Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

HIDROKEL KOMUNIKANS
DEXTRA
Pembimbing :

dr. Hakimsyah, Sp. B

Disusun oleh:
Fathurrahman Maulana RIfqi
30101507451

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. RAR Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 7 tahun Suku Bangsa : Jawa

Status Perkawinan : Belum Menikah No. CM : 480XXX

Alamat : Semarang Tgl Masuk RS : 14 Agustus 2019


ANAMNESIS

• ANAMNESIS (SUBJEKTIF)
• Dilakukan anamnesis dengan pasien pada tanggal 14
Agustus 2019 pukul 14.10 di ruang Nakula 1 RSUD K.R.M.T.
Wongsonegoro dan didukung dengan data rekam medik
pasien.
• Keluhan Utama
• Benjolan pada pelir kanan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke klinik bedah umum RSUD


K.R.M.T. Wongsonegoro kota Semarang pada pukul
09.19 dengan keluhan benjolan pada pelir kanan.
Benjolan dirasakan sejak dua puluh hari yang lalu,
benjolan berjumlah satu,
benjolan awalnya muncul berukuran kelereng ketika
pasien berdiri dan beraktivitas dan dapat masuk
kembali ketika pasien berbaring kemudian
membesar sehingga berukuran seperti telur puyuh
dan tidak dapat masuk kembali,
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

benjolan terasa nyeri bila pasien duduk seperti


digigit semut, tetapi tidak mengganggu aktifitas
sehari-hari pasien.
Pasien tidak mengeluh pusing, demam, mual,
muntah, dan gangguan berkemih maupun
gangguan buang air besar.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat trauma dan mengangkat beban berat


disangkal
• Pasien menyangkal memiliki riwayat diabetes,
hipertensi, asma, dan riwayat alergi makanan
maupun obat.
• Riwayat imunisasi pasien lengkap.
RIWAYAT PASIEN

RIWAYAT SOSIAL
RIWAYAT PENGOBATAN EKONOMI

• Pasien merupakan seorang


pelajar MI kelas 1.
• Pasien belum pernah • Pasien merupakan anak
melakukan pengobatan yatim yang dirawat di Panti
maupun operasi untuk Asuhan Al Mustagfirin.
benjolan pada pelir kanannya • Pengobatan pasien sekarang
menggunakan PGOT Pemkot
Semarang
RIWAYAT PASIEN

Riwayat Penyakit
Keluarga Riwayat asupan nutrisi

• Riwayat penyakit serupa


pada keluarga pasien
disangkal. • Nafsu makan pasien baik,
Pasien biasa makan 3x/hari
• Riwayat keluarga memiliki dengan lauk dan sayur.
riwayat diabetes, hipertensi,
asma, dan alergi disangkal.
RIWAYAT PASIEN

Riwayat kebiasaan

• Pasien aktif mengikuti


kegiatan di panti asuhan dan
melakukan aktivitas yang
tidak terlalu berat.
• Pasien tidak merokok dan
mengonsumsi alcohol.
PEMERIKSAAN FISIK

• STATUS GENERALIS (tanggal 5 Agustus 2019 pukul 10.00)


• Keadaan Umum: Tampak baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital
• Nadi : 81 kali/menit, regular
• Suhu : 36,3oC
• Pernapasan : 20 kali/menit
• SpO2 : 99%
• Antopometri
• Berat Badan : 15 kg
• Tinggi Badan : 110 cm
• Kepala
• Mesocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut, kulit kepala
tidak ada kelainan, alopesia (-)
• Mata
• Bentuk simetris tidak ada kelainan, pupil OD/S bulat, isokor, reflex cahaya
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung
• Bentuk normal tidak ada kelainan, sekret (-/-), deviasi septum (-/-), polip
(-/-)
• Telinga
• Bentuk normal tidak ada kelainan, darah (-/-), sekret (-/-).
• Mulut
• Gusi, gigi, dan lidah tidak ada kelainan, uvula di tengah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1/T1, mulut tidak tampak kering.
• Leher
• Leher tidak ada kelainan, pembesaran KGB (-)
• Ekstremitas Atas
• Akral dingin (-), edema (-), CRT < 2 detik, berkeringat (-), tremor (-),
oncylosis (-)
• Ekstremitas Bawah
• Akral dingin (-), edema (-), CRT < 2 detik, berkeringat (-), tremor (-)
• Thorax
• Inspeksi : Normochest, dada simetris (+/+), retraksi (-/-)
• Palpasi : stem fremitus sama kuat pada seluruh lapang paru
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Jantung
• Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis teraba pada apex jantung
• Perkusi : pekak
• Batas kiri : ICS V, linea midclavicula sinistra
• Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
• Batas atas: ICS II linea parasternal kiri
• Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
• Kulit
• Akral dingin (-), turgor kulit <2 detik
• Regio Abdomen
• Inspeksi : tidak tampak kelainan
• Auskultasi : bising usus (+), normal
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
PEMERIKSAAN FISIK

• STATUS LOKALIS (Tanggal 14 Agustus 2019, pukul 14.10)


• Lokasi : Regio scrotalis dekstra
• Inspeksi
• Bentuk : Tampak benjolan bulat sebesar telur puyuh
• Warna : Sama dengan kulit sekitar
• Jumlah : Soliter
• Ulserasi : (-)
• Peristaltik usus: (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• Palpasi
• Teraba : benjolan
• Bentuk : Lonjong
• Batas : Tegas
• Konsistensi : Kenyal
• Mobilitas: Mobile
• Permukaan : Licin
• Nyeri tekan : (-)
• Suhu : sama dibandingkan kulit sekitar
• Perbesaran KGB: (-)
• Tes transiluminasi: (+)
• Silk glove test : (-)
• Auskultasi
• Bising usus : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (tanggal 8 Agustus 2019)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 11,8 g/dL 11 – 15

Hematokrit 37,4 % 40 – 52

Leukosit 5,1 /uL 3.8 – 10.6

Trombosit 370 /uL 150 – 400

Natrium 131 mmol/L 135.0 – 147.0

Kalium 3,9 mmol/L 3.50 – 5.0

Calcium 1,26 mmol/L 1.0 – 1.15

Gula Darah Sewaktu 76 Mg/dL 70 – 110


RESUME

Pasien datang ke klinik bedah umum RSUD K.R.M.T.


Wongsonegoro kota Semarang pada pukul 09.19
dengan keluhan benjolan pada pelir kanan.
Benjolan dirasakan sejak dua puluh hari yang lalu,
benjolan berjumlah satu,
benjolan awalnya muncul berukuran kelereng ketika
pasien berdiri dan beraktivitas dan dapat masuk kembali
ketika pasien berbaring kemudian membesar sehingga
berukuran seperti telur puyuh dan tidak dapat masuk
kembali,
RESUME

benjolan terasa nyeri bila pasien duduk seperti digigit


semut, tetapi tidak mengganggu aktifitas sehari-hari
pasien.
Pasien tidak mengeluh pusing, demam, mual, muntah,
dan gangguan berkemih maupun gangguan buang air
besar.
RESUME

• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada regio scrotalis dextra


adalah:
• Inspeksi
• Bentuk : Tampak benjolan bulat sebesar telur puyuh
• Warna : Sama dengan kulit sekitar
• Jumlah : Soliter
• Ulserasi : (-)
• Peristaltik usus: (-)
RESUME

• Palpasi
• Teraba : Hernia
• Bentuk : Lonjong
• Batas : Tegas
• Konsistensi : Kenyal
• Mobilitas: Mobile
• Permukaan : Licin
• Fluktuasi : (-)
• Nyeri tekan : (+)
• Indurasi : (-)
• Suhu : sama dibandingkan kulit sekitar
• Finger test : impuls di ujung jari telunjuk
• Ziemen Test : impluls pada jari ke-2
• Silk Glove sign : (+)
• Auskultasi
• Bising usus : (-)
RESUME

• Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium pasien pada


tanggal 8 Agustus 2019 menunjukkan adanya penurunan kadar
hematocrit dan natrium darah dan peningkatan pada kalsium
darah.
DIAGNOSIS

• Diagnosis Kerja
• Hidrokel komunikans dextra
• Diagnosis Banding
• Hernia inguinalis lateralis ireponibel dextra
• Varikokel dekstra
PENGKAJIAN

• Terapi Farmakologi
• -

• Terapi Non Farmakologi


• -

• Terapi Operatif
• Hidroelektomi + Herniotomy
PENGKAJIAN

• Rencana Evaluasi
• Memantau tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien
• Memantau perkembangan pasien setelah operasi
• Edukasi
• Perawatan luka setelah operasi
• Mobilisasi duduk dan jalan
PROGNOSIS KOMPLIKASI

• Lokal
• Ad vitam : ad bonam • Nyeri pascaoperasi
• Ad functionam : dubia ad • Perdarahan pascaoperasi
bonam • Rekurensi
• Ad sanationam : dubia ad • Sistemik
bonam • Demam
• Sepsis
KESIMPULAN

• SUBJECTIVE
• Riwayat penyakit sekarang
• Keluhan utama: benjolan pada pelir kanan
• Onset : sejak dua puluh hari yang lalu
• Lokasi : skrotum dekstra
• Kronologi : Benjolan dirasakan sejak dua puluh hari yang lalu, benjolan
berjumlah satu, benjolan awalnya muncul berukuran kelereng ketika
pasien berdiri dan beraktivitas dan dapat masuk kembali ketika pasien
berbaring kemudian membesar sehingga berukuran seperti telur puyuh
dan tidak dapat masuk kembali
KESIMPULAN

• SUBJECTIVE
• Riwayat penyakit sekarang
• Kuantitas : terdapat sebuah benjolan skrotum dekstra
• Kualitas : nyeri kadang muncul ketika pasien duduk, terasa seperti digigit
semut, benjolan awalnya bisa masuk kembali, sekarang tidak bisa masuk
kembali
• Faktor modifikasi: kadang terasa nyeri saat pasien duduk, sakit berkurang
saat berbaring
• Keluhan lain : tidak disertai keluhan lain
• Pasien tidak pernah menjalani operasi pada benjolannya.
KESIMPULAN

• OBJECTIVE
• Keadaan Umum: Tampak baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda-tanda vital
• Nadi : 81 kali/menit, regular
• Suhu : 36,3oC
• Pernapasan : 20 kali/menit
• SpO2 : 99%
• Antropometri
• Berat Badan : 15 kg
• Tinggi Badan : 110 cm
KESIMPULAN

• OBJECTIVE
• Status lokalis:
• Lokasi : Regio scrotalis dekstra
• Inspeksi
• Bentuk : Tampak benjolan bulat sebesar telur puyuh
• Warna : Sama dengan kulit sekitar
• Jumlah : Soliter
• Ulserasi : (-)
• Peristaltik usus: (-)
KESIMPULAN

• OBJECTIVE
• Status lokalis:
• Palpasi
• Teraba : benjolan
• Bentuk : Lonjong
• Batas : Tegas
• Konsistensi : Kenyal
• Mobilitas : Mobile
• Permukaan : Licin
• Nyeri tekan: (-)
• Suhu : sama dibandingkan kulit sekitar
• Perbesaran KGB: (-)
• Tes transiluminasi: (+)
• Silk glove test : (-)
• Auskultasi
• Bising usus : (-)
KESIMPULAN

• OBJECTIVE
• Pemeriksaan penunjang:
• Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium pasien pada tanggal 8
Agustus 2019 menunjukkan adanya penurunan kadar hematocrit dan
natrium darah dan peningkatan pada kalsium darah.
KESIMPULAN

• ASSESMENT:
• Hidrokel komunikans dextra
• PLAN:
• Hidroelektomi + Herniotomy
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai