Anda di halaman 1dari 30

PENYAKIT POTENSIAL

MENULAR PADA NAKES

Perdalin
Cabang Jakartaperdalinjakarta2018@gmail.com
TUJUAN SESI :
• Memahami gambaran epidemiologi berbagai penyakit
menular pada nakes

• Memahami cara transmisi berbagai penyakit menular


pada nakes

• Memahami cara pencegahan berbagai penyakit menular


pada nakes

perdalinjakarta2018@gmail.com
HIV / AIDS

perdalinjakarta2018@gmail.com
PENGERTIAN :
HIV (Human Immunodeficiency Virus) :
- Merupakan virus RNA, famili retrovirus
- Masa inkubasi (masa laten klinis) lama.
- HIV menghancurkan sistem imun
→ rentan terhadap berbagai penyakit
→ menimbulkan gejala & tanda AIDS.

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan


gejala penyakit yang disebabkan penurunan kekebalan tubuh
akibat HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Perjalanan penyakit HIV/AIDS
Infeksi HIV Mulainya AIDS

risiko

AIDS Terminal
Tidak Terinfeksi HIV

Masing-masing kelompok mempunyai karakter dan membutuhkan


pelayanan dan dukungan yang berbeda
MASA INKUBASI
• Bervariasi tergantung usia dan obat ARV.
• Deteksi antibodi memerlukan waktu sekitar 1-
3 bulan setelah terinfeksi.
• Terjadinya AIDS sekitar <1 thn s/d >15 thn.
• Tanpa pengobatan efektif, 50% pasien akan
menjadi AIDS dalam 10 tahun.
PERILAKU RISIKO TINGGI
 Pengguna narkoba suntik bergantian
 Senggama vaginal/anal tanpa kondom
 Fellatio dengan ejakulasi
 Cunilingus waktu menstruasi
 Kontak oral – anal
KELOMPOK RISIKO TINGGI :
 Pecandu obat bius I.V.
 Pria homoseksual
 Penerima transfusi darah
 Wanita/pria tuna susila
 Pria/wanita dengan banyak mitra seksual
 Mitra seksual dari kelompok diatas
MASA PENULARAN
• Tidak diketahui pasti
• Diperkirakan segera setelah terinfeksi pasien
jadi infeksius seumur hidup
• Kerentanan dan kekebalan:
– Diduga semua orang rentan.
– Pada penderita PMS dan pria yang tidak dikhitan
kerentanan akan meningkat
CARA PENCEGAHAN
A
Abstinance Tidak berhubungan seks

B
Be faithful Saling setia dengan satu pasangan

C
Condom Gunakan Kondom bagi yang sering
D berganti-ganti pasangan atau sudah
terkena HIV/AIDS
Drug Tidak menggunakan narkoba
HEPATITIS B
Etiologi

Virus Hepatitis B (HBV)


• Virus DNA hepatotropik.
• Golongan Hepadnaviridae.
• Terdiri atas 6 genotipe (A-H).
• Inti HBV mengandung : Protein polimerase
dengan aktivitas reverse transcriptase,
HBcAg, dan HBeAg.
• Selubung lipoprotein mengandung HBsAg.
Transmisi

• Terutama melalui darah


• Hubungan seksual
• Penetrasi jaringan atau mukosa
• Transmisi maternal-neonatal
• Tidak ada bukti penyebaran fekal-oral
RISIKO AKIBAT TERTUSUK JARUM SUNTIK
(Needle Stick Injury)

• HBeAg positif : 30 – 40 %
• HBsAg positif : 2–6%
• HCV (PCR +) : 10 %
• HCV positif (PCR -) : 1 %
• HIV positif : 0,3 %

(Sumber : guidance note on HCW Safety from


HIV and other blood borne virus, 2002)
Pencegahan

• Vaksinasi Hepatitis B
• Setia pada 1 pasangan
• Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBV+
diberikan HBIg
• Hati-hati menggunakan peralatan yang
mungkin terkontaminasi darah
Vaksin

• Immunoprofilaksis sebelum paparan :


Vaksin Hepatitis B
• Immunoprofilaksis pasca paparan :
Vaksin Hepatitis B dan HBIg
HEPATITIS C
Etiologi

Virus Hepatitis C (HCV)


• Termasuk klasifikasi Flaviviridae
• Selubung glikoprotein, RNA rantai tunggal
• Hanya satu serotype yang dapat
diidentifikasi; terdapat banyak genotype
Transmisi

• Transmisi darah
• Transmisi seksual
• Transmisi maternal-neonatal
• Tidak terdapat bukti transmisi fekal-oral
Pencegahan

• Setia pada 1 pasangan


• Hati-hati menggunakan peralatan yang
mungkin terkontaminasi darah
• Tidak ada vaksin yang tersedia untuk
Hepatitis C
TUBERKULOSIS
PENDAHULUAN
• Indonesia adalah negara ke-2 dengan masalah tbc
terbanyak di dunia
• 150.000 kematian di indonesia disebabkan TBC dan
setiap tahun bertambah 320.000 kasus baru TBC
• TBC adalah pembunuh ke-1 diantara penyakit
menular dan penyebab kematian ke-3 setelah
penyakit jantung dan penyakit pernafasan akut pada
seluruh golongan usia
DEFINISI
• TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis.
• Pada 80% kasus mengenai organ paru, sisanya
mengenai organ lain.
• Gejala:
– Batuk lebih dari 3 minggu
– Demam dan keringat malam
– Berat Badan dan nafsu makan turun
– Nyeri dada dan sesak
– Darah pada sputum
KUMAN TUBERKULOSIS
• Berbentuk Batang
• Sifat khusus: Tahan terhadap pewarnaan asam
– disebut Basil Tahan Asam (BTA)
• Cepat mati dengan sinar matahari langsung
• Bertahan hidup beberapa jam di tempat yang
gelap dan lembab
• Dalam jaringan tubuh dapat dormant, tertidur
selama bertahun-tahun
INFEKSI DAN PENULARAN
• TBC menular melalui droplet / airborne
• Penularan dari penderita tbc pada umumnya
ketika batuk, bersin, berbicara atau meludah
• TBC menular hanya dengan menghirup sejumlah
kecil basil, tergantung sistem kekebalan tubuh
• Penderita TBC dengan status BTA +, bisa
menularkan pada 10 – 15 orang setiap tahun
• Saat ini 1/3 populasi dunia tertular TBC
POPULASI BERISIKO
• Siapa saja dapat tertular, khususnya bila daya
tahan tubuh menurun
• Perempuan dan anak-anak termasuk populasi
rentan
• Merupakan Infeksi Oportunistik tersering pada
orang dengan HIV/AIDS
PENGOBATAN TBC
• TBC dapat diobati mengikuti standar
pengobatan
• Strategi yang saat ini direkomendasikan adalah
DOTS (Direct Observed Treatment)
• Indonesia telah mencapai angka kesembuhan
85% sesuai target global
TIPE PENDERITA
• Kasus Baru:
– Penderita belum pernah diobati dengan OAT atau
sudah pernah dapat OAT < 1 bulan
• Kasus Relaps:
– Penderita yang pernah dapat pengobatan OAT dan
telah dinyatakan sembuh, kemudian berobat
kembali dengan dahak BTA+
• Kasus Transfer In:
– Penderita yang sudah mulai berobat di satu
kabupaten, kemudian pindah ke kabupaten lain
• Kasus Lalai (drop-out):
Semoga
Terima Kasih
bermanfaat

perdalinjakarta2018@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai