Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

VENTILASI MEKANIK
Tiara Nadya
Putrianda
1810221029

Pembimbing: dr. Thariq Emyl H, Sp.An-KIC

Departemen Ilmu Anestesi dan Reanimasi


RS Persahabatan
Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
DEFINISI
 Suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan
bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan
udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas buatan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk
mempertahankan oksigenasi
BASIC SCIENCE
Airway Resistance
(RAW)

Ventilasi
Compliance
TUJUAN

Meningkatkan
atau
Meminimalkan mengoptimalka
usaha nafas n tingkat
yang berat kenyamanan
Mengatasi pasien
ketidakseimban
Menjamin gan ventilasi
hantaran O2 ke dan perfusi
Mencapai jaringan
oksigen arteri adekuat
dan kadar
karbondioksida
(CO2) yang
normal
INDIKASI
 Airway protection e.g. stroke, drug overdose, airway surgery,
head injury patient
 Moderate to severe hypoxemia (oxygenation failure) e. g. Severe
pneumonia, sepsis/ARDS , cardiogenic pulmonary edema,
pulmonary embolism
 Moderate to severe hypercarbia/hypercapnia (ventilation failure)
e.g. COPD, drug overdose, neuromuscular disease
 Decreased work of breathing (mechanical failure) e.g. severe
pneumonia, COPD, asthma
 General anesthesia and controlled ventilation
 Support organ function e.g. CPR
SETTING VENTILATOR MEKANIK
 Frekuensi Pernafasan Permenit (Rate Respiratory)
 Volume Tidal (V T)
 Konsentrasi Oksigen/Fraksi Oksigen Terinspirasi (FiO2)
 Rasio Inspirasi : Ekspirasi
 Limit Pressure/Peak Inspiratory Pressure (PIP)
 Laju Aliran (Flow Rate/Peak Flow)
 Sensitivity/Trigger
 Alarm
 Positive End Repiratory Pressure (PEEP)
FISIOLOGI
 Pernafasan Spontan
Diafragma dan otot intercostalis berkontraksi  rongga dada mengembang 
terjadi tekanan negati ve (-)  aliran udara masuk ke paru dan berhenti pada
akhir inspirasi (fase ekspirasi berjalan secara pasif)
 Pernafasan dengan Ventilasi M e kanik
Ventilator mengirimkan udara dengan memompakan ke paru pasien 
sehingga tekanan selama inspirasi adalah positif  tekanan intra thorakal
meningkat  pada akhir i nspirasi tekanan dal am rongga thoraks paling
positif (fase ekspirasi berjalan pasif)
EFEK FISIOLOGIS

Efek pada Aliran


Balik Vena

Efek Terhadap
Efek Terhadap
Hepar dan
Fungsi Renal
Gastrointestinal
SETTING AWAL VENTILATOR
Fraksi oksigen
inspirasi (FiO2)
100%

Volume Tidal: 6-8 ml/kgbb

Frekuensi Pernafasan: 12-


14x/menit

PEEP atau tekanan positif


akhir ekspirasi
VENTILATORY CYCLE
 Trigger or breath initiation
 Pressure
 Flow
 Time
 Deliver / limitation
 Volume
 Pressure
 Cycle
 Expiration
MODE
 CMV (PCV,VCV)
 ACMV
 Synchronous Intermittent Mandatory Ventilation ( SIMV )
 Pressure Support Ventilation ( PSV )
 Continous Positive Airway Pressure ( CPAP )
CONTROL MECH VENTILATION (CMV)

Sejumlah udara yang diinspirasikan oleh mesin kepada pasien yang dibatasi oleh volume
control (VC) atau Pressure control (PC)
 Parameter Mode VCV  Parameter Mode PCV
a. TV a. RR
b. RR b. Inspirasi Time
c. FiO2 c. Inspirasi Pressure
d. I : E Ratio d. P E E P
e. P E E P e. FiO2
f. Sensitivity / Trigger

Ciri khas pada mode ini ialah, pasien bersifat pasif, artinya tidak ada usaha untuk mengawali pernafasan. Berarti
semua variabel dalam pernafasan tergantung sepenuhnya pada Ventilator.
ASSIST CONTROL (AC)
• Ve n t i l a t or m e m u l ai i n s pi r a s i s a a t p a s i e n m e n i m b u l k a n s e b ua h t e k anan n e g at i f d i
d a l a m s i r k u i t ve n t i l a t o r
• Ve n t i l a t o r d a p a t m e m b e r i k a n n a f a s b a n t u a n d e n g a n vo l u m e / p r e s s u r e t e r t e n t u
• P a r a me t e r
a. R R
b. Fi02
c. I : E Ratio
d. Triger Sensitivity
e. T V
f. Inspirasi Pressure

D e n g a n d e m i k i a n ya n g m e n e n t u k a n f r e k u e n s i p e r n a f a s a n a d a l a h p a s i e n , s e d a n g

ve n t i l a t o r m e n e n t u k a n b e s a r n ya vo l u m e t i d a l ( V- A CM V ) a t a u t e k a n a n ( P - A C MV ) .
SYNCHRONOUS INTERMITTENT
MANDATORY VENTILATION (SIMV)
 Mode ini menekankan pada mandat yang telah ditentukan sehingga
pasien bernafas pada waktu-wak tu tertentu ,
 Terkadang mode ini diberikan bersamaan dengan pressure support (PS)
dengan SIMV Rate ditiadakan
 Parameter :
a. TV
b. SIMV Rate
c. I n s p i r a s i Ti m e
d. P r e s s u r e S u p p or t
e. FiO2
f. P E E P
Pada prinsipnya mode ini pasien diberi kesempatan untuk bernapas
spontan (sendiri)
PRESSURE SUPPORT VENTILATION
 PS merupakan mode bantuan sebagian dengan target T V
melalui pemberian tekanan. Mode ini tidak perlu mengatur
frekuensi nafas mesin karena jumlah nafas akan dibantu
mesin sesuai dengan jumlah trigger yang dihasilkan dari
nafas spontan pasien.
CONTINOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE
 Yaitu nafas spontan namun pada akhir ekspirasi masih ada
tekanan positif (PEEP)
 Dalam mode ini tiap inspirasi disuppor dengan preset constan
pressure ( 15 – 35 cmH2O ), pasien harus melakukan trigger
ventilator dan biasanya dikombinasi dengan SIMV
 Parameter :
a. PEEP
b. FiO2
WEANING

Huang YCT, Singh J. Basic modes of mechanical ventilation. In: Papadakos PJ, Lachmann B, editors. Mechanical
ventilation: Clinical applications and pathophysiology. Philadelphia: Saunders: Elsevier 2008. p. 247-55.
KOMPLIKASI

Paru
Barotrauma, Emfisema Subkutis, Emboli
Udara Vaskuler, Atelektasis, Infeksi Paru,
Keracunan Oksigen, Aspirasi Cairan
Lambung, Kerusakan Jalan Nafas Bagian
Atas.

CVS Hipotensi

SSP
Vasokonstriksi Cerebral, Edema
Cerebral, Peningkatan Tekanan
Intrakranial, Gangguan Kesadaran,
Gangguan Tidur

GIS Distensi Lambung, Perdarahan


Lambung
KESIMPULAN

Ventilasi mekanik memiliki prinsip yang berlawanan dengan fisiologi


ventilasi, yaitu dengan menghasilkan tekanan positif sebagai pengganti
tekanan negatif untuk mengembangkan paru-paru

Tujuan  mencapai oksigen arteri dan kadar karbondioksida (CO2) yang normal,
meminimalkan usaha nafas yang berat, meningkatkan atau mengoptimalkan
tingkat kenyamanan pasien, mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
dan menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat

Anda mungkin juga menyukai