The Parthenon
Rekayasa Revolusi Industri
Baron von Drais (1817) The Velocipede or The High-Wheel Bicycle (1870)
“The Walking Machine” Boneshaker (1865)
HONDA (2004)
Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :
3.500 BC (Sumeria)
1.000 BC
Sejak puluhan
ribu tahun BC
GE OCTAGON
(1928)
Western Baird
Television 1932 Jenkins
"Televisor" Radio-TV
(1929) 1930 Receiver -
Model JD30
1950 Bush
Model TV22
1939 General 9" British
1950 American Electric TV - B&W TV
Philco Model HM-275
Penemuan teknologi terpenting di masa lampau :
Perkembangan Teknologi :
Ciri-cirinya :
Masyarakat pertanian.
Bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan
keluarga saja (prosumen).
Pasar tidak terlalu penting.
Keluarga merupakan keluarga besar.
Berkomunikasi dengan suara (orally).
Alvin Toffler (The Third Wave, 1980) :
Ciri-cirinya :
• Masyarakat industri mulai menggunakan bahan
bakar fosil yang tidak terbarukan
• Mesin-mesin dirancang untuk produksi massal
• Keluarga inti lebih dipentingkan
• Berkomunikasi dengan media kertas dan pos
• Memahami tepat waktu
• Manusia mendominasi alam
• Terjadi pemborosan sumber daya alam, urbanisasi,
penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.
Alvin Toffler (The Third Wave, 1980) :
Ciri-cirinya :
• Masyarakat mensintesis ciri gelombang I dan II.
• Mulai menggunakan energi terbarukan.
• Proses manufaktur beralih ke biofaktur.
• Konsumen memproduksi barang sendiri.
• Terjadi deurbanisasi karena telekomunikasi dan
transportasi semakin baik.
• Menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh
(globalisasi) keanekaragaman.
• Hemat sumberdaya alam.
Inovasi, Kreativitas & Problem Solving
• Karena :
Tak ada temuan yang baru dari sebuah walkman. Prinsip pemutaran
kembali dan perekaman kasetnya menggunakan sistem lama. Apa
yang baru ? KECILNYA.
Apa yang dijual hari ini, harus lebih (dalam segala hal) dari
yang dijual kemarin. Yang dijual besok, harus lebih dari yang
dijual sekarang.
Lebih murah
Lebih berkualitas
Lebih menarik
1. Evolusi :
Metoda perbaikan secara gradual.
Kebanyakan produk yang ada saat ini
dibangun dengan metoda evolusi dalam
waktu yang relatif panjang.
Hasil evolusi bisa sangat berbeda dari asalnya.
Metoda evolusi berazas pada prinsip berpikir
kritis : setiap masalah yang telah diselesaikan
akan selalu bisa diselesaikan dengan cara
yang lebih baik.
Metoda Inovatif (lanjut)
2. Sintesis :
Dua atau lebih ide yang ada digabungkan ke dalam
satu ide (baru) yang lain.
Contoh : Menggabungkan telepon, kamera, player
video/musik dan komputer smart phone.
3. Revolusi :
Benar-benar ide baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Seringkali ide baru benar-benar berbeda
dari pendahulunya.
Contoh : Devais semikonduktor sama sekali berbeda
dibanding pendahulunya (tabung hampa), walau
fungsinya tepat sama (tetapi dengan perbaikan unjuk
kerja yang sangat berarti).
Metoda Inovasi (lanjut)
4. Mengubah Arah :
Terobosan kreatif bisa terjadi saat perhatian
dialihkan dari satu sudut pandang ke sudut
pandang lainnya. Sering disebut dengan
keinsyafan kreatif.
Contoh :
Seorang peneliti 3M membuat formula lem yang
“gagal” karena walaupun bisa menempelkan
kertas, tetapi sangat mudah dilepaskan kembali.
Ternyata, lem itu justru cocok untuk digunakan
sebagai non permanent glue alias “paste it” !
Sikap Negatif yang Menahan Kreativitas
Contoh 1 :
Apakah terbayangkan bahwa baling-baling helikopter BO-
105 (aslinya buatan Jerman, dan IPTN/PTDI di Bandung
sudah mampu merakitnya) adalah terbuat dari plastik ?
Padahal, setelah proses pengerasan tertentu, ia lebih baik
dibanding logam.
Bayangan kita : seberapa sih kekuatan plastik yang
hanya cocok untuk ember dan tas “kresek”....... Sekali lagi,
kita sudah berprasangka buruk.
Contoh 2 :
Plastik lagi. Tahukan Anda bahwa kaca tahan peluru terbuat
dari plastik dan bukannya kaca tebal ? Kaca tebal harus
betul-betul tebal untuk bisa menahan peluru, sedangkan
plastik tidak. Jangan sepelekan plastik!
BO-105
Rompi Anti Peluru
Berprasangka Buruk : Apriori pada Anak-Anak
Contoh 3 :
Apakah anak-anak bisa bertindak adil ?
Bagaimana caranya membagi sepotong roti untuk
dua orang anak agar tidak saling berebut
potongan yang paling besar ? Kita pasti
berprasangka : mereka tak akan bisa
melakukannya sendiri, karena masih kanak-kanak.
Mereka tidak mungkin bisa berbuat adil.
Padahal, cobalah cara yang hampir selalu berhasil
ini : si A akan memotong roti tersebut, dan si B
yang akan memilihnya pertama. Hasilnya, mereka
sama-sama puas, karena si A benar-benar akan
memotongnya dengan segala ketelitian agar
hasilnya sama besar. Itulah cara anak-anak untuk
“bertindak adil” !
9. Hambatan Fiksasi
Fiksasi Fungsional.
Seringkali kita melihat fungsi benda/obyek hanya
dari namanya saja, dan bukan fungsinya. Misalnya
tongkat pengepel lantai, tentu hanya berfungsi
untuk mengepel lantai saja. Tidak terpikirkan
bahwa benda itu bisa juga untuk : membersihkan
langit-langit, mencuci mobil di bagian-bagian yang
sulit, menopang pintu supaya tidak membuka/
menutup, dan bahkan bisa untuk latihan aerobik !
Contoh 1 :
Sebuah penggorengan (Jw. wajan), selain untuk
menggoreng, juga bisa digunakan untuk merebus,
menanak nasi, mengetim, bahkan memanggang (Jw.
menyangan) ! Sebaliknya, panci untuk merebus juga
bisa untuk menggoreng, dlsb.
Hambatan Fiksasi (cont’d)
Contoh 2 :
Dulu di akhir abad 19 dan awal abad 20, perusahaan
rel kereta api melulu hanya berbisnis rel kereta saja.
Ketika mobil dan pesawat terbang mulai ditemukan,
perusahaan rel kereta pun mengalami kemunduran
karena merasa bahwa bisnis mereka hanya membuat
dan memasang rel saja. Mereka terkena fiksasi nama.
Setelah mereka melakukan “reformasi”, perusahaan
rel kereta api berubah bentuk menjadi perusahaan
transportasi kereta api. Bisnispun lancar kembali......
Contoh 3 :
Warung bakmi zaman sekarang, mana ada yang hanya
menyediakan masakan bakmi saja ? Mereka tentu juga
menyediakan nasi goreng, nasi rames, bakso urat, dlsb.
Mereka telah sadar bahwa fungsi tidak boleh diartikan
dari nama saja.
Railroads
Hambatan Fiksasi (cont’d)
Contoh 5 :
Apakah tukang kayu tidak boleh melakukan pekerjaan
tukang batu ? Jika memang bisa melakukannya, mengapa
tidak ? Dosen menjadi bintang film ? Atau bintang film jadi
presiden ? Kalau memang mampu...… ya apa salahnya.
Contoh 6 :
Dulu mobil pick-up hanya digunakan untuk mengangkut
barang. Sekarang, benda itu bisa menjadi “toko
berjalan”. Demikian juga becak, tidak hanya untuk
mengangkut penumpang, tetapi bisa menjadi penjaja
es krim.
Padahal :
Kalau perlu informasi, ada perpustakaan, toko buku,
teman, guru, internet, dlsb. Informasi juga bisa
didapat hanya dengan menjangkau telepon dan
menanyakan ke instansi yang berkompeten. Perlu
informasi tanam-tanaman ? Telepon saja Dinas
Pertanian. Tidak memiliki kemampuan teknik ?
Sekarang banyak “buku pintar” yang menerangkan
segala hal. Belajarlah bagaimana cara menggunakan
peralatan, menggunakan komputer, merawat mesin,
sepeda motor/mobil, dlsb.
Internet…
11. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis menghalangi seseorang untuk
melakukan sesuatu hanya karena secara umum
kedengarannya tidak baik atau tidak benar, sebab takut
dianggap aneh, lucu, atau bahkan sinting.
Misalnya :
Membungkus sisa-sisa makanan di restoran untuk binatang peliharaan
sangat jarang dilakukan orang, padahal sangat baik kualitasnya. Orang
malah memilih membeli makanan kaleng untuk piaraannya, walau pun
itu berkualitas buruk dan mahal.
Contoh lain :
Hanya sedikit orang yang “berani” menggunakan binatang
lintah untuk menyedot bisul yang sudah matang. Padahal,
itu sangat efektif, murah, dan tidak sakit sama sekali !
Terapi Lintah