EKG Normal
X-P tangan & kaki menunjukkan osteoporosis
periartikular (peubahan erosif -)
Nov. 2007 pasien akhirnya di diagnosa menderita WCD,
pneumonia interstitial & RA.
Di beri terapi dengan Kortikosteroid (5mg/hari) & MTX (7.5
g/minggu)
Kemudian, pembengkakan dan CRP berangsur-angsur
membaik.
Athritis terlihat pada kedua pergelangan tangan & lipoathropy
terlihat pada kedua ekstrimitas atas.
X-P pada kedua tangan menunjukan perubahan erosive &
penyempitan pada celah sendi feb. 2010.
Discussion...
Pembahasan tentang kasus WCD terkait dengan RA.
Rehman dkk (2002) kasus WCD yg menunjukkan
polyarthritis.
Pasien menunjukkan episode berulang dari athritis inflamasi
transient pergelangan kaki, lutut, bahu, siku & tangan
kerusakan sendi signifikan.
MRI ke 2 lutut karakteristik lesi femoral bilateral infark
tulang multifokal & inflamasi yg luas pada jaringan
subkutaneus dari kedua paha & lutut.
Nekrosis lemak merupakan komponen penting WCD. Rehman
dkk menganggap bahwa polyarthritis muncul akibat dari
nekrosis lemak pada periartikular & intraartikular pada
pasiennya.
Yamamoto dkk (2001) kasus yg menunjukkan
Osteoarthropaty terkait dengan WCD.
Pasien mengeluh sakit di lutut kiri & pergelangan kaki kanan
13 bulan setelah onset WCD
Radiograph di bag. distal femur kiri & distal tibia kanan
menunjukkan cortical hyperostosis dengan rx. Periosteal.
Pada T1W MRI hipointensity dengan penebalan korteks
yang tidak teratur.
T2W MRI menunjukkan ketidak samaan hyperintensity
pada medula tulang
Pengambilan biopsi dari sutul tulang femur menunjukkan
campuran nekrosis sel lemak dan penyebaran sel2 inflamasi.
Pada WCD akut, arthritis kronik & periathritis terutama
mempengaruhi pergelangan kaki dan lutut.
Radiografi tulang yg terkena menunjukkan osteolisis yang
menyebar, scalloping endosteal & kortikal hyperostosis ringan
Pd kasus ini temuan radiologi pd tangan menunjukkan
osteoporosis periartikular, erosi dan synovitis klinik.
Pasien mengeluh kekakuan pd pagi hari yg berlangsung
selama setengah hari.
Antibody ACCP >100 U/ml & MMP-3 122.6 ng/ml.
Brdsrkn data ini, arthropaty pd kasus ini dikaitkan dengan RA
Secara keseluruhan pasien ini di diagnosis menderita WCD &
RA.
Pongratz dkk (2010) kasus seorang pasien dengan RA
yg di diagnosa menderita WCD selama terapi imunosupresif.
Biopsi dari nodul subkutan menunjukkan panniculitis lobular
yg kompatible dengan WCD.
Dengan demikian kasus ini membantah kasus Nanke dkk,
bahwa WCD timbul lebih dahulu dari RA.
Pongratz dkk (2010) juga melaporkan kasus pasien WCD
berhasil di obati dengan cyclosporin A.
Respon imun T-cell mungkin terlibat dlm patogenesis WCD.
Iwasaki dkk (1999) kasus seorang pasien dengan WCD
menunjukkan peningkatan level serum terlarut reseptor IL-2,
IFN-γ, IL-6, IL-4 & IL-10.
Berhasil di obati dengan cyclosporin.
Hojo dkk (2004) melaporkan pasien dengan WCD yg
juga menderita sindrom myelodysplastic.
Menunjukkan peningkatan level serum terlarut reseptor IL-2,
IFN-γ, IL-1β, IL-6 & TNF-α yg meningkat selama fase akktif &
normal setelah terapi predisnolon.
Conclusion...
finn..