- Agmal Dwi F. (3) - Alvaro Ahmad F. (5) - Andrean Yos S. (6) - Ikhwan Hafidz (18) - Muhammad Alfian (26) Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dimulai dengan dibacakannya sebuah pidato oleh ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tepatnya pada tanggal 1 juni 1945. Bibit yang akan membentuk lahirnya pancasila sebagai ideologi NKRI muncul ketika tanggal 1 Maret 1945. Kumakichi Harada memberitahukan tentang pembentukan BPUPKI. Pada 28 Mei 1945 BPUPKI mengadakan sidang pertama. Pada sidang pertama ini, Muh. Yamin menyampaikan pidato dan merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan rumusan, yaitu: 1. Ideologi kebangsaan 2. Ideologi kemanusiaan 3. Ideologi ketuhanan 4. Ideologi kerakyatan 5. Ideologi kesjahteraan Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mencetuskan dasar-dasar yaitu : 1. Kebangsaan 2. Internasionalisme 3. Kesejahteraan 4. Ketuhanaan 5. Mufakat
Ia juga memberi nama dasar-dasar tersebut Pancasila.
Pancasila, yang berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar atau azas. Usulan Pancasila milik Soekarno kemudian ditanggapi dengan serius, menyebabkan lahirnya Panitia Sembilan yang berisi • Ir. Soekarno (Ketua) • Drs.Mohammad Hatta (Wakil ketua) • Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota) • Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota) • Abdoel Kahar Moezakir (Anggota) • H. Agus Salim (Anggota) • Mr. Achmad Soebardjo (Anggota) • Wachid Hasyim (Anggota) • Mr. Moehammad Yamin (Anggota) Panitia ini kemudian bertugas untuk merumuskan ulang Pancasila yang telah dicetuskan oleh Soekarno dalam pidatonya. Rumusan selanjutnya yang nantinya menjadi pencipta sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi NKRI adalah ketika dibuatnya Piagam Jakarta, di sebuah rapat non- formal pada 22 Juni 1945 dengan 38 anggota BPUPKI. Pada pertemuan ini, terjadi debat antara golongan Islam yang ingin Indonesia menjadi negara Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika mereka mencapai persetujuan, dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib menjalankan syariat Islam. Pada sore hari di 17 Agustus tahun 1945, menyusul menyerahnya Kekaisaran Jepang. Petinggi-petinggi masyarakat dari Indonesia Bagian Timur menemui Ir. Soekarno untuk menyatakan keberatan mereka terhadap rumusan sebelumnya yang menuliskan bahwa pemeluk agama Islam wajib menaati syari’at Islam. Ir. Soekarno dengan segera menghubungi Hatta dan merencanakan pertemuan dengan wakil-wakil dari golongan Islam yang tentu saja keberatan dengan usulan ini pada awalnya. Setelah diskusi cukup mendalam, kalimat dalam rumusan tersebut kemudian diubah menjadi “ketuhanan yang maha esa” demi menjaga kesatuan Indonesia. Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan hanya menjadi negara bagian Belanda. Ketika 5 Juli 1959 tiba, presiden Soekarno memutuskan untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18 Agustus oleh PPKI untuk menggantikan UUDS yang gagal menciptakan kestabilan negara pada saat itu. Hal lain yang menjadi titik penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. TERIMA KASIH