Anda di halaman 1dari 50

Perkembangan Kerekayasaan

Ada 4 (empat) periode :


 Pra-revolusi ilmiah (pra-sejarah hingga sebelum abad
pertengahan) : cirinya banyak ahli bangunan kuno dan
insinyur Renaissance seperti Leonardo Da Vinci.
 Revolusi industri (abad 18 ~ 19) : cirinya banyak insinyur
sipil dan mekanik yang awalnya berangkat dari konsep
seniman menjadi profesional.
 Revolusi industri kedua (era sebelum PD-II) : cirinya
banyak teknologi berbasis iptek mulai diproduksi massal :
alat listrik, mobil, telekomunikasi, pesawat terbang, dlsb.
 Revolusi Informasi (era sekarang) : cirinya integrasi
mikroelektronika, komputer, dan telekomunikasi
bersama-sama menghasilkan teknologi informasi.
Rekayasa sebelum Revolusi Ilmiah

 Insinyur, seniman dan pengrajin bekerja dengan


prinsip trial and error.
 Walau kesannya coba-coba, tetapi dikombinasikan
dengan imajinasi dan menghasilkan bangunan
monumental yang luar biasa banyak dan
mengagumkan.

The Parthenon
Rekayasa Revolusi Industri

 Mulai digunakan analisis struktur, representasi


matematis dan desain struktur bangunan.
 Mesin (dimulai dengan mesin uap), mulai menggantikan
tenaga manusia untuk berproduksi umumnya.
 Pengrajin tradisional mengubah dirinya menjadi
profesional modern.
 Pelatihan teknis menggeser proses magang di dunia
industri.
Rekayasa Revolusi Industri Kedua

 Dilambangkan oleh munculnya produksi listrik dan produksi


massal, didorong oleh banyak cabang rekayasa.
 Teknik listrik dikembangkan dalam kerjasama erat dengan
bidang kimia dan fisika dan memainkan peran penting dalam
kebangkitan industri kimia, listrik, dan telekomunikasi.
 Insinyur Kelautan mampu menjinakkan bahaya eksplorasi laut.
 Insinyur Aeronautika mewujudkan penerbangan yang nyaman
perjalanan bagi orang biasa.
 Insinyur kontrol mempercepat laju otomatisasi.
 Insinyur industri merancang produksi massal dan sistem
distribusi yang efisien.
Rekayasa Revolusi Informasi

 Rekayasa mikroelektronik, telekomunikasi, dan teknik


komputer bergabung menjadi kekuatan baru yang memicu
revolusi informasi di mana tugas-tugas intelektual
semakin dikurangi dengan mesin.
 Era jaringan Internet telah mengubah banyak sistem
informasi menjadi berbasis web.
Inovasi di Bidang Industri

 Seluruh kemajuan rekayasa disebabkan oleh adanya


proses inovasi dan kreativitas terus menerus tanpa
henti yang dilakukan oleh para insinyur.
 Inovasi dan kreativitas di bidang rekayasa selalu
berada dalam koridor problem solving.
Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :

Baron von Drais (1817) The Velocipede or The High-Wheel Bicycle (1870)
“The Walking Machine” Boneshaker (1865)

1890 (ban mati) 1898 (ban pompa)


Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :

Mobil masa kini

HONDA (2004)
Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :

Mobil masa lampau…

3.500 BC (Sumeria)
1.000 BC

Sejak puluhan
ribu tahun BC

Nicolas Cugnot (1769)


Gottlieb Daimler
(1886)
1885 - Karl Benz
Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :

Televisi masa kini


Contoh-Contoh inovasi di dunia industri :
Televisi masa lampau…

GE OCTAGON
(1928)
Western Baird
Television 1932 Jenkins
"Televisor" Radio-TV
(1929) 1930 Receiver -
Model JD30

1950 Bush
Model TV22
1939 General 9" British
1950 American Electric TV - B&W TV
Philco Model HM-275
Penemuan teknologi terpenting di masa lampau :

Penemuan teknologi terpenting di masa lampau :

• Penggunaan api untuk memenuhi kebutuhan hidup


Dampak : kesehatan meningkat, berkembangnya
kuliner, pertumbuhan dan penyebaran penduduk,
berkembangnya teknologi metalurgi (misalnya besi
tempa), berubahnya budaya, dlsb.

• Teknologi bercocok-tanam (pertanian).


Dampak : menetapnya sebagian besar suku bangsa
nomaden, berubahnya budaya nomad menjadi budaya
pemukim tetap, berkembangnya jenis tanaman pangan,
berkembangnya jenis makanan, dlsb.
• Penemuan roda.
Dampak : perpindahan penduduk dengan
cepat, terbukanya daerah-daerah baru,
berkembangnya teknologi transportasi dan
komunikasi, berubahnya budaya, dlsb.

• Penemuan mesin uap.


Dampak : berkembangnya dunia industri,
transportasi, dan komunikasi, meningkatnya
produktivitas, munculnya kelas buruh-majikan
dan kapitalisme, munculnya masalah
lingkungan, berubahnya budaya, dlsb.
Alvin Toffler (The Third Wave, 1980) :

Perkembangan Teknologi :

1. Gelombang I (SM-1790) Small Is Beautiful

Ciri-cirinya :

 Masyarakat pertanian.
 Bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan
keluarga saja (prosumen).
 Pasar tidak terlalu penting.
 Keluarga merupakan keluarga besar.
 Berkomunikasi dengan suara (orally).
Alvin Toffler (The Third Wave, 1980) :

2. Gelombang II (1790-1970) Big Is Beautiful

Ciri-cirinya :
• Masyarakat industri mulai menggunakan bahan
bakar fosil yang tidak terbarukan
• Mesin-mesin dirancang untuk produksi massal
• Keluarga inti lebih dipentingkan
• Berkomunikasi dengan media kertas dan pos
• Memahami tepat waktu
• Manusia mendominasi alam
• Terjadi pemborosan sumber daya alam, urbanisasi,
penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.
Alvin Toffler (The Third Wave, 1980) :

3. Gelombang III (1970-2000) Small Within Big Is


Beautiful

Ciri-cirinya :
• Masyarakat mensintesis ciri gelombang I dan II.
• Mulai menggunakan energi terbarukan.
• Proses manufaktur beralih ke biofaktur.
• Konsumen memproduksi barang sendiri.
• Terjadi deurbanisasi karena telekomunikasi dan
transportasi semakin baik.
• Menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh
(globalisasi) keanekaragaman.
• Hemat sumberdaya alam.
Inovasi, Kreativitas & Problem Solving

Inovasi : semua jenis tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki dan


meningkatkan unjuk kerja atau kualitas dari produk/sistem baik
berupa peranti keras (hardware) maupun peranti lunak (software).

 Peranti keras : segala jenis peralatan/perangkat, benda, dlsb. yang


bisa dilihat dan diraba secara kasat mata.

Contoh : komputer, mobil, mesin, alat sekolah, alat dapur, sound


system, untai elektronika, peralatan laboratorium, dlsb.

 Peranti lunak : segala jenis program, sistem, metoda, cara, dan


proses yang pada umumnya tidak bisa diraba secara kasat mata.

Contoh : program komputer, sistem perbankan, metoda pengukuran,


proses pendidikan, cara belajar-mengajar, dlsb.
Mengapa harus inovatif ?

• Karena :

 Pasar (konsumen) : mau lebih baik sekaligus lebih murah


 Pesaing : mau merebut pangsa pasar dengan segala cara
 Tuntutan zaman : penemuan baru, penyesuaian baru

 Jadi, selalu dituntut perubahan terus menerus ke arah yang


lebih baik, dan tak kenal henti !
 Diperlukan tenaga-tenaga profesional yang mampu memahami
kehendak pasar, yakni tenaga inovator yang andal.

There is no space for the loser !


Kreativitas (menurut Robert Harris, 1998)
Definisi 1 : Kreativitas adalah kemampuan membayangkan atau
menemukan sesuatu yang baru.
 Bukan berarti merupakan kemampuan untuk membuat
sesuatu dari tiada menjadi ada, tetapi kemampuan untuk
membangun ide-ide baru dengan cara : mengkombinasikan,
mengubah, atau menerapkan kembali ide-ide yang sudah ada.
Definisi 2 : Kreativitas adalah sikap : mampu menerima perubahan dan
pembaruan, sudi/mau untuk bermain dengan ide-ide dan
kemungkinan-kemungkinan, fleksibilitas dalam cara memandang,
kebiasaan menikmati hal-hal yang baik, sambil mencari jalan untuk
memperbaiki hal tersebut.
Definisi 3 : Kreativitas adalah sebuah proses. Orang yang kreatif akan
selalu bekerja keras, dan secara kontinyu memperbaiki ide-ide dan
solusi-solusi dengan membuat perubahan-perubahan gradual dan
perbaikan-perbaikan pekerjaan mereka.
Inovatif vs Kreatif

 Inovasi lebih merujuk pada tindakan perbaikan dan


peningkatan unjuk kerja/kualitas suatu produk/sistem.
 Kreativitas lebih merujuk pada penemuan ide-ide baru
yang belum pernah ada.

 Pada dasarnya sikap yang inovatif adalah kreatif, tetapi


sikap kreatif belum tentu inovatif.
 Dalam kerangka problem solving, sikap inovatif dan
kreatif bisa dikategorikan ke dalam sebuah sikap positif
dalam rangka mencari penyelesaian suatu
permasalahan.
Contoh inovasi
SONY CORP.
 Tahun 1950’an, SONY merakit radio transistor portable pertama
di dunia, yang merupakan hasil inovasi dari radio tabung (vacuum
tube).
 SONY satu-satunya yang “melihat” kesempatan emas :
bagaimana membuat setiap orang memiliki radionya sendiri.

 Tak ada temuan yang baru dari sebuah walkman. Prinsip pemutaran
kembali dan perekaman kasetnya menggunakan sistem lama. Apa
yang baru ? KECILNYA.

 Teknik perekaman pita video ditemukan oleh AMPEX


pada tahun 1955, sedang pita video dikembangkan oleh
3M. Mesin perekam yang besar (10 kg !) tidak praktis
dan sangat mahal. SONY membuatnya menjadi kecil,
ringan, praktis, dan murah. Itulah Handycam !
Contoh Inovasi
1G (1980-an)
 Jaringan dan suara analog, tanpa layanan data.
 Berbasis AMPS (Advanced Mobile Phone Service).
2G (1990-an)
Jaringan dan suara digital.
Laju data maks. 9.6 ~ 14.4 Kbps.
Layanan data teks, gambar diam, klip audio.
2.5G (Antara 2G dan 3G)
Jaringan sama dengan 2G, dengan General Packet Radio Service
(GPRS).
Laju data 64 - 144kbps, berbasis paket.
3G (2000-an)
Laju transfer data maksimum 2.05 Mbps (stasioner).
Laju 384 Kbps (bergerak perlahan/berjalan kaki).
Laju 128 Kbps(bergerak cepat, kendaraan bermotor).
Contoh lain….
 Sistem perekaman data dengan pita/cakram magnetik
sudah usang. Demikian pula teknik perekaman data
dengan piringan optik. Tapi perekaman dgn magnetik-
optik ? Belum ada. SONY membuatnya pd 1990.
 Format video VHS, Beta, dan apalagi VCD kualitasnya
tidak memuaskan. SONY (bersama 9 perusahaan lain)
memperkenalkan DVD, yang merupakan hasil inovasi
dari format VCD pada tahun 1995 !

P.T. PURA BARUTAMA :


 Dekade tahun 1980’an Pura mengimpor mesin-mesin cetak
manual dari Jerman. Di awal tahun 1990’an sudah bisa
mengekspor mesin cetak computerized ke luar negeri !
 Hologram untuk pengaman produk industri baru saja
dikembangkan di Jerman pada dekade 1980’an. Tapi Pura
Barutama malah sudah memasarkannya di Indonesia. Produk
impor ? Bukan, 100% buatan sendiri !!
Di Dunia Bisnis dan Industri…..

 Apa yang dijual hari ini, harus lebih (dalam segala hal) dari
yang dijual kemarin. Yang dijual besok, harus lebih dari yang
dijual sekarang.

 Lebih murah
 Lebih berkualitas
 Lebih menarik

 Apa yang akan diproduksi besok, harus dikembangkan pada


hari ini, belajar dari produksi kemarin.

 Semua kelemahan yang ada harus diperbaiki


 Semua keinginan konsumen harus diakomodasikan
Dunia bisnis dan Hukum Rimba
 Di dunia bisnis berlaku hukum rimba :

 Perusahaan harus eksis, dan berkembang terus-menerus.

 Pesaing harus dilawan, dan kalau bisa harus dihancurkan


segera dengan cara apapun. Tak ada istilah “kasihan” pada
pesaing.

 Persaingan harus dimenangkan. Sebab kalau kalah, akan


segera “terpinggirkan”, tersingkir, produknya sedikit demi
sedikit akan ditinggalkan pelanggan, dan akhirnya bangkrut.

DI TENGAH KETATNYA PERSAINGAN,


SIAPA TERTIDUR, PASTI HANCUR !
Bagaimana menjadi lebih inovatif ?

1. Kenali metoda-metoda inovasi.


2. Kenali faktor-faktor yang menghambat
daya inovasi.
3. Kenali faktor-faktor positif yang
mendukung pengembangan daya
inovasi.
4. Pelajari segala hal yang berkaitan
dengan inovasi dan kreativitas.
5. Berlatih dengan sungguh-sungguh untuk
menjadi inovatif/kreatif.
Metoda Inovatif

1. Evolusi :
 Metoda perbaikan secara gradual.
 Kebanyakan produk yang ada saat ini
dibangun dengan metoda evolusi dalam
waktu yang relatif panjang.
 Hasil evolusi bisa sangat berbeda dari asalnya.
 Metoda evolusi berazas pada prinsip berpikir
kritis : setiap masalah yang telah diselesaikan
akan selalu bisa diselesaikan dengan cara
yang lebih baik.
Metoda Inovatif (lanjut)
2. Sintesis :
 Dua atau lebih ide yang ada digabungkan ke dalam
satu ide (baru) yang lain.
Contoh : Menggabungkan telepon, kamera, player
video/musik dan komputer  smart phone.

3. Revolusi :
 Benar-benar ide baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Seringkali ide baru benar-benar berbeda
dari pendahulunya.
Contoh : Devais semikonduktor sama sekali berbeda
dibanding pendahulunya (tabung hampa), walau
fungsinya tepat sama (tetapi dengan perbaikan unjuk
kerja yang sangat berarti).
Metoda Inovasi (lanjut)

4. Mengubah Arah :
 Terobosan kreatif bisa terjadi saat perhatian
dialihkan dari satu sudut pandang ke sudut
pandang lainnya.  Sering disebut dengan
keinsyafan kreatif.
Contoh :
Seorang peneliti 3M membuat formula lem yang
“gagal” karena walaupun bisa menempelkan
kertas, tetapi sangat mudah dilepaskan kembali.
Ternyata, lem itu justru cocok untuk digunakan
sebagai non permanent glue alias “paste it” !
Sikap Negatif yang Menahan Kreativitas

Sikap Negatif 1 : Mengeluh karena mendapatkan


masalah
 “Aduh, ada masalah!”
 Padahal, adanya masalah adalah sebuah
kesempatan untuk berkarya, berbuat, bahkan
bisa mendapatkan untung secara finansial.
 Beberapa definisi masalah :
1. Perbedaan antara apa yang dimiliki dengan
apa yang diinginkan
2. Pemahaman tentang ada sesuatu yang lebih
baik dibanding keadaan yang ada saat ini
3. Sebuah kesempatan untuk berbuat yang
lebih baik
Sikap Negatif-2 : Skeptis

 “Itu tak akan bisa dilakukan”


 Sama saja dengan “menyerah sebelum
berperang” karena menempatkan masalah
pada tempat yang musykil untuk diselesaikan.
Seakan-akan sebuah masalah adalah sesuatu
momok dengan kekuatan yang tak tertandingi.
 Padahal, banyak contoh bahwa segala
masalah yang musykil ternyata berhasil diatasi
dengan baik.
 Contoh nyata : Manusia ternyata mampu
terbang ke angkasa luar, bahkan sampai ke
bulan. Jika diamati, prosesnya sangat pelik.
Sikap Negatif-3 : Pesimis
 “Saya tak mampu melakukannya”, atau : “Tak ada satupun
yang bisa saya lakukan”. Banyak orang berpikir, “Masalah itu
bisa diselesaikan oleh para ahli, tapi bukan saya karena saya
tidak mampu, bukan insinyur, tidak berkompetensi, dst...”
 Jelas sikap ini salah besar ! Lihat contoh-contohnya :
1. Siapa penemu pesawat terbang ? Ahli aerodinamika?
No ! Penemunya Wright bersaudara, mekanik sepeda!
2. Siapa penemu pena ballpoint ? Ladislao Biro, seorang
pengecek hasil cetakan (bukan seorang insinyur!).
3. Rancangan kapal selam banyak dibuat oleh seorang
pendeta Inggris G.W. Garret dan seorang kepala
sekolah bangsa Irlandia, John P. Holland.
4. Pemadam api ditemukan oleh kapten tentara George
Manby.
5. Dll, masih banyak lagi !
Sikap Negatif-4 : Tidak Percaya Diri

 “Tapi… saya tidak kreatif !”


 Siapa bilang ? Percaya dirilah ! Secara alamiah,
semua orang berbakat untuk menjadi kreatif.
 Cobalah untuk kembali ke sifat alamiah !!
Misalnya : “Rekreasi” adalah salah satu usaha
untuk kembali ke sifat alamiah, yakni
melepaskan diri dari kungkungan “birokrasi
kehidupan” sehari-hari yang membunuh
kreatifitas.
Sikap Negatif-5 :
Memandang rendah (Under estimate)
 “Ah, itu kekanak-kanakan !”
 Seringkali kita mentertawakan kreativitas
zaman kanak-kanak agar tampak dewasa dan
“sophisticated”. Padahal, seringkali daya
kreatif kanak-kanak bisa menjadi solusi bagi
suatu permasalahan.
Contoh :
 Ide sepeda roda tiga untuk kanak-
kanak kini digunakan pada kendaraan
bermotor pantai yang justru sangat
ampuh melawan redaman pasir !
Sikap Negatif-6 : Takut Bayangan
 “Apa yang dipikirkan orang ?”
 Ada tekanan sosial yang kuat untuk selalu berbuat
yang “umum”, tidak melakukan sesuatu di luar
kelaziman, dan menjadi tidak kreatif.

Beberapa contoh takut omongan orang :


Si kreatif : “Saya luka kena pisau, kebetulan tak
ada obat. Ah, pakai ludah saya saja…”
Si biasa : “Iiih, jijik ah !”

Si biasa : “Tidak hujan kok pakai payung?”


Si kreatif : “Mataharinya sangat terik”
Si biasa : “Malu ah, kaya perempuan saja”
Pendapat Umum Cenderung Tidak Kreatif !
 Untuk mengatasinya, selama “tidak mengganggu
kepentingan umum”, bersikaplah santai dan
teruskan saja ide kreatifitasmu!
 Kadang masyarakat bertindak tidak adil dengan
memberikan hukuman yang mengerikan karena
divonis mengganggu kepentingan umum !

Contoh : Galileo Galilei dikurung seumur


hidup karena berpendapat bahwa pusat
“dunia” adalah matahari dan bukan
bumi.
 Fakta : Ide baru seringkali terasa asing dan sering
ditertawakan dan diejek. Ini wajar saja, jadi masuk-
kan hal ini ke dalam salah satu risiko bersikap kreatif !
Sikap Negatif-7 : Takut Gagal
 Thomas Alva Edison, dalam penelitiannya untuk
mencari jenis bahan filamen lampu pijar yang baik
telah mencoba segala jenis bahan, termasuk rambut
jenggot kawannya ! Setelah lebih dari 1.000 bahan
dicobanya, seseorang bertanya apakah dia telah
frustrasi karena tidak juga sukses ?
Jawabnya : ”No. Saya memperoleh banyak
pengetahuan.… Sekarang saya jadi tahu seribu bahan
yang tidak bisa digunakan !”
 Ketakutan akan gagal adalah penghambat utama
dalam kreatifitas dan problem solving. Obatnya hanya
satu : ubah sikap dan pendapat tentang kegagalan.
 Gagal setelah mencoba jauh lebih baik dibanding tak
pernah gagal karena tak pernah mencoba !
8. Berprasangka buruk : Plastik

Contoh 1 :
Apakah terbayangkan bahwa baling-baling helikopter BO-
105 (aslinya buatan Jerman, dan IPTN/PTDI di Bandung
sudah mampu merakitnya) adalah terbuat dari plastik ?
Padahal, setelah proses pengerasan tertentu, ia lebih baik
dibanding logam.
 Bayangan kita : seberapa sih kekuatan plastik yang
hanya cocok untuk ember dan tas “kresek”....... Sekali lagi,
kita sudah berprasangka buruk.
Contoh 2 :
Plastik lagi. Tahukan Anda bahwa kaca tahan peluru terbuat
dari plastik dan bukannya kaca tebal ? Kaca tebal harus
betul-betul tebal untuk bisa menahan peluru, sedangkan
plastik tidak. Jangan sepelekan plastik!
BO-105
Rompi Anti Peluru
Berprasangka Buruk : Apriori pada Anak-Anak

Contoh 3 :
Apakah anak-anak bisa bertindak adil ?
Bagaimana caranya membagi sepotong roti untuk
dua orang anak agar tidak saling berebut
potongan yang paling besar ? Kita pasti
berprasangka : mereka tak akan bisa
melakukannya sendiri, karena masih kanak-kanak.
Mereka tidak mungkin bisa berbuat adil.
Padahal, cobalah cara yang hampir selalu berhasil
ini : si A akan memotong roti tersebut, dan si B
yang akan memilihnya pertama. Hasilnya, mereka
sama-sama puas, karena si A benar-benar akan
memotongnya dengan segala ketelitian agar
hasilnya sama besar. Itulah cara anak-anak untuk
“bertindak adil” !
9. Hambatan Fiksasi

Fiksasi Fungsional.
 Seringkali kita melihat fungsi benda/obyek hanya
dari namanya saja, dan bukan fungsinya. Misalnya
tongkat pengepel lantai, tentu hanya berfungsi
untuk mengepel lantai saja. Tidak terpikirkan
bahwa benda itu bisa juga untuk : membersihkan
langit-langit, mencuci mobil di bagian-bagian yang
sulit, menopang pintu supaya tidak membuka/
menutup, dan bahkan bisa untuk latihan aerobik !

Contoh 1 :
Sebuah penggorengan (Jw. wajan), selain untuk
menggoreng, juga bisa digunakan untuk merebus,
menanak nasi, mengetim, bahkan memanggang (Jw.
menyangan) ! Sebaliknya, panci untuk merebus juga
bisa untuk menggoreng, dlsb.
Hambatan Fiksasi (cont’d)
Contoh 2 :
Dulu di akhir abad 19 dan awal abad 20, perusahaan
rel kereta api melulu hanya berbisnis rel kereta saja.
Ketika mobil dan pesawat terbang mulai ditemukan,
perusahaan rel kereta pun mengalami kemunduran
karena merasa bahwa bisnis mereka hanya membuat
dan memasang rel saja. Mereka terkena fiksasi nama.
Setelah mereka melakukan “reformasi”, perusahaan
rel kereta api berubah bentuk menjadi perusahaan
transportasi kereta api. Bisnispun lancar kembali......
Contoh 3 :
Warung bakmi zaman sekarang, mana ada yang hanya
menyediakan masakan bakmi saja ? Mereka tentu juga
menyediakan nasi goreng, nasi rames, bakso urat, dlsb.
Mereka telah sadar bahwa fungsi tidak boleh diartikan
dari nama saja.
Railroads
Hambatan Fiksasi (cont’d)
Contoh 5 :
Apakah tukang kayu tidak boleh melakukan pekerjaan
tukang batu ? Jika memang bisa melakukannya, mengapa
tidak ? Dosen menjadi bintang film ? Atau bintang film jadi
presiden ? Kalau memang mampu...… ya apa salahnya.

Contoh 6 :
Dulu mobil pick-up hanya digunakan untuk mengangkut
barang. Sekarang, benda itu bisa menjadi “toko
berjalan”. Demikian juga becak, tidak hanya untuk
mengangkut penumpang, tetapi bisa menjadi penjaja
es krim.

“Spesialisasi fungsi pada sebutan nama akan


mempersempit kemampuan, dan itu berarti
mempersempit munculnya kesempatan !”
Mobil Toko
10. Merasa Tak ada pertolongan…

Maksudnya, merasa tak memiliki kemampuan,


pengetahuan, peralatan, material, untuk melakukan
sesuatu dan tak ada yang akan menolongnya sehingga tak
berusaha melakukan apa-apa. Merasa tak berdaya.

Padahal :
 Kalau perlu informasi, ada perpustakaan, toko buku,
teman, guru, internet, dlsb. Informasi juga bisa
didapat hanya dengan menjangkau telepon dan
menanyakan ke instansi yang berkompeten. Perlu
informasi tanam-tanaman ? Telepon saja Dinas
Pertanian. Tidak memiliki kemampuan teknik ?
Sekarang banyak “buku pintar” yang menerangkan
segala hal. Belajarlah bagaimana cara menggunakan
peralatan, menggunakan komputer, merawat mesin,
sepeda motor/mobil, dlsb.
Internet…
11. Hambatan Psikologis
 Hambatan psikologis menghalangi seseorang untuk
melakukan sesuatu hanya karena secara umum
kedengarannya tidak baik atau tidak benar, sebab takut
dianggap aneh, lucu, atau bahkan sinting.

Misalnya :
Membungkus sisa-sisa makanan di restoran untuk binatang peliharaan
sangat jarang dilakukan orang, padahal sangat baik kualitasnya. Orang
malah memilih membeli makanan kaleng untuk piaraannya, walau pun
itu berkualitas buruk dan mahal.

Contoh lain :
Hanya sedikit orang yang “berani” menggunakan binatang
lintah untuk menyedot bisul yang sudah matang. Padahal,
itu sangat efektif, murah, dan tidak sakit sama sekali !
Terapi Lintah

Anda mungkin juga menyukai