Anda di halaman 1dari 57

REFERAT

OSTEOPOROSIS

Pembimbing : Kapten CKM dr. Mulya Imansyah, Sp.OT

Oleh :
Ega Rahmadani
30101306927
OSTEOPOROSIS

Asal kata :
osteo dan porous,
asteo artinya tulang dan
porous berarti berlubang-lubang atau keropos.
Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos,
DEFINISI

• Osteoporosis adalah suatu penyakit tulang metabolik yang ditandai


oleh reduksi kepadatan tulang sehingga mudah terjadi patah tulang.
Osteoporosis terjadi sewaktu kecepatan absopsi tulang melebihi
kecepatan pembentukan tulang.
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi sistem rangka

• Sebagai penyimpan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid


• Sebagai pengga : berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligament,
otot jaringan lunak dan organ
• Produksi sel darah
• Pelidung :membentuk rongga melindungi organ yang halus dan
lunak
• Penggerak : dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat
bergerak, adanya persendian
TULANG

Terdiri dari :
- Matriks kolagen : terutama serabut kolagen tipe I
- Mineral : hamper setengah dari volume tulang adalah
mineral(terutama kalsium dan fosfat dalam bentuk
crystalin hydroxyapatite)
- Sel – sel : (osteoblast, osteosit, osteoklas)
Remodelling Tulang
• Tulang organ dinamis, selalu berubah dan mengalami
pembaruan
• Pembaruan mulai dgn proses pengeroposan tulang (sel
osteoclast) diikuti proses pembentukan tulang (sel osteoblast)
ditempat pengeroposan, dilanjutkan mineralisasi shg diganti
oleh tulang baru yg kuat
• Proses pengeroposan dan pembaruan berjalan seimbang 
Remodelling
Sel-sel tulang yg berfungsi dalam proses membentuk tulang,
resorpsi tulang, keseimbangan mineral tulang (remodelling
tulang)

1. Osteoblas : fungsi memproduksi osteoid atau matrik tulang


guna memproduksi pospat, osteocalsin, kolagen,
mineralisasi tulang.
2. Osteosit : menjadikan tulang sensitif terhadap tekanan,
mengontrol mineralisasi tulang
3. Osteoklas : berfungsi dalam menyerap tulang, merusak
massa tulang.
KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS

1. Osteoporosis Primer :kekurangan hormon (wanita), usia


lanjut, ketuaan.
OP tipe I : dihubungkan dgn penurunan hormon (post
menopouse osteoporosis)
OP tipe II : senile osteoporosis.
2. Osteoporosis Sekunder : disebabkan oleh keadaan klinis
tertentu.
Insiden : 1.7 – 2.4 % usia lebih 25 tahun
laki-laki : wanita = 1 : 8

Faktor yg mempengaruhi epidemiologi OP


1. Diet rendah calsium
2. Kandungan calsium air minum rendah pada daerah-
daerah tertentu
3. Menyusui lebih dri usia 2 tahun
4. Paritas tinggi
PENDEKATAN KLINIS
OSTEOPOROSIS

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan biokimia tulang
• Pengukuran densitas massa tulang
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan fungsi organ terkait seperti : ginjal, hati, sal. cerna,
tiroid dsb.
Anamnesis :
• Tanyakan : Identitas, onset menopause, nutrisi, tingkat aktivitas fisik,
gangguan pertumbuhan, riw. keluarga
• Tanyakan ada keluhan seperti nyeri punggung, nyeri yg tiba” pada tulang
disekitar sendi besar atau gejala yg menandakan fraktur yg jelas karena
cidera

Pemeriksaan fisik :
• Ukur TB, BB
• Gaya berjalan, deformitas tulang
• Tanda-tanda hipocalsemia
• Tanda-tanda hipoperatiroidisme idiopatik
• Kyfosis atau gibbus (dowager’s hump)
• Protuberentia abdomen, spasme otot paravertebrine, kulit tipis (tanda Mc.
Conkey)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan biokimia tulang


-Calsium total serum
-Calsium ion
-Calsium urin
-Fosfor urin
-Fosfat urin
-Osteocalsin, serum
-Priridinolin urin
-Hormonal paration & vit D (bila perlu)
Managemen Komplikasi
- Fraktur pada osteoporosis dapat memerlukan terapi operatif
DAFTAR PUSTAKA

• Anonim, 2008a, ISO Farmakoterapi, Jakarta : PT ISFI Penerbitan.


• Anonim, 2008b, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 8 2008/2009, Jakarta: Info Master.
• Anonim, 2010, Teriparatide Padatkan Tulang Lebih Baik , Majalah Farmacia Edisi Januari 2010 Vol.9 No.6,
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=1540, diakses tanggal 22 September 2011.
• Anonim,2011,SenamOsteoporosis,http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=45:Sena
m%20Osteoporosis, diakses tanggal 22 September 2011.
• Chisholm-burns, Marie A., Wells, Barbara G., Schwinghammer, Terry L., Malone, Patrick M., Kolesar, Jill M., Rotschafer,
John C., Dipiro, Joseph T., 2008, Pharmacotherapy principles and practice, United States of America : McGraw-Hill
Companies, Inc.

• Dipiro, Joseph T., Talbert , Robert L.,Yee, Gary C., Matzke, Gary R., Wells, Barbara G., Posey, L. Michael., 2005,
Pharmacotheraphy a Pathophysiologic Approach 1 Fifth Edition, United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.
• Dipiro, J. T., Robert L. T., Gary C.Y., Gary R. M., Barbara G. W., and L. Michael Posey. 2006. Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach. Seventh edition. New York. Mc Graw Hill Medical.
• Hannan, E.L., Magaziner, J., Wang, J.J., Eastwood, E.A., Silberzweig, S.B., Gilbert, M., Morrison, R.S., McLaughlin, M.A.,
Orosz, G.M., Siu, A.L., 2001, Mortality and locomotion 6 months after hospitalization for hip fracture: risk factors and
risk-adjusted hospital outcomes, JAMA, 285(21):2736-42.
• Ikawati, Z., Mari Melangkah Dengan Pasti di Tahun 2011 (tanpa osteoporosis),
http://zulliesikawati.wordpress.com/2011/01/03/mari-melangkah-dengan-pasti-tanpa-osteoporosis/, diakses tanggal 22
September 2011.
• Ratih Agustin Prikhatina. Program Studi :S1 Ekstensi Gizi Kesehatan Masyarakat. Judul. :Hubungan Status Gizi, Gaya
Hidup dan Kebiasaan. Konsumsi Kalsium

Anda mungkin juga menyukai