickness) dan lingkar lengan atas


(LILA): mengetahui komposisi tubuh, cadangan energi &
protein.

11
Pengukuran status gizi anak dilakukan dengan
menggunakan indeks antropometri berikut :

1. Indeks berat badan menurut umur (BB/U)


2. Indeks berat badan menurut panjang/tinggi
badan (BB/TB)
3. Indeks panjang/tinggi badan menurut
umur (TB/U atau PB/U)
4. Indeks gabungan (BB/U; BB/TB; TB/U)
5. Indeks lingkar lengan atas (LILA)
6. Indeks lingkar kepala menurut umur (LK/U)
7. Tebal lipatan lemak dibawah kulit (TLBK)
12
Kategori Status Gizi pada Berbagai
Ukuran Antropometri

BB/U TB/U BB/TB


Gizi Lebih Normal Gemuk
(> 2.0 SD baku WHO ( - 2.0 SD baku WHO (> 2.0 SD baku WHO
NCHS) NCHS ) NCHS)
Gizi Baik Pendek/stunted Normal
(-2.0 SD s/d +2.0 SD) < -2.0 SD (-2.0 SD s/d +2.0 SD)

Gizi Kurang Kurus /Wasted


(< - 2.0 SD) (< -2.0 SD)

Gizi Buruk Sangat Kurus


(< - 3.0 SD) (< -3.0 SD)

13
Ukuran Status Gizi untuk Dewasa adalah IMT

IMT = BB (kg)
TB (m)2
IMT Kategori
< 17,00 Kurus sekali
17,0 – 18,4 Kurus
18,5 – 25,0 Normal
25,1 – 27,0 Gemuk
> 27,0 Gemuk sekali

14
4. Cara Klinis

riwayat medis dan pengujian fisik

mendeteksi tanda dan gejala yang


berhubungan dengan malnutrisi

tanda dan gejala sering tidak spesifik,


berkembang jika tahap deplesi zat gizi sudah parah

metode laboratorium digunakan sebagai


pelengkap metode klinis
15
•Tanda & Gejala Kurang Energi Protein (KEP)
- pembengkakan kaki dan tangan Kwashiorkor
- wajah sembab, otot kendur
- rambut kemerahan & mudah
putus
- muka seperti bulan

- muka seperti orang dewasa Marasmus


- kulit keriput
- kurus & tinggal tulang,
diikuti dehidrasi
- rambut kemerahan &
agak jarang
16
N0 Gizi kurang Tanda & Gejala

1. kurang vitamin A (KVA) •Buta senja


•Xerophtalmia

2. anemia (kurang besi) •Cepat lelah


•Nafas pendek
•Denyut jantung kencang
•Susah buang air besar
•Kepala pusing
•Nafsu makan kurang
•Mata berkunang-kunang
•Pucat (wajah, bibir, telapak
tangan & kaki, lipatan
pelupuk mata sebelah dalam)
17
N0 Gizi kurang Tanda & Gejala

3. Kurang iodium •Pembengkakan kelenjar gondok


•Gangguan pertumbuhan fisik
•Hambatan mental
•Bisu tuli
4. Kurang vitamin C •Gusi membengkak
•gusi kemerahan dan mudah
berdarah jika ditekan
5. Kurang vitamin B2 •Bibir kering pecah-pecah
•Sudut bibir luka sobek
•Kulit sekitar hidung kering dan
kasar berbintik-bintik
•Kornea mata banyak terdapat
urat darah halus
18

Anda mungkin juga menyukai