Anda di halaman 1dari 42

Kelompok V

1. Rayani Nahampun 1023181043


2. Sri Suhartini 1023181045
3. Rumondang Hutahaean 1023181047
1. Ibuprofen
Ibuprofen termasuk jenis obat antiinflamasi nonsteroid.
Obat ini dapat meredakan rasa sakit ringan hingga
menengah, serta mengurangi peradangan.

Bentuk Obat : Oral, topikal, suntik (intravena)


Pemakaian Obat : Diminum, Suntik
Dosis Ibuprofen
Dosis penggunaan ibuprofen intravena dapat dilihat pada tabel berikut:

Dibagi menjadi 3 kali pemberian selama 15 menit. Dosis awal


Penutupan duktus adalah 10 mg/kg, diikuti dengan dua dosis yang masing-masing
arteriosus pada anak- adalah 5 mg/kg. Rangkaian pemberian berikutnya bisa
anak dilakukan jika dalam waktu dua hari duktus arteriosus masih
terbuka.

Meredakan rasa sakit 400-800 mg tiap 6 jam sekali. Maksimal dosis per hari adalah
pada orang dewasa 3,2 gram.

Dosis pertama adalah 400 mg. Kemudian diikuti dengan dosis


Demam pada orang
400 mg tiap 4-6 jam sekali atau 100-200 mg tiap 4 jam sekali.
dewasa
Dosis maksimal per hari adalah 3,2 gram.
Dosis penggunaan ibuprofen oral dapat dilihat pada tabel berikut:

Rheumatoid arthritis pada


anak-anak usia 16 tahun ke 30-40 mg per hari dengan dibagi menjadi 3-4 kali jadwal pemberian. Maksimal
bawah (juvenile dosis per hari adalah 2,4 gram.
rheumatoid arthritis)

Dewasa: 200-400 mg per 4-6 jam sekali. Dosis maksimal per hari adalah 1,2-2,4
Demam gram.Anak-anak usia 6 bulan-12 tahun: 10 mg/kg tiap 6-8 jam. Dosis maksimal
per hari adalah 40 mg/kg.

Dewasa: 200-400 mg per 4-6 jam sekali. Dosis maksimal per hari adalah 1,2-2,4
Nyeri ringan dan sedang
gram.Anak-anak usia 6 bulan – 12 tahun: 4-10 mg/kg tiap 6-8 jam.

Osteoarthritis dan rheumat


oid arthritis pada orang 400-800 mg tiap 6-8 jam. Dosis maksimal per hari adalah 3,2 gram.
dewasa
Nyeri haid 200-400 mg tiap 4-6 jam. Dosis maksimal per hari adalah 1,2-2,4 gram.
Interaksi Ibuprofen
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Beritahukan pada dokter semua obat yang Anda gunakan, khususnya:

1. Aspirin atau NSAIDs lain seperti naproxen (Aleve, Naprosyn, Naprelan, Treximet), celecoxib
(Celebrex), diclofenac (Arthrotec, Cambia, Cataflam, Voltaren, Flector Patch, Pennsaid, Solareze),
indomethacin (Indocin), meloxicam (Mobic), dan lain-lain
2. Obat jantung dan tekanan darah seperti benazepril (Lotensin), enalapril (Vasotec), lisinopril (Prinivil,
Zestril), quinapril (Accupril), ramipril (Altace), dan lain-lain
3. Lithium (Eskalith, Lithobid)
4. Diuretik (pil air) seperti furosemide (Lasix)
5. Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)
6. Steroids (prednisone dan lain-lain)
7. Pengencer darah seperti warfarin (Coumadin, Jantoven)
Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi dari interaksi ibuprofen dengan sejumlah
obat lainnya:
1. Risiko perdarahan saluran pencernaan akibat ibuprofen dapat meningkat jika digunakan
bersamaan dengan warfarin, kortikosteroid, obat penghambat penyerapan serotonin selektif
(SSRIs), serta aspirin.
2. Dapat menurunkan kandungan natrium pada urine jika dikonsumsi bersamaan dengan obat
diuretik.
3. Dapat mengurangi efek antihipertensi dari penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE
inhibitors) atau penghalang reseptor angiotensin II (ARBs).
4. Tingkat toksisitas ibuprofen dapat meningkat jika digunakan bersamaan dengan lithium
atau methotrexate. Selain itu, tingkat toksisitas ibuprofen bagi ginjal juga dapat meningkat
jika digunakan bersamaan dengan tacrolimus dan cyclosporine.
Efek Samping dan Bahaya Ibuprofen
Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi obat ini antara lain:
• Mual dan muntah
• Perut kembung
• Nyeri ulu hati
• Gangguan pencernaan
• Diare atau konstipasi
• Sakit kepala
• Tukak lambung
• Muntah darah
• Tinja berwarna hitam atau disertai darah
2. Asam Mefenamat
Asam mefenamat adalah salah satu jenis obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs). Obat ini berfungsi
meredakan rasa sakit tingkat ringan hingga
menengah, serta mengurangi peradangan

Bentuk Tablet, kapsul, sirup


Dosis Asam Mefenamat
1. Asam mefenamat umumnya dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari dengan
dosis maksimal 500 mg.
2. Dosis obat ini bisa berubah, tergantung kepada kondisi pasien, tingkat
keparahan rasa sakit, serta respons tubuh terhadap obat.
3. Untuk anak-anak di atas enam bulan, dosisnya adalah 25 mg/kg, tiga kali
sehari, dan dikonsumsi selama maksimal tujuh hari.
Interaksi Obat
Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, asam mefenamat bisa
menimbulkan reaksi yang berbahaya atau mengurangi efek obat tersebut. Berikut adalah
beberapa obat-obatan yang sebaiknya dihindari saat menggunakan asam mefenamat:

1. Obat pengatur tekanan darah, seperti ACE inhibitor, obat golongan angiotensin receptor
blockers (ARBs), dan beta-blockers.
2. Obat diuretik, yaitu obat untuk mempercepat pembentukan dan pengeluaran urine.
3. Obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
4. Obat antikogulan dan pengencer darah, seperti warfarin dan obat-obatan golongan selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
5. Obat antasida yang mengandung magnesium hidroksida.
Efek Samping dan Bahaya Asam Mefenamat

Beberapa efek samping yang umum terjadi saat


mengonsumsi obat ini adalah:

• Nyeri ulu hati.


• Gangguan pencernaan.
• Hilang nafsu makan.
• Mual dan muntah.
• Sakit kepala.
• Mengantuk dan kelelahan.
3. Naproxen
Naproxen adalah obat yang mengurangi gejala nyeri, bengkak,
dan kemerahan akibat peradangan yang dapat disebabkan oleh
sejumlah kondisi seperti:
• Penyakit asam urat.
• Rheumatoid arthritis dan juvenile arthritis.
• Ankylosing spondylitis.

Bentuk : Tablet
Interaksi Obat Naproxen
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan naproxen dengan obat-obatan
lainnya :
1. Meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung, jika digunakan dengan aspirin.
2. Meningkatkan efek racun dari obat methotrexate.
3. Meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, jika digunakan dengan warfarin.
4. Meningkatkan risiko hipotensi, jika digunakan dengan obat-obatan darah tinggi golongan ACE
inhibitor atau angiotensin II receptor blocker (ARB).
5. Menurunkan efek obat diuretik, seperti furosemide atau thiazide.
6. Meningkatkan konsentrasi lithium dalam darah.
7. Mengganggu penyerapan naproxen bila digunakan bersama dengan obat maag
antasida, cholestyramine, dan sukralfat.
8. Menganggu efek obat antihipertensi golongan beta-blocker, seperti propranolol.
Dosis Naproxen
Kondisi Dosis
Juvenile rheumatoid arthritis (rheumatoid
arthritis pada anak-anak 10 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal
dan remaja usia di konsumsi.
atas 5 tahun)
Rheumatoid arthritis
500 mg-1 gram per hari, dibagi menjadi 2 jadwal
Osteoarthritis
konsumsi.
Ankylosing spondylitis
Dosis awal adalah 750 mg. Lalu dilanjutkan dengan
Penyakit asam urat
250 mg tiap 8 jam, hingga nyeri reda.
Dosis awal adalah 500 mg.
Nyeri otot, sendi, Lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6-8 jam selama
dan nyeri haid dibutuhkan.
Dosis maksimal adalah 1250 mg per hari.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Naproxen

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi


naproxen adalah:

• Mengantuk
• Pusing
• Mual dan muntah
• Sakit perut
• Pandangan kabur
• Diare atau konstipasi
OBAT ANTIRHEUMATICA

1. Leflunomide
Leflunomide membantu untuk mengurangi kerusakan, nyeri dan pembengkakan sendi
yang membantu Anda untuk bergerak lebih baik. Obat ini termasuk kelas obat disease
modifying antirheumatic drugs (DMARD). Leflunomide akan melemahkan sistem
kekebalan tubuh Anda dan mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Bentuk Obat : Tablet


Pemakaian Obat : Diminum (oral)
Dosis Leflunomide Untuk Orang Dewasa
1. Dosis awal: 100 mg sekali sehari selama 3 hari.
2. Pemeliharaan: 10 sampai 20 mg setiap hari.
3. Studi (n = 263)
4. 100 mg per hari selama 2 hari, diikuti oleh 10 mg leflunomide sehari dalam
kombinasi dengan methotrexate (10 sampai 15 mg/minggu atau 15 sampai 20
mg/minggu), dan folat 1 mg/hari.

Dosis Leflunomide Untuk Anak-anak


Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Obat ini bisa saja
berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum
digunakan
Interaksi:
1. Hepatotoksisitas yang mengancam jiwa biasanya dilaporkan pada 6 bulan pertama; pantau fungsi
hati sebelum pemberian obat dan setiap 2 minggu selama 6 bulan pertama kemudian setiap 8
minggu.
2. Hentikan pengobatan (dan lakukan prosedur washout- lihat prosedur washout di bawah); atau
kurangi dosis jika fungsi hati menjadi tidak normal; jika ketidaknormalan fungsi hati tetap ada setelah
dosis dikurangi, hentikan pengobatan dan lakukan prosedur washout.
3. Prosedur washout. Untuk membantu eliminasi obat pada kasus efek samping yang serius, atau
sebelum mulai menggunakan DMARDs lain dalam terapi kombinasi DMARDs, atau sebelum
konsepsi (lihat Lampiran 2), hentikan pemberian obat dan berikan kolestiramin 8 g tiga kali sehari
selama 11 hari atau karbon aktif 50 g empat kali sehari selama 11 hari; kadar metabolit aktif setelah
washout harus kurang dari 20 mcg/L (diukur pada 2 kesempatan terpisah dalam 14 hari) pada laki-
laki atau wanita sebelum terjadi konsepsi.
Kontraindikasi:
Imunodefisiensi berat; infeksi yang serius; gangguan hati hipoproteinemia yang berat;
kehamilan; menyusui.

Efek Samping:
Diare, mual, muntah, anoreksia, gangguan mukosa mulut, nyeri abdomen, berat badan turun;
peningkatan tekanan darah; sakit kepala, astenia, paraestesia, tenosinovitis; alopesia, eksim, kulit
kering, ruam kulit, pruritus; leukopenia; gangguan pengecapan (jarang), gelisah, ruptur tendon,
urtikaria, anemia, trombositopenia, eosinofilia, hiperlipidema, hipokalemia, hipofosfatemia, gangguan
fungsi hati (lihat Hepatotoksisitas di atas); juga dilaporkan, pankreasitis, anafilaksis, gangguan paru-
paru interstitial, infeksi berat, pansitopenia, vaskulitis, sindrom Steven-Johnson, nekrolisis epidermal
toksis (hentikan dan lakukan prosedur washout).
OBAT ANTIRHEUMATICA

2. Infliximab
Obat Infliximab adalah antibodi yang diberikan secara intravena yang digunakan
untuk mengobati beberapa penyakit radang kronis. Obat ini digunakan untuk
pengobatan penyakit Crohn, kolitis ulserativa, psoriasis, radang sendi psoriatik,
ankylosing spondylitis, dan rheumatoid arthritis.

Bentuk ; Cair
Pemakaian Obat : Infus
Dosis yang digunakan pada obat Infliximab
• Waktu infus dianjurkan 2 jam. Paling tidak selama 1-2 jam sesudah sesudah pemberian infus pasien diamati terhadap
kemungkinan reaksi infeksi. Lihat Peringatan.
• Reumatoid artritis. Dosis yang dianjurkan 3 mg/kg bb infus intravena diulang pada minggu ke 2 dan 6 serta ke-8. Jika respon
tidak memadai dapat dipertimbangkan untuk dilakukan penyesuaian dosis sampai 10 mg/kg bb atau pemberian obat diulang
setiap 4 minggu.
• Penyakit Crohn aktif yang berat 5 mg/kg bb diberikan sebagai infus intravena selama 2 jam. Terapi lanjutan:
-Pemeliharaan: infus tambahan 5 mg/kg bb setelah 2 dan 6 minggu dosis awal, dilanjutkan setiap 8
minggu.
-Pemberian ulang dosis 5 mg/kg bb jika gejala muncul kembali.
• Fistulizing active Crohn's DiseaseDosis awal 5 mg/kg bb infus selama 2 jam diikuti tambahan 5 mg/kg bb pada setelah 2 dan 6
minggu dosis awal, jika tidak memberikan respon, jangan diteruskan.Terapi lanjutan:
- Infus tambahan 5 mg /kg bb setiap 8 minggu
- Pemberian ulang 5 mg/kg bb setiap 8 minggu jika gejala muncul kembali.
• Ankylosing spondilitis Dosis awal 5 mg/kg bb infus dilanjutkan pada minggu ke 2 dan 6 setelah dosis awal, kemudian setiap 6
minggu. Jika pasien tidak memberi respon dalam 6 minggu (setelah dosis ke 2) jangan diteruskan.
• Pemberian ulangan pada reumatoid artritis dan penyakit Crohn.Jika gejala muncul kembali, dapat diberikan dalam waktu 16
minggu setelah pemberian terakhir. Pemberian ulangan setelah obat dihentikan lebih dari 16 minggu tidak dianjurkan.
Kontra indikasi obat Infliximab
Sebelum mengonsumsi obat Infliximab, Anda harus memberi tahu dokter jika Anda
sedang atau pernah mengalami beberapa kondisi dibawah ini:

1. Pasien dengan tuberkulosis (TB ) atau infeksi berat lainnya (mis. Sepsis, abses,
infeksi oportunistik)
2. Gagal jantung sedang atau berat

Interaksi obat Infliximab


Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Infliximab.
Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh
obat ini termasuk:

1. Peningkatan risiko infeksi serius dan neutropenia dengan anakinra atau abatacept.
2. Risiko infeksi klinis, termasuk infeksi yang disebarluaskan bersamaan dengan
pemberian vaksin langsung.
Efek Samping Obat Infliximab

Seperti halnya dalam penggunaan obat Infliximab yang juga memiliki beberapa
efek samping, sebagai berikut:

1. Menggigil, demam 9. Pusing, sakit kepala


2. Dyspnoea 10. Sakit punggung
3. Nyeri dada 11. Hipersensitivitas
4. Hipertensi atau hipotensi 12. Infeksi saluran pernapasan atas
5. Urtikaria, pruritus 13. Infeksi saluran kemih
6. Mual, muntah 14. Onset baru atau eksaserbasi dari gagal jantung
7. Diare 15. Mialgia, arthralgia, ruam
8. Sakit perut
OBAT ANTIRHEUMATICA

3. METHOTREXATE
Methotrexate adalah obat yang digunakan untuk menekan
pertumbuhan sel-sel tertentu dalam tubuh, terutama sel-sel
yang bertambah dengan sangat cepat, seperti sel kanker, sel
sumsum tulang, dan sel kulit.

Bentuk Obat dan Pemakaian Obat : Tablet dan Suntik


Selain dalam bentuk tablet, methotrexate juga dapat diberikan dalam
bentuk suntik atau melalui infus.
Dosis Methotrexate
Berikut adalah uraian mengenai dosis methotrexate tablet untuk orang dewasa:

Jenis penyakit Dosis


1. Koriokarsinoma 15 – 30 mg per hari selama 5 hari, diulang setelah interval
seminggu. Dosis dapat diulang sesuai saran dokter.
2. Leukemia Limfositik Akut 15 mg/m2 dua kali seminggu.
3. Limfoma Burkitt 10 – 25 mg per hari selama 8 hari, diulang setelah interval 10
hari atau sesuai saran dokter.
4. Penyakit Crohn 12.5 – 22.5 mg per minggu selama setahun.
5. Mikosis fungoides 2.5 – 10 mg per hari.
6. Psoriasis 10 – 25 mg per minggu atau disesuaikan.
7. Arthritis rheumatoid 7.5 mg per minggu atau disesuaikan. Dosis tidak boleh
melebihi 20 mg per minggu.
Interaksi Obat Methotrexate

1. Efektivitas menurun jika digunakan dengan asam folat atau turunannya.


2. Toksisitas methhotrexate meningkat dan bisa berakibat fatal, jika digunakan
bersamaan dengan obat-obatan NSAID dan salisilat, probenecid, beberapa antibiotik
golongan penisilin, golongan aminoglikosida (neomycin, paromomycin), dan golongan
sulfonamid (sulfafurazole, sulfamethoxazole), co-trimoxazole atau trimethoprim;
nephrotoxic agents (misalnya: cisplatin), ciclosporin, etretinate.
3. Efektivitas methotrexate meningkat dengan penggunaan bersama fluorouracil, dan
methotrexate dapat memperpanjang bioavailabilitas dan efek kerja mercaptopurine.
Efek Samping dan Bahaya Methotrexate

Beberapa efek samping ringan Sedangkan beberapa efek samping berat yang jarang
yang mungkin terjadi setelah terjadi adalah:
menggunakan methotrexate 1. Pembengkakan pada mulut, bibir, dan kelenjar getah bening
adalah: 2. Alergi
3. Gejala anemia
1. Pusing 4. Sakit perut hebat
2. Mual 5. Muntah darah
3. Muntah 6. Urine berwarna gelap
4. Nafsu makan menurun 7. Tinja berwarna hitam
5. Sakit perut 8. Ruam pada kulit
9. Sakit kuning
6. Rambut rontok 10. Kulit berubah warna
7. Daya tahan tubuh menurun 11. Mudah terluka atau bengkak
12. Diare
13. Batuk kering
14. Nyeri sendi dan tulang
OBAT SALURAN NAFAS
1. Glyceryl Guaiacolate (GG)
Glyceryl guaiacolate adalah obat jenis ekspektoran yang dapat meredakan batuk
dan melancarkan pengeluaran dahak di saluran napas. Obat ini bekerja dengan
cara meningkatkan volume dahak dan membuatnya lebih encer sehingga lebih
mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan melalui jalur nafas dengan proses
batuk.

Bentuk : Tablet
Pemakaian Obat : Diminum
Dosis Glyceryl Guaicolate

• Dosis Dewasa: 200 - 400 mg setiap 4 jam sekali, dengan batas maksimum 2,4 gr/
hari.
• Dosis untuk anak-anak:
• Kurang dari 2 tahun: 12 mg/kg/hari dibagi dalam 6 dosis.
• 2 - 5 tahun: 50 - 100 mg setiap 4 jam sekali sesuai kebutuhan dan tidak lebih dari
600 mg/ hari.
• 6 - 11 tahun: 100 - 200 mg setiap 4 jam sekali sesuai kebutuhan dan tidak lebih
dari 1,2 gr/ hari.
• 12 tahun lebih: 200 - 400 mg setiap 4 jam sekali dan tidak lebih dari 2,4 gr/ hari.
• Petunjuk penggunaan:
• Obat ini dapat digunakan sebelum atau setelah makan dan dianjurkan untuk
banyak minum air putih.
Interaksi Glyceryl Guaicolate

Beberapa jenis obat akan meningkat efek sampingnya jika dikonsumsi


bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Sampaikan pada dokter Anda jenis
obat apa saja yang Anda konsumsi bersamaan dengan obat Glyceryl
guaicolate ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Kontraindikasi Glyceryl Guaicolate
1. Obat ini dapat digunakan sebelum atau setelah makan dan dianjurkan
untuk banyak minum air putih.
2. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera
pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
3. Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang
sama, misalkan tiga kali sehari berarti per 8 jam. Untuk memudahkan
usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
4. Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat
dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih
lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis pada
jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Glyceryl Guaicolate
1. Obat ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun
beberapa efek samping yang mungkin muncul juga perlu diperhatikan di
antaranya:
2. Mual dan muntah.
3. Diare dan nyeri perut bagian bawah.
4. Pusing, berkunang-kunang dan sakit kepala.
5. Neprolithiasis.
6. Hypouricaemia.
7. Ruam pada kulit.
OBAT SALURAN NAFAS
2. Dekstrometorfan
Dextromethorphan adalah obat yang dapat digunakan untuk meredakan
batuk kering yang muncul akibat infeksi tertentu, seperti flu atau sinusitis.
Dextromethrophan tidak cocok digunakan untuk mengatasi batuk berdahak.

Bentuk : Tablet, sirop, permen pelega tenggorokan (lozenges)


Pemakaian obat : Dextromethorphan sebaiknya tidak dikonsumsi
bersamaan dengan obat batuk, pilek, atau flu lainnya
untuk menghindari overdosis.
Dosis Dextromethorphan
Dosis penggunaan obat ini tidak sama untuk tiap bentuk obat dan dapat dilihat pada masing-
masing kemasan. Berikut adalah contoh dosis yang biasanya dianjurkan:
1. Dosis Sirup 10-20 mg tiap 4 jam
2. Permen pelega tenggorokan (lozenges) Maksimal 10 butir dalam sehari
3. Mengonsumsi Dextromethorphan dengan Benar
4. Gunakanlah dextromethorphan sesuai keterangan pada kemasan dan tanyakan pada dokter
jika Anda ragu.
5. Dextromethorphan dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Selama menggunakan
obat ini, pasien dianjurkan untuk menghindari konsumsi minuman keras guna mencegah
risiko efek samping.
6. Penderita diabetes sebaiknya berhati-hati dan memantau kadar gula darah selama
mengonsumsi dextromethorphan karena beberapa jenis produk obat ini mengandung
glukosa.
7. Apabila mengonsumsi dextromethorphan dalam bentuk sirup, sebaiknya menggunakan
sendok atau gelas takar khusus yang disertakan dalam kemasan. Jangan menggunakan
sendok makan biasa karena kemungkinan takarannya berbeda.
Interaksi Dextromethorphan

Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan reaksi


tidak diinginkan jika dikonsumsi bersamaan dengan dextromethorphan.
Beberapa di antaranya meliputi MAO inhibitors, celecoxib, cinacalcet,
darifenacin, imatinib, quinidine, ranolazine, ritonavir, sibutramine,
terbinafine, obat-obatan antihipertensi, dan antidepresan.
Efek Samping Dextromethorphan
Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk dextromethorphan.
Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
1. Mengantuk.
2. Pusing.
3. Mual.
4. Muntah.
5. Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek
samping yang serius, seperti kesulitan bernapas, ruam, pusing yang parah,
kecemasan, gelisah, linglung, atau napas pendek.
6. Perlu diingat bahwa obat dengan kandungan 100 persen dextromethorphan tidak
tersedia dan umumnya dikombinasikan dengan bahan-bahan lain. Pastikan untuk
membaca komposisi bahan yang terdapat pada tiap obat. Jangan mengonsumsi
lebih dari satu obat yang mengandung dextromethorphan pada waktu yang sama
untuk menghindari overdosis.
OBAT SALURAN NAFAS
3. Benzonatate
Obat ini digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh flu biasa dan
masalah pernapasan lainnya (contoh: pneumonia, bronkitis, emfisema, asma). Obat
ini bekerja dengan mengurangi refleks di paru-paru yang menyebabkan keinginan
untuk batuk.
Bentuk Obat : Kapsul
Pemakaian Obat :
Minum obat ini melalui mulut dengan atau tanpa makanan, biasanya 3
kali sehari sesuai kebutuhan atau sesuai petunjuk dokter Anda.
Dosis Benzonatate

1. Kapsul 100 mg dan 200 mg Makan 1-3 kali sehari.


2. Telan satu kapsul, diikuti dengan 1 gelas air, jangan mengunyah,
menghisap atau meremukkan kapsul.
3. Jika dokter Anda meresepkan 200 miligram, Anda memiliki masalah
menelan kapsul besar. Anda mungkin perlu mengonsumsi dosis 100 mg
dua kali sehari dan berbicara dengan dokter atau apoteker Anda
sebelum menggunakannya.
4. Sebaiknya tidak digunakan pada anak di bawah 10 tahun.
Interaksi Benzonate
1. Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat Anda atau meningkatkan risiko Anda untuk efek
samping yang serius. Dokumen ini tidak mengandung semua kemungkinan interaksi obat.
2. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat resep/nonresep dan produk
herbal) dan bagikan dengan dokter dan apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau
mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter Anda.
3. Beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda menggunakan produk lain yang
menyebabkan kantuk seperti nyeri opioid atau penghilang batuk
(seperti codeine, hydrocodone), alkohol, ganja, obat-obatan untuk tidur atau kegelisahan
(seperti alprazolam, lorazepam, zolpidem), pelemas otot (seperti carisoprodol, cyclobenzaprine),
atau antihistamin (seperti cetirizine, diphenhydramine).
4. Periksa label pada semua obat Anda (seperti alergi atau produk batuk-pilek) karena dapat
mengandung bahan yang menyebabkan kantuk.
Kontraindikasi Benzonatate
1. Minum obat ini melalui mulut dengan atau tanpa makanan, biasanya
3 kali sehari sesuai kebutuhan atau sesuai petunjuk dokter Anda.
2. Telan obat seluruhnya. Jangan mengunyah, mengisap, atau
melarutkan obat ini di mulut Anda. Melakukan hal itu akan
menyebabkan mati rasa di mulut/tenggorokan Anda dan dapat
menyebabkan tersedak atau reaksi alergi yang parah.
Efek Samping Benzonatate
1. Mengantuk , Mual dan muntah
2. Sembelit , Ruam
3. Kulit gatal, Refluks asam / nyeri perut, Hidung tersumbat

Efek samping yang serius dan reaksi obat lainnya.

1. Sangat lelah atau lesu .Pusing, Cemas, Gemetar, Bingung, Sakit kepala
2. Merasa dingin, Mulai melihat halusinasi
3. Tremor esofagus Ada masalah dalam menelan, terutama menelan dosis yang
lebih besar dari 200 miligram.
4. Dyspnea
5. Nyeri dan nyeri dada
6. Permen mata

Anda mungkin juga menyukai