Trauma Abdomen-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Kelompok IV

Rita Rahmawati (88150004)


Rini Gustini (88150016)
Selpy Agustin (88150027)
Dudin Hasanudin (881500)
Gita Amelia (88150069)
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa
trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau
tidak disengaja (Smeltzer, 2001)

Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat


terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana
pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan
dapat pula dilakukan tindakan laparatomi, (FKUI, 1995).
1. Trauma penetrasi (trauma tajam)
 Luka terkena tembakan
 Luka akibat tikaman benda tajam
 Luka akibat tusukan

2. Trauma non penetrasi (trauma tumpul)


 Tekanan kompressi atau tekanan dari luar tubuh
 Hancur (tertabrak mobil)
 Terjepit sabuk pengaman karena terlalu menekan perut
 Cedera ekselerasi atau deserasi karena kecelakaan olahraga
Trauma Perforasi lapisan
Trauma abdomen (kontusio,
penetrasi &
(kecelakaan) laserasi jejas,hematoma
non penetrasi

Terjadi
Nyeri perdarahan Menekan saraf
jaringan lunak & peritonitis
rongga abdomen

Mortalitas usus
Refluk usus
Disfungsi Resiko
output cairan
usus infeksi
berlebih

Gangguan Nutrisi kurang


cairan dan dari kebutuhan
elektrolit tubuh

Gangguan
Kelemahan Fisik
mobilitas fisik
1. Manifestasi Trauma Penetrasi (Trauma Tajam)
 Terdapat luka robekan pada abdomen
 Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
 Respon stress simpatis
 Perdarahan dan pembekuan darah
 Kontaminasi bakteri
 Kematian sel
2. Manifestasi Trauma Non-Penetrasi (Trauma Tumpul)
 Perdarahan intra abdominal
 Memar/jejas pada dinding perut
 Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity)
dinding perut
 Iritasi cairan usus
 Apabila trauma terkena usus, mortilitas usus terganggu
sehingga fungsi usus tidak normal dan biasanya akan
mengakibatkan peritonitis dengan gejala mual, muntah, dan
BAB hitam/melena)
 Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa
jam setelah trauma
 Cedera serius dapat terjadi walaupun tak terlihat tanda
kontusio pada dinding abdomen
1) Cedera limpa dan hepar
2) USG
3) Urinalisis
4) Rontgen abdomen
5) Sistogram dan IVP
6) Rontgen toraks
7) CT-Scan
8) Bilasan rongga perut
9) Ultrasound FAST
1. Pre-Hospital
penilaian awal dilakukan prosedur ABC jika ada
indikasi. Jika korban tidak berespon, maka segera buka
dan bersihkan jalan napas.
 Airway
 Breathing
 Circulation
A. Penanganan awal Trauma Penetrasi (Trauma Tajam)
 Bila terjadi luka tusuk, tusukan (pisau atau benda tajam lainnya)
tidak boleh dicabut kecuali dengan adanya tim medis.
 Bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan kain kassa
pada daerah pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak
memperparah luka.
 Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut
dianjurkan dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ
yang keluar dari dalam tersebut dibalut kain bersih atau bila ada
perban steril.
 Imobilisasi pasien.
 Tidak dianjurkan memberi makan dan minum.
 Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut dengan menekan.
 Bawa ke rumah sakit.
B. Penanganan awal Trauma Non-Penetrasi (Trauma Tumpul)
 Stop makanan dan minuman
 Imobilisasi
 Bawa ke rumah sakit.
1. Trombosisi vena 5. Pneumonia
2. Emboli pulmonar 6. Tekanan ulserasi
3. Stresss Ulserasi dan 7. Atelataksis
perdarahan 8. Sepsis
1. Jika terdapat luka robek maka lakukan perawatan secara
benar untuk menghindari infeksi atau lebih baik yang
melakukan adalah tenaga medis
2. Kosultasikan terlebih dahulu dalam pemberian nutrisi
3. Hindarkan dari trauma kedua
4. Kenali tanda-tanda terjadinya perdarahan dalam lanjutan
5. Istirahat yang cukup dan batasi aktifitas angkat berat
sebelum pulih benar

Anda mungkin juga menyukai