Lapkas Skizo Paranoid
Lapkas Skizo Paranoid
Laporan Kasus
Pembimbing: dr. Rusdi Effendi, Sp. KJ
Pasien didiagnosis gangguan jiwa pada awal tahun 2012 di Rumah Sakit Jiwa Grogol.
Pada saat itu pasien memiliki keluhan yang sama seperti sekarang namun dengan gejala yang
lebih ringan. Keluarga tidak ada yang mengerti diagnosis dari pasien saat itu. Pasien hanya suka
marah dan mendengar suara bisikan. Pada saat itu pasien menjalani pengobatan rawat jalan
yang tidak teratur hingga tahun 2015. Penyebab sakit pada saat itu tidak diketahui karena
pasien tidak tinggal bersama keluarga, ia tinggal di kos dekat tempat kerjanya. Pada saat itu
pasien masih bekerja dan menjalani aktivitas sehari-harinya dengan baik.
Pada tahun 2015 pasien di rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Grogol karena mengamuk,
saat itu dirawat kurang lebih satu bulan. Pasien hanya mengatakan ada masalah dengan teman
kerjanya. Setelah pulang dari rumah sakit keluhannya jauh berkurang namun keluhan sesekali
masih muncul. Sejak saat itu keluarga memutuskan agar pasien tinggal di rumah bersama
keluarga dengan tujuan pasien ada yang merawat dirumah. Sejak saat itu pasien berhenti dari
pekerjaan lamanya. Pasien berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru namun tidak pernah
bertahan lama karena tempat kerja mengkhawatirkan penyakit yang diderita oleh pasien.
Riwayat Gangguan Medis Non-Psikiatri Riwayat Gangguan Medis Non-Psikiatri
Riwayat •Pasien menempuh pendidikan sampai SMP. Setelah itu pasien ingin
Masalah emosi •Pasien tidak mengalami gangguan emosi maupun fisik sebelum sakit.
• Pasien sadar bahwa dirinya laki-laki.
• Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada
Riwayat umumnya.
• Pasien memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis.
psikoseksual • Pasien tidak pernah mendapatkan pelecehan seksual
dan tidak pernah melakukan pelecehan seksual.
Riwayat •Pada tahun 2010 pasien bekerja sebagai cleaning service selama 5 tahun.
•Berhenti bekerja pada tahun 2015 karena dirawat.
pekerjaan •Setelah itu pasien sempat bekerja bantu-bantu jualan di warung, waiter,
dan lain-lain namun tidak bertahan lama.
Situasi •Pasien saat ini tinggal di rumah bersama kedua orang tua, adik kedua
pasien, suami adik pasien, dan anak-anak dari adik pasien (keponakan).
Kehidupan •Hubungan pasien dengan saudara-saudaranya kurang baik terutama
dengan keponakannya karena pasien sering merasa terganggu oleh
Sekarang mereka.
Persepsi Keluarga •Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merupakan sosok yang baik.
Meskipun perilakunya berubah dari sebelumnya, lebih banyak diam,
Tentang Diri terkadang marah, mengamuk dan merusak barang-barang disekitar.
Namun keluarga terdekat menerima kondisi pasien saat ini dan mau
Pasien merawat pasien.
Genogram
Status Mentalis
Deskripsi Umum
• Penampilan
Pasien merupakan seorang laki-laki, tampak sesuai dengan usianya,
tampak sehat dan penampilan cukup rapi. Pasien mengenakan kaus lengan
pendek berwarna hijau dan celana panjang berwarna hitam. Kulit pasien
berwarna putih, rambut pendek berwarna hitam. Pasien tampak tenang,
kooperatif dan bersahabat.
• Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Saat diwawancarai pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa dan
melakukan kontak mata. Saat diamati di bangsal pasien tampak tenang. Namun
sesekali terlihat ingin bergegas untuk kembali ke kamar.
• Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan mau menjawab pertanyaan pemeriksa.
• Pembicaraan Gangguan Persepsi
Volume : Sedang Halusinasi
Irama : Teratur Auditorik : Ada (mendengar
Intonasi : Jelas suara bisikan)
Kualitas : Baik Visual : Ada (melihat cahaya
putih terang, melihat malaikat
Kuantitas : Sedikit
besar berbaju putih)
Penciuman : Tidak ada
• Mood dan Afek Pengecapan : Tidak ada
Mood : Kosong (Empty) Taktil : Tidak ada
Afek : Terbatas Ilusi: Tidak ada
Keserasian : Serasi Depersonalisasi: Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Waham :
Pikiran
Waham bizzare: Tidak ada
Proses pikir Waham sistematik: Tidak ada
Produktivitas: Waham nihilistik: Tidak ada
Kekurangan ide (Paucity Waham somatic: Tidak ada
of ideas) Waham kebesaran: Ada
Kontinuitas : Relevan (pasien menganggap
dirinya adalah orang
Hendaya Bahasa: Tidak special pilihan tuhan dan
ada dapat berbicara dengan
malaikat)
Isi pikir
Waham kejaran: Tidak ada
Preokupasi : Tidak ada
Waham rujukan: Tidak ada
Obsesi : Tidak ada Waham cemburu: Tidak ada
Kompulsi : Tidak ada Thought echo: Tidak ada
Fobia : Tidak ada Thought insertion: Tidak ada
Thought broadcasting: Tidak
ada
• Dekorum • Kesadaran
Gizi : Baik GCS : E4V5M6 (Composmentis)
Higienis : Cukup bersih
Orientasi dan daya ingat
Sopan Santun : Baik
Orientasi waktu: baik, pasien dapat
Reality Test Ability (RTA) : Terganggu menyebutkan hari, bulan, dan tahun saat
Tilikan : Derajat 2 dilakukan wawancara.
Reliabilitas : Dapat Tempat: baik, pasien mengetahui ia sedang
dipercaya berada di RSJI Klender.
Orang: baik, pasien mengetahui pemeriksa
adalah dokter muda.
Daya ingat
Segera: baik, pasien dapat menyebutkan tiga
benda yang baru saja pemeriksa sebutkan.
Pendek: baik, pasien dapat mengingat menu
sarapan tadi pagi.
Sedang: baik, pasien dapat mengingat
tanggal saat masuk RSJ Klender
Panjang: pasien enggan menceritakan masa
lalunya
Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi baik, saat dilakukan seven serial test oleh pemeriksa pasien dapat
menjawab dengan benar (97, 86, 79, 72, 65). Perhatian baik, pasien dapat mengeja kata
R-U-M-A-H dan dapat mengeja dari belakang H-A-M-U-R.
Kemampuan membaca dan menulis: Kemampuan membaca dan menulis baik, pasien
dapat menulis nama lengkap pasien dan dapat membaca tulisan tersebut dengan baik.
Kemampuan visuospasial: Baik, pasien dapat menggambar segi lima berhimpit
Pikiran abstrak: Baik, pasien dapat menyebutkan 3 persamaan antara jeruk dan apel.
Kemampuan informasi dan intelegensi: Baik, pasien mengetahui presiden Indonesia
sekarang.
Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls
dengan baik.
Daya nilai
Daya nilai sosial: cukup baik (pasien
harus diajak berbicara terlebih
dahulu baru mau membuka suara.)
• Motorik
• Mata : CA -/-, SI -/-
Tonus : Baik
• Gigi : lengkap
Psikologik
Mood hampa dengan afek menumpul, serasi. Adanya gangguan presepsi, berupa
halusinasi auditorik dan visual, proses pikir produktivitas miskin ide, tidak relevan,
dan isi pikir terdapat waham kebesaran. Sensorium kognisi, pengendalian impuls dan
daya nilai baik. Tilikan derajat 2 dan dapat dipercaya.
Terpenuhi
• AKSIS II (Gangguan kepribadian dan Retardasi mental)
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak terdapat gangguan
kepribadian dan retardasi mental. Hal ini dapat dinilai dari tingkat kesadaran,
daya ingat atau daya konsentrasi, orientasi yang cenderung masih baik, sehingga
pasien ini bukan penderita Gangguan kepribadian dan retardasi mental.
• AKSIS III (Kondisi medis umum)
Tidak ada kelainan medis umum pada pasien.
• AKSIS IV (Masalah psikososial dan lingkungan)
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
o Dijauhi oleh teman