Pembimbing
dr. Sayid Ridho, SpPD
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Absorpsi tergantung mukosa intestinal, zat
penghambat/pendorong absorpsi, aliran darah di
permukaan
Malabsorpsi lansia insufisiensi pankreas,
pertumbuhan bakteri, penggunaan obat-obatan,
Absorpsi zat gizi penyakit kronis, perubahan struktur dan fungsi saluran
cerna
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Kebutuhan makronutrien ↑, kenaikan berat badan tak
diinginkan
Asupan energy 20% di bawah AKG memberikan pengaruh
positif
Protein: Katabolisme Peningkatan kebutuhan protein
↑ kebutuhan, ♀50 gram/hari, ♂60 gram/hari pada usia 60
tahun
Kebutuhan Lemak: tidak meningkatkan fraksi lipid yg tidak
makronutrien diinginkan, tetap dibutuhkan sebagai pelarut vitamin &
sumber asam lemak esensil asupan lemak 20-25% dari
kebutuhan energy yg dibutuhkan
Karbohidrat: yang memiliki indeks glikemik rendah, cukup
kadar seratnya
Air: cegah ketidakseimbangan asam basa darah 30
mL/kgBB/hari
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Kebutuhan vitamin B6 ↑ ↓ efisiensi absorpsi vitamin
Sintesis 1,25-(OH)2 vitamin D ↓ respon hormone
paratiroid ↓, ↓ absropsi, sintesis prokolekalsiferol ↓
Kebutuhan karena kulit tua disarankan 800 mg/hari bagi lansia
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Kehilangan berat badan
Wasting: kehilangan berat badan yang tidak disadari, pada
umumnya karena asupan yang tidak adekuat
Cachexia: kehilangan massa tubuh bebas lemak yang tidak
disadari yang disebabkan oleh proses katabolisme, ditandari
peningkatan rate metabolik dan pemecahan protein
Sarcopenia: kehilangan massa otot yang tidak disadari
Obesitas
lansia Perubahan komposisi tubuh obesitas sentral. Proporsi
lemak intraabdomen ↑ & ↓ asupan energy dan TEE
Osteoporosis
Kehilangan massa tulang ↑ osteoporosis tipe I dan II
Anemia
Akibat asupan makan, efek samping obat
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Kurang pengetahuan mengenai asupan makanan
Kemiskinan
Faktor lain Faktor psikologis
masalah gizi Perawatan di RS dengan pilihan dan rasa makanan RS
pada lansia yang tidak disukai
Tidak mampu makan sendiri
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Lanisa sehat yang berada di tengah masyarakat:
Pola makan seimbang dengan variasi bahan makanan
Sumber karbohidrat terutama dari karbohidrat kompleks
dan mengurangi refined carbohydrate
Sumber protein bervariasi protein hewani dan nabati
Tata laksana gizi Sumber lemak terutama dari lemak tidak jenuh,
mengutangi sumber lemak jenuh dan lemak trans
pada lansia Cukup vitamin, mineral dan serat dengan konsumsi sayur
dan buah (3 porsi sayur, 2 porsi buah/hari)
Cukup cairan
(+) bantuan dan atau perawatan dari keluarga/orang
sekitar
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Lansia yang dirawat di rumah sakit:
Melakukan penapisan gizi: Subjectiive global assessment
(SGA) atau Mini Nutritional Assessment(MNA)
Pemeriksaan klinis: pemeriksaan fisik (cari keterbatasa
Tata laksana gizi fisik), pemeriksaan fungsional, pengukuran antropometri
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Mengenali indikasi dukungan gizi
Pada lansia dengan: tidak dapat mencerna makanan dengan
baik, kesadaran menurun, penyakit kronis, mempunyai
masalah saluran cerna
Oral enteral parenteral
Suplemen oral
Beri nutritionally dense, well balanced diet
Dukungan gizi Dapat berupa suplemen diet atau suplemen
Makanan enteral
pada lansia Pemilihan rute: gastric feeding, percutaneous endoscopic
gastrostomy, jejunal feeding
Pemilihan formula: lama penggunaan, komposisi nutrient,
kemampuan pasien mencerna, penyakit yang diderita, harga
Pemberian makanan enteral: perhatikan akses, kecepatan &
volume
Komplikasi: sumbatan, tidak nyaman, diare
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741
Nutrisi parenteral
Perhitungan kebutuhan: formula Haris Benedict atau rule
of thumb 20-25 kkal/kgBB/hari
Dapat diberikan dalam bentuk glukosa, lemak, protein
Martono, Hadi dan Kris Pranaka. Buku ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009. pp. 724-741