Anda di halaman 1dari 11

Definisi

• Jadi istilah retensio plasenta dipergunakan jika


plasenta belum lahir ½ jam sesudah anak lahir
Insidensi
• Diperkirakan insidensi dari perlengketan
abnormalitas sekitar 1 dari 2000 hingga 1 dari
7000 persalinan. Plasenta akreta meliputi 80%
dari keseluruhan perlengketan abnormal,
plasenta inkreta 15 %, dan plasenta perkreta 5
%.
Mekanisme Kala III
• Kala tiga yang normal dapat dibagi ke dalam 4 fase, yaitu :
• Fase laten, ditandai oleh menebalnya dinding uterus yang
bebas dari plasenta, namun dinding uterus tempat plasenta
melekat masih tipis.
• Fase kontraksi, ditandai oleh menebalnya dinding uterus
tempat plasenta melekat (dari ketebalan kurang dari 1 cm
menjadi > 2 cm).
• Fase pelepasan plasenta, fase dimana plasenta
menyempurnakan pemisahannya dari dinding uterus dan
lepas.
• Fase pengeluaran, dimana plasenta bergerak meluncur ke
arah vagina.
3.4 Etiologi

His kurang kuat

Plasenta adhesiva

Plasenta akreta:

Plasenta perkreta:

Plasenta inkreta:
PATOFISIOLOGI
• kontraksi uterus yang tidak adekuat
• penetrasi berlebihan dari trofoblas maupun
desidua basalis yang sedikit (tipis) atau tidak
ada sama sekali dan kelainan perkembangan
lapisan fibrinoid (lapisan Nitabuch) secara
parsial atau total, sehingga tidak terdapat
garis pemisah fisiologis melalui lapisan
spongiosa desidua
• trofoblas akan lebih mudah menginvasi ke
segmen bawah rahim dengan lapisan desidua
yang abnormal, dan meningkatkan
kemungkinan plasenta akreta untuk
berkembang.
• plasenta telah terpisah akan tetapi masih
tertinggal akibat ketegangan tali plasenta atau
leher rahim yang tertutup. Faktor ini dapat
muncul akibat kesalahan penanganan kala III
persalinan dan manipulasi yang berlebihan.
Gejala dan Tanda Gejala dan Tanda Lain Diagnosa Kerja
 Uterus tidak berkontraksi dan lembek  Syok Atonia uteri
 Perdarahan segera setelah anak lahir  Bekuan darah pada serviks atau posisi
telentang akan menghambat aliran
darah keluar

 Darah segar mengalir segera setelah  Pucat Robekan jalan lahir


bayi lahir  Lemah
 Uterus berkontraksi dan keras  Menggigil
 Plasenta lengkap

 Plasenta belum lahir setelah 30 menit  Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Retensio plasenta
 Perdarahan segera  Inversio uteri akibat tarikan
 Uterus berkontraksi dan keras  Perdarahan lanjutan

 Plasenta atau sebagian selaput tidak  Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus Tertinggalnya sebagian
lengkap tidak berkurang plasenta atau ketuban
 Perdarahan segera

 Uterus tidak teraba  Neurogenik syok Inversio uteri


 Lumen vagina terisi massa  Pucat dan limbung
 Tampak tali pusat (bila plasenta
belum lahir)

 Sub-involusi uterus  Anemia Endometritis atau sisa fragmen


 Nyeri tekan perut bawah dan pada  Demam plasenta (terinfeksi atau tidak)
uterus Perdarahan postpartum
 Perdarahan sekunder
 Lokhia mukopurulen dan berbau
DIAGNOSIS

• PEMERIKSAAN PERVAGINAM
• Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak
ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi
secara parsial atau lengkap menempel di
dalam uterus
PEMERIKSAAN PENUJANG
• Peningkatan alfa fetoprotein berhubungan
dengan plasenta akreta.
• USG
• Pada pemeriksaan histologi ini tempat
implantasi plasenta selalu menunjukkan
desidua dan lapisan Nitabuch yang
menghilang

Anda mungkin juga menyukai