Anda di halaman 1dari 23

MEMAHAMI DAN MENERAPKAN Taufiq Damarjati

PARADIGMA BARU PADA PANDUAN Analis Pelaksanaan Kurikulum


Direktorat Pembinaan SMK
PENILAIAN SMK
DI SMK TIDAK ADA LAGI KKM
LATAR BELAKANG

Industri tidak peduli berapa nilai rapor pelamar


kerja, yang penting TERAMPIL/KOMPETEN

KKM yang berbentuk skor itu pseudo, penuh kepalsuan


-Prof. Kumaidi-ahli psikometri dan pendidikan

Di sekolah kami KKM-nya 80 karena kejar gengsi


dengan sekolah lain
-Guru SMK di Tangerang-

KKM adalah janji kinerja guru dan sekolah


-praktisi pendidikan-
TUJUAN SMK
SMK/MAK merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional yang memiliki tujuan pendidikan kejuruan yaitu
menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
usaha/industri, serta mampu mengembangkan potensi
dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Ketika guru SMK lebih mementingkan mengejar
target skor dan bukan membuat siswa terampil
maka dia telah menjerumuskan siswa,
memberikan harapan palsu
8,63% -tim perumus Standar Penilaian SMK-
TITIK BERAT PEMBELAJARAN SMK
ADALAH PADA BAGAIMANA MEMBUAT
SISWA MAMPU MEMENUHI KRITERIA-
KRITERIA CAPAIAN KOMPETENSI
KKM DIGANTIKAN OLEH KPK
YANG INI ???
KPK
Kriteria Pencapaian Kompetensi yang selanjutnya disebut KPK adalah
penguasaan kompetensi minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan
(Permendikbud 34 Tahun 2018)

KPK dapat diturunkan dari


• indikator pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam silabus
• kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi dalam SKKNI yang
sepadan dengan kompetensi dasar dalam kurikulum.
CONTOH KPK YANG BERASAL DARI INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Kriteria Pencapaian Kompetensi
3.3. Menerapkan software Siswa mampu:
untuk vector-drawing 1. Menjelaskan pengertian software vector-drawing
4.3. Mengoperasikan 2. Mengidentifikasi software vector-drawing
software untuk vector- 3. Membedakan software vector-drawing berdasarkan fungsinya
drawing 4. Melakukan instalasi dan pencopotan software vector-drawing
5. Memahami workspace
6. Mengidentifikasi menu-menu pada software vector-drawing
7. Menerapkan fitur-fitur yang relevan dengan karya desain
8. Menciptakan karya desain dengan aplikasi vector-drawing
+/-

+ Cukup menggunakan format silabus yang sudah ada


Memudahkan dalam menyusun kisi-kisi soal yang masih berbasis indikator
pencapaian kompetensi
- Perlu penyesuaian untuk mempersiapkan uji kompetensi sertifikasi karena uji
kompetensi berbasis kriteria unjuk kerja
CONTOH KPK YANG BERASAL DARI KRITERIA UNJUK
KERJA YANG RELEVAN DARI SKKNI, SKN, ATAU
STANDAR LAIN
Kompetensi Dasar Kriteria Pencapaian Kompetensi
3.3. Menerapkan software 1. Perangkat lunak yang relevan digunakan dijelaskan sesuai jenis-jenis dan perbedaan
untuk vector-drawing utamanya.
4.3. Mengoperasikan 2. Manfaat, karakter, keunggulan dan kekurangan dari tiap jenis perangkat lunak yang
software untuk vector- digunakan diuraikan secara teoritis dan melalui contoh karya.
drawing 3. Perangkat lunak dipilih sesuai kebutuhan.
4. Fasilitas dalam perangkat lunak digunakan secara optimal sesuai fungsinya.
5. Perangkat lunak yang sesuai dimanfaatkan untuk menghasilkan karya desain yang
produktif dan hasil kerja yang optimal.

Referensi KPK :
SKKNI Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis
Lainnya Bidang Desain Grafis Dan Desain Komunikasi Visual (Kepmenaker Nomor 301 Tahun 2016), Kode M.74100.009.02
(JUDUL UNIT : Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain)
+/-

+ Memudahkan untuk mempersiapkan uji kompetensi sertifikasi


- Perlu tambahan pada format silabus
Perlu penyesuaian ketika ingin menyusun kisi-kisi soal yang masih berbasis indikator
pencapaian kompetensi
KPK DAN MASTERY LEARNING
Dalam pembelajaran tuntas (mastery learning) siswa dituntut untuk
mencapai kriteria pencapaian kompetensi (KPK) pada level tertentu
(mastery level) bukan target skor
MENGAPA MASIH ADA SKM (Skor Ketuntasan Minimal)?
Skor digunakan sebagai Kuantifikasi Capaian untuk
memudahkan analisis

Skor Ketuntasan Minimal digunakan sebagai cut-off score


untuk menggambarkan siswa mana yang perlu remediasi karena
belum mencapai level ketuntasan tertentu

SKM dibuat statis berdasarkan masukan dari


perwakilan industri dan akademisi
SKM Mapel A, B, C1 = 60
SKM Mapel C2, C3 = 65
BAGAIMANA MENGHUBUNGKAN ANTARA
KPK DAN SKM?
SKM harus bisa menggambarkan bahwa siswa telah memenuhi seluruh KPK
pada tingkatan tertentu
IMPELEMENTASI SKM DAN KPK DENGAN
PERENCANAAN PENILAIAN BERBENTUK TES
Penilaian : Ulangan Harian
SKM : 65 (mapel C3)
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 20 soal (bobot masing-masing soal seimbang)
Artinya untuk mencapai SKM siswa harus menjawab dengan benar 13 soal
Kompetensi Dasar Kriteria Pencapaian Kompetensi
3.3. Menerapkan software Siswa mampu:
untuk vector-drawing 1. Menjelaskan pengertian software vector-drawing
4.3. Mengoperasikan 2. Mengidentifikasi software vector-drawing
software untuk vector- 3. Membedakan software vector-drawing berdasarkan fungsinya
drawing 4. Melakukan instalasi dan pencopotan software vector-drawing
5. Memahami workspace
6. Mengidentifikasi menu-menu pada software vector-drawing
7. Menerapkan fitur-fitur yang relevan dengan karya desain
8. Menciptakan karya desain dengan aplikasi vector-drawing
LANJUTAN

IMPELEMENTASI SKM DAN KPK DENGAN


PERENCANAAN PENILAIAN BERBENTUK TES-2
Menentukan distribusi tingkat kesukaran
jumlah soal tingkat kesukaran
No Kriteria Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi mudah sedang sulit
1 Siswa mampu menjelaskan pengertian software vector-drawing Siswa mampu menjelaskan pengertian software vector-drawing 1
2 Siswa mampu mengidentifikasi software vector-drawing Siswa mampu mengidentifikasi software vector-drawing 1
Siswa mampu membedakan software vector-drawing berdasarkan Siswa mampu membedakan software vector-drawing
3 fungsinya berdasarkan fungsinya 1
Siswa mampu melakukan instalasi dan pencopotan software Siswa mampu melakukan instalasi dan pencopotan software
4 vector-drawing vector-drawing 1 1
5 Siswa mampu memahami workspace Siswa mampu memahami workspace 2 1
Siswa mampu mengidentifikasi menu-menu pada software vector- Siswa mampu mengidentifikasi menu-menu pada software vector-
6 drawing drawing 4
Siswa mampu menerapkan fitur-fitur yang relevan dengan karya Siswa mampu menerapkan fitur-fitur yang relevan dengan karya
7 desain desain 2 2 1
Siswa mampu menciptakan karya desain dengan aplikasi vector- Siswa mampu menciptakan karya desain dengan aplikasi vector-
8 drawing drawing 1 1 1
TOTAL 13 4 3
20
siswa yang mencapai SKM harus menjawab seluruh soal-soal dengan
tingkat kesukaran mudah
LANJUTAN

IMPELEMENTASI SKM DAN KPK DENGAN


PERENCANAAN PENILAIAN BERBENTUK TES-3
Menyusun kisi-kisi
jumlah soal tingkat
kesukaran
No Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Soal mudah sedang sulit
1 Siswa mampu menjelaskan pengertian software vector-drawing Siswa dapat menjelaskan pengertian software vector-drawing 1
2 Siswa mampu mengidentifikasi software vector-drawing Disajikan kumpulan software, siswa dapat mengidentifikasi software vector-drawing 1
Siswa mampu membedakan software vector-drawing
3 berdasarkan fungsinya Disajikan kumpulan software, siswa dapat membedakan software vector-drawing berdasarkan fungsinya 1
Siswa mampu melakukan instalasi dan pencopotan software Siswa dapat menjelaskan instalasi dan pencopotan software vector-drawing 1
4 vector-drawing Siswa dapat mengurutkan prosedur instalasi dan pencopotan software vector-drawing 1
Siswa dapat menjelaskan pengertian workspace 1
Disajikan gambar workspace software vector drawing, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian workspace 1
5 Siswa mampu memahami workspace Disajikan suatu kondisi, siswa dapat menerapkan workspace dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada 1
Disajikan gambar menu untuk fitur Select, siswa dapat mengidentifikasi nama menu yang ditunjuk 1
Disajikan gambar menu untuk fitur Draw, siswa dapat mengidentifikasi nama menu yang ditunjuk 1
Siswa mampu mengidentifikasi menu-menu pada software Disajikan gambar menu untuk fitur Type, siswa dapat mengidentifikasi nama menu yang ditunjuk 1
6 vector-drawing Disajikan gambar menu untuk fitur Modify, siswa dapat mengidentifikasi nama menu yang ditunjuk 1
Disajikan perintah sederhana, siswa dapat menentukan fitur yang sesuai untuk menyelesaikannya 1
Disajikan perintah sederhana, siswa dapat menentukan fitur yang sesuai untuk menyelesaikannya 1
Disajikan kasus sederhana, siswa dapat menentukan fitur yang sesuai untuk menyelesaikannya 1
Siswa mampu menerapkan fitur-fitur yang relevan dengan Disajikan kasus sederhana, siswa dapat menentukan fitur yang sesuai untuk menyelesaikannya 1
7 karya desain Disajikan kasus kompleks, siswa dapat menganalisis fitur yang sesuai untuk menyelesaikannya 1
Siswa dapat menjelaskan konsep desain dengan vector-drawing 1
Siswa mampu menciptakan karya desain dengan aplikasi Disajikan permintaan desain sederhana, siswa dapat menentukan langkah-langkah untuk mewujudkannya 1
8 vector-drawing Disajikan permintaan desain kompleks, siswa dapat menentukan langkah-langkah untuk mewujudkannya 1
13 4 3
20
IMPELEMENTASI SKM DAN KPK DENGAN
PERENCANAAN PENILAIAN BERBENTUK NON TES
Penilaian : Praktik
SKM : 65 (mapel C3)
Bentuk : Rubrik

Komponen Penilaian Indikator Capaian


Kompetensi/Skor
Mempresentasikan hidangan Kriteria Unjuk Kerja:
- Harga makanan per porsi dihitung
- Masakan dihidangkan di depan para penguji
- Bahasa yang komunikatif digunakan dengan baik
- Hidangan dipresentasikan dalam waktu <5 menit
Memenuhi seluruh kriteria unjuk kerja dan mempresentasikan dengan Bahasa Inggris SK/85-100
yang lancar
Memenuhi seluruh kriteria unjuk kerja K/70-84
Tidak memenuhi 1 kriteria unjuk kerja CK/65-69
Tidak memenuhi >1 kriteria unjuk kerja BK/0-64
siswa yang mencapai SKM harus menampilkan indikator unjuk kerja
yang hampir memenuhi seluruh kriteria
KESIMPULAN
Industri membutuhkan tenaga terampil, bukan lulusan bernilai tinggi tetapi “kosong”
Mari beralih fokus pada penguasaan kompetensi atau pencapaian indikator/kriteria
kompetensi dalam bentuk KPK (Kriteria Penguasaan Kompetensi)
Skor hanya merupakan sarana untuk mengkuantifikasi penguasaan kompetensi
SKM dibuat standar untuk memudahkan guru menentukan set point dalam
merencanakan penilaian
SKM juga dijadikan standar yang memudahkan guru untuk menentukan apakah siswa
harus mengikuti remediasi atau dianggap tuntas dengan predikat cukup/mulai
kompeten
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai