Anda di halaman 1dari 26

PERSENTASI HASIL PELATIHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PETUGAS


REHABILITASI MELALUI PENGETAHUAN
DASAR ADIKSI
DI SWISS BELHOTEL DANUM TANGGAL
8 – 13 JULI 2019
Oleh : Akhmad Yasir , Enny Chomariah, Yandi
Iskandar
PENDAHULUAN
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12
TAHUN 2019 TENTANG “FASILITASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA”
Pasal 2 tentang PELAKSANAAN FASILITASI REHABILITASI
 Menteri melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum
mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika di daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota.
 Bupati/wali kota melakukan fasilitasi pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika di daerah
kabupaten/kota.
REHABILITASI
 Adalah serangkaian upaya pemulihan ketergantungan
narkoba bagi pecandu dan/ atau korban penyalahgunaan,
yang mencakup rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan
layanan pascarehabilitasi yang dilakukan secara kontinu
dalam satu kesatuan layanan yang terintegrasi
ALUR REHABILITASI BERKELANJUTAN
PENERIMAAN REHABILITASI LAYANAN
AWAL MEDIS DAN SOSIAL PASCA REHABILITASI

LAYANAN
PASCAREHAB
INTERVE
SKRININ REGULER
NSI
G SINGKAT OUTCOME

PECANDU
atau LAYANAN PULIH,
PULIH,
KORBAN RENCANA RAWAT PENERI PASCARE PRODUKTIF
PRODUKTIF
PENYALAH ASESME TERAPI JALAN MAAN HAB BERFUNGSI
BERFUNGSI
GUNAAN SOSIAL
NARKOBA N LANJUT SOSIAL

-
SUKARELA
RAWAT LAYANAN
- PROSES INAP
HUKUM PASCAREHAB
INTENSIF

RELAPSE
1
FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI ADIKSI
ZAT PSIKOAKTIF
Suatu zat yang mempengaruhi Sistem
Syaraf Pusat (SSP) yang mana Dapat
mengubah perilaku atau penerimaan
orang di sekitar mereka yang dapat
mempengaruhi Mood, piiran persepsi dan
perilaku.
KLAS ZAT TERDIRI DARI
 Stimulan contoh kokain, amfetamin, methamfetamin, nikotin/ kafein.
 Opioid contoh heroin, morfin, opium, demerol
 Depresan contoh alkohol, barbiturat, benzodiazepin, Gamma hydroxy
butirate (GHB)
 Halusinogen contoh ekstasi, moshrooms (jamur)
RUTE PENGGUNAAN
 Ditelan (Swallowing)
 Dihirup / disedot (Snorting)
 Dirokok / dihisap (Smoking)
 Menghirup asap (Inhaling fumes)
 Disuntikan Intramuskular (IM)
 Disuntikan Subkutan (SC)
 Disuntikan Intravena (IV)
 Dioles (Topikal)
 Diletakan dibawah lidah (Sublingual)
CEPATNYA BEREFEK
 Dirokok / dihisap (smoking): 7–10 detik
 Disuntikkan melalui Intravena: 15–30 detik
 Disuntikkan ke dalam otot atau di bawah kulit : 3–5
menit
 Diabsorbsi melalui lapisan lendir : 3–5 menit
 Ditelan : 20–30 menit
 Diabsorbsi melalui kulit: pelan dalam jangka panjang
PROGRESI ( CARA
PEMAKAIAN)
Penggunaan rekreasional : coba – coba
Penggunaan sirkumstansial : situasional
Penggunaan intensif : reguler ( terus –
menerus) saat ada masalah
Penggunaan kompulsif : adiktif (terus-
menerus ) tanpa ada masalah
ADIKSI
 Adiksi merupakan PENYAKIT yang menyerang
fungsi OTAK, bersifat KRONIS dan memiliki
resiko KAMBUH yang tinggi, khas ditAndai
dengan pencarian dan penggunaan
KOMPULSIF, meskipun mengetahui memiliki
konsekuensi yang membahayakan
LAPSE DAN RELAPSE
 Sebuah lapse berlangsung cepat , seringkali suatu
saat sekali, kembali ke penggunaan zat
 Sebuah relapse merupakan penggunaan kembali
zat dengan cara sama yang dilakukan individu yang
bersangkutan sebelum ia berhenti menggunakan
 Sebuah lapse dapat menjadi relapse, meski tidak
selalu
 Relapse dapat dihindarkan
PATOGENESIS
 Progresi penyakit dari awalnya merupakan
perkembangan kritis, dan output yang
diharapkan
 Kebanyakan penyakit, jika tidak diterapi, akan
berkembang sesuai prakiraan simtom dan
perubahan biologiknya
 Juga pada adiksi
PENYAKIT KRONIS
 Otak menunjukan perubahan sesudah
penggunaan zat yang akan tetap bertahan
lama meski penggunaan zat sudah dihentikan
Dan
 Seperti halnya diabetes dan hipertensi, adiksi bersifat:
 Tidak dapat disembuhkan
 Dapat dikelola
2
STIGMA SOSIAL
PENGERTIAN
Ketidaksukaan yang tinggi
terhadap suatu karakteristik
personal atau keyakinan yang
bertentangan dengan norma
budaya
SIGMA SOSIAL
 Stigma dapat mempengaruhi efektifitas terapi:
 Orang yang distigma akan merasa malu dan
menolak datang terapi
 Dukungan sosial untuk pemulihan akan
menjadi tidak adekuat dalam masyarakat
yang menstigma adiksi
KARAKTERISTIK KLIEN PADA
TAHAPAN PERUBAHAN
 Prakontenplasi : tahap memepertimbangkan perubahan dan tidak ingin
mengubah prilaku
 Kontemplasi : mulai menyadari akan adanya masalah dan mulai mulai
memikirkan alasan untuk berubah.
 Preparasi : mulai memikirkan rencana untuk berubah secara
spesifik dan mencoba sendiri untuk menurunkan atau menghentikan
penggunaan zat.
 Aksi : sudah memilih strategi perubahan dan mulai untuk
mengikuti nya.
 Pemeliharaan : sudah mencoba mempertahan kan kebiasaan tanpa
penggunaan zat
 Kambuh : tidak dapat mempertahankan perubahan di karena Relepse
3
ASESMEN KETERGANTUNGAN
NARKOTIKA
IDENTIFIKASI KASUS

Skrinin • Populas
g i umum

• Populas
Asesme i
n dengan
indikasi
PERBANDINGAN ANATARA
SKRINING DAN ASESMEN
  Skrining Asesmen
Subjek Populasi umum, orang yang belum Populasi dengan indikasi, orang
diketahui riwayat penggunaan dengan masalah akibat napza
napzanya

Inisiatif Fasyankes, sekolah, atau yang Pasien dengan keluhan


mempunyai kepentingan lainnya

Hasil Sewaktu dan final Tidak final, hasil dapat dimodifikasi


dengan adanya bukti baru

Kesimpulan Berdasarkan satu kriteria Berdasarkan sejumlah kriteria

Akurasi Kurang Lebih baik


Biaya Lebih murah Lebih mahal
Dasar pengobatan Tidak Ya
Contoh instrumen ASSIST, CRAFFT, AUDIT ASI, Formulir Asesmen Wajib Lapor
ADDICTION SEVERITY
INDEX (ASI)
 ASI adalah instrumen asesmen semi terstruktur yang menggali
informasi 7 domain sebagai berikut:
 Riwayat medis
 Status dukungan hidup
 Riwayat penggunaan alkohol
 Riwayat penggunaan Napza lainnya
 Informasi legal
 Riwayat keluarga / sosial
 Riwayat psikiatris
KOMPONEN KLINIS
ASESMEN (FAWL)
1. Medis umum
2. Pekerjaan & Dukungan Hidup
3. Penggunaan Alkohol dan Zat Adiktif Lainnya
4. Hukum
5. Sosial & Keluarga
6. Psikiatrik
4
PERSIAPAN PELAKSANAAN ASESMEN GANGGUAN
PENGGUNAAN NAPZA
PASIEN
Baru Lama

 Asesmen pertama? Tanyakan!  Dapatkan hasil2 asesmen


 Bila YA, lakukan asesmen lengkap terdahulu, hasil terakhir paling
 Bila pasien sudah menyelesaikan
bermakna
 Daftar masalah terakhir yang
asesmen sebelumnya, dapatkan
hasilnya & konfirmasi info secara cepat dihadapi
 Bila ditemukan ketidaksesuaian,  Terapi-rehabilitasi yang dijalani
klarifikasikan beserta hasilnya
 Bila pasien baru menyelesaikan  Mulai asesmen baru
sebagian, konfirmasi info yang ada
kemudian lanjutkan sampai lengkap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai