Anda di halaman 1dari 16

SANGGAR KREATIVITAS ANAK AL-ULFAH SEBAGAI

LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL UNTUK


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Seminar Masalah-Masalah Aktual Pendidikan
Dosen : 1. Prof. Dr. H. Yus Rusyana.
2. Dr. H. Ujang Cepi Barlian

Oleh :
•Ayi Hidayat, SS. NIM : 4103810318023
•Popon Suwili, S.Pd. NIM : 4103810318024
RUMUSAN MASALAH

1. Sejauh mana keberadaan Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) Al-Ulfah


mempengaruhi kemajuan pola pikir serta pola sosial Masyarakat
RW. 10 Desa Tenjolaya ?
2. Strategi apa yang digunakan SKA Al-Ulfah untuk memberdayakan
Masyarakat ?
3. Pendidikan dan Pelatihan apa saja yang dilakukan SKA Al-Ulfah
dalam memberdayakan Masyarakat ?
JALUR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL

PENDIDIKAN INFORMAL

PENDIDIKAN NON FORMAL


Pengertian Pendidikan Nonformal
Hamojoyo, 1973
• Usaha yang terorganisir secara sistematis dan kontinyu di
luar sistem persekolahan, melalui hubungan sosial untuk
membimbing individu, kelompok dan masyarakat
Coombs, 1973
• setiap kegiatan pendidikan yang terorganisasi,
diselenggarakan di luar pendidikan persekolahan,
diselenggarakan secara tersendiri atau merupakan bagian
penting dari suatu kegiatan yang lebih luas
Pendidikan Nonformal

Pengertian

Tujuan

Objek Atau Sasaran

Peranan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial suatu


pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan
kebebasan bertindak
ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu

• mengembangkan kemampuan masyarakat,


• mengubah perilaku masyarakat, dan
• mengorganisir diri masyarakat
CIRI-CIRI WARGA MASYARAKAT BERDAYA
Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke
depan)

Mampu mengarahkan dirinya sendiri

Memiliki kekuatan untuk berunding

Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan

Bertanggungjawab atas tindakannya.

Harus memiliki karakter khusus yang mencakup keperibadian keahlian dasar pengalaman dan pengetahuan
professional, serta pengetahuan
Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

a. Penyadaran
b. Pendidikan dan Pelatihan
c. Pengorganisasian dan Kontruksi
d. Pengembangan Kekuatan dan Inovasi
e. Membangun Dinamika
Sejarah Sanggar Kreativitas Anak (SKA) Al-
Ulfah
• Sanggar Kreativitas Anak (SKA) Al-Ulfah adalah salah satu lembaga nonformal yang
terletak di Kampung Cukang Lemah RW 10 Desa Tenjolaya Kecamatan Cicalengka
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
• Lembaga ini mulai aktif pada bulan Februari Tahun 2003. Bermula dari pengajian anak-
anak usia Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian
berkembang menjadi Sanggar Kreativitas yang berfungsi membantu anak-anak usia
sekolah dari mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah dalam memdalami materi
pelajaran di sekolahnya.
• Rekruitmen tenaga pengajar di Sanggar kreativitas Anak Al-Ulfah berbeda dengan
pengeloalaan di lembaga pendidikan lainnya Tenaga pengajar melibatkan unsur
masyarakat yang mampu memberikan bimbingan terhadap peserta didik, di samping itu
tenaga pengajar disiapkan dari alumni yang telah terlebih dahulu aktif di SKA Al-Ulfah.
mayoritas pengajar di SKA Al-Ulfah adalah warga binaan sanggar dengan kualifikasi
pendidikan SMP dan SMA yang telah bekerja sebagai buruh pabrik di wilayah Rancaekek-
cicalengka
Paparan Hasil Penelitian

1.Penyadaran
Dari hasil observasi peneliti dilapangan menunjukkan bahwa
• Aktualisasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat dari segi penyadaran masyarakat
tentang pentingnya pentingnya pendidikan dan penanaman nilai keagamaan melalui
sanggar kreativitas Anak Al-Ulfah sangat bagus, dimana ini didasarkan pada
pengamatan peneliti terhadap kondisi dan realitas yang ada, begitu juga dengan hasil
wawancara peneliti dengan tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa pada sebelum
Tahun 2003 hanya beberapa orang yang mengenyam pendidikan SMA, sedangkan saat
ini hampir seluruh anak di wilayah kampung Cukang Lemah melanjutkan pendidikan
sampai tingkat SMA, bahkan ada 2 orang yang melanjutkan ke Perguruan tinggi. Ada
salah satu putra Kampung Cukang Lemah yang berhasil menjadi polisi dan sekarang
bertugas di Polsek Kadungora Garut.
• Dari segi pemahaman nilai keagamaanpun meningkat, hal ini ditandai dengan adanya
bernbagai acara keagamaan di Kampung Cukang Lemah, seperti pengajian rutin,
peringatan Hari Besar Keagamaan, dan lain-lain.
2. Pendidikan dan Pelatihan

Dari hasil observasi peneliti dilapangan menunjukkan bahwa


• Aktualisasi Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat dari segi pendidikan dan
pelatihan di Kampung Cukang lemah bias dikatakan bagus, hal ini berdasarkan
informasi dari ketua kader PKK Desa Tenjolaya, beliau mengungkapkan bahwa
dahulu sebelum ada SKA Al-Ulfah program PKK dan Posyandu di RT. 03 RW. 10
Desa Tenjolaya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, sekarang setelah
beberapa tahun SKA Al-Ulfah berdiri, selain digunakan untuk tempat belajar
anak-anak, tempat tersebut juga digunakan oleh masyarakat sebagai tempat
bermusyawarah dan sosialisasi program desa dan kecamatan.
3. Pengorganisasian dan Kontruksi

Dari hasil observasi peneliti dilapangan menunjukkan bahwa aktualisasi


Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat dari segi Pengorganisasian dan
Kontruksi di Kampung Cukang lemah berhasil dibangun, hal ini berdasarkan
informasi dari ketua RT. 03 bahwa setelah adanya SKA Al-Ulfah yang
digunakan oleh masyarakat sebagai tempat belajar anak-anak, juga
digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat sebagai tempat bertukarpikiran
serta bersosialisasi antara satu dengan yang lainnya, sehingga terwujud
perasaan saling tolong-menolong serta saling memperhatikan antara satu
dengan yang lainnya.
4. Pengembangan Kekuatan dan Inovasi

• Melalui perjuangan panjang, SKA Al-Ulfah mampu membangun


kepercayadirian masyarakat Kampung Cukang Lemah, sehingga
masyarakat tidak mudah dipengaruhi oleh isu-isu negatif yang berkembang
diluar masyarakat.
• Masyarakat Cukang Lemah mampu meciptkan pupuk pertanian untuk
mengolah tanahnya dan tidak bergantung kepada produk dari luar.
5. Membangun Dinamika

Bersama SKA Al-Ulfah, Masyarakat Kampung Cukang Lemah mampu


menyusun program ke depan serta dapat memutuskan dan
melaksanakan program-programnya sesuai dengan rencana yang
sudah digariskan dan diputuskan sendiri.
Kendala yang dihadapi SKA Al-Ulfah dalam
memberdayakan Masyarakat
Pengurusan Ijin Operasional dari
pemerintah

tidak memiliki Guru Bahasa Inggris yang


baik

Biaya Operasional
Strategi digunakan SKA Al-Ulfah untuk
memberdayakan Masyarakat

kunci keberhasilan atau strategi yang dilakukan SKA Al-Ulfah dalam


memberdayakan masyarakat adalah “Istiqomah”, yaitu konsisten
atau tegak lurus dalam menjalankan program-programmnya.

Anda mungkin juga menyukai