Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI

KASUS
KELOID
RIFANIA JIANTIKA P.
20184010101
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUD Panembahan Senopati Bantul
▫ Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh melebihi area
luka / cedera pada kulit yang menyembuh.
Pendahulu ▫ Etiologi keloid tidak diketahui tetapi sejumlah faktor
pencetus misalnya operasi, tato, gigitan, vaksinasi,
an trauma tumpul, luka bakar dan luka tindik pada daun
telinga. Terdapat peran growth factor pada
pembentukan keloid,yaitu peningkatan kadar TGF –
beta. Keloid mungkin terjadi spontan atau mungkin
familial.
▫ Diagnosis keloid ditegakkan melalui gambaran klinis
yaitu lesi yang timbul berupa nodul, awalnya berwarna
pink sampai ungu dan terasa nyeri, gatal atau
keduanya. Epidermis tampak halus dan bagian dermis
dari lesi dapat diraba .
▫ Keloid sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun.

2
1.
LAPORAN KASUS

3
▫ Nama : An. T
Identitas ▫ JK : Laki-laki
▫ Umur/status : 25 tahun / Belum menikah
▫ Pekerjaan : Wirausaha
▫ Alamat : Sewon, Bantul
▫ Agama : Islam
▫ No. RM : xx-xx-xx

4
▫ Keluhan Utama
Muncul benjolan berwarnah merah di punggung.

Anamnesis ▫ Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke
poliklinik kulit Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul dengan keluhan muncul benjolan berwarna
merah di punggung. Keluhan dirasakan sejak 4
tahun SMRS. Awalnya pasien mengeluh kulit gatal
lalu sering digaruk dan berdarah lalu terbentuk
benjolan tersebut. Sekarang terdapat 4 benjolan
berwarna merah di punggung, berbatas tegas
dengan ukuran bervariasi. Benjolan kadang-kandang
gatal terutama setelah mandi atau saat berkeringat,
tidak nyeri. Sebelumnya pasien sudah pernah injeksi
untuk benjolan tersebut sebanyak 3x, terakhir 2
tahun yang lalu.
5
▫ Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa (-)
Anamnesis Riwayat asthma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
▫ Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat DM (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Alergi (-) Asthma (-)
Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-)

6
Pemeriksaa ▫ Status Generalis ▫ Status Lokalis
Keadaan Umum : Baik Regio : Punggung
n fisik
Kesadaran : CM Distribusi: Diskret
▫ Pemeriksaan Fisik Bentuk: Tidak teratur
Kepala : TAK Ukuran : ± 2-4 cm
Leher : TAK Efloresensi :Nodul yang
Thorax : TAK keras, berwarna
keunguan, memiliki
Abdomen : TAK permukaan yang
Ekstremitas: TAK umumnya halus dan
Genital : TAK mengkilat dengan
pinggiran yang tidak
rata.
7
8
Diagnosis Diagnosis Kerja Diagnosis
& Keloid Banding
Diagnosis ▫ Hipertropik scar
Banding ▫ Karsinoma sel
basal tipe
morfeaformis
▫ Dermatofibroma

9
Non Medikamentosa
▫ Edukasikepadapasien dan keluargatentang keloid
Penatalaks (penyebab, faktorpencetus, prognosis)serta menekankan
pentingnya menghindari terjadinya luka dengan tidak
anaan menggaruk lesi, tidakmelakukanbody piercing dan proteks
itubuh.
▫ Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perjalanan
penyakit (tujuan pengobatan, hasil pengobatan, yang
diharapkan, lama terapi, cara penggunaan obat, dan efek
samping obat yang mungkin terjadi).
▫ Edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit dan
menghindari pengobatan diluar yang diresepkan.
Medikamentosa
▫ R/ Inj. Triamcinolone acetonide 0,3 cc no. I
S imm

10
2.
TINJAUAN
PUSTAKA

11
▫ Keloid adalah salah satu manifestasi
penyembuhan luka abnormal berupa jaringan
parut timbul atau tumbuh melebihi batas luka.
Pada keloid terjadi ketidakseimbangan antara
Definisi sintesis dan degradasi kolagen (Perdoski, 2017)

Keloid terbentuk ketika jaringan parut berlebih


diendapkan di dalam dan di luar batas luka. Selain
masalah estetika yang ditimbulkannya, keloid seringkali
bersifat pruritus dan nyeri (Chike-Obi, et al, 2009).

12
▫ Angka kejadian keloid dilaporkan terjadi antara
4,5-16% di mana 16% diantaranya terjadi
Epidemiologi pada ras kulit hitam Afrika. Insiden tertinggi
keloid terjadi pada ras kulit hitam dan
Hispanik.
▫ Di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian
observasional yang dilakukan di RS dr.
Soetomo Surabaya, pada 30 kasus keloid,
diperoleh data bahwa 76,7% penderita keloid
terbanyak ialah perempuan pada umur 10-30
tahun (Pratiwi,2009).

13
Faktor-faktor yang memainkan peran utama dalam
perkembangan keloid adalah ((Wolfram, et al.,
2009) :

Etiopatoge ▫ Kecenderungan genetik.


▫ Beberapa bentuk trauma kulit.
nesis
▫ Factor endokrin.
▫ Kehamilan.

14
▫ Manifestasi klinis keloid berupa
plak atau nodul keras, berwarna
merah sampai ungu atau
hiperpigmentasi (sering disertai
Gambaran telangiektasis), biasanya gatal dan
nyeri, yang tidak dapat pulih
Klinis secara spontan dan ukurannya
makin lebar seiring dengan
waktu.dinding keloid biasanya
halus tapi bisa juga nodular
dengan tepi yang halus/ireguler.
▫ Keloid lebih sering muncul pada
daerah kulit tebal, banyak
bergerak dan teregang seperti
pada dada, bahu, punggung atas,
leher belakang (Goldsmith, et al,
2012).

15
▫ Pemeriksaan penunjang untuk
mendiagnosis Keloid dapat
dilakukan pemeriksaan
histopatologi yang mana
Histopatol didapatkan kumpulan kolagen I
ogi dan kolagen III hiposeluler
yang tebal, eosinophilic,
berukuran besar, dan
disorganisasi. Terdapat juga
matriks mukoid yang banyak
dan fibroblas pada dermis
(Perdoski, 2017).

16
Diagnosis

17
Tatalaksana

18
19
20
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai