Anda di halaman 1dari 17

ANALISA PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT DI SELAT MAKASSAR

TERHADAP INTENSITAS CURAH HUJAN KOTA BALIKPAPAN

LAPORANPRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh:
Retni Kusmardiyanti
1507045002

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang berada di garis
khatulistiwa, karena itu Indonesia beriklim tropis dimana hanya ada
2 musim yang terjadi yaitu, musim penghujan dan musim kemarau.
Indonesia berada di Benua Asia dan juga Indonesia diapit oleh 2
Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Kedua
Samudera ini juga mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia,
terutama Samudera Pasifik. Karena Samudera Pasifik membawa
kolam air panas dari Benua Amerika ke Indonesia maupun
sebaliknya, hal ini menyebabkan dampak pada downwelling dan
upwelling, tingkat kesuburan pertanian, curah hujan dan masih
banyak lagi. Fenomena ini lebih dikenal sebagai ENSO. Disini saya
mengamati suhu permukaan laut Selat Makassar tepatnya pada
lintang 5.21OLS dan bujur 119.47OBT dan intensitas curah hujan di
Kota Balikpapan.
Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah, bagaimana pengaruh suhu
permukaan laut Selat Makassar tepatnya pada lintang 5.21OLS dan
bujur 119.47OBT terhadap intensitas curah hujan di Kota Balikpapan.
Batasan Masalah
Hanya menganalisa pengaruh suhu permukaan laut Selat
Makassar tepatnya pada lintang 5.21OLS dan bujur 119.47OBT
terhadap intensitas curah hujan di Kota Balikpapan.
Tujuan PKL
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh suhu permukaan laut
Selat Makassar tepatnya pada lintang 5.21OLS dan bujur 119.47OBT
terhadap intensitas curah hujan di Kota Balikpapan.
Manfaat PKL
Agar dapat digunakan sebagai acuan pengamatan maupun
penelitian tentang pengaruh suhu permukaan laut Selat Makassar
tepatnya pada lintang 5.21OLS dan bujur 119.47OBT terhadap
intensitas curah hujan di Kota Balikpapan dan menerapkan ilmu yang
diterima dibangku perkuliahan ke dunia kerja.
KAJIAN PUSTAKA

Curah hujan adalah banyaknya air yang jatuh ke permukaan bumi.


Derajat curah hujan dinyatakan dengan jumlah curah hujan dalam
suatu satuan waktu. Biasanya satuan yang digunakan adalah
mm/jam. Menurut Wilson (1993), faktor yang mempengaruhi
banyak curah hujan adalah kelembaban udara, tekanan udara,
temperatur dan kecepatan angin (Sinurat, 2014).
Perubahan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik (ENSO)
sangat berpengaruh terhadap curah hujan hampir di seluruh
belahan dunia termasuk Indonesia (Mulyana, 2000).
METODE DAN PEMBAHASAN
Data Curah Hujan
Data curah hujan yang dipakai adalah data harian selama 3 bulan
dimulai dari bulan januari hingga maret tahun 2010 di Stasiun
Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,
Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Data
diambil secara online di website BMKG yaitu
https://www.bmkg.go.id. Data yang telah didownload, kemudian
diolah menggunakan Ms. Excel dan menampilkan grafiknya, lalu
dari hasil berupa grafik tersebut kita melakukan analisa.
Data Suhu Permukaan Laut
Data suhu permukaan laut yang dipakai
adalah data harian selama 3 bulan dimulai
dari bulan januari hingga maret tahun
2010, di Selat Makassar tepatnya pada
lintang 5.21OLS dan bujur 119.47OBT. Data
diambil secara online di website ECMWF,
yaitu https://www.ecmwf.int. Data yang di
download dari ECMWF berupa .nc, data ini
kemudian di import ke dalam bentuk .xls.
Kemudian data yang telah diimport ke
dalam bentuk excel, dicompile ulang ke
matlab lalu dirunning dan menampilkan
grafiknya. Lalu dari hasil berupa grafik
tersebut kita melakukan analisa, dengan
Gambar 3.1 Selat Makassar
membandingkan hubungan antara curah (sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/M
hujan dengan suhu permukaan laut. akassar_Strait#/)
Diagram Alir
KESIMPULAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Curah Hujan Bulan Januari
45

40

35

30

25

20 Curah Hujan

15

10

0
0 10 20 30 40
-5

Pada bulan Januari 2010 Suhu Permukaan Laut (SPL) tertinggi pada lintang 5.21o LS dengan nilai SPL
berkisar di 302.23oK hingga 302.65oK dan Suhu Permukaan Laut terendah ada pada lintang 2.21o LS
dengan nilai SPL berkisar di 299.98oK hingga 300.25oK. Pada lintang 3.21oLS nilai SPL tidak terbaca.
Seperti yang ditunjukkan pada grafik curah hujan di kota Balikpapan, SPL yang terjadi di Selat
Makassar mempengaruhi curah hujan di Kota Balikpapan. Karena seperti yang kita lihat pada grafik
SPL, dari awal hingga akhir sudah cukup tinggi sehingga cukup sering terjadi hujan pada bulan ini.
Pada bulan Januari intensitas curah hujan yang terjadi bisa dilihat seperti pada grafik, dimana
intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 24 sebesar 38.7mm dan intensitas curah hujan
terendah terjadi pada tanggal 27 sebesar 0.8mm. Pada bulan ini, cukup sering terjadi hujan tinggi,
terutama menuju akhir bulan januari cukup sering terjadi hujan tinggi.
Curah Hujan Bulan Februari

140

120

100

80
Curah Hujan
60

40

20

0
0 10 20 30
-20

Pada bulan Februari 2010 Suhu Permukaan Laut (SPL) tertinggi pada lintang 4.79o LU dengan nilai SPL
berkisar di 301.29oK hingga 300.87oK dan Suhu Permukaan Laut terendah ada pada lintang 1.21o LS dengan
nilai SPL berkisar di 299.11oK hingga 299.87oK. Seperti yang ditunjukkan pada grafik curah hujan di kota
Balikpapan, SPL yang terjadi di bulan ini diawali cukup rendah sehingga jarang terjadi hujan pada bulan ini,
tetapi diakhir SPL mulai naik cukup tinggi sehingga curah hujan tinggi dan di dominasi terjadi di akhir bulan.
Pada bulan Februari intensitas curah hujan yang terjadi bisa dilihat seperti pada grafik, dimana intensitas
curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 21 sebesar 119.7 mm dan intensitas curah hujan terendah terjadi
pada tanggal 4 sebesar 1.5mm. Pada bulan ini, hujan jarang terjadi. Hujan tinggi terjadi di akhir bulan dan
hujan rendah terjadi diawal bulan. Hujan terjadi di awal dan diakhir bulan, dominan terjadi di akhir bulan.
Curah Hujan Bulan Maret
70

60

50

40

30 Curah Hujan

20

10

0
0 10 20 30 40
-10

Seperti yang dapat dilihat pada grafik, dibulan Maret diawali dengan SPL rendah sehingga curah
hujan yang terjadi cukup rendah diawal-awal bulan dan sangat jarang terjadi hujan. Tetapi pada akhir
bulan SPL meningkat cukup tinggi. Sehingga, pada akhir bulan curah hujan tinggi cukup sering
terjadi. SPL tertinggi terdapat pada lintang 4.79o LU dengan nilai SPL berkisar di 301.67oK hingga
301.08oK dan Suhu Permukaan Laut terendah ada pada lintang 1.21o LS dengan nilai SPL berkisar di
299.89oK hingga 300.44oK. Pada bulan Maret intensitas curah hujan yang terjadi bisa dilihat seperti
pada grafik, dimana intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 31 sebesar 63 mm dan
intensitas curah hujan terendah terjadi pada tanggal 27 sebesar 1 mm. Pada bulan ini cukup jarang
terjadi hujan dan diakhir bulan hujan tinggi sering terjadi.
Curah Hujan Bulan April
80

70

60

50

40
Curah Hujan
30

20

10

0
0 10 20 30 40
-10

Pada bulan April 2010, SPL cukup tinggi dan semakin tinggi diakhir, hal ini ditunjukkan disetiap
lintang. Dari data curah hujan BMKG Balikpapan, juga menunjukkan pada bulan ini sering
terjadi hujan. SPL tertinggi terdapat pada lintang 3.79o LU dengan nilai SPL berkisar di
301.10oK hingga 301.73oK dan Suhu Permukaan Laut terendah ada pada lintang 1.21o LS dengan
nilai SPL berkisar di 299.87oK hingga 300.73oK. Pada bulan April intensitas curah hujan yang
terjadi bisa dilihat seperti pada grafik, dimana intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada
tanggal 26 sebesar 73.3mm dan intensitas curah hujan terendah terjadi pada tanggal 12
sebesar 0.2mm. Pada bulan ini, sering terjadi hujan. Hujan terjadi hampir setiap hari dan hujan
tertinggi terjadi diakhir bulan.
Curah Hujan Bulan Mei
80
70
60
50
40 Curah
30 Hujan
20
10
0
-10 0 20 40

Pada grafik SPL bulan Mei 2010 bisa kita lihat, bahwa diawal dimulai dengan SPL cukup tinggi hingga
dipertengahan dan SPL mulai menurun diakhir. Seperti yang kita lihat, SPL di selat Makassar mempengaruhi
curah hujan di Kota Balikpapan. SPL tertinggi terdapat pada lintang 4.79o LU dengan nilai SPL berkisar di
301.25oK hingga 301.87oK dan Suhu Permukaan Laut terendah ada pada lintang 0.21o LS dengan nilai SPL
berkisar di 297.96oK hingga 299.62oK. Berdasarkan data SPL tersebut, kita bisa menganalisa terhadap
intensitas curah hujan yang terjadi di Kota Balikpapan di bulan yang sama. Dimana bisa dilihat seperti pada
grafik, dimana intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 9 setinggi 68 mm dan intensitas curah
hujan terendah terjadi pada tanggal 18 setinggi 0.5 mm. Pada bulan ini, intensitas curah hujan yang terjadi
cukup dominan diawal hingga pertengahan bulan dan mulai menurun diakhir bulan.
Curah Hujan Bulan Juni
70

60

50

40

30 Curah Hujan

20

10

0
0 10 20 30 40

-10

Pada grafik SPL bulan Juni 2010, sama seperti bulan Mei, grafik dimulai dengan SPL cukup tinggi, tetapi
semakin menurun dari pertengahan hingga akhir. Walaupun menurunnya tidak sedrastis bulan Mei. SPL
tertinggi terdapat pada lintang 4.79o LU dengan nilai SPL berkisar di 300.29oK hingga 301.19oK dan Suhu
Permukaan Laut terendah ada pada lintang 0.21o LS dengan nilai SPL berkisar di 296.55oK hingga 297.87oK.
Sedangkan, pada grafik intensitas curah hujan bulan Juni yang terjadi bisa dilihat seperti pada grafik,
dimana intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 13 sebesar 65.5 mm dan intensitas curah hujan
terendah terjadi pada tanggal 2 sebesar 0.5 mm. Pada bulan ini, hujan yang terjadi cukup dominan di
pertengahan bulan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat, kita dapat melihat bahwa
Suhu Permukaan Laut di Selat Makassar sangat
berpengaruh terhadap curah hujan di Kota Balikpapan.
Dimana ketika Suhu Permukaan Laut di Selat Makassar
tinggi, maka intensitas curah hujan di Kota Balikpapan
juga meningkat. Sebaliknya, ketika Suhu Permukaan Laut
di Selat Makassar rendah, maka intensitas curah hujan di
Kota Balikpapan juga rendah.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai