Goiter
Iodine Deficiency
Goiter
Ilmu Gizi ?
Pengertian Ilmu Gizi
Ilmu yang mempelajari tentang pangan dan
hubungannya dengan kesehatan (Olson 1978)
Ilmu mengenai pangan, zat gizi dan komponen
lainnya dalam pangan, aktivitas, interaksi, dan
keseimbangannya sehubungan dengan kesehatan,
penyakit, dan proses pencernaan, transpor,
metabolisme, utilisasi, dan pengeluaran komponen
pangan tersebut (Lagua dan Claudio 1995)
Pengertian Ilmu Gizi (lanjutan)
Ilmu yang mempelajari zat2 dari pangan yang
bermanfaat bagi kesehatan, proses yang terjadi
pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna,
diserap sampai digunakan oleh tubuh, dan
dampaknya terhadap pertumbuhan,
perkembangan, produktivitas kerja dan
kelangsungan hidup manusia serta faktor- faktor
yang mempengaruhinya (Hardinsyah 2000)
Perkembangan Ilmu Gizi
Lahir pada abad ke-18, walau jauh sebelumnya telah diyakini bhw
praktek pengaturan makanan (diet) yang baik akan mencegah
penyakit dan memperpanjang usia
±5000 th lalu, Herodotus: minum pencahar setiap bulan dapat
membersihkan perut menjaga kesehatan lambung, dan mencegah
penyakit akibat kelebihan makanan
±2500 th lalu, Hipocrates: kesehatan sesorang ditentukan oleh
faktor internal (sistem tubuh), dan faktor eksternal (sistem ekologi)
(Hardinsyah 2007)
Tahun 1535: Sariawan (scurvy) bibir, lidah, dan gusi berdarah,otot
kaki bengkak, dan cepat lelah (pelaut Perancis)
Tonggak Sejarah Ilmu Gizi
1. Uji klinis (1747) oleh James Lind (dokter AL Inggeris)
jeruk dan lemon dapat sembuhkan scurvy. Dua abad kemudian
diketahui bhw scurvy terjadi karena defisiensi vit.C. Lima th
kemudian (1795) hasil kajian Lind jadi kebijakan pemerintah
2. Ditandai dengan terbitnya buku Handbook of historical and
Geographycal Pathology oleh Hirsch tahun 1885 patologi
dan gejala klinis serta sebaran geografis berbagai penyakit
karena faktor makanan (epidemiologi gizi).Aplikasi ilmu gizi
mulai dilakukan yaitu membuat standar kecukupan gizi.
Pada 1894, Atwater menyusun daftar komposisi bahan
makanan yang memuat kandungan KH, lemak, dan protein
4:9:4
3.Tahun 1912, penggunaan istilah vitamin dimulai,
dan percobaan pengujian hipotesis berbagai
vitamin pada binatang, dan uji klinis pada
manusia, seperti yang dilakukan oleh McCollum
(vitamin A), Casimir Funk (B3), Eijkman (B1),
Hopkins, Goldberger (niasin) dll (Carpenter
2003, Hardinsyah 2007). Pada 1917 uji klinis
pertama suplemen Iodium pada anak sekolah oleh
David Marine di Ohio. Pada tahun 1929 mulai
analisis Cu, Mg, F, dan Zn
4. Penemuan sintesis vitamin B9 (asam folat) pada
1945, dan temuan tentang pola kebutuhan asam-
amino esensial (1948 – 1955), dan kebutuhan
asam-amino esensial (linoleat, alfa-linolenat, dan
arakidonat). Mulai dekade 1950-an, semakin
berkembang hubungan antara kolesterol dan
lemak jenuh dengan kegemukan dan PJK
Pada dekade 1970-an, ditemukan manfaat dan
kebutuhan serat makanan, bioavaibilitas, berbagai
vitamin dan mineral, kemudian diketahui pengaruh
fungsional zat gizi terhadap pertumbuhan,
produktivitas, imunitas, daya ingat, kecerdasan dan
penyakit kronik degeneratif. Juga berkembang pada
penyempurnaan pedoman gizi, pedoman pangan,
standar penilaian status gizi (AKG atau RDA), dan
inovasi program gizi )penyuluhan gizi, dan dietetik
4. Mulai berkembang nutrigenomik pasca
pemetaan genome manusia, dimulai sejak tahun
1988 dn berakhir tahun 2005 yang disertai
dengan kemajuan di bidang rekayasa genetika.
Nutrigenomik hubungan timbal-balik antara
makanan yang dikonsumsi dengan kerja gen dan
kondisi kesehatan tubuh (IFTF 2005, Hardinsyah
2007)
Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Mulai dipakai dlm forum & tulisan akademik 1950-an
Digunakan dalam penamaan lembaga seperti Bagian Ilmu Gizi
FKUI (1958), Akademi Gizi Depkes (1966)
Bagian Gizi dan Makanan Faperta IPB (1968)
Puslitbang Gizi dan Makanan
Direktorat Gizi Depkes
Direktorat Gizi dan Kesehatan Depkes
Organisasi profesi: PERSAGI, PERGIZI-PANGAN, PDGMI
Digunakan dalam dokumen kebijakan dan program
pemerintah sejak 1969 (Soekirman 2007).
PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN
GIZI DI INDONESIA
Cristian Eijkman (1858-1930)
Direktur pertama Laboratorium Kesehatan/ Lembaga
Eijkman di Batavia
Perintis penemuan vitamin, khususnya zat anti beri-
beri (vitamin B1/ Thiamin)
Penerima hadiah nobel bidang fisiologi kedokteran
tahun 1929.
InstituutVoorVolksvoeding (1934-1954)
Merintis penelitian gizi laboratorik dan lapangan (survei
status gizi dan konsumsi)
Penasehat pemerintah belanda dalam hal pangan
penduduk
Merintis pendidikan gizi
Lembaga interdisipliner : dokter, dokter hewan, ahli
pertanian, ahli biokimia, ahli ekonomi, ahli statistik
1953 : didirikan Akademi Gizi Pertama
1958 : mata kuliah ilmu gizi mulai diberikan di Fakultas
Pertanian IPB
1963-1976 : dibentuk departemen IKK di Faperta di IPB
IKK menjadi jurusan GMSK
1960 : bagian gizi fakultas kedokteran UI dibuka
1965 : program pendidikan gizi masyarakat Seameo dibuka
di FK UI
1967 : mata kuliah ilmu gizi mulai dibuka di FKM UI
1990-an : jurusan gizi FKM UI, FK/FKM Undip, FK
Airlangga, FK Unand, FKM Unhas, FK UGM, Akademi
daerah dan Swasta
Kelembagaan koordinasi pangan dan gizi
1950- LMR Depkes
1952- Panitia Negara Perbaikan Makanan
1954- Panitia Perbaikan Makanan Rakyat (Jawa Tengah)
1958- Dewan Bahan Makanan
1970- an PPMR menjadi Badan Perbaikan Gizi Daerah (BPGD)
Badan Pekerja Usaha Perbaikan Gizi Pusat (Inpres perbaikan menu
makanan rakyat no. 14/ 1974)
1983- sekarang : Biro Kesehatan dan Gizi Bappenas
Kegiatan gizi 1950-2000
1952 : 4 sehat 5 sempurna istilah gizi mulai dipakai di forum
ilmiah
1950- 1962 : riset kelaparan Gunung Kidul oleh KV. Bailey
(Trop. Geogr. Med)
1952-1953 : Penelitian KEP pertama di Jakarta (Oomen)
1958 : Masalah gizi untuk pertama kali masuk dalam acara
KIPNAS-LIPI di Malang
1950-1965): Depkes Lembaga Makanan Rakyat (LMR)
Era : Prof. Dr. Poerwo Sudarmo
Kepala LMR pertama/ Bapak Gizi Indonesia/ Penerima
Bintang Mahaputra
Mendidik tenaga profesional gizi
Survei gizi masyarakat
Menciptakan 4 sehat 5 sempurna sebagai media
utama pendidikan gizi